Fungsi Agama Konsep dan Fungsi Agama, Religi, dan Kepercayaan

Konsep dan Fungsi Bahasa, Seni, dan Agama ntropologia isinya yang harus disembah. Proses penciptaan tersebut bersumber dari kekuatan Tuhan, meskipun setiap agama mempraktikkan ritual dan mempunyai ajaran yang berbeda-beda bentuknya untuk menyembah Tuhan. Kepercayaan akan adanya konsep hari akhir, surga, dan neraka menyebabkan agama dianggap sebagai sistem yang harus diyakini oleh manusia. Menurut Koentjaraningrat, terdapat lima komponen ke- agamaan, yakni sistem keyakinan, umat agama, emosi keagamaan, sistem ritus, dan upacara keagamaan serta peralatan ritus dan upacara yang memengaruhi suatu sistem keagamaan. Misalnya, suatu agama pasti akan memiliki suatu umat yang masing-masing individunya memiliki emosi keagamaan yang mempercayai akan keberadaan Tuhan. Selanjutnya, mereka akan mengadakan upacara atau ritual keagamaan secara kontinu dan berpola dengan menggunakan alat- alat upacara tertentu.

2. Fungsi Agama

Agama memiliki fungsi sebagai pedoman atau pegangan hidup manusia karena setiap agama mengajarkan kebenaran dan menuntun manusia untuk melakukan kebaikan. Selain itu, agama adalah sumber norma-norma dan aturan bagi masyarakat. Menurut Preusz, di dalam masyarakat unsur penting dari tiap sistem religi dan kepercayaan di dunia adalah ritus atau upacara dan kekuatan-kekuatan supranatural yang berperan dalam tindakan-tindakan gaib tersebut. Manusia yang mengalami kekuatan tersebut dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan- nya serta dapat memenuhi tujuan hidupnya, baik yang bersifat materiil maupun spirituil. Dengan demikian, ketika seseorang melakukan upacara atau ritual keagamaan mereka sedang berkomunikasi dengan kekuatan yang dianggap dahsyat, yaitu Tuhan untuk meminta petunjuk atau berterima kasih. Menurut van Gennep, di dalam kehidupannya manusia mengalami berbagai krisis, seperti sakit, kematian, tertimpa bencana alam, dan kehilangan harta benda yang membuat manusia merasa tidak berdaya menghadapi masa-masa sulit tersebut. Pada saat-saat seperti itu, manusia merasa perlu melakukan sesuatu untuk memperteguh keyakinannya yang dilakukan dengan upacara- Clifford Geertz mendefinisikan agama sebagai sistem simbol yang berfungsi untuk menanamkan semangat dan moti- vasi yang kuat, mendalam, serta bertahan pada manusia dengan menciptakan kon- sepsi-konsepsi yang bersifat umum ten- tang eksistensi dan membungkus konsep- si-konsepsi itu sedemikian rupa dalam suasana faktualitas sehingga suasana dan motivasi itu kelihatan sangat realistis. Di unduh dari : Bukupaket.com Khazanah Antropologi SMA 1 upacara religi. Upacara religi tersebut merupakan cikal bakal religi yang tertua. Berdasarkan teori spiritualisme yang berguna untuk menganalisis kepercayaan dalam masyarakat primitif yang masih ada di berbagai tempat di Indonesia, Koentjaraningrat menjelaskan bahwa fungsi kepercayaan adalah untuk menghormati mahkluk halus atau roh nenek moyang. Menurut teori tersebut manusia memiliki keyakinan adanya berbagai makhluk halus yang menempati alam di sekeliling tempat tinggalnya yang merupakan jelmaan dari orang yang sudah meninggal. Mahkluk halus tersebut oleh masyarakat primitif dianggap memiliki pengaruh penting dalam kehidupan manusia karena mereka mempunyai jiwa dan kemauan sendiri, dapat bergembira jika diperhatikan manusia, dan dapat marah apabila diabaikan oleh manusia. Oleh karena itu, kepercayaan dan penyembahan terhadap roh nenek moyang atau mahkluk halus dilaksanakan agar roh tersebut tidak murka kepada manusia. Misalnya, kepercayaan terhadap kekuatan gunung berapi. Masyarakat di sekitar Gunung Merapi selalu mengadakan sesembahan atau sesajian untuk menghormati kekuatan magis gunung tersebut. Meletusnya Gunung Merapi seringkali dikaitkan dengan kemurkaan roh penunggu gunung tersebut. Meskipun tidak masuk akal, namun di balik mitos kekuatan magis Gunung Merapi tersebut terdapat fungsi keseimbangan ekologis manusia dalam menjaga gunung yang di- bungkus oleh norma kepercayaan agar ling- kungan alam di gunung tetap lestari. Bangsa Indonesia tidak membenarkan adanya paham yang meniadakan Tuhan Yang Maha Esa. Dengan demikian, setiap warga negara Indonesia harus percaya dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa berarti menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Indonesia bukanlah negara agama. Artinya, bukan negara yang mendasarkan diri pada agama tertentu. Mengapa demikian? Sebab negara menjamin kebebasan tiap-tiap penduduk untuk memeluk dan menganut kepercayaannya masing-masing. Ada tiga macam bentuk hubungan antara negara dan agama, antara lain sebagai berikut. a. Negara agama, artinya semua peraturan negara didasarkan pada salah satu hukum agama seperti Arab Saudi. b. Negara melindungi agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, artinya negara melindungi berkembangnya agama kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang telah ditetapkan oleh pemerintah seperti Indonesia. ktivita: Kecakapan Sosial Bagaimanakah peran agama dalam integrasi dan konflik sosial dalam masyarakat? Diskusikanlah materi ter- sebut bersama kelompok Anda yang berasal dari berbagai latar belakang dan gender. Selanjutnya, tulis kesimpulan diskusi kelompok Anda untuk dikum- pulkan pada guru. Di unduh dari : Bukupaket.com Konsep dan Fungsi Bahasa, Seni, dan Agama