Kemajemukan berdasar Ras dan Etnik Kemajemukan Berdasar Budaya dan Adat Istiadat

Khazanah Antropologi SMA 1 dengan Bali memeluk agama Islam. Keragaman agama dan kepercayaan di Indonesia juga tercermin dari praktik religi dan kepercayaan yang dianut oleh suku-suku pedalaman di Indo- nesia. Misalnya, suku bangsa Dayak di Kalimantan yang masih mempraktikkan ritual-ritual animisme dan dinamisme warisan nenek moyang.

b. Kemajemukan berdasarkan Bahasa

Kemajemukan masyarakat Indonesia juga tercermin dari penggunaan bahasa di Indonesia. Menurut Clifford Geertz, di Sumber: Indonesia Heritage 6 Gambar 2.5 Masyarakat suku bangsa Gayo Alas di Aceh Indonesia terdapat 300 suku bangsa yang berbicara dalam 250 bahasa. Di Jawa, suku bangsa Sunda berbicara dengan bahasa Sunda, suku bangsa Jawa di Jawa Tengah dan Jawa Timur mengunakan bahasa Jawa, dan suku bangsa Madura yang tinggal di Pulau Madura berbicara dengan menggunakan bahasa Madura. Di Sumatra setiap etnik berkomunikasi dengan bahasa daerahnya masing-masing. Suku bangsa Melayu yang terdiri atas suku bangsa Aceh, Batak, dan Melayu, berbicara memakai bahasa daerah- nya masing-masing. Di Provinsi Aceh, terdapat empat macam bahasa, yaitu Gayo- Alas, Aneuk Jamee, Tamiang, dan bahasa Aceh yang masing-masing penuturnya tidak dapat memahami penutur bahasa setempat lainnya. Kemajemukan bahasa di Indonesia juga tercermin dari penggunaan ragam bahasa khusus yang dipakai beberapa suku-suku pedalaman di Indonesia. Menurut Raymond Gordon, di Provinsi Papua terdapat 271 buah bahasa. Bahasa terbesar yang dipakai di Papua adalah bahasa Biak Numfor yang dipakai oleh 280.000 orang, sedangkan jumlah pemakai bahasa terkecil adalah bahasa Woria yang hanya dipakai oleh 5 orang anggota suku Woria. Selain itu, keragaman bahasa juga terdapat di berbagai daerah di Pulau Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku.

c. Kemajemukan berdasar Ras dan Etnik

Masyarakat awal pada zaman praaksara yang datang pertama kali di Kepulauan Indonesia adalah ras Austroloid sekitar 20.000 tahun yang lalu. Selanjutnya, disusul kedatangan ras Melanosoid Negroid sekitar 10.000 tahun lalu. Ras yang datang terakhir ke Indonesia adalah ras Melayu Mongoloid sekitar 2500 tahun SM pada zaman Neolithikum dan Logam. Ras Austroloid kemudian bermigrasi ke Australia dan sisanya hidup di di Nusa Tenggara Timur dan Papua. Ras Melanesia Di unduh dari : Bukupaket.com Potensi Keberagaman Budaya di Indonesia Mongoloid berkembang di Maluku dan Papua, sedangkan ras Melayu Mongoloid menyebar di Indonesia bagian barat. Ras- ras tersebut tersebar dan membentuk berbagai suku bangsa di Indonesia.

d. Kemajemukan Berdasar Budaya dan Adat Istiadat

Menurut van Vollenhoven, masyarakat Indonesia di- kelompokkan menjadi 23 suku bangsa yang memiliki sistem budaya dan adat yang berbeda-beda. 23 suku bangsa tersebut, antara lain 1 Aceh; 2 Gayo-Alas dan Batak; 3 Nias dan Batu; 4 Minangkabau; 5 Mentawai; 6 Sumatra Selatan; 7 Enggano; 8 Melayu; 9 Bangka dan Belitung; 10 Kalimantan; 11 Sangir Talaud; 12 Gorontalo; 13 Toraja; 14 Sulawesi Selatan; 15 Ternate; 16 Ambon dan Maluku; 17 Kepulauan Barat Daya; 18 Irian; 19 Timor; 20 Bali dan Lombok; 21 Jawa Tengah dan Jawa Timur; 22 Surakarta dan Yogyakarta; 23 Jawa Barat. Berdasarkan penelitian antropolog J.M Melalatoa, di In- donesia terdapat kurang lebih 500 suku bangsa. Menurut Zulyani Hidayah, di Indonesia terdapat kurang lebih 656 suku bangsa. Di antara suku-suku bangsa tersebut suku bangsa Jawa merupakan suku bangsa terbesar dengan jumlah penduduk sebesar 90 juta jiwa. Namun, terdapat pula suku bangsa yang terdiri atas 981 jiwa, yaitu suku bangsa Bgu di pantai utara Provinsi Papua. Budaya dan adat istiadat suku-suku bangsa di indonesia tersebut mempunyai berbagai perbedaan. Suku-suku bangsa yang sudah banyak bergaul dengan masyarakat luar dan bersentuhan dengan budaya modern seperti suku Jawa, Mingkabau, Batak, Aceh, dan Bugis memiliki budaya lokal Di unduh dari : Bukupaket.com Khazanah Antropologi SMA 1 yang berbeda dengan suku-suku bangsa yang masih tertutup atau terisolir seperti suku Dayak di pedalaman Kalimantan dan suku Wana di Sulawesi Tengah. Menurut Bruner, struktur masyarakat majemuk di Indo- nesia menunjukkan adanya kebudayaan dominan yang disebabkan oleh dua hal, sebagai berikut.

a. Faktor Demografis