semakin besar belanja pemerintah tingkat kemiskinan semakin menurun. Dengan demikian, pemerintah perlu meningkatka belanjanya misalnya
pengembangan infrastruktur sehingga bisa mengurangi kemiskinan berkurang.
Tingkat kemiskinan di Indonesia cenderung menurun tiap tahunnya, tetapi msih tinggi. Perlu disadari bahwa penurunan tingkat
kemiskinan di Indonesia tergolong lambat. Sementara itu alokasi belanja pemerintah untuk mengatasi masalah kemiskinan terus meningkat dari
tahun ke tahun. Hal ini membuktikan bahwa pemerintah mengupayakan berbagai kebijakan untuk mengurangi angka kemiskinan di Indonesia.
4. Pengaruh Investasi Terhadap Tingkat Kemiskinan Di Indonesia
Tahun 1995-2014.
Koefisien regresi variabel Investasi bernilai positif dan tidak signifikan dengan nilai koefisien sebesar 6,807E-12, dengan nilai
siginifikansi sebesar 0,439 terhadap tingkat kemiskinan di Indonesia tahun 1995-2014. Hal ini berarti, peningkatan investasi tidak berpengaruh
signifikan terhadap tingkat kemiskinan di Indonesia. Hasil ini tidak sesuai dengan hipotesis yang ada, menyatakan bahwa investasi berpengaruh dan
signifikan terhadap kemiskinan. Menurut Noor 2015:48, investasi dilakukan untuk memenuhi
berbagai kebutuhan dan keinginan masyarakat, yaitu baik individu, kelompok, bahkan negara. Dengan demikian, investasi diperlukan untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat, berupa sumber nafkah atau pendapatan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
untuk membeli barang dan jasa yang diperlukannya. Investasi juga menghasilkan nilai tambah, yang meripakan balas jasa produksi, sekaligus
sebagai sumber pendapatan ataua kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan hasil analisis data, variabel investasi tidak
berpengaruh siginifikan terhadap tingkat kemiskinan di Indonesia. Hasil penelitian ini juga tidak sesuai dengan teori. Menurut Sukirno 2000,
kegiatan investasi memungkinkan suatu masyarakat terus menerus meningkatkan kegiatan ekonomi dan kesempatan kerja, meningkatkan
pendapatan nasional dan meningkatkan taraf kemakmuran masyarakat. Kenaikan investasi menyebabkan pendapatan masyarakat naik dan
terbukanya lapangan pekerjaan yang lebih luas, sehingga akan menurunkan tingkat kemiskinan. Pada penelitian ini ditemukan bahwa
investasi mempunyai hubungan yang positif dan tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat kemiskinan di Indonesia tahun 1995-2014. Hal
ini membuktikan bahwa kenaikan investasi mungkin saja mampu menaikkan pendapatan nasional, membuka lapangan pekerjaan tetapi
tidak secara langsung dapat menurunkan angka kemiskinan. Hal ini mungkin dikarenakan karena konsentrasi investasi.
Konsentrasi investasi merupakan sasaran atau target investasi itu sendiri. Investasi kebanyak dilakukan oleh kelas menengah atas dan untuk
kepentingan mereka sendiri dan tidak memberikan pengaruh yang siginifikan terhadap penduduk miskin. Investasi tidak berpengaruh
terhadap tingkat kemiskinan mungkin karena konsentarsi investasi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tersebut tidak berpihak pada keuntungan investor semata, dan tidak melakukan investasi yang dapat membuat perekonomian masyarakat
meningkat. Pembangunan di sektor infrastruktur merupakan sektor prioritas
dalam rangka mengatasi kemiskinan. Kurangnya infrastruktur di suatu negara berdampak terhadap kehidupan ekonomi masyarakat. Hal ini
karena kebijakan infrastruktur memberikan dampak positif terhadap percepatan pertumbuhan sehingga akan mengurangi tingkat kemiskinan.
144
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji pengaruh variabel pertumbuhan ekonomi, pengangguran, belanja pemerintah, dan investasi terhadap tingkat
kemiskinan di Indonesia tahun 1995-2014. Berdasar hasil analisis data yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Variabel pertumbuhan ekonomi mempunyai pengaruh negatif dan
signifikan terhadap tingkat kemiskinan di Indonesia pada tahun 1995 sampai dengan tahun 2014. Hal ini didasarkan pada koefisien regresi
variabel pertumbuhan ekonomi dengan koefisien negatif sebesar -0,527 dan t hitung sebesar -4,119 t tabel 1,753, terhadap tingkat kemiskinan di
Indonesia tahun 1995-2014, yang berarti koefisien regresi siginifikan dan bernilai negatif.
2. Variabel pengangguran mempunyai pengaruh positif dan signifikan
mempengaruhi tingkat kemiskinan di Indonesia pada tahun 1995 sampai dengan tahun 2014. hal ini didasarakan pada koefisien regresi variabel
pengangguran bernilai positif dan signifikan dengan nilai koefisien sebesar 0,613 dan t hitung sebesar 2,583 1,753 t tabel, terhadap tingkat
kemiskinan di Indonesia tahun 1995-2014, yang berarti koefisien regresi siginifikan.
3. Variabel belanja pemerintah mempunyai pengaruh negatif dan signifikan
terhadap tingkat kemiskinan di Indonesia pada tahun 1995 sampai dengan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI