melakukan pengkodingan untuk unit analisis yang sama. Penggunaan pengkoding II diperlukan untuk menghindari subjektivitas dari peneliti. Penelitian positivis
mengedepankan objektivitas dimana peneliti tidak boleh memasukkan nilai-nilai kecenderungan atau bias dalam kajian analisis isi. Untuk pengkoding II peneliti
memilih pengkoding yang secara aktif menggunakan media sosial karena topik bahasannya juga mengenai media sosial.
4.1.1 Analisa Frekuensi
Setelah tahap ini, tahap berikutnya menganalisis data temuan berdasarkan yang telah dipilah sesuai kategori dalam lembar koding. Hasil analisa data
kemudian disajikan dalam bentuk chart frekuensi untuk masing-masing variabel.
Chart ini akan menjabarkan temuan dari masing-masing variabel secara lebih spesifik.
Peneliti menggabungkan analisa frekuensi dari kedua akun grup pendukung. tujuannya agar grafik perbandingan dari masing-masing akun grup pendukung
langsung tergambar dalam chart.
Selain itu, peneliti juga memasukkan analisis mengenai bentuk-bentuk pelanggaran yang dilakukan oleh partisipan sesuai kategori. Tujuannya adalah
untuk memberi gambaran mengenai tindakan yang bertentangan dengan tindakan komunikatif dari masing-masing akun grup pendukung.
4.1.2. Uji Hipotesis
Dalam beberapa penelitian analisis isi, analisa data berakhir pada saat menampilkan hasil tabel tunggalanalisa frekuensi. Akan tetapi penyajian data
seharusnya juga melakukan uji hipotesis. Penggunaan uji hipotesis dilakukan
Universitas Sumatera Utara
untuk memastikan bahwa temuan yang diperoleh merupakan gambaran dari keseluruhan populasi. Rumus uji hipotesis yang digunakan adalah rumus Mann-
Whitney U Test dengan perangkat lunak SPSS. Ambang batas nilai signifikansi yang diterima adalah 0,05. H0 ditolak jika nilai signifikansinya 0,05. Hipotesis
dalam pengujian ini adalah:
Hipotesis 1 H1
H0: Tidak terdapat perbedaan kualitas penerapan klaim
komprehensibilitas pada kedua akun grup pendukung Ha: Terdapat perbedaan kualitas penerapan klaim komprehensibilitas
pada kedua akun grup pendukung
Hipotesis 2 H2
H0: Tidak terdapat perbedaan kualitas penerapan klaim kebenaran pada kedua akun grup pendukung
Ha: Terdapat perbedaan kualitas penerapan klaim kebenaran pada kedua akun grup pendukung
Hipotesis 3 H2
H0: Tidak terdapat perbedaan kualitas penerapan klaim ketulusan pada kedua akun grup pendukung
Ha: Terdapat perbedaan kualitas penerapan klaim ketulusan pada kedua akun grup pendukung
Universitas Sumatera Utara
Hipotesis 4 H2
H0: Tidak terdapat perbedaan kualitas penerapan klaim legitimasi pada kedua akun grup pendukung
Ha: Terdapat perbedaan kualitas penerapan klaim legitimasi pada kedua akun grup pendukung
4.2. Analisa Frekuensi