1. Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Tingkat Kemiskinan Di
Indonesia Tahun 1995-2014.
Pada hipotesis pertama mengatakan bahwa ada pengaruh signifikan antara pertumbuhan ekonomi terhadap tingakt kemiskinan di Indonesia
tahun 1995-2014. Dari hasil olahan data SPSS versi 16.00, koefisien regresi variabel pertumbuhan ekonomi berpengaruh negatif dan signifikan
dengan koefisien negatif sebesar -0,527 dan t hitung sebesar -4,119 terhadap tingkat kemiskinan di Indonesia tahun 1995-2014. Hal ini
menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi mempunyai pengaruh dan signifikan terhadap kemiskinan di Indonesia dengan memiliki hubungan
yang negatif. Menurut Todaro 2000:211, meskipun laju pertumbuhan ekonomi
tidak secara otomatis memberi jawaban atas berbagai macam pertanyaan dan masalah kesejahteraan, namun hal tersebut tetap merupakan unsur
penting dalam program pembangunanyang dirancang untuk mengentaskan kemiskinan. Berbagai penelitian yang dilakukan oleh para ekonom telah
mencatat bahwa pertumbuhan ekonomi berperan penting dalam penurunan tingkat kemiskinan jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi yang cepat dan
pemerataan distribusi pendapatan harus dipisahkan sebagai tujuan-tujuan pembangunan. Kedua hal tersebut kadang tidak bisa secara bersama-sama
tumbuh, pertumbuhan ekonomi yang tinggi belum tentu menjamin distribusi pendapatan yang lebih baik.
Menurut Todaro 2000:212, Pertumbuhan ekonomi yang cepat dan distribusi pendapatan yang lebih merata bisa saja sekaligus diraih, dan
nada beberapa Negara yang mampu membuktikannya. Pertumbuhan ekonomi dan distribusi pendapatan harus berjalan secara bersama-sama.
Pilihan yang diambil adalah bukan strategi pembangunan yang memaksimalkan pertumbuhan ekonomi yang cepat, yang hasilnya hanya
dinikmati oleh segelintir orang kaya di dalam suatu negara tertentu atau bukan juga strategi yang menitikberatkan pada distribusi pendapatan yang
lebih merata, tetapi kedua hal tersebut penting untuk diraih secara bersama-sama.
Tabel 4.11 : Tingkat Kemiskinan dan Pertumbuhan Ekonomi
Tahun Kemiskinan
Pertumbuhan Ekonomi 1995
11,70 4,7
1996 11,30
7,8 1997
17,47 4,7
1998 24,20
-13 1999
23,43 0,8
2000 19,14
4,9 2001
18,41 3,5
2002 18,20
4,4 2003
17,42 4,8
2004 16,66
5 2005
15,97 5,7
2006 17,75
5,5 2007
16,58 6,3
2008 15,42
6,1 2009
14,15 4,6
2010 13,30
6 2011
12,50 6,1
2012 12,00
6,2 2013
11,40 5,8
2014 11,20
5,06 Sumber : BPS data diolah
Tingkat kemiskinan di Indonesia setiap tahunnya cenderung menurun tetapi masih tetap tinggi. Tingkat kemiskinan tertinggi terjadi
pada tahun 1998 sebesar 24,20 persen. Hal ini terjadi karena pada tahun 1998 terjadi krisis moneter dan inflasi yang tinggi. Nilai tukar rupiah yang
merosot dengan cepat dan juga harga barang yang naik. Dengan keadaan tersebut, banyak perusahaan yang gulung tikar karena tidak mampu
beroperasi lagi sehingga banyak masyarakat menjadi menganggur yang akan berdampak pada pendapatan masyarakat yang semakin menurun.
Krisis moneter pada tahun 1998 juga berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi yang bernilai negative sebesar -13,0 persen dari tahun
sebelumnya sebesar 4,7 persen sehingga berdampak pada tingkat kemiskinan yang tinggi..
Pada tahun 2014 tingkat kemiskinan di Indonesia sebesar 11,20 persen dengan tingkat pertumbuhan ekonomi sebesar 5,06 persen. Tingkat
kemiskinan sebesar 11, 20 persen pada tahun 2014 mengalami penurunan dari tahun sebelumnya pada tahun 2013 sebesar 11,40 persen.
Hasil dari olahan data dari penelitian ini, sesuai dengan hipotesis penelitian yang menyatakan ada pengaruh dan siginifikan pertumbuhan
ekonomi terhadap kemiskinan di Indonesia selama tahun 1995-2014. Hal ini berarti, apabila terjadi peningkatan pertumbuhan ekonomi sebesar 1
persen maka terjadi penurunan tingkat kemiskinan sebesar 0,527 persen. Hasil ini sesuai dengan hipotesis yang ada, menyatakan bahwa
pertumbuhan ekonomi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan.
Hasil analisis data menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi mempunyai pengaruh siginifikan terhadap tingkat kemiskinan di
Indonesia. Hal ini sesuai dengan teori yang ada. Apabila pertumbuhan ekonomi meningkat maka pendapatan masyarakat meningkat sehingga
akan berdampak pada kemiskinan yang menurun.
2. Pengaruh Pengangguran Terhadap Tingkat Kemiskinan Di Indonesia