Metode Pengambilan Sampel Populasi dan Metode Pengambilan Sampel 1. Populasi

Untuk populasi, peneliti memfokuskan pada jumlah akun yang terlibat dalam percakapan selama periode kampanye. Pertimbangannya, ke 143 akun ini merupakan akun yang dapat dipastikan aktif dalam grup pendukung tersebut selama periode tersebut. Setiap percakapan dari sampel terpilih akan dianalisis, meskipun jumlahnya lebih dari satu.

3.3.2. Metode Pengambilan Sampel

Dalam analisis isi, terdapat beberapa metode penarikan sampel yang dapat digunakan, yaitu penarikan sampel acak probability sampling dan penarikan sampel tidak acak non probability sampling. Penelitian ini menggunakan metode penarikan sampel acak probability sampling. Penarikan sampel acak probability sampling adalah “teknik penarikan sampel yang menggunakan hukum probabilitas” Eriyanto, 2011: 115. Dalam hukum probabilitas setiap anggota populasi mendapat kesempatan yang sama untuk terpilih sebagai sampel. Peneliti tidak memilih anggota populasi tertentu untuk menjadi sampel berdasarkan alasan subjektifitas. Dengan meratanya kesempatan untuk menjadi sampel, maka peneliti dapat membuat generalisasi mengenai populasi dengan perhitungan yang akurat dan ilmiah. Dari data populasi di atas, diketahui bahwa jumlah populasi dalam penelitian ini sebanyak 143 akun. Dengan menggunakan program sample size calculator yang dapat diperoleh dari situs surveysystem.com diketahui secara otomatis bahwa sampel dalam penelitian ini sebanyak 105 akun. Tingkat kepercayaan yang digunakan sebesar 95 dengan margin of error sebesar 5. “Tingkat kepercayaan berhubungan dengan seberapa besar taksiran atau estimasi dari sampel berlaku untuk populasi” Eriyanto, 2011: 166. Dengan kata lain, Universitas Sumatera Utara tingkat kepercayaan menunjukkan seberapa besar sampel dapat menjadi gambaran dari keseluruhan populasi. Metode penarikan sampel acak mewajibkan adanya kerangka sampel sampling frame. Kerangka sampel dalam penelitian ini adalah semua data percakapan yang berlangsung selama periode 18 Februari hingga 3 Maret 2013. Data ini diperoleh secara manual oleh peneliti dengan mendata dan mengkompilasi semua akun yang terlibat dalam percakapan di grup-grup pendukung. Untuk mendapatkan data sampel, peneliti harus menentukan jenis penarikan sampel yang dipilih dalam penarikan sampel acak. Terdapat beberapa jenis penarikan sampel, yaitu sampel acak sederhana, sampel acak sistematis, sampel acak stratifikasi, dan sampel acak bertingkat, Peneliti menggunakan sampel acak stratifikasi. Sampel acak stratifikasi dipilih karena sifat populasi yang heterogen. Heterogenitas dalam penelitian ini terdapat pada latar belakang partisipan yang ikut dalam grup pendukung. Partisipan berasal dari latar belakang agama, suku, strata ekonomi maupun pendidikan. Selain itu, grup pendukung ini meskipun dikhususkan sebagai forum dukungan bagi salah satu kandidat namun tidak menutup kemungkinan bagi orang yang bukan pendukung untuk masuk ke dalam grup tersebut. Facebook sendiri memiliki beberapa kategori untuk fitur grup, yaitu grup terbuka open group dan grup tertutup closed group. Dari penelusuran peneliti, grup-grup pendukung “GANTENG” maupun “ESJA” adalah grup terbuka. Dalam artian, membuka peluang bagi non pendukung untuk terlibat dalam percakapan dan memberikan komentar. Universitas Sumatera Utara Penggunaan sampel acak ini memberi peluang kepada masing-masing populasi untuk dapat menjadi sampel. Rumus yang digunakan untuk mendapatkan jumlah sampel dari masing-masing akun adalah: N n n n + = 1 Keterangan : n 1 = Jumlah akun n = Jumlah sampel N = populasi Dengan menggunakan rumus ini, diketahui jumlah sampel untuk masing- masing akun, yaitu: Tabel 3.3.2. Sampel Terpilih untuk Masing-masing Akun No. Nama Akun Jumlah sampel 1. Grup Paten 63 143 105 86 = = x n 2. Komunitas Aceh Pendukung Ganteng 6 143 105 8 = = x n 3. Kampung ESJA 31 143 105 42 = = x n 4. Relawan Pendukung ESJA Effendy Simbolon – Djumiran 5 143 105 7 = = x n TOTAL 105 Selanjutnya, peneliti menggunakan tabel angka acak untuk menentukan akun yang menjadi sampel dalam penelitian. Angka acak diperoleh dengan menggunakan fitur add-onasap utilitiesyang terdapat dalam program microsoft excel. Universitas Sumatera Utara

3.4. Metode Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

Kebijakan Partai Politik Pada Pemilihan Kepala Daerah Langsung (Studi Kasus: Kebijakan Partai Demokrat Dalam Penetapan Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut Periode 2013-2018)

0 51 95

Perilaku Pemilih Pemula Pada Pemilihan Umum Kepala Daerah Dan Wakil Kepala Daerah Sumatera Utara Tahun 2013

1 64 93

Perilaku Pemilih Dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah Sumatera Utara Tahun 2013 Di Kecamatan Medan Helvetia

0 54 79

Partisipasi Politik Masyarakat Karo Pada Pemilihan Kepala Daerah Kota Medan Tahun 2010 (Studi Kasus: Kelurahan Simpang Selayang Kecamatan Medan Tuntungan)

2 71 90

Tingkahlaku Politik Etnis Tionghoa Dalam Pemilihan Kepala Daerah 2010 Di Kelurahan Pusat Pasar Medan Kota

0 50 99

Konflik Elit Politik Dalam Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Aceh Tenggara Secara Langsung Tahun 2006

1 119 95

Analisis Ikatan Primordialisme Etnik keturunan Arab Terhadap Pemilihan Kepala Daerah Langsung tahun 2005 (Studi Kasus : Pemilihan Walikota Medan tahun 2005)

2 47 70

Perilaku Memilih Birokrat Dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2010

1 48 200

Peranan Komisi Pemilihan Umum dalam Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah Untuk Meningkatkan artisipasi Politik Masyarakat (Studi pada Kantor Komisi Pemilihan umum Tapanuli Utara)

16 168 113

WACANA POLITIK DI MEDIA SOSIAL (Studi Analisis Wacana dengan Paradigma Positivis mengenai Penerapan Ruang Publik di Facebook tentang Pemilihan Kepala Daerah Sumatera Utara Tahun 2013) TESIS Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magiste

0 0 26