Manfaat Investasi Proses Investasi

c. Manfaat Investasi

Menurut Noor 2015: 47, manfaat investasi yaitu: 1 Investasi yang bermanfaat untuk umum publik Pada dasarnya, hampir semua bentuk investasi bermanfaat bagi kepentingan publik atau umum karena investasi menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat. Investasi juaga mmbuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Contohnya adalah investasi dibidang pendidikan dan sumber daya manusia, investasi dibidang kesehatan, investasi dibidang infrastruktur jalan, jembatan, pelabuhan, pasar, dan sebagainya, dan investasi lainnya yang bermanfaat bagi masyarakat luas. 2 Investasi yang bermanfaat untuk kelompok tertentu pribadi atau rumah tangga. Investasi yang bermanfaat untuk kelompok seperti investasi dibidang olahraga, sedangkan investasi yang bermanfaat untuk rumah tangga seperti investasi untuk usaha mendapat penghasilan, investasi untuk pendidikan, investasi untuk perumahan, dan investasi lain yang bermanfaat untuk pribadi atau keluarga

d. Proses Investasi

Menurut Halim 2003:2, proses investasi menunjukkan bagaimana seharusnya seorang investor membuat keputusan investasi pada efek-efek yang bisa dipasarkan, dan kapan dilakukan. Untuk itu diperlukan tahapan sebagai berikut : 3 Menentukan tujuan investasi Ada tiga hal yang perlu dipertimbangkan dalam tahap ini, yaitu : a tingkat pengembalian yang diharapkan expected rate of return, b tingkat resiko rate of risk, c ketersediaan sejumlah dana yang akan diinvestasikan. Apabila dana cukup tersedia, maka investor menginginkan penghasilan yang maksimal dengan resiko tertentu. Umumnya hubungan antara risk dan return bersifat linear, artinya semakin besar rate of risk, maka semakin besar pula expected rate of return. 4 Melakukan analisis Dalam tahap ini investor melakukan analisis terhadap suatu efek atau sekelompok efek. salah satu tujuan penilaian ini adalah untuk mengidentifikasi efek yang salah harga mispriced, apakah harganya terlalu tinggi atau terlalu rendah. Untuk itu, ada dua pendekatan yang dapat digunakan yaitu : a Pendekatan Fundamental. Pendekatan ini didasarkan pada informasi-informasi yang diterbitkan oleh emiten maupun oleh administratur bursa efek. Karena kinerja emiten dipengaruhi oleh kondisi sektor industri dimana perusahaan tersebut berada dan perekonomian secara makro, maka untuk memperkirakan prospek harga sahamnya di masa mendatang harus dikaitkan dengan faktor-faktor fundamental yang mempengaruhinya. Jadi analisis ini dimulai dari siklus usaha perusahaan secara umum, selanjutnya ke sektor industrinya, akhirnya dilakukan evaluasi terhadap kinerja dan saham yang diterbitkannya.Pendekatan teknikal. Pendekatan ini didasarkan pada data perubahan harga b saham dimasa mendatang. Dengan analisis ini para analis memperkirakan harga saham dimasa mendatang. Dengan analisis ini para analis memperkirakan pergeseran supply dan demand dalam jangka pendek, serta berusaha untuk cenderung mengabaikan resiko dan pertumbuhan earning dalam menentukan barometer dari supply dan demand. Namun demikian, analisis ini lebih mudah dan cepat dibanding analisis fundamental, karena dapat secara simultan diterapkan pada beberapa saham. Analisis menganggap bahwa analisis ini lebih mudah dan cepat dibanding analisis fundamental, karena dapat secara simultan diterapkan pada beberapa saham. Analisis ini tidak menganggap bahwa analisis fundamental tidak berguna, namun mereka menganggap bahwa analisis fundamental terlalu rumit dan terlalu banyak mendaasarkan pada laporan keuangan emiten. Oleh karen itu, analisis teknikal mendasarkan diri pada premis bahwa harga saham tergantung pada supply dan demand saham itu sendiri. Data finansial historis yang tergambar pada diagram dipelajari untuk mendapatkan suatu pola yang berarti, dan menggunakan pola tersebut untuk memprediksi harga dimasa mendatang, serta untuk memperkirakan pergerakan indiviudal saham maupun saham pergerakan market index. 5 Melakukan Pembentukan Portofolio Dalam tahap ini dilakukan identifikasi terhadap efek-efel mana yang akan dipilih dan berapa proporsi dana yang akan di investasikan pada masing-masing efek tersebut. Efek yang dipilih dalam rangka pembentukan portofolio adalah efek-efek yang mempunyai koefisien korelasi negatif mempunyai hubungan berlawanan. Hal ini dilakukan karena dapat memperkecil risiko. 6 Melakukan Evaluasi Kinerja Portofolio Dalam tahap dilakukan evalauasi atas kinerja portofolio yang telah dibentuk, baik terhadap tingkat keuntungan yang diharapkan maupun terhadap tingkat risiko yang ditanggung. Sebagai tolok ukur digunakan dua cara, yaitu : pertama, measurement adalah penilaian kinerja potofolio atas dasar assets yang telah ditanamkan dalam portofolio tersebut, misalnya dengan menggunakan rate of return. Kedua comparion adalah penilaian atas dasar pembandingan atas dasar pembandingan atas dua set potofolio yang memiliki risiko yang sama. 7 Melakukan Revisi Kinerja Portofolio Tahap ini merupakan tindak lanjut dari tahap evaluasi kinerja portofolio. Dari hasil evaluasi inilah selanjutnya dilakukan revisi perubahan terhadap efek-efek yang membentuk portofolio tersebut jika dirasa bahwa komposisi portofolio yang sudah dibentuk tidak sesuai dengan tujuan investasi, misalnya rate of return-nya lebih rendah dari yang disyaratkan. Revisi tersebut bisa dilakukan secara total, yaitu dilakukan likuiddasi atas portofolio yang ada, kemudian dibentuk portofolio yang baru. Atau dilakukan secara terbatas, yaitu dilakukan perubahan atas proporsikomposisi dana yang dialokasikan dalam masing-masing efek yang membentuk portofolio tersebut.

b. Pengaruh Investasi terhadap Tingkat Kemiskinan

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENGANGGURAN, PENDIDIKAN, UMR DAN PENGELUARAN Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi,Pengangguran, Pendidikan, UMR Dan Pengeluaran Pemerintah Terhadap Tingkat Kemiskinan Di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2011-2014.

0 2 17

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENGANGGURAN, PENDIDIKAN, UMR DAN PENGELUARAN Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi,Pengangguran, Pendidikan, UMR Dan Pengeluaran Pemerintah Terhadap Tingkat Kemiskinan Di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2011-2014.

0 2 17

PENDAHULUAN Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi,Pengangguran, Pendidikan, UMR Dan Pengeluaran Pemerintah Terhadap Tingkat Kemiskinan Di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2011-2014.

0 4 8

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDIDIKAN, PENGANGGURAN DAN INFLASI TERHADAP KEMISKINAN DI INDONESIA Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendidikan, Pengangguran Dan Inflasi Terhadap Kemiskinan Di Indonesia Tahun 1996-2014.

0 4 12

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDIDIKAN, PENGANGGURAN DAN INFLASI TERHADAP Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendidikan, Pengangguran Dan Inflasi Terhadap Kemiskinan Di Indonesia Tahun 1996-2014.

0 4 17

PENDAHULUAN Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendidikan, Pengangguran Dan Inflasi Terhadap Kemiskinan Di Indonesia Tahun 1996-2014.

0 5 13

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI,TINGKAT PENGANGGURAN, DAN PENDIDIKAN Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Tingkat Pengangguran dan Pendidikan Terhadap Tingkat Kemiskinan di Provinsi Jawa Timur Tahun 2009-2011.

0 1 13

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI,TINGKAT PENGANGGURAN DAN PENDIDIKAN Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Tingkat Pengangguran dan Pendidikan Terhadap Tingkat Kemiskinan di Provinsi Jawa Timur Tahun 2009-2011.

0 7 15

255080791 Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi Dan Tingkat Pengangguran Terhadap Kemiskinan Di Indonesia

0 0 71

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI REGIONAL, PENGANGGURAN, DAN TINGKAT KEMISKINAN TERHADAP PEMBANGUNAN MANUSIA DI INDONESIA

0 0 16