PENDAHULUAN 1 TINJAUAN PUSTAKA 6 METODOLOGI PENELITIAN 17 HASIL DAN PEMBAHASAN 25 KESIMPULAN DAN SARAN 42

iv DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR i ABSTRAK ii ABSTRACT iii DATAR ISI iv DAFTAR TABEL vi DAFTAR GAMBAR vii DAFTAR LAMPIRAN viii

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang

1 1.2. Perumusan Masalah 3 1.3. Kerangka Pemikiran 4 1.4. Tujuan Penelitian 4

1.5. Manfaat Penelitian

4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6

2.1. Klasifikasi dan Morfologi Kepiting Bakau 6 2.2. Daur Hidup Kepiting Bakau 8 2.3. Pertumbuhan Kepiting Bakau 9 2.4. Makanan dan Kebiasaan Makan 10 2.5. Parameter Fisik Kimia Air dan Substrat Kepiting Bakau 10 2.6. Deskripsi Hutan Mangove 13 2.7. Komposisi Jenis dan Parameter Lingkungan Mangove 13 2.8. Fungsi dan Manfaat Hutan Mangrove 14 2.9. Peran Ekosistem Mangrove sebagai Habitat Kepiting Bakau 16

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 17

3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian

18 3.2. Alat dan Bahan Penelitian 18 3.3. Parameter Biofisik Kimia yang diukur 20 3.4. Pengambilan Sampel Kepiting Bakau 20 Universita Sumatera Utara v 3.5. Pengukuran Kerapatan Mangrove 21 3.6. Analisa Data 22 3.6.1. Vegetasi Mangrove 22 3.6.2. Karakteristik Habitat Kepiting Bakau Berdasarkan Parameter Biofisik Kimia pada Tiap Stasiun 23 3.6.3. Kelimpahan Kepiting Bakau 23

3.6.4. Distribusi Kepiting Bakau Menurut Jenis Kelamin dan Kelas Ukuran

24 3.6.5. Pola Pertumbuhan 24

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 25

4.1. Parameter Fisik Kimia Air dan Substrat 25 4.1.1. Suhu Air dan Kecerahan Air 25 4.1.2. Kecepatan Arus dan Kedalaman Air 26 4.1.3. pH Air, Salinitas Air danOksigen Terlarut 27 4.1.4. Fraksi Substrat 28 4.2. Parameter Biologi 29 4.2.1. Kelimpahan Kepiting Bakau Menurut Jenis Kelamin 29 4.2.2. Kelimpahan Kepiting Bakau Menurut Kelas Ukuran 31 4.2.3. Vegetasi Mangrove 32 4.3. Karakteristik Habitat Kepiting Bakau 37 4.4. Pola Pertumbuhan Kepiting Bakau 39

4.5. Distribusi Kepiting Bakau Menurut Jenis Kelamin dan Kelas Ukuran

40

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 42

DAFTAR PUSTAKA 44 LAMPIRAN L-1 Universita Sumatera Utara vi DAFTAR GAMBAR Nomor Gambar Judul Halaman 1.1 Diagram Kerangka Pemikiran 5 2.1 Daur Hidup Kepiting Bakau Scylla serrata 9 3.1 Peta Lokasi Penelitian 19 3.2 Bubu yang Digunakan untuk Menangkap Kepiting Bakau 21 3.3 Metode Transek Garis dalam Pengukuran Vegetasi Mangrove 22 4.1 Kelimpahan Kepiting Bakau Menurut Jenis Kelamin indm 3 pada Tiap Stasiun. 30 4.2 Kelimpahan Kepiting Bakau Menurut Kelas Ukuran indm 3 pada Tiap Stasiun. 31 4.3 Diagram Lingkaran Korelasi antara Jenis Mangrove pada Sumbu 1 dan 2 35 4.4 Diagram Sebaran Stasiun Penelitian Berdasarkan Jenis Mangrove pada Sumbu 1 dan 2. 36 4.5 Diagram Lingkaran Korelasi antara Parameter Biofisik Kimia Lingkungan pada Sumbu 1 dan Sumbu 2 37 4.6 Diagram Sebaran Stasiun Penelitian Berdasarkan Parameter Biofisik Kimia Lingkungan pada Sumbu 1 dan Sumbu 2 38 4.7 Pola Pertumbuhan Kepiting Bakau Scylla serrata 39 4.8 Diagram Analisis Koresponden Keterkaitan Stasiun Pengamatan dengan Distribusi Kepiting Bakau Menurut Jenis Kelamin dan Kelas Ukuran 41 Universita Sumatera Utara vii DAFTAR TABEL Nomor Tabel Judul Halaman 2.1 Morfologi Kepiting Bakau 8 3.1 Parameter yang Diukur, Satuan, AlatBahanMetode yang Digunakan dan Tempat Pengukuran 20 4.1 Nilai Parameter Fisik Kimia Air pada Tiap Stasiun 25 4.2 Nilai Fraksi Substrat pada Tiap Stasiun 29 4.3 Kerapatan Jenis Mangrove indHa Kategori Pohon pada Tiap Stasiun 33 4.4 Kerapatan Jenis Mangrove indHa Kategori Permudaan pada Tiap Stasiun 34 Universita Sumatera Utara viii DAFTAR LAMPIRAN Nomor Lampiran Judul Halaman A Hasil Analisis Fraksi Substrat pada Tiap Stasiun L-1 B Hasil Analisis Komponen Utama Vegetasi Mangrove L-2 C Hasil Analisis Komponen Utama Karakteristik Habitat L-6 D Hasil Analisis Koresponden Kepiting Bakau Menurut Jenis Kelamin dan Kelas Ukuran pada Tiap Stasiun L-11 E Hasil Analisis Regresi Linear L-15 F Sampel Kepiting Bakau S. serrata di Lokasi Kajian L-16 G Foto Penarikan Transek Garis dalam Pengukuran Vegetasi Mangrove L-17 Universita Sumatera Utara ii DISTRIBUSI DAN POLA PERTUMBUHAN KEPITING BAKAU Scylla serrata Forskal DI EKOSISTEM MANGROVE BELAWAN SUMATERA UTARA ABSTRAK Suatu kajian telah dibuat tentang distribusi dan pola pertumbuhan kepiting bakau Scylla serrata Forskal di ekosistem mangrove Belawan Sumatera Utara. Penelitian bertujuan untuk mengetahui keterkaitan karakteristik biofisik kimia ekosistem mangrove dengan distribusi kepiting bakau berdasarkan jenis kelamin dan kelas ukuran, mengetahui pola pertumbuhan kepiting bakau S. serrata di ekosistem mangrove Belawan Sumatera Utara. Karakteristik habitat kepiting bakau berdasarkan parameter biofisik kimia pada tiap stasiun dianalisa menggunakan analisis komponen utama, pola pertumbuhan dengan regresi linear dan distribusi kepiting bakau berdasarkan kelas ukuran dan jenis kelamin menggunakan analisis koresponden. Hasil analisis komponen utama memperlihatkan informasi penting terpusat pada dua sumbu utama sebesar 51,84 dan 27,43, serta mampu mengelompokkan 3 kelompok stasiun. Hasil analisis koresponden memperlihatkan informasi distribusi spasial terpusat pada 2 sumbu utama sebesar 47,32 dan 46,59. Kepiting bakau jantan dan betina berukuran kecil banyak ditemukan di habitat yang memiliki kecepatan arus serta substrat debu dan liat tinggi; kepiting bakau betina berukuran besar di habitat yang memiliki DO, kecerahan, kedalaman, pH, salinitas, dan substrat pasir tinggi, memiliki kerapatan mangrove jenis A. marina, A. alba,L. racemosa, R. apiculata, S. alba, S. caseolaris, N. fruticans, B. gymnorrhiza R. mucronata tinggi; kepiting bakau jantan dan betina berukuran sedang, kepiting jantan berukuran besar banyak ditemukan di habitat yang memiliki kecepatan arus, fraksi substrat debu dan liat tinggi, memiliki kerapatan mangrove jenis H. littoralis dan E. agallocha tinggi. Pola pertumbuhan kepiting bakau di ekosistem mangrove Belawan adalah allometrik negatif. Katakunci: kepiting bakau, distribusi, pola pertumbuhan, ekosistem mangrove Universita Sumatera Utara iii DISTRIBUTION AND GROWT PATTERN MANGROVE CRAB Scylla serrata Forskal IN BELAWAN MANGROVE ECOSYSTEM, NORTH SUMATRA ABSTRACT A study was made on distribution and growth pattern mud crab Scylla serrata. in Belawan mangrove ecosystem, North Sumatra. This study was aimed to know biophysical and chemical characteristics relationships among mangrove ecosystems with mud crab distribution based sex and size. To know growth patter of mud crab in Belawan mangrove ecosystem, North Sumatra. Mud crab habitat characteristic based on biophysical and chemical parameters at each station was evaluated using principal component analysis, growth pattern using linear regression, and mud crab spatial distribution based on sex and size using correspondence analysis. P rincipal component analysis results described that correlation between parameters centered on two main axes, explaining 51.84 and 27,43, and can be classified three groups of station. Analysis of mud crab distribution based on sex and size class showed information which centered on two main axes, explaining 47,32 dan 46,59. Small male and female-sized of mud crab were found in habitats which have current speed, high dust and clay substrate; big size female mud crab found in habitats which have DO, brightness, dept, pH, salinity, and high sand substrate. It have high mangrove density of spesies A. marina, A. alba,L. racemosa, R. apiculata, S. alba, S. caseolaris, N. fruticans, B. gymnorrhiza R. mucronata; midle size male and female and big size male of mud crab werw found in habitats which have current speed, high dust and clay substrate, It have high mangrove density of spesies H. littoralis and E. agallocha. Growth patter of mud crab in Belawan mangrove ecosystem included negative allometric Keywords: mud crab, distribution, growth pattern, mangrove ecosystem Universita Sumatera Utara 1

BAB I PENDAHULUAN