Keluarga Lembaga Pewarisan Kebudayaan pada Masyarakat Tradisional

Khazanah Antropologi SMA 1 Lembaga pewarisan kebudayaan pada masyarakat tradisional adalah keluarga, masyarakat, lembaga adat, dan lembaga keagamaan,

a. Keluarga

Keluarga merupakan media pewarisan kebudayaan dalam masyarakat tradisional. Setelah seorang bayi dilahirkan, ia segera berhubungan dengan kedua orang tuanya dan anggota keluarganya yang lain. Sebagai anggota keluarga baru, seorang anak sangat bergantung pada perlindungan dan bantuan anggota-anggota keluarganya. Proses pewarisan kebudayaan dimulai dengan proses belajar menyesuaikan diri dan mengikuti perilaku anggota keluarganya, seperti belajar makan, berbicara, berjalan, dan bergaul dengan anggota keluarga lainnya. Melalui interaksi dalam keluarga, seorang anak belajar untuk mengenal lingkungan sekitar dan pola-pola interaksi sosial dalam masya- rakat. Selanjutnya, proses pewarisan kebudayaan dalam keluarga pada masyarakat tradisional dilakukan dengan pembagian tugas dan tanggung jawab sesuai kemampuan anak Proses pewarisan kebudayaan dalam keluarga masyarakat tradisional di Indonesia memiliki pola-pola yang berbeda-beda. Dalam masyarakat suku bangsa di Papua, seorang bayi akan berinteraksi secara erat dengan para wanita selain ibunya setelah dilahirkan. Hal ini terjadi karena ibunya bekerja sambil mengasuh bayinya di kebun ubi setelah melahirkan. Saat bekerja, sang bayi digendong di atas punggung ibunya. Pada saat istirahat, sang bayi akan selalu mendapat perhatian dari para wanita lain yang bekerja di kebun ubi tersebut. Di kalangan masyarakat suku bangsa Dayak Paju di Kalimantan Tengah, proses pewarisan kebudayaan dalam keluarga dimulai sejak anak-anak mampu berjalan. Setelah mampu berjalan, biasanya seorang anak diasuh oleh kakak atau sepupunya. Oleh karena itu, sedini mungkin seorang anak diajarkan untuk memikul tanggung jawab serta pembagian tugas dalam keluarga. Seorang anak yang berumur dua tahun mempunyai kewajiban untuk menjaga adiknya yang tidur dalam buaian selendang yang digantungkan di tiang rumah. Seorang anak berumur 3 tahun bertugas menggendong adiknya sambil bermain bersama teman-temannya. Selanjutnya, anak- anak yang berusia 5 tahun lebih diberi tugas mencari kayu, memikul air, dan menumbuk padi. Seorang anak yang berumur 7 tahun sudah mampu membantu orang tuanya berladang. Mereka bertugas menanam, menyiangi, dan menjaga tanaman sambil bermain. Proses belajar nilai-nilai budaya dalam keluarga tersebut akan terus berlanjut saat seseorang beranjak dewasa. Misalnya, dalam berbagai peristiwa siklus hidup dalam keluarga seperti kelahiran, perkawinan, dan kematian. Di unduh dari : Bukupaket.com Proses Pewarisan Kebudayaan

b. Masyarakat