Budaya Lokal, Budaya Asing, dan Hubungan Antarbudaya
sistem serta kaidah-kaidah yang sama. Pada era globalisasi, peristiwa yang terjadi di suatu negara dapat diketahui dengan cepat oleh negara
lain melalui media massa, seperti televisi, radio, surat kabar atau internet.
Globalisasi berlangsung melalui saluran-saluran tertentu, seperti media massa, pariwisata internasional, lembaga perdagangan dan
industri internasional, serta lembaga pendidikan dan ilmu penge- tahuan. Saluran-saluran globalisasi, antara lain sebagai berikut.
a. Media Massa
Arus globalisasi diperoleh melalui media komunikasi massa, seperti radio, televisi, surat kabar, film, dan internet.
Globalisasi melalui media massa telah membuat dunia menjadi seolah-olah tanpa batas. Melalui media massa, seperti televisi
yang disiarkan dalam jaringan satelit, peristiwa bencana Tsu- nami di Aceh pada tahun 2004 dapat diketahui di seluruh dunia.
Demikain juga dengan perkembangan internet yang telah memudahkan perkembangan iptek dengan adanya kemudahan
mengakses berbagai informasi dari seluruh penjuru dunia dengan murah dan cepat. Selain itu, dalam arus globalisasi,
terjadi perubahan perilaku masyarakat di bidang mode pakaian, peralatan hidup, dan makanan akibat pengaruh penyebaran
informasi dari luar negeri melalui media massa.
b. Pariwisata Internasional
Berkembangnya sektor pariwisata internasional juga berpengaruh terhadap penyebaran arus globalisasi. Kegiatan
pariwisata internasional yang melibatkan banyak negara dapat dilakukan dengan mudah karena adanya kemajuan sarana
transportasi dan telekomunikasi. Dengan meningkatnya ke- butuhan wisata antarnegara menyebabkan masuknya devisa
yang sangat dibutuhkan untuk membiayai pembangunan suatu negara. Dengan berkembangnya sektor pariwisata internasional,
seseorang dapat dengan mudah berpergian dari satu negara ke negara lainnya.
c. Lembaga Perdagangan dan Industri Internasional
Globalisasi dalam perdagangan internasional ditandai dengan adanya pasar bebas. Dalam era pasar bebas, setiap
negara akan berlomba-lomba mengembangkan keunggulan komparatifnya untuk menarik para investor dari luar negeri.
Era pasar bebas juga ditandai adanya kebebasan kontak perdagangan antarnegara tanpa dibatasi hambatan fiskal dan
tarif. Walaupun setiap negara bebas untuk menjalin hubungan perdagangan, namun tetap diperlukan suatu wadah kerja sama
di bidang ekonomi. Misalnya, pendirian dewan kerja sama ekonomi Asia Pasifik APEC dan dewan kerja sama ekonomi
Amerika Utara NAFTA.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Khazanah Antropologi SMA 1
Arus globalisasi yang melanda seluruh dunia mempunyai dampak bagi bidang sosial budaya suatu bangsa. Pada awalnya, globalisasi hanya
dirasakan di kota-kota besar di Indonesia. Namun dengan adanya kemajuan teknologi, komunikasi, informasi, dan transportasi globalisasi
juga telah menyebar ke seluruh penjuru tanah air. Arus globalisasi yang penyebarannya sangat luas dan cepat tersebut membawa dampak positif
dan negatif. Dampak positif globalisasi, antara lain sebagai berikut. 1.
Kemajuan di bidang teknologi, komunikasi, informasi, dan transportasi yang memudahkan kehidupan manusia.
2 Kemajuan teknologi menyebabkan kehidupan sosial ekonomi lebih
produktif, efektif, dan efisien sehingga membuat produksi dalam negeri mampu bersaing di pasar internasional.
3. Kemajuan teknologi memengaruhi tingkat pemanfaatan sumber
daya alam secara lebih efisien dan berkesinambungan. 4.
Kemajuan iptek membuat bangsa Indonesia mampu menguasai iptek sehingga bangsa Indonesia mampu sejajar dengan bangsa lain.
Globalisasi juga mempunyai dampak negatif, antara lain sebagai berikut.
1. Terjadinya sikap mementingkan diri sendiri individualisme
sehingga kegiatan gotong royong dan kebersamaan dalam masyarakat mulai ditinggalkan.
2. Terjadinya sikap materialisme, yaitu sikap mementingkan dan
mengukur segala sesuatu berdasarkan materi karena hubungan sosial dijalin berdasarkan kesamaan kekayaan, kedudukan sosial
atau jabatan. Akibat sikap materialisme, kesenjangan sosial antara golongan kaya dan miskin semakin lebar.
3. Adanya sikap sekularisme yang lebih mementingkan kehidupan
duniawi dan mengabaikan nilai-nilai agama. 4.
Timbulnya sikap bergaya hidup mewah dan boros karena status seseorang di dalam masyarakat diukur berdasarkan kekayaannya.
5. Tersebarnya nilai-nilai budaya yang melanggar nilai-nilai keso-
panan dan budaya bangsa melalui media massa seperti tayangan- tayangan film yang mengandung unsur pornografi yang disiarkan
televisi asing yang dapat ditangkap melalui antena parabola atau situs-situs pornografi di internet.
6. Masuknya budaya asing yang tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya
bangsa, yang dibawa para wisatawan asing. Misalnya, perilaku seks bebas free sex.
Gejala individualisme di perkotaan, mobilitas penduduk yang tinggi serta efisiensi merupakan kebiasaan hidup masyarakat kota yang telah
terpengaruh budaya asing. Namun, tidak bisa disangkal bahwa semua itu adalah karena pengaruh modernitas kehidupan manusia. Kebutuhan
manusia yang semakin beragam dan penghargaan atas waktu menjadikan efisiensi dan kepraktisan sebagai sesuatu yang penting untuk manusia.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Budaya Lokal, Budaya Asing, dan Hubungan Antarbudaya
Dengan demikian, segala kebiasaan yang bersifat rumit disederhanakan agar lebih efisien.
Di Indonesia, modernitas adalah salah satu konsep yang menunjukkan adanya interaksi antara budaya lokal dan budaya asing.
Ciri-ciri modernitas adalah mobilitas sosial yang tinggi, efisiensi, dan sikap individualisme. Hal-hal tersebut tidak bisa dipungkiri telah
memengaruhi kehidupan manusia. Namun, setiap perubahan kebudayaan mempunyai dampak positif dan negatif. Individualisme berdampak
negatif apabila mendorong individu untuk bekerja secara lebih produktif. Namun, di sisi lain individualisme juga berdampak pada timbulnya sikap
mementingkan diri sendiri. Selain itu, sebagai dampak individualisme, kegiatan gotong royong dan bentuk-bentuk kelembagaan sosial lainnya
mulai diabaikan. Dengan demikian, modernitas tidaklah harus dinilai secara positif atau negatif karena hal itu tergantung pada bagaimana
masyarakat dan individu memberikan penilaian sesuai dengan konteks kebudayaannya.
Namun, sebenarnya kemodernan tidak bisa dijadikan alasan untuk mengabaikan nilai-
nilai kebersamaan, empati, dan solidaritas sosial. Oleh karena itu, setiap individu harus
memiliki kesadaran untuk tetap menghargai nilai-nilai tersebut. Perwujudan nilai-nilai
kebersamaan dan solidaritas sosial dalam masyarakat memang tidak bisa diterapkan
secara kaku. Misalnya, lebih sulit untuk menerapkan sikap tersebut di dalam masya-
rakat perkotaan. Hal itu disebabkan sikap individualisme dan budaya materialisme yang
lebih tinggi pada masyarakat perkotaan. Oleh karena itu, perwujudan sikap empati sosial di
dalam masyarakat perkotaan tidak bisa diterapkan dengan meniru kebersamaan
masyarakat di daerah pedesaan. Perwujudan sikap empati sosial tersebut bisa diwujudkan
dalam bentuk tindakan untuk membantu sesama yang mengalami musibah bencana
alam. Contohnya pada saat terjadinya bencana tsunami di Aceh, gempa Jateng dan Daerah
Istimewa Yogyakarta, dan bencana banjir di Jakarta tahun 2007, sikap kegotongroyongan
dan kebersamaan diwujudkan warga masya- rakat dalam berbagai bentuk kegiatan sosial
untuk meringankan penderitaan korban bencana alam.
Sumber : Dokumen penerbit
Gambar 1. 5 Pemberian bantuan kepada korban gempa di DIY dan Jawa Tengah
ktivita:
Kecakapan Sosial
Amatilah lingkungan sekitar Anda Adakah contoh budaya asing berupa
makanan siap saji yang ada di lingkung- an sekitar Anda? Apabila ada, carilah
keterangan mengenai dampak pola konsumsi makanan siap saji terutama ter-
hadap pola kosumsi makanan tradisional dari jenis yang sama. Adakan wawancara
dengan temanmu mengenai dampak penyebaran makanan siap saji tersebut
terhadap makanan tradisional. Tulislah hasil kegiatan Anda dalam bentuk laporan
singkat untuk dikumpulkan pada guru
Di unduh dari : Bukupaket.com
Khazanah Antropologi SMA 1
3. Pengaruh Budaya Asing