konsumen berusaha memenuhi kebutuhan. Kedua, konsumen mencari manfaat terntentu dari solusi
produk. Ketiga, konsumen memandang masing-masing produk sebagai sekumpulan atribut dengan kemampuan
yang berbeda-beda dalam memberikan manfaat yang digunakan untuk memuaskan kebutuhan itu.
d. Keputusan Pembelian
Pada tahap evaluasi, konsumen membentuk preferensi terhadap merek-merek yang terdapat pada
perangkat pilihan. Konsumen juga membentuk tujuan membeli untuk merek yang paling disukai.
e. Perilaku sesudah pembelian
Setelah pembelian,
konsumen mungkin
mengalami ketidaksesuaian karena memperhatikan fitur-fitur tertentu yang mengganggu atau mendengar
hal-hal yang menyenangkan tentang merek lain, dan akan selalu siaga terhadap informasi yang mendukung
keputusannya.
6 Teori Persepsi
a. Definisi Persepsi
Menurut Kotler dan Keller 2009 : 179 persepsi adalah proses di mana kita memilih, mengatur, dan menerjemahkan masukan
informasi untuk menciptakan gambaran dunia yang berarti. Poin utamanya adalah bahwa persepsi tidak hanya tergantung pada
rangsangan fisik, tetapi juga pada hubungan ransangan terhadap bidang yang mengelilinginya dan kondisi dalam setiap diri kita.
Seseorang mungkin menganggap wiraniaga yang berbicara dengan cepat bersifat agresif dan tidak jujur, orang lain mungkin
menganggapnya rajin dan membantu. Masing-masing orang akan merespon atau memberikan tanggapan secara berbeda terhadap
wiraniaga tersebut. 7
Pembelian Impulsif a.
Definisi Pembelian Impulsif
Pada umumnya di setiap toko retail atau pasar swalayan, setiap konsumen yang melakukan pembelian seringnya melakukan
pembelian secara impulsif. Menurut Gancar Candra Premananto 2007 Pembelian Impulsif adalah sebagian dari pembelian yang tidak
terencana, disebabkan oleh ekspose dari stimulus dan diputuskan langsung di lokasi belanja.
Sedangkan Menurut Engel dan Blacwell dalam Hatane 2006:105:
“Pembelian impulsif adalah suatu tindakan pembelian yang dibuat tanpa direncanakan sebelumnya atau keputusan pembelian
dilakukan pada saat berada didala m toko”.
Menurut Mowen Minor 2010 definisi pembelian impulsif impulse buying adalah tindakan membeli yang dilakukan tanpa
memiliki masalah sebelumnya atau maksudniat membeli yang terbentuk sebelum memasuki toko.
Dengan berdasarkan penjelasan menurut para ahli seperti di atas maka impulse buying merupakan kegiatan berbelanja di pasar
swalayan yang tanpa disadari dan tanpa kontrol diri dengan sedikit pertimbangan, sehingga kebanyakan pembelian dilakukan secara
percuma dengan membeli produk – produk yang tidak diperlukan.
b. Karakteristik Pembelian Impulsif
Menurut Rook dalam Cahyorini dan Rusfian 2011, pembelian impulsif terdiri dari karakteristik berikut:
1 Spontanity spontanitas
Pembelian impulsif terjadi secara tidak terduga dan memotivasi konsumen untuk membeli saat juga,
seringkali karena respon terhadap stimulus visual point- of-sale.
2 Power, compulsion, and intensity
Adanya motivasi untuk mengesampingkan hal- hal lain dan bertindak secepatnya.