Uji Hipotesis TEMUAN PENELITIAN

diantaranya Tempo.com, Kompas.com, Tribunnews.com, ciputranews.com, Waspada.co.id, VivaNews.com, Metrotvnews.com. Tokoh yang dijadikan sebagai rujukan yang lebih tinggi pada akun grup ini adalah Pengamat politik dari Univesitas Muhammadiyah Sumatera Utara UMSU, Arifin Saleh yang memberi pandangan bahwa untuk memimpin Sumatera Utara tidak bisa hanya berdasarkan pada penampilan fisik. Pernyataan ini merujuk pada pasangan kandidat GANTENG. Analisis pada Akun Grup Pendukung ESJA Ada pula pernyataan dari Hari Utomo Kepala B1 Sumut dan Aceh yang menanggapi tudingan terhadap Gus Irawan yang dilaporkan oleh dua karyawannya karena menggunakan dana dan institusi Bank Sumut untuk kepentingan politis. Dalam pernyataannya Hari Utomo menegaskan dukungannya agar Gus Irawan dilaporkan kepada polisi dan Panwaslu jika terbukti memanfaatkan institusi bank untuk kepentingan politik pribadi. Apabila dua tokoh sebelumnya dijadikan sebagai rujukan untuk memberikan informasi tentang kekurangan kandidat yang lain, maka figur Jokowi dijadikan sebagai rujukan untuk mendukung kandidat ESJA. Jokowi memberikan pernyataan bahwa figur Effendy Simbolon dan Jumiran Abdi adalah figur yang bersih dan jujur.

4.3. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan untuk melihat hasil perbandingan kualitas dari kedua akun grup pendukung yang dianalisis. Acuan Universitas Sumatera Utara analisisnya tetap berdasarkan klaim yang diajukan dalam validitas kebenaran yaitu Klaim Komprehensibilitas, Klaim Kebenaran, Klaim Ketulusan, dan Klaim Legitimasi. Pengujian hipotesis akan menunjukkan apakah terdapat perbedaan kualitas kompetensi atau tidak, serta jika ada perbedaan akun percakapan dalam akun grup manakah yang lebih memiliki kualitas.

1. Perbandingan Klaim Komprehensibilitas

Test Statisticsa Klaim Komprehensibilitas Mann-Whitney U 3462.500 Wilcoxon W 6018.500 Z -.056 Asymp. Sig. 2-tailed .955 a Grouping Variable: Akun Grup Nilai signifikansi pada kategori berada pada level 0.955. Nilai 0.955 0.05, dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa H0 diterima dimana tidak terdapat perbedaan yang signifikan dalam hal penerapan klaim komprehensibilitas antara kedua akun ini. Akan tetapi, dilihat dari nilai mean kedua akun grup dimana nilai mean akun grup pendukung GANTENG sebesar 85,17, sementara nilai mean akun grup pendukung ESJA 84,77 dapat disimpulkan bahwa kualitas penerapan klaim komprehensibilitas pada akun grup pendukung GANTENG lebih baik. Namun perbedaannya tidaklah signifikan. Ranks 98 85.17 8346.50 71 84.77 6018.50 169 Akun Grup GANTENG ESJA Total Klaim Komprehe ns ibilitas N Mean Rank Sum of Ranks Universitas Sumatera Utara Klaim komprehensibilitas menunjukan kompetensi linguistik dari partisipan. Ini ditunjukkan lewat penggunaan tata bahasa yang benar, penulisan kata yang lengkap, sehingga semua partisipan mudah untuk memahami percakapan yang berlansung. Dengan kata lain semakin baik klaim komprehensibilitas yang berlangsung maka semakin kecil pula kemungkinan terjadinya salah paham diantara partisipan. Kedua akun menunjukkan penerapan klaim komprehensiblitas yang cukup baik. Data chart frekuensi menunjukan bahwa kesalahan dalam klaim ini cukup rendah pada kedua akun. Selain itu, terdapat beberapa varian kata yang tidak lengkap namun memiliki kesamaan makna pada partisipan sehingga walaupun tata penulisannya tidak benar secara Bahasa Indonesia namun partisipan saling mengerti maksud dari pesan tersebut. sebut saja untuk kata “bagaimana” yang punya varian “bgm”, “gmn” yang tampaknya sudah dipahami oleh masing-masing partisipan.

2. Perbandingan Klaim Kebenaran

Ranks 98 81.82 8018.00 71 89.39 6347.00 169 Akun Grup GANTENG ESJA Total Klaim Kebenara n N Mean Rank Sum of Ranks Te st Statis tics a 3167.000 8018.000 -1.212 .225 Mann-Whitney U Wi lcoxon W Z As ymp. Sig. 2-tailed Klaim Kebenara n Groupi ng Variable: Akun Grup a. Universitas Sumatera Utara Nilai mean klaim kebenaran yang tertera untuk akun grup pendukung GANTENG sebesar 81.82 dari nilai mean akun grup pendukung ESJA yang menunjukkan angka 89,39. Perbedaan angka ini menunjukkan bahwa penerapan klaim kebenaran pada akun grup pendukung ESJA lebih baik kualitasnya dibandingkan dengan akun grup pendukung GANTENG. Akan tetapi tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Hal ini diketahui dari perolehan nilai signifikansi sebesar 0,2250,05. Dengan angka sebesar ini maka dapat disimpulkan Ho diterima, yaitu tidak terdapat perbedaan signifikan dalam hal penerapan kualitas klaim kebenaran pada kedua akun grup pendukung ini.

3. Perbandingan Klaim Ketulusan

Data di atas menunjukkan bahwa akun grup pendukung GANTENG memiliki kualitas percakapan yang lebih baik pada kategori klaim ketulusan. Hal ini dapat dilihat dari nilai mean yang dimilikinya yaitu sebesar 88,34 Ranks 98 88.34 8657.50 71 80.39 5707.50 169 Akun Grup GANTENG ESJA Total Klaim Ketulusan N Mean Rank Sum of Ranks Te st S tatistics a 3151.500 5707.500 -1. 903 .057 Mann-W hit ney U W ilcox on W Z As ymp. Si g. 2-tailed Klaim Ketulusan Groupi ng V ariable: Akun Grup a. Universitas Sumatera Utara dibandingkan dengan nilai mean akun grup pendukung ESJA yang hanya sebesar 80,39. Akan tetapi perbedaannya tidak signifikan karena nilai signifikansinya 0,05 yaitu sebesar 0,057. Klaim ketulusan menurut Habermas tidak dapat sepenuhnya diobservasi namun dapat diduga dengan melihat penggunaan majas di dalamnya. Penggunaan majas sendiri bisa diarahkan untuk menciptakan saling pengertian ataupun saling permusuhan. Secara ideal, dalam konsep ruang publik penggunaan majas hendaknya menciptakan saling pengertian.

4. Perbandingan Klaim Legitimasi

Nilai mean yang terdapat pada kedua akun sebesar 96,07 untuk akun grup pendukung GANTENG dan 69,72 untuk akun grup pendukung ESJA. Temuan data ini menunjukkan bahwa percakapan yang berlangsung pada akun grup Ranks 98 96.07 9415.00 71 69.72 4950.00 169 Akun Grup GANTENG ESJA Total Klaim Legitimasi N Mean Rank Sum of Ranks Te st S tatistics a 2394.000 4950.000 -3. 858 .000 Mann-W hit ney U W ilcox on W Z As ymp. Si g. 2-tailed Klaim Legitim asi Groupi ng V ariable: Akun Grup a. Universitas Sumatera Utara pendukung GANTENG lebih baik daripada percakapan yang berlangsung di akun grup pendukung ESJA. Berbeda dengan klaim-klaim yang telah dibahas sebelumnya, nilai signifikansi pada klaim ini menunjukkan perbedaan yang signifikan. Hal ini dapat dilihat dari perolehan nilai signifikansi sebesar 0,000 0,005. Dengan ini dapat dikatakan terdapat perbedaan signifikan dalam kualitas penerapan klaim legitimasi pada kedua akun. Perbedaan yang signifikan ini dimungkinkan terjadi karena spesifiknya partisipan yang terlibat dalam percakapan di akun grup pendukung ESJA. Poin penting dalam legitimasi adalah bagaimana percakapan tidak hanya didominasi oleh satu kelompok saja. Semakin beragam pendapat dan partisipan yang mengikuti percakapan maka semakin baik pula legitimasi yang dimiliki percakapan tersebut. Universitas Sumatera Utara 153

BAB V PEMBAHASAN

5.1.Kegagalan Komunikasi dalam Pandangan Habermas Beberapa percakapan dalam kedua akun grup pendukung menunjukkan bahwa terdapat kegagalan komunikasi karena adanya tindakan yang tidak komunikatif. Kegagalan komunikasi muncul karena lemahnya klaim validitas yang terdapat dalam percakapan. Klaim validitas merupakan perhatian utama dari tindakan komunikatif. Validitas ini bergantung pada bagaimana partisipan mampu memiliki kompetensi komunikatif dan interaktif Hove, 2007:4. Keberadaan klaim ini hanya dapat diterima oleh partisipan yang menyadari tentang standar- standar yang harus dipenuhi dalam mencapai validitas serta mampu membuat konsensus. Konsep validitas dapat dilihat secara empiris, dimana setiap klaim haruslah memiliki objek klaim. Objek klaim ini dapat berupa kebenaran yang objektif, persoalan etis dan norma, maupun kebenaran yang subjektif ataupun ketulusan.Secara ideal tindakan komunikatif dapat membantu terciptanya proses kesepakatan dengan argumentasi yang rasional, Dalam percakapan di ruang publik, semua partisipan harus mengungkapkan pemikirannya secara eksplisit agar dapat didengarkan oleh orang lain. Akan tetapi, pengungkapan pendapat secara eksplisit ini juga dapat menimbulkan kegagalan dalam komunikasi. Kegagalan terjadi ketika klaim validitas justru berakhir dengan kekacauan dan melemahkan aktivitas sosial, padahal tujuan awalnya adalah mengkoordinasikan aktivitas tersebut. Persoalan lain adalah ketika salah pengertian hanya menimbulkan ketidaksepakatan dan justru menimbulkan konflik Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Kebijakan Partai Politik Pada Pemilihan Kepala Daerah Langsung (Studi Kasus: Kebijakan Partai Demokrat Dalam Penetapan Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut Periode 2013-2018)

0 51 95

Perilaku Pemilih Pemula Pada Pemilihan Umum Kepala Daerah Dan Wakil Kepala Daerah Sumatera Utara Tahun 2013

1 64 93

Perilaku Pemilih Dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah Sumatera Utara Tahun 2013 Di Kecamatan Medan Helvetia

0 54 79

Partisipasi Politik Masyarakat Karo Pada Pemilihan Kepala Daerah Kota Medan Tahun 2010 (Studi Kasus: Kelurahan Simpang Selayang Kecamatan Medan Tuntungan)

2 71 90

Tingkahlaku Politik Etnis Tionghoa Dalam Pemilihan Kepala Daerah 2010 Di Kelurahan Pusat Pasar Medan Kota

0 50 99

Konflik Elit Politik Dalam Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Aceh Tenggara Secara Langsung Tahun 2006

1 119 95

Analisis Ikatan Primordialisme Etnik keturunan Arab Terhadap Pemilihan Kepala Daerah Langsung tahun 2005 (Studi Kasus : Pemilihan Walikota Medan tahun 2005)

2 47 70

Perilaku Memilih Birokrat Dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2010

1 48 200

Peranan Komisi Pemilihan Umum dalam Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah Untuk Meningkatkan artisipasi Politik Masyarakat (Studi pada Kantor Komisi Pemilihan umum Tapanuli Utara)

16 168 113

WACANA POLITIK DI MEDIA SOSIAL (Studi Analisis Wacana dengan Paradigma Positivis mengenai Penerapan Ruang Publik di Facebook tentang Pemilihan Kepala Daerah Sumatera Utara Tahun 2013) TESIS Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magiste

0 0 26