dapat mengendap dengan cepat disebabkan perairan di sekitar ekosistem mangrove relatif tenang atau terlindung. Dalam kaitannya dengan kehidupan dan
sebaran kepiting bakau, substrat dasar perairan merupakan salah satu faktor yang sangat penting Moosa et al., 1985.
2.6. Deskripsi Hutan Mangrove
Kata mangrove merupakan perpaduan antara bahasa Portugis ya.itu mangue
dan bahasa Inggris yaitu grove McNae, 1968. Dalam bahasa Inggris, kata mangrove digunakan baik untuk komunitas pepohonan atau rerumputan, atau
semak belukar yang tumbuh di daerah pesisir, maupun untuk jenis tumbuhan lainnya yang berasosiasi dengannya. Kata mangrove dalam Bahasa Portugis
digunakan untuk jenis tumbuhan, dan kata mangal untuk komunitas hutan yang terdiri atas jenis mangrove tersebut. Menurut UU Nomor 5 tahun 1967, kata
mangrove menunjukkan vegetasi hutan yang tumbuh di antara garis pasang surut, dan dapat juga tumbuh pada pantai karang atau dataran koral mati, yang diatasnya
ditimbuni selapis tipis pasir atau lumpur, atau pada pantai berlumpur Darsidi, 1986.
2.7. Komposisi Jenis dan Parameter Lingkungan Mangrove
Komunitas mangrove di Indonesia memiliki keragaman hayati tertinggi di dunia, dengan jumlah total kurang lebih 89 spesies, yang terdiri atas 35 spesies
tanaman, 9 spesies perdu, 9 spesies liana, 29 spesies epifit dan 2 spesies parasitik Nontji, 1987. Beberapa jenis yang umum dijumpai di wilayah pesisir Indonesia
adalah: bakau Rhizophora, api-api Avicennia, pedada Sonneratia, tancang Bruguiera, nyirih Xylocarpus, tengar Ceriops dan buta-buta Exoecaria.
Komposisi jenis tumbuhan penyusun komunitas mangrove ditentukan oleh beberapa faktor lingkungan, terutama jenis tanah, genangan pasang surut dan
salinitas Bengen, 1997. Pada wilayah pesisir yang terbuka, jenis pohon yang dominan dan merupakan pohon perintis adalah api-api dan pedada. Api-api lebih
suka hidup pada tanah berpasir agak keras, sedangkan pedada pada tanah berlumpur lembut. Pada daerah yang terlindung dari hempasan ombak, komunitas
Universita Sumatera Utara
mangrove biasanya didominasi oleh bakau. Lebih ke arah daratan hulu pada tanah lempung, biasanya tumbuh komunitas tancang. Paku laut Acrostichum
aureum dan jeruju Acanthus ilicifolius, seringkali dijumpai di daerah pinggiran
pohon-pohon mangrove sebagai tumbuhan bawah Dahuri, 1996. Jenis palma yang disebut nipa Nypa fruticans merupakan salah satu komponen penyusun
komunitas mangrove dan seringkali tumbuh di tepian sungai ke arah hulu dengan pengaruh air tawar yang sangat dominan.
Parameter lingkungan utama yang menentukan kelangsungan hidup dan pertumbuhan mangrove adalah pasokan air tawar, salinitas, stabilitas substrat, dan
pasokan nutrien. Ketersediaan air tawar dan parameter salinitas yang mengendalikan efisiensi metabolisme dari ekosistem mangrove, dipengaruhi oleh
frekwensi dan volume air tawar, frekwensi dan volume pertukaran pasang surut, serta tingkat evaporasi. Stabilitas substrat dipengaruhi oleh kecepatan aliran air
tawar dan muatan sedimen yang dikandungnya, laju limpasan arus pasang surut, serta gaya gelombang Berwick, 1983. Pasokan nutrien bagi ekosistem mangrove
dipengaruhi oleh berbagai proses yang saling terkait meliputi masukan ion-ion mineral organik dan anorganik, serta pendaur ulangan nutrien secara internal
melalui jaring makanan berbasis detritus.
2.8. Fungsi dan Manfaat Ekosistem Mangrove