tidak, peneliti harus menggunakan jenjang ini. Peneliti membuat gradasi nilai dari teks, dimana nilai 1 sudah pasti lebih rendah kualitasnya dibandingkan nilai 2.
Jenis sampel yang digunakan adalah sampel independen. Sampel independen adalah “perbandingan dilakukan diantara sampel yang satu sama lain
terpisah secara tegas mutually exclusive” Eriyanto, 2011: 327. Sampel dalam
penelitian ini adalah dua akun grup pendukung yang terpisah satu sama lain.
3.7. Unit Analisis
Unit analisis adalah “sesuatu yang akan dianalisis. Unit analisis dalam analisa isi adalah teks, pesan, atau medianya sendiri” Kriyantono, 2010: 237.
Unit analisis dalam penelitian ini adalah unit tematik, unit referens, dan unit sintaksis.
Unit tematik digunakan untuk mengetahui tema-tema spesifik apa yang banyak dibahas oleh partisipan di media sosial berkaitan dengan pemilihan kepala
daerah Sumatera Utara. Unit referens digunakan untuk menganalisis kata atau kalimat yang dapat menunjukkan situasi yang sesuai dengan kategori yang dibuat.
Sementara itu, unit sintaksis digunakan dengan melihat frekuensi penggunaan kata ataupun simbol yang muncul sesuai dengan kategori
cyberharassment yang telah dibuat.
Unit analisis ini tersebar dalam berbagai percakapan di facebookyang dapat
berupa status maupun komentar dari para partisipan . Simbol tersebut dapat
berupa teks, foto termasuk foto yang dihubungkan dengan instagram, path, dan
video youtubeyang diposting di facebook. Level analisis dalam penelitian ini
adalah akun partisipan yang terlibat dalam percakapan.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV TEMUAN PENELITIAN
4.1. Tahapan Pelaksanaan Penelitian
Tahapan pertama dalam penelitian ini adalah mengumpulkan data percakapan yang tersebar di beberapa akun grup pendukung kedua kandidat.
Proses ini cukup memakan waktu karena peneliti harus mengumpulkan data percakapan yang tersebar di beberapa akun serta menyesuaikan format yang
terdapat dalam facebook menjadi format yang lebih mudah dibaca dalam format
spss. Setelah pengumpulan data percakapan maka proses selanjutnya adalah
mengkoding data tersebut sesuai dengan kategori yang terdapat dalam validitas kebenaran. Proses pengkodingan dilakukan dengan membaca satu persatu status
dan komentar yang berlangsung pada status tersebut untuk kemudian dianalisis masuk dalam kategori variabel mana saja. Dalam satu percakapan bisa saja
terdapat beberapa kategori karena percakapan bisa melibatkan beberapa partisipan.
Sampel dalam analisis ini adalah akun-akun yang terlibat dalam percakapan, namun unit analisisnya adalah semua percakapan yang berlangsung dalam akun
tersebut. Satu akun bisa membuat dua atau lebih status, dan keseluruhan status yang dibuat tersebut menjadi bagian dari unit analisis. Begitu juga dengan
komentar dari partisipan lain juga menjadi bagian dari unit analisis yang dilihat kesesuaiannya dengan kategori variabel yang dibuat.
Dalam penelitian ini peneliti bertindak sebagai pengkoding I. Bersamaan dengan proses pengkodingan yang dilakukan oleh peneliti pengkoding II juga
Universitas Sumatera Utara