Potensi Keberagaman Budaya di Indonesia
Kerajaan yang menerima pengaruh budaya Islam terdapat di pedalaman Jawa,
yaitu di Kerajaan Mataram. Di Kerajaan Mataram Islam terjadi akulturasi budaya
Islam dengan budaya Hindu-Jawa yang menciptakan campuran budaya Hindu, Jawa,
dan Islam. Meskipun secara formal pen- duduk Mataram beragama Islam, namun raja
Mataram melestarikan bentuk-bentuk budaya Hindu dalam ritual kerajaan, seperti
budaya labuhan dan sesaji.
Pada masa penjajahan, Indonesia menerima pengaruh budaya Barat dari
Sumber: Dokumen Penerbit
Gambar 2. 4 Budaya Labuhan di Yogyakarta
sistem nilai, pandangan hidup, dan sistem kepercayaan yang dilestarikan sebagai wujud ikatan primordial. Kepulauan Indonesia
merupakan jalur lalu lintas perdagangan yang sangat ramai karena terletak di antara dua samudra, yaitu Samudra Hindia dan Samudra
Pasifik. Melalui aktivitas perdagangan antarnegara ini pengaruh kebudayaan asing masuk ke Indonesia seperti kebudayaan India
yang membawa penyebaran pengaruh agama Buddha dan Hindu. Selain menerima pengaruh agama Hindu, Indonesia juga menerima
pengaruh agama Islam yang disebarkan para pedagang muslim yang menelusuri jalur perdagangan di pantai laut Hindia sampai ke Aceh
dan pantai utara Sumatra. Selanjutnya, para pedagang muslim dan para sufi, selain berdagang juga menyebarkan agama dan budaya
Islam di Sumatra, Jawa, hingga Maluku.
penjajah Portugis, Inggris, dan Belanda yang beragama Kristen dan Katolik. Pengaruh kebudayaan Kristen dan Katolik tersebut
berkembang di daerah Sumatra Utara, Sulawesi Utara, Toraja, Ambon, dan Nusa Tenggara Timur. Selanjutnya, kebudayaan Kristen
tersebut bercampur dengan kebudayaan masyarakat setempat.
Melihat struktur sosial masyarakat Indonesia yang beraneka ragam budaya, etnik, ras, agama, dan bahasanya maka masyarakat
Indonesia dapat digolongkan sebagai masyarakat majemuk.
a. Kemajemukan berdasarkan Agama
Struktur sosial masyarakat Indonesia ditandai oleh keragaman di bidang agama yang dianut oleh suku-suku bangsa
tertentu. Suku bangsa Aceh yang tinggal di Sumatra mayoritas memeluk agama Islam, sedangkan suku bangsa Batak yang
tinggal di Provinsi Sumatra Utara mayoritas beragama Kristen. Di lain pihak, suku bangsa Jawa, Sunda, dan Betawi yang
tinggal di Pulau Jawa mayoritas penduduknya memeluk agama Islam. Sebagian besar penduduk Bali memeluk agama Hindu,
sedangkan mayoritas penduduk Pulau Lombok yang berbatasan
Di unduh dari : Bukupaket.com
Khazanah Antropologi SMA 1
dengan Bali memeluk agama Islam. Keragaman agama dan kepercayaan di Indonesia juga tercermin dari praktik religi dan
kepercayaan yang dianut oleh suku-suku pedalaman di Indo- nesia. Misalnya, suku bangsa Dayak di Kalimantan yang masih
mempraktikkan ritual-ritual animisme dan dinamisme warisan nenek moyang.
b. Kemajemukan berdasarkan Bahasa
Kemajemukan masyarakat Indonesia juga tercermin dari penggunaan bahasa di Indonesia. Menurut Clifford Geertz, di
Sumber: Indonesia Heritage 6
Gambar 2.5 Masyarakat suku bangsa Gayo Alas di Aceh
Indonesia terdapat 300 suku bangsa yang berbicara dalam 250 bahasa. Di Jawa, suku
bangsa Sunda berbicara dengan bahasa Sunda, suku bangsa Jawa di Jawa Tengah dan
Jawa Timur mengunakan bahasa Jawa, dan suku bangsa Madura yang tinggal di Pulau
Madura berbicara dengan menggunakan bahasa Madura. Di Sumatra setiap etnik
berkomunikasi dengan bahasa daerahnya masing-masing. Suku bangsa Melayu yang
terdiri atas suku bangsa Aceh, Batak, dan Melayu, berbicara memakai bahasa daerah-
nya masing-masing. Di Provinsi Aceh, terdapat empat macam bahasa, yaitu Gayo-
Alas, Aneuk Jamee, Tamiang, dan bahasa Aceh yang masing-masing penuturnya tidak
dapat memahami penutur bahasa setempat lainnya. Kemajemukan bahasa di Indonesia
juga tercermin dari penggunaan ragam bahasa khusus yang dipakai beberapa suku-suku pedalaman di Indonesia. Menurut
Raymond Gordon, di Provinsi Papua terdapat 271 buah bahasa. Bahasa terbesar yang dipakai di Papua adalah bahasa Biak
Numfor yang dipakai oleh 280.000 orang, sedangkan jumlah pemakai bahasa terkecil adalah bahasa Woria yang hanya
dipakai oleh 5 orang anggota suku Woria. Selain itu, keragaman bahasa juga terdapat di berbagai daerah di Pulau Nusa Tenggara,
Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku.
c. Kemajemukan berdasar Ras dan Etnik