Reliabilitas Penelitian Metode Analisis Data.

3.5. Reliabilitas Penelitian

Untuk menghindari subjektifitas dari peneliti, maka peneliti membutuhkan bantuan dari pengkoding dua yang juga akan melakukan pengujian yang sama. Setelah itu akan dilakukan pengujian reliabilitas untuk mengetahui tingkat perbedaan yang dapat ditoleransi diantara dua pengkoding. Rumus yang digunakan adalah rumus reliabilitas Holsti, yaitu Eriyanto, 2011: Reliabilitas Antar Coder = �� ��+�� M = Jumlah koding yang sama yang disetujui oleh kedua coder N 1 = Jumlah koding yang dibuat oleh coder 1 N 2 = Jumlah koding yang dibuat oleh coder 2 Nilai reliabilitas ada diantara nilai 0 sampai 1. Semakin mendekati 1, nilainya semakin baik. Ambang batas minimal yang digunakan Holsti adalah 0,7. Jika nilainya tidak mencapai 0.7, maka reliabilitasnya ditolak. Kriteria utama dari pengkoding 2 haruslah orang yang aktif dalam percakapan di media sosial termasuk facebook. Pengkoding 2 dalam penelitian ini adalah Windi Adwina Siregar. Windi Adwina Siregar secara aktif menggunakan media sosial dan menggunakan beberapa akun dalam media sosial seperti facebook, path, instagram, maupun twitter.

3.6. Metode Analisis Data.

Untuk menganalisis data, peneliti menampilkannya dalam bentuk tabel frekuensi. Variabel yang ingin diketahui adalah variabel komprehensibilitas, variabel kebenaran, variabel ketulusan, dan variabel legitimasi. Tabel frekuensi ini memuat frekuensi dari masing-masing kategori beserta persentasenya. Universitas Sumatera Utara Peneliti juga melakukan pengujian hipotesis. Dalam analisis isi, pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah “hasil analisis isi yang didasarkan pada sampel terjadi secara kebetulan ataukah memang terjadi pada populasinya” Eriyanto, 2011: 321. Dengan pengujian hipotesis, peneliti akan mengetahui apakah mayoritas percakapan yang berlangsung sudah berlangsung secara komunikatif sesuai dengan standar dalam teori tindakan komunikatif. Dalam penelitian analisis isi, peneliti tidak dibenarkan melakukan penarikan kesimpulan hanya berdasarkan tabel frekuensi. Pengujian hipotesis yang digunakan adalah pengujian hipotesis bivariat atau uji beda. Pemilihan uji hipotesis ini disesuaikan dengan tujuan penelitian, yaitu untuk mengetahui perbedaan kualitas tindakan komunikatif pada akun grup pendukung “GANTENG” dan “ESJA”. Dalam hal ini, peneliti melakukan perbandingan antar komunikator. Perbandingan ini dipilih karena kedua akun tersebut dibuat untuk mengakomodir kepentingan dua pendukung yang berbeda dan berperan sebagai komunikator. Perbedaan latar belakang komunikator ini akan mempengaruhi isi percakapan di kedua akun tersebut. Rumus statistik yang digunakan adalah Mann-Whitney U Test. Rumus ini dipilih berdasarkan skala data yang digunakan dan jenis sampelnya. Mann- Whitney U Test digunakan untuk kombinasi skala ordinal dan jenis sampel independen dengan perbandingan dua sampel. Skala data yang digunakan adalah skala ordinal. Dalam skala ordinal, angka dalam kategori menunjukkan jenjangrangking masing-masing kategori tersebut. Untuk melihat kualitas percakapan yang berlangsung apakah sudah baik atau Universitas Sumatera Utara tidak, peneliti harus menggunakan jenjang ini. Peneliti membuat gradasi nilai dari teks, dimana nilai 1 sudah pasti lebih rendah kualitasnya dibandingkan nilai 2. Jenis sampel yang digunakan adalah sampel independen. Sampel independen adalah “perbandingan dilakukan diantara sampel yang satu sama lain terpisah secara tegas mutually exclusive” Eriyanto, 2011: 327. Sampel dalam penelitian ini adalah dua akun grup pendukung yang terpisah satu sama lain.

3.7. Unit Analisis

Dokumen yang terkait

Kebijakan Partai Politik Pada Pemilihan Kepala Daerah Langsung (Studi Kasus: Kebijakan Partai Demokrat Dalam Penetapan Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut Periode 2013-2018)

0 51 95

Perilaku Pemilih Pemula Pada Pemilihan Umum Kepala Daerah Dan Wakil Kepala Daerah Sumatera Utara Tahun 2013

1 64 93

Perilaku Pemilih Dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah Sumatera Utara Tahun 2013 Di Kecamatan Medan Helvetia

0 54 79

Partisipasi Politik Masyarakat Karo Pada Pemilihan Kepala Daerah Kota Medan Tahun 2010 (Studi Kasus: Kelurahan Simpang Selayang Kecamatan Medan Tuntungan)

2 71 90

Tingkahlaku Politik Etnis Tionghoa Dalam Pemilihan Kepala Daerah 2010 Di Kelurahan Pusat Pasar Medan Kota

0 50 99

Konflik Elit Politik Dalam Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Aceh Tenggara Secara Langsung Tahun 2006

1 119 95

Analisis Ikatan Primordialisme Etnik keturunan Arab Terhadap Pemilihan Kepala Daerah Langsung tahun 2005 (Studi Kasus : Pemilihan Walikota Medan tahun 2005)

2 47 70

Perilaku Memilih Birokrat Dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2010

1 48 200

Peranan Komisi Pemilihan Umum dalam Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah Untuk Meningkatkan artisipasi Politik Masyarakat (Studi pada Kantor Komisi Pemilihan umum Tapanuli Utara)

16 168 113

WACANA POLITIK DI MEDIA SOSIAL (Studi Analisis Wacana dengan Paradigma Positivis mengenai Penerapan Ruang Publik di Facebook tentang Pemilihan Kepala Daerah Sumatera Utara Tahun 2013) TESIS Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magiste

0 0 26