Kemajemukan Indonesia dan Masalah Persatuan Nasional

Khazanah Antropologi SMA 1 3. muncul masalah menonjolnya unsur etnik di dalam masyarakat. Keanekaragaman budaya dalam masyarakat terbentuk atas dasar identitas budaya. Identitas budaya adalah kategori pembeda berdasarkan nilai-nilai budaya antara satu kelompok dengan kelompok lainnya. Hal itu terjadi karena tiap identitas kultural memiliki sentimen primordial tertentu yang memengaruhi ikatan politik, persilangan, dan interaksi sosial di antara kelompok etnik di dalam masyarakat. Di dalam masyarakat, kehidupan politik terorganisir menurut kelompok etnik dan nilai-nilai subbudaya tertentu. Kelompok etnik membentuk organisasi politik yang saling bersaing. Mereka mengikuti dasar kepentingan kelompok etnik atau politik aliran dari kelompok yang bersangkutan. Misalnya, dalam Pemilu 2004 terdapat banyak partai politik yang berlandaskan agama, suku, bangsa, dan aliran, seperti PKS, PBB, PDS, PDIP, dan PAN.

4. Kemajemukan Indonesia dan Masalah Persatuan Nasional

Unsur penting yang memengaruhi keanekaragaman budaya masyarakat Indonesia adalah perbedaan anggota masyarakat berdasarkan ras dan etnisitas. Perbedaan ras dan etnisitas sangat penting dalam membentuk keanekaragaman sosial budaya masyarakat majemuk sehingga masyarakat majemuk sering disebut masyarakat multiras atau multietnik. Menurut Robertson, ras merupakan pengelompokan manusia berdasarkan ciri-ciri warna kulit dan fisik tubuh tertentu yang diturunkan secara turun-temurun yang merupakan hasil interaksi manusia dengan lingkungan hidup khusus mereka. Kelompok etnik merupakan sejumlah besar orang yang memandang diri dan dipandang oleh kelompok lain, memiliki kesatuan budaya yang berbeda yang ditimbulkan oleh sifat-sifat budaya masyarakat dan interaksi timbal balik secara terus-menerus. Suatu anggota kelompok etnik memiliki peranan dan identitas yang sama berdasarkan asal-usul, bahasa, agama, tradisi, dan perjalanan hidup. Suatu kelompok etnik membedakan dirinya dengan kelompok lain berdasarkan ciri-ciri budaya lokal yang mereka miliki. Di Indonesia, terdapat beraneka ragam kelompok kesukuan dipandang berdasarkan perbedaan etnik dan ras. Misalnya, antara orang Jawa dengan orang Papua dan orang Maluku yang dibedakan berdasarkan ras dan etnik. Namun, ada anggota kelompok kesukuan yang dibedakan atas dasar etnik, seperti antara orang Batak dengan orang Bali dan orang Jawa yang dibedakan atas dasar bahasa, budaya, dan agama yang mereka anut. Pada umumnya, orang akan sepintas memandang mereka memiliki tradisi, pandangan hidup, dan adat istiadat yang berbeda satu sama lain. Pemahaman tersebut penting untuk memahami gejala Di unduh dari : Bukupaket.com Potensi Keberagaman Budaya di Indonesia terjadinya sikap etnosentrisme. Sikap etnosentrisme adalah sikap yang menggunakan pandangan dan cara hidup dari sudut pandang- nya sebagai tolok ukur untuk menilai kelompok lain. Apabila tidak dikelola dengan baik, perbedaan budaya dan adat istiadat antarkelompok masyarakat tersebut akan menimbulkan konflik sosial akibat adanya sikap etnosentrisme. Sikap tersebut timbul karena adanya anggapan suatu kelompok masyarakat bahwa mereka memiliki pandangan hidup dan sistem nilai yang berbeda dengan kelompok masyarakat lainnya. Menurut David Levinson, sikap etnosentrisme adalah sikap yang menggunakan pandangan dan cara hidup dari sudut pandang suatu kelompok masyarakat sebagai tolok ukur untuk menilai kelompok lain. Sebenarnya sikap etnosentrisme adalah suatu gejala yang umum di seluruh dunia. Konsep etnosentrisme selalu muncul dalam masyarakat yang terdiri atas berbagai kelompok sosial karena adanya keyakinan bahwa kebudayaan sendiri dianggap lebih tinggi dibanding kelompok lain dan menilai kebudayaan kelompok lain dengan tolok ukur kebudayaan kelompok mereka sendiri. Contohnya adalah perilaku carok dalam masyarakat Madura. Menurut Latief Wiyata, carok adalah tindakan atau upaya pembunuhan yang dilakukan oleh seorang laki-laki apabila harga dirinya merasa terusik. Secara sepintas, konsep carok dianggap sebagai perilaku yang brutal dan tidak masuk akal. Hal itu terjadi apabila konsep carok dinilai dengan pandangan kebudayaan kelompok masyarakat lain yang beranggapan bahwa menyelesaikan masalah dengan menggunakan kekerasan dianggap tidak masuk akal dan tidak manusiawi. Namun, bagi masyarakat Madura, harga diri merupakan konsep yang sakral dan harus selalu dijunjung tinggi dalam masyarakat. Oleh karena itu, terjadi perbedaan penafsiran mengenai masalah carok antara masyarakat Madura dan kelompok masyarakat lainnya karena tidak adanya pemahaman atas konteks sosial budaya terjadinya perilaku carok tersebut dalam masyarakat Madura. Contoh etnosentrisme dalam menilai secara negatif konteks sosial budaya terjadinya perilaku carok dalam masyarakat Madura tersebut telah banyak ditentang oleh para ahli ilmu sosial. Selain memiliki dampak yang bersifat negatif, sikap etno- sentrisme juga mempunyai dampak yang positif untuk meningkat- kan rasa nasionalisme suatu bangsa. Etnosentrisme merupakan pengembangan sifat yang mampu meningkatkan nasionalisme dan patriotisme suatu bangsa. Tanpa sifat etnosentrisme maka kesadaran nasional untuk mempertahankan keutuhan suatu bangsa dan meningkatkan integrasi bangsa akan sangat sulit dicapai. Selain itu, dengan menerapkan etnosentrisme juga mampu menghalangi perubahan yang datang dari luar, baik Di unduh dari : Bukupaket.com Khazanah Antropologi SMA 1 lain akan berusaha mengekspresikan rasa nasionalismenya dengan cara berdemonstrasi menentang ancaman bangsa asing tersebut. Upaya masyarakat untuk mengeskpresikan rasa nasionalismenya tersebut masih dianggap wajar untuk dilakukan. Sumber : www. Tempointeraktif.com Gambar 2. 2 Unjuk rasa masyarakat mengenai sengketa masalah Kepulauan Ambalat yang akan menghancurkan kebudayaan sendiri maupun yang mampu mendukung tujuan masyarakat bangsa tersebut. Sikap positif etnosentrisme muncul apabila suatu bangsa menghadapi ancaman bangsa lain yang berusaha menggangu kedaulatan dan simbol-simbol negaranya. Ancaman terhadap kedaulatan bangsa tersebut akan mendorong timbulnya rasa nasionalisme warga negara yang merasa harga dirinya sebagai suatu bangsa telah dilecehkan oleh bangsa lain. Selanjutnya, anggota masyarakat yang merasakan adanya ancaman dari bangsa Diskusikan bersama teman seke- lompok Anda contoh dampak negatif dan positif sikap etnosentrisme dalam masyarakat. Carilah contoh-contoh terjadinya gejala etnosentrisme dari berbagai sumber, Berikan kesimpulan mengenai pentingnya penerapan sikap relativisme budaya dalam menganalisis masalah etnosentrisme tersebut. Uraikan kesimpulan diskusi kelompok Anda pada diskusi antarkelompok di kelas. Contoh terjadinya etnosentrisme dalam bentuk positif adalah pada saat terjadinya sengketa masalah kepulauan Ambalat di Provinsi Kalimantan Selatan yang diklaim sebagai wilayah Malaysia. Setelah terjadinya insiden di seputar Pulau Ambalat, muncul gelombang unjuk rasa yang dilakukan berbagai kelompok masyarakat yang menuntut ketegasan pihak pemerintah untuk menyelesaikan kasus sengketa perbatasan tersebut. Berbagai kelompok masyarakat tersebut melakukan demonstrasi karena didorong oleh perasaan nasionalisme akibat adanya ancaman terhadap integritas dan kedaulatan wilayah NKRI. Namun, masalah ktivita: Kecakapan Sosial tersebut tidak berkembang menjadi konflik terbuka antara peme- rintah Indonesia dan Malaysia karena kedua negara sepakat untuk menyelesaikan masalah politik tersebut melalui jalur diplomasi sebagai sesama negara ASEAN. Apabila tidak dikelola dengan baik, sikap etnosentrisme dapat mendorong terjadinya sikap xenopobia. Xenopobia adalah perasaan kebencian terhadap orang asing yang berlebihan. Sikap xenophobia dapat menimbulkan perilaku kekerasan terhadap orang asing yang tinggal di suatu tempat.

5. Penerapan Sikap Relativisme Budaya