Teknik Analisis Data METODE PENELITIAN

Dimana : Y = Kecenderungan Perilaku Impulse Buying a = Konstanta b = Koefisien Regresi X 1 = Persepsi konsumen pada potongan penjualan. X 2 = Persepsi konsumen pada undian. X 3 = Persepsi konsumen pada paket harga. Uv = unidentified variabel c. Uji F Uji F digunakan untuk menguji ada tidaknya pengaruh signifikan variabel bebas x 1 , x 2 , x 3 secara simultan terhadap variabel terikat. Variabel bebas dikatakan berpengaruh secara simultan terhadap variabel terikat apabila F hitung ≤ F tabel . Pengujian ini digunakan untuk menguji hipotesis 1. Mekanisme uji F antara lain sebagai berikut: 1 Melakukan pembuatan hipotesis untuk pengujian F-test yakni H0:b1;b2;b3 = 0 Artinya tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel-variabel independen, persespi pada potongan harga X 1 , persepsi pada undian X 2 , dan persepsi pada paket harga X 3 secara simultan terhadap variable dependen yaitu kecenderungan perilaku pembelian tidak terencana Y. Ha:b1;b2;b3 ≠ 0 Artinya ada pengaruh yang signifikan dari variabel-variabel independen, persepsi pada potongan harga X 1 , persepsi pada PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI undian X 2 , dan persepsi pada paket harga X 3 secara simultan terhadap variable dependen yaitu kecenderungan perilaku pembelian tidak terencana Y. 2 Menentukan F table dan F hitung dengan tingkat kepercayaan 95 atau taraf signifikansi 5 dengan asumsi sebagai berikut: Jika F hitung F table maka H0 ditolak dan Ha diterima, artinya ketiga variable independen secara simultan mempunyai pengaruh signifikan terhadap variable dependen. Jika F hitung ≤ F table maka H0 diterima dan Ha ditolak, artinya ketiga variable independen secara simultan tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap variable dependen. 3 Pengambilan Keputusan a H0 diterima, artinya bahwa persepsi pada potongan harga, persepsi pada undian dan persepsi pada paket harga secara simultan tidak berpengaruh terhadap kecenderungan perilaku pembelian tidak terencana Y. b Ha diterima, artinya bahwa persepsi pada potongan harga, persepsi pada undian dan persepsi pada paket harga secara simultan berpengaruh terhadap kecenderungan perilaku pembelian tidak terencana Y. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI d. Uji t Uji t digunakan untuk mengetahui apakan dalam model regresi variabel independen X 1 , X 2 , X 3 secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen Y. Pengujian ini digunakan untuk menguji hipotesis 2. Mekanisme uji t antara lain: 1 Merumuskan hipotesis nol dan hipotesis alternative H0:b1;b2;b3 = 0 H1:b1;b2;b3 ≠ 0 2 Menghitung nilai t dengan menggunakan rumus: � � = � 3 Membandingkan nilai t hitung dengan nilai t table yang tersedia pada taraf nyata tertentu. 4 Mengambil keputusan dengan kriteria: a -t table ≤ t hitung ≤ t table, maka H0 diterima dan H1 ditolak b t hitung t table, maka H0 ditolak dan H1 diterima c -t hitung -t table, maka H0 ditolak dan H1 diterima a. Koefisien Determinasi R 2 Koefisien determinasi R 2 pada regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui prosentase sumbangan pengaruh variabel independen X 1 , X 2 , X 3 secara serentak terhadap variabel dependen Y. Koefisien determinasi R 2 intinya mengukur seberapa jauh PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI kemampuan model dalam menerangkan variasi variable dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R 2 yang kecil menunjukkan bahwa kemampuan variable-variabel independen dalam menjelaskan variasi variable dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variable-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variable dependen.

BAB IV GAMBARAN UMUM

A. Perkembangan Ritel Modern di Indonesia

Retail retailing merupakan salah satu cara pemasaran produk meliputi semua aktifitas yang melibatkan penjualan barang atau jasa secara langsung kepada konsumen akhir untuk penggunaan pribadi dan bukan untuk penggunaan bisnis sumber: www.kppu.go.id diakses pada tanggal 021115. Ritel di Indonesia sendiri dapat dibedakan menjadi dua kelompok besar, yakni ritel tradisional dan ritel modern merupakan pengembangan dari ritel tradisional. Dahulu, jauh sebelum usaha ritel ini begitu populer, usaha ritel pernah menjadi ujung tombak perekonomian negara di akhir tahun 1997an dimana masa itu merupakan masa – masa yang sulit bagi perekonomian negara karena adanya krisis moneter, perekonomian Indonesia banyak tertolong oleh sektor perdagangan eceran ini. Ritel modern pertama kali hadir di Indonesia saat Toserba Sarinah didirikan pada tahun 1962. Pada era 1970 sd 1980an, format bisnis ini terus berkembang, hingga pada awal tahun 1990an menjadi awal masuknya ritel asing di Indonesia, hal ini ditandai dengan beroperasinya ritel terbesar Jepang “Sogo” di Indonesia. Seperti yang ditulis dalam jurnal Economic Review No. 215 Maret 2009 saat ini jenis – jenis ritel modern di Indonesia sangat banyak, meliputi Pasar Modern, Pasar Swalayan, Departement Store, Boutique, Factory Outlet, Speciality Store, Trade Center, dan Mall Supermall dan Plaza. Format – format ritel modern ini nantinya akan terus berkembang sesuai perkembangan perekonomian, teknologi, dan gaya hidup masyarakat Indonesia. Berikut tabel karakteristik dari masing – masing ritel modern Tabel IV.1. Karakteristik Ritel Modern URAIAN Pasar Modern Pasar Swalayan Departement Store Specialty Store MallSupermall Plaza Trade Center Definisi Sarana penjualan barang – barang kebutuhan rumah tangga termasuk kebutuhan sembilan bahan pokok Sarana penjualan berbagai macam kebutuhan sandang dan bukan kebutuhan sembilan bahan pokok, yang disusun dalam bagian yang terpisah – pisah dalam bentuk counter Sarana penjualan yang hanya memperdagangka n satu kelompok produk saja. Trend saat ini adalah produk elektronik dan bahan bangunan dalam skala yang cukup besar Sarana untuk melakukan perdagangan, rekreasi, restoran dsb yang terdiri dari banyak outlet yangterletak dalam bangunanruan g yang menyatu Pusat jual beli barang sandang, papan, kebutuhan sehari – hari dll secara grosiran dan eceran yang didukung oleh sarana yang lengkap seperti restoranfood court Metode Penjualan Dilakukan secara eceran, langsung pada konsumen akhir dengan cara swalayan pembeli mengambil sendiri barang dari rak – rak dagangan dan membayar di kasir. Tidak dapat dilakukan tawar menawar harga barang Dilakukan secara eceran dan cara pelayanan umumnya dibantu oleh pramuniaga. Tidak dapat dilakukan tawar menawar harga barang. Dilakukan secara eceran, langsung pada konsumen akhir dengan cara swalayan pembeli mengambil sendiri barang dari rak – rak dagangan dan membayar di kasir. Tidak dapat dilakukan tawar menawar harga barang Dilakukan secara eceran, langsung pada konsumen akhir, dimana outlet – outlet didalamnya menerapkan baik metode swalayan maupun dibantu oleh pramuniaga. Dilakukan secara eceran dan grosir, umumnya dibantu oleh pramuniaga. Dapat dilkaukan tawar menawar harga barang Sumber : MediaData Pasar modern merupakan salah satu jenis ritel modern yang ada di Indonesia. Pasar modern sendiri merupakan tempat penjualan barang – barang kebutuhan rumah tangga termasuk kebutuhan sehari – hari, dimana penjualan dilakukan secara eceran dan dengan cara swalayan konsumen mengambil sendiri barang dari rak dagangan dan membayarnya ke kasir, itulah sebabnya mengapa pasar modern juga disebut sebagai pasar swalayan. Setelah diperkenalkan pertama kali di Indonesia pada tahun 1970an, saat ini terdapat tiga jenis pasar modern di Indonesia yaitu minimarket, supermarket dan hypermarket sumber: jurnal Economic Review No.215 Maret 2009 hal.4. Dalam kurun waktu 10 tahun terakhir ini banyak bermunculan mall dan pusat – pusat perbelanjaan baru yang membuat bisnis hypermart, supermarket dan minimarket menjamur di Indonesia, persebaran ketiga pasar modern tersebut menurut data masih berpusat pada Pulau Jawa. Pada tahun 2012 saja jumlah pasar modern yang ada di Pulau Jawa mencapai 11.866 gerai yang mencangkup 979 gerai minimarket, 172 gerai supermarket dan 4 gerai hypermarket.

B. Perkembangan Ritel Modern di Daerah Istimewa Yogyakarta

Daerah Istimewa Yogyakarta atau yang biasa disingkat DIY merupakan daerah istimewa setingkat provinsi di Indonesia yang merupakan peleburan Negara Kesultanan Yogyakarta dan Negara Kadipaten Paku Alaman dengan jumlah penduduk mencapai lebih dari 3.500 jiwa sumber: wikipedia.com, dengan jumlah penduduk yang begitu besar, DIY tidak lepas dari sasaran para pengusaha ritel untuk melebarkan usahanya di daerah tersebut. Tidak terhitung lagi banyaknya minimarket yang menjamur di DIY disusul dengan banyaknya supermarket dan hypermarket yang ikut turut berkembang seiring dengan meningkatnya jumlah pembangunan pusat – pusat perbelanjaan yang ada di sekitar DIY. Salah satu contoh minimarket yang ada di DIY antara lain adalah Indomaret dan Alfamart, sedang untuk supermarket terdapat Superindo, Indo Grosir, Gardena, Mirota Kampus, DIY juga memiliki hypermarket yaitu Carrefour dan Hypermart yang ada pada pusat – pusat perbelanjaan maupun yang berdiri sendiri seperti Carrefour yang terletak di Maguwo.

C. Indomaret

Indomaret pertama kali didirikan pada tahun 1988, awalnya gerai tersebut didirikan untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat. Sejalan dengan pengembangan operasional toko, perusahaan tertarik untuk lebih mendalami dan memahami berbagai kebutuhan dan perilaku konsumen dalam berbelanja. Berbekal pengetahuan mengenai kebutuhan konsumen, keterampilan pengoperasian toko dan pergeseran perilaku berbelanja masyarakat ke gerai modern membuat Indomaret memantapkan hati untuk mencapai tujuannya sebagai sebuah gerai yang mampu menyediakan segala kebutuhan pokok bagi masyarakat. Pada mulanya Indomaret membentuk konsep penyelenggaraan gerai yang berlokasi di dekat hunian konsumen, menyediakan berbagai kebutuhan pokok maupun kebutuhan sehari – hari, melayani masyarakat serta memiliki luas toko sekitar 200m 2 . Seiring dengan perjalanan waktu dan kebutuhan pasar, Indomaret terus menambah jumlah gerai di berbagai kawasan perumahan, perkantoran, niaga, wisata dan apartemen. Konsep bisnis waralaba Indomaret adalah konsep yang pertama dan merupakan pelopor dibidang minimarket di Indonesia. Saat ini Indomaret berkembang sangat pesat dengan jumlah gerai mencapai lebih dari 11.285 gerai yang terdiri dari 40 gerai milik terwaralaba dan 60 gerai milik perusahaan. Indomaret sebagai sebuah perusahaan memiliki visi yaitu menjadi pedoman dalam menjalankan bisnisnya, visi Indomaret adalah “Menjadi Aset Nasional dalam Bentuk Jaringan Ritel Waralaba yang Unggul dalam Perasaingan Global”.

D. Alfamart

Didirikan pada tahun 1989 oleh Djoko Susanto dan keluarga, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk AlfamartPerseroan mengawali usahanya di bidang perdagangan dan distribusi, kemudian pada 1999 mulai memasuki sektor minimarket. Ekspansi secara eksponensial di mulai Perseroan pada tahun 2002 dengan mengakuisisi 141 gerai Alfa Minimart dan membawa nama baru ‘Alfamart’. Saat ini Alfamart merupakan salah satu yang terdepan dalam usaha ritel, dengan melayani lebih dari 2,7 juta pelanggan setiap harinya di lebih dari 8.500 gerai yang tersebar di Indonesia. Didukung lebih dari 90.000 karyawan menjadikan Alfamart sebagai salah satu pembuka lapangan kerja terbesar di Indonesia. Alfamart mengemban visi, misi dan mempunyai filosofi menjadi gerai komunitas. Karenanya, selain berupaya memenuhi kebutuhan dan kenyamanan pelanggan dengan menyediakan barang-barang kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau juga menyediakan tempat berbelanja yang nyaman, serta lokasi yang mudah dijangkau. Selain itu juga merangkul masyarakat setempat dan institusi melalui skema waralaba yang dapat melahirkan wirausaha - wirausaha baru dan membuka lapangan pekerjaan. Alfamart berkomitmen untuk meningkatkan budaya layanan pada setiap lini organisasi dan kepada setiap pemangku kepentingan. Perubahan perilaku konsumen yang mengharapkan kemudahan dan kenyamanan dalam berbelanja menjadi fokus perhatian Alfamart. Meningkatkan kualitas pelayanan yang memilikikeunggulan kompetitif di semua lini menjadi kunci keberhasilan Alfamart dalam memenuhi harapan pelanggan. Alfamart dalam mencapai tujuannya memiliki visi yaitu “Menjadi jaringan distribusi ritel terkemuka yang dimiliki oleh masyarakat luas, berorientasi kepada pemberdayaan pengusaha kecil, pemenuhan kebutuhan dan harapan konsumen, serta mampu bersaing secara global”. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI