3. Pengaruh Belanja Pemerintah Terhadap Tingkat Kemiskinan Di
Indonesia Tahun 1995-2014.
Koefisien regresi variabel belanja pemerintah bernilai negatif dan signifikan dengan nilai koefisien sebesar -6,890E12 dengan nilai
signifikasni sebesar 0.015 terhadap tingkat kemiskinan di Indonesia tahun 1995-2014. Hal ini berarti, apabila terjadi peningkatan belanja pemerintah
sebesar 1 persen maka terjadi penurunan tingkat kemiskinan sebesar 6,890E12 persen.
Menurut Mankwiw 2006:61, pemerintah pusat membeli senjata, peliuru kendali, dan jasa pegawai pemerintah. Pemerintah lokal membeli
buku-buku untuk perpustakaan, membagun gedung-gedung, dan memperkerjakan para guru. Pemerintah disemua tingkat membuat jalan
dan pekerjaan publik lainnya. Menurut Noor 2015:251, kesejahteraan publik sangat dipengaruhi
oleh aktivitas ekonomi yang terjadi di masyarakat. Negara, melalui belanja Negarapemerintah, dapat memicu aktivitas ekonomi di masyarakat.
Belanja Negara dituangkan dalam APBN Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
Menurut Noor 2015:252, belanja Negara, idelanya bukan besaran dan volumenya saja yang penting, namun yang juga perlu diperhatikan
adalah ketepatan penggunaannya. Apakah dapat merangsang aktivitas ekonomi di masyarakat sehingga berkontribusi bagi kesejahteraan public.
Sebagai contoh, dalam menyusun rencana belanja, dampak yang dapat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ditimbulkan oleh belanja ini di masyarakat harus dipikirkan. Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa belanja Negara atau pemerintah
berperan penting dalam pengentasan kemiskinan.
Tabel 4.13 : Tingkat Kemiskinan dan Belanja pemerintah
Tahun Kemiskinan
Belanja Pemerintah Rp
1995 11,70
97.352.000.000 1996
11,30 99.973.800.000
1997 17,47
100.035.000.000 1998
24,20 84.658.100.000
1999 23,43
137.155.500.000 2000
19,14 221.500.000.000
2001 18,41
341.600.000.000 2002
18,20 322.200.000.000
2003 17,42
354.008.800.000 2004
16,66 374.351.300.000
2005 15,97
266.220.000.000 2006
17,75 427.598.000.000
2007 16,58
504.776.000.000 2008
15,42 573.431.000.000
2009 14,15
716.376.000.000 2010
13,30 725.243.000.000
2011 12,50
836.578.000.000 2012
12,00 964.997.000.000
2013 11,40
1.154.381.000.000 2014
11,20 1.249.943.000.000
Sumber : BPS data diolah Belanja pemerintah setiap mengalami peningkatan setiap
tahunnnya. Pentingnya pengeluaran pemerintah yang dialokasikan untuk mengatasi kemiskinan misalnya pengeluaran dalam sektor infrastruktur.
Berdasarkan hasil penelitian ini, sesuai dengan hipotesis yang menyatakan bahwa ada pengaruh dan signifikan belanja pemerintah
terhadap tingkat kemiskinan di Indonesia dari tahun 1995-2014, artinya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
semakin besar belanja pemerintah tingkat kemiskinan semakin menurun. Dengan demikian, pemerintah perlu meningkatka belanjanya misalnya
pengembangan infrastruktur sehingga bisa mengurangi kemiskinan berkurang.
Tingkat kemiskinan di Indonesia cenderung menurun tiap tahunnya, tetapi msih tinggi. Perlu disadari bahwa penurunan tingkat
kemiskinan di Indonesia tergolong lambat. Sementara itu alokasi belanja pemerintah untuk mengatasi masalah kemiskinan terus meningkat dari
tahun ke tahun. Hal ini membuktikan bahwa pemerintah mengupayakan berbagai kebijakan untuk mengurangi angka kemiskinan di Indonesia.
4. Pengaruh Investasi Terhadap Tingkat Kemiskinan Di Indonesia