Khazanah Antropologi SMA 1
Sumber: Masa Menjelang Revolusi
Gambar 3.3 Toponomi perkampungan masa kolonial
Berdasarkan pola-pola pemukiman yang tercermin dalam toponomi perkampungan suku bangsa terdapat pola pembagian kerja yang cukup
rapi antara anggota suku bangsa dan golongan sosial yang membentuk corporate group
perkotaan Indonesia di masa lampau. Pembagian kerja atau spesialisasi yang menjadi sumber mata pencaharian yang ditekuni
oleh masing-masing kelompok suku bangsa atau golongan sosial tersebut telah mendorong mereka untuk mendirikan perkampungan yang
memberikan kesan eksklusif. Walaupun perkampungan eksklusif kesukuan ataupun golongan tersebut kini telah berkurang survival,
namun dalam perkembangan di perkotaan nampak adanya kecende- rungan para pendatang baru untuk hidup berkelompok dalam suatu
perkampungan. Hal ini didorong oleh adanya kesamaan profesi. Misalnya, di kota Surakarta terdapat perkampungan batik Laweyan,
perkampungan Islam Kauman atau perkampungan pecinan. mobilitas penduduk di masa lampau, melainkan juga mencerminkan adanya
pola-pola interaksi sosial lintas budaya.
C. Sikap Toleransi dan Empati Sosial terhadap Keberagaman Budaya di Indonesia
Sejak awal kemerdekaan bangsa Indonesia, para pendiri negara telah menyadari akan arti pentingnya pengembangan kerangka nilai atau etos
budaya yang dapat mempersatukan masyarakat Indonesia yang bersifat majemuk. Kesadaran tersebut dituangkan dalam UUD 1945, Pasal 32
yang berbunyi,”pemerintah memajukan kebudayaan nasional Indone- sia”. Hal tersebut diperkuat dalam penjelasan UUD 1945, ”Kebudayaan
Di unduh dari : Bukupaket.com
Penyelesaian Masalah Akibat Keberagaman Budaya di Indonesia
Sumber: 30 Tahun Indonesia Merdeka I
Gambar 3.4 Para pendiri negara
ktivita:
Kecakapan Personal
Tuntutan otonomi di berbagai daerah di Indonesia seperti di wilayah Aceh dan
Papua semakin berkembang pada masa reformasi. Apa pertimbangan munculnya
otonomi daerah dari sudut perbedaan bu- daya? Apakah otonomi daerah merupa-
kan wujud toleransi yang dikembangkan negara? Carilah informasi dari berbagai
sumber Uraikan analisis Anda mengenai masalah tersebut di depan kelas
bangsa ialah kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budinya rakyat Indonesia seluruhnya. Kebudayaan-kebudayaan lama dan asli
yang terdapat sebagai puncak-puncak di daerah di seluruh Indone- sia, terhitung sebagai kebudayaan bangsa. Usaha kebudayaan harus
menuju ke arah kemajuan adab, budaya, dan persatuan dengan tidak menolak bahan-bahan baru dari kebudayaan asing yang dapat
memperkembangkan atau memperkaya kebudayaan bangsa sendiri serta mempertinggi derajat kemanusiaan bangsa Indonesia.”
Kenyataan bahwa masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang terdiri atas
kelompok-kelompok suku, agama, daerah, dan ras yang beraneka ragam. Hal ini merupa-
kan ciri khas masyarakat Indonesia sehingga Indonesia disebut sebagai masyarakat ma-
jemuk.
Pada beberapa kelompok adat yang ketat, membedakan antarwarga dengan bukan
warga. Kehadiran orang asing dilalui dengan mengadakan upacara adopsi untuk mem-
permudah perlakuan, kecuali kalau yang bersangkutan akan tetap diperlakukan sebagai
orang luar atau musuh. Hal tersebut tercermin dalam upacara penyambutan pejabat di daerah
Tapanuli di masa lampau. Para tamu tersebut biasanya disambut dengan upacara adat yang
memperjelas kedudukannya dalam struktur sosial masyarakat Batak yang terikat dalam
hubungan perkawinan tiga marga dalihan na tolu
. Pada adat perang suku Dani di pegu- nungan Jayawijaya, di luar kelompok kerabat
patrilineal, hubungan kekerabatan berasal dari kelompok sosial yang sangat kuat sehingga
untuk mempermudah perlakuan terhadap or-
ang asing maka upacara kelahiran kembali biasanya dilakukan terhadap tamu asing yang dihormati. Selain itu, di masa lampau, untuk mensah-
kan kewenangan Gubernur Jenderal van Imhoff sebagai wakil ratu, Belanda mengundang raja Jawa sebagai penguasa tertinggi di Mataram. Beliau
diberi gelar sebagai Kanjeng Eyang Paduka Tuan Gubernur Jenderal untuk menunjukkan senioritas dalam struktur sosial.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Khazanah Antropologi SMA 1
D. Pengembangan Sikap Toleransi dan Empati Sosial terhadap Keberagaman Budaya di Indonesia