Klasifikasi dan Morfologi Kepiting Bakau

6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Klasifikasi dan Morfologi Kepiting Bakau

Kepiting bakau tergolong dalam famili Portunidae, yang terdiri atas enam subfamili yaitu: Carcininae, Polybiinae, Caphyrinae, Catoptrinae, Podophthalminae dan Portuninae. Portunidae tergolong ke dalam kelompok kepiting perenang swimming crabs, karena memiliki pasangan kaki terakhir yang memipih, dan dapat digunakan untuk berenang, Kepiting bakau merupakan biota yang termasuk ke dalam famili Portunidae. Motoh 1977, mengklasifikasikan kepiting bakau sebagai berikut Filum : Arthropoda Subfilum : Mandibulata Kelas : Crustasea Subkelas : Malacostraca Ordo : Decapoda Subordo : Pleocyemata Famili : Portunidae Subfamili : Portuninae Genus : Scylla Spesies : Scylla serrata Forskal Kepiting bakau menurut Siahainenia 2008 memiliki bentuk karapas yang agak bulat, memanjang, pipih, sampai agak cembung. Perbandingan ukuran lebar karapas kurang lebih dua per tiga dari ukuran lebar. Secara umum, karapas kepiting bakau terbagi atas empat area, yakni: area pencernaan gastric region, area jantung cardiac region, area pernapasan branchial region dan area pembuangan hepatic region. Pada tepi anterolateral kiri dan kanan karapas, atau pada branchial region, terdapat sembilan buah duri dengan bentuk dan ketajaman yang bervariasi. Pada bagian depan karapaks atau pada gastric region, tepat Universita Sumatera Utara di antara kedua tangkai mata terdapat enam buah duri kokoh pada bagian atas dan dua duri kokoh pada bagian bawah kiri dan kanan. Sepasang duri pertama pada bagian anterolateral kiri dan kanan karapas, serta dua pasang duri pada bagian atas dan bawah karapas berada dalam posisi mengelilingi rongga mata dan berfungsi melindungi mata. Duri-duri pada bagian depan karapas memiliki bentuk dan ketajaman yang bervariasi antar jenis, sehingga menjadi salah satu faktor pembeda dalam identifikasi jenis kepiting bakau. Keenan et al., 1998 menyatakan kepiting bakau terdiri atas empat jenis yaitu: Scylla serrata, S. tranquebarica, S. pararamosain dan S. olivacea. Estampador 1949 dalam Mulya 2000 membagi genus Scylla atas tiga jenis dan satu varietas, yaitu: S. serrata Forskal, S. oceanica Dana, S. tranquebarica Fabricius dan S. serrata var. paramamosin Estampador. Keempat jenis Scylla tersebut dapat dibedakan melalui warna sebagai salah satu faktor pembeda utama, walaupun menurut Warner 1977, identifikasi jenis berdasarkan warna tubuh saja mungkin akan keliru, karena kondisi setempat seperti cahaya, panas dan warna latar belakang habitat tempat kepiting bakau hidup, dapat berdampak terhadap dispersi pigmen pada tubuh kepiting. Estampador 1949 dalam Mulya 2000 mendeskripsikan keempat jenis kepiting bakau sebagai berikiut: Kepiting bakau jenis S. oceanica dan S. tranquebarica mempunyai warna dasar kehijauan atau hijau keabu-abuan, atau disebut juga warna hijau buah zaitun, sedangkan S. serrata dan S. serrata var. paramamosin mempunyai warna dasar hijau merah kecoklatan atau coklat keabu-abuan sampai abu-abu. Perbedaan morfologis untuk membedakan keempat jenis dari genus Scylla juga dapat dilihat dengan adanya, bentuk seperti huruf H pada karapas, bentuk duri pada dahi karapas dan fingerjoint, serta bentuk rambutsetae Tabel 2.1 Universita Sumatera Utara Tabel 2.1. Morfologi Kepiting Bakau S. oceanica S. tranquebarica S. serrata S. serrata var. Paramamosin Warna Hijau menuju hijau keabu- abuan Hijau buah zaitun Hijau coklat merah seperti karat Coklat abu-abu Bentuk seperti huruf H pada karapas Dalam Dalam Tidak begitu dalam Tidak begitu dalam Bentuk gerigi depan karapas - - Tumpul Sedang Bentuk duri pada fingerjoint Kedua duri jelas dan runcing Kedua duri jelas dan satu agak tumpul Duri tidak ada, berubah menjadi vestigia l - Bentuk rambut setae Melimpah pada karapas - Hanya pada daerah hepatik - Sumber : Estampador 1949 dalam Mulya 2000

2.2. Daur Hidup Kepiting Bakau