Proses Pewarisan Kebudayaan
b. Masyarakat
Dalam masyarakat tradisional proses pewarisan kebudayaan terjadi melalui proses sosialisasi. Dalam proses sosialisasi
seeseorang dapat mempelajari adat istiadat, nilai-nilai, dan norma yang berlaku sehingga dapat membentuk perilaku sesuai dengan
perilaku anggota masyarakat lainnya. Misalnya, berperilaku sopan terhadap orang tua, sikap tolong menolong dalam kegiatan
gotong royong, dan memberi oleh-oleh kepada kerabat dekat dan tetangga setelah bepergian jauh yang ditanamkan sedini
mungkin. Tujuan tindakan tersebut adalah menjalin hubungan baik dengan anggota masyarakat lainnya dan menanamkan nilai-
nilai gotong royong.
c. Lembaga Adat
Dalam masyarakat tradisional, proses pewarisan kebudayaan dilakukan melalui lembaga adat. Apabila lembaga adat berfungsi
dengan baik, maka para sesepuh adat sebagai pemimpin masyarakat mempunyai kewenangan dalam menyosialisasikan
norma dan nilai-nilai adat yang berlaku. Oleh karena itu, seseorang yang melakukan pelanggaran nilai-nilai adat akan
mendapat sanksi sosial. Contoh penerapan sanksi adat untuk mengendalikan perilaku anggota masyarakat diterapkan
masyarakat suku Wana di Sulawesi Tengah. Apabila terjadi suatu pelanggaran terhadap suatu aturan adat, maka para sesepuh adat
akan memutuskan bentuk sanksi sosial terhadap warga masya- rakat tersebut. Warga masyarakat yang melanggar tersebut harus
mematuhi sanksi dengan membayar ganti rugi berupa benda- benda tertentu. Oleh karena itu, seseorang yang tidak mau
memenuhi sanksi adat akan dikucilkan dalam masyarakat. Contoh pewarisan nilai-nilai kegotongroyongan terjadi dalam
masyarakat Bali. Dalam sistem banjar di Bali, nilai budaya kegotongroyongan pasukadukaan merupakan bentuk ikatan
sosial dan wujud solidaritas antarwarga masyarakat. Oleh karena itu, setiap warga masyarakat diwajibkan untuk berpartisipasi
dalam kegiatan gotong royong, seperti merawat pura atau membangun sarana umum. Aturan adat tersebut memiliki sanksi
sosial yang bersifat mengikat setiap anggota masyarakat agar mematuhi adat istiadat tersebut. Misalnya, anggota masyarakat
yang tidak mau terlibat dalam kegiatan gotong royong akan dikucilkan dalam pergaulan sehari-hari.
d. Lembaga Keagamaan