Teori Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan Ekonomi

b. Teori Pertumbuhan Ekonomi

Perkembangan teori pembangunan sejak pertama kali dikemukakan oleh Adam Smith dan mengalami puncak kejayaannya dengan lahirnya teori pertumbuhan yang dikemukakan oleh Rostow. Kuncoro 2006:46. 1 Teori pertumbuhan Adam Smith Adam Smith membagi tahapan pertumbuhan ekonomi menjadi 5 tahap yang berurutan, yaitu dimulai dari masa perburuan, masa beternak, masa bercocok tanam, perdagangan, dan tahap perindustrian. Menurut teori ini, masyarakat akan bergerak dari masyarakat akan bergerak dari masyarakat tradisional ke masyarakat modern yang kapitalis. Dalam prosesnya, pertumbuhan ekonomi akan semakin terpaacu dengan adanya sistem pembagian kerja antarpelaku ekonomi. Dalam hal ini Adam Smith adanya memandang pekerja sebagai salah satu input masukan merupakan titik sentral pembahasan bagi proses produksi. Pembagian kerja merupakan titik sentral pembahasan dalam teori Adam Smith, dalam upaya meningkatkan produktivitas tenaga kerja. Spesialisasi yang dilakukan oleh tiap- tiap pelaku ekonomi tidak lepas dari faktor-faktor pendorong yaitu : 1 peningkatan keterampilan kerja, dan 2 penemuan mesin-mesin yang menghemat tenaga. Spesialisasi akan terjadi jika tahap pembangunan ekonomi telah menuju ke sistem perekonomian modern yang kapitalistik. Meningkatnya kompleksitas aktivitas ekonomi dan kebutuhan hidup masyarakat, mengharuskan masyarakat untuk tidak lagi melakukan semua pekerjaan secara mandiri, namun lebih ditekankan pada spesialisasi untuk menggeluguti bidang tertentu. Menurut Adam Smith, proses pertumbuhan akan terjadi secara simultan dan memilki hubungan keterkaitan satu dengan yang lain. Timbulnya peningkatan kinerja pada satu sektor akan meningkatkan daya tarik bagi pemupukan modal, mendorong kemajuan tekologi, meningkatkan spesialisasi, dan memperluas pasar. Hal ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi semakin pesat. Proses pertumbuhan ekonomi sebagai suatu fungsi tujuan pada akhirnya harus tunduk terhadap fungsi kendala yaitu keterbatasan sumber daya ekonomi. Semua tahap pembangunan di atas tidak lepas dari kondisi dasar yang dihadapi adalah persaingan sempurna. Persaingan sempurna mempunyai karakteristik : 1 ada banyak penjual dan pembeli di pasar, 2 produk yang diperjualbelikan bersifat homogen, 3 tidak ada kolusi antara penjual maupun pembeli, 4 semua sumber daya memiliki mobilitas sempurna, 5 baik pembeli maupun penjual memiliki informasi sempurna mengenai kondisi pasar Awh,1976: 242-3 dalam Kuncoro 2006:47. 2 Teori Pembangunan Karl Marx Karl Marx dalam bukunya “Das Kapital” membagi evolusi perkembangan masyarakat menjadi tiga, yaitu dari feodalisme, kapitalisme, an kemudian yang terakhir adalah sosialisme. Evolusi perkembangan masyarakat ini akan sejalan dengan proses pembangunan yang dilaksanakan. Masyarakat feodalisme mencerminkan kondisi dimana perekonomian yang ada masih bersifat tradisional. Dalam tahap ini tuan tanah merupakan pelaku ekonomi yang memilki tawar menawar tertinggi relatif terhadap pelaku ekonomi lain. Perkembangan teknologi yang ada menyebabkan terjadinya pergeseran disektor ekonomi, dimana masyarakat yang semula agraris-feodal kemudian mulai beralih menjadi masyarakat industri yang kapitalis. Seperti halnya masa feodal, pada masa kapitalisme ini para pengusaha merupakan pihak yang memilki tingkat posisi tawar menawar tertinggi relatif terhadap pihak lain khususnya kaum buruh. Marx menyesuaikan asumsinya terhadap cara pandang ekonom Klasik ketika itu dengan memandang buruh tidak memiliki posisi tawar menawar sama sekali terhadap para majikannya, yang merupakan kaum kapitalis. Konsekuensi logis penggunaan asumsi dasar tersebut adalah kemungkinan terjadinya eksploitasi besar- besaran yang dilakukan para pengusaha terhadap buruh. Di sisi lain, pada masa itu pemupukan modal kemudian menjadi kata PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI kunci bagi upaya peningkatan pendapatan yang lebih besar dimasa yang akan datang. Sejalan dengan perkembangan teknologi, para pengusaha yang menguasai faktor produksi akan berusaha memaksimalkan keuntungannya dengan menginvestasikan akumulasi modal yang diperolehnya pada input modal yang bersifat pada kapital. Eksploitasi terhadap kaum buruh dan peningkatan pengangguran yang terjadi akibat substitusi tenaga manusia dengan input modal yang padat kapital, akhirnya akan menyebabkan revolusi sosial yang dilakukan oleh kaum buruh. Fase ini merupakan tonggak baru bagi munculnya suatu tantanan sosial alternatif di samping tata masyarakat kapitalis, yaitu tata masyarakat sosialis. Sepanjang teori pembangunan yang dikemukakannya, Marx selalu mendasarkan argumennya pada asumsi bahwa masyarakat pada dasarnya terbagi menjadi dua golongan, yaitu: masyarakat pemilik tanah dan masyarakat bukan pemilik tanah, masyarakat pemilik modal dan masyarakat bukan pemilik modal. Asumsi lain yang mendukung adalah bahwa diantara kedua kelompok masyarakat tersebut sebenarnya terjadi konflik kepentingan diantara mereka. Oleh karena itu dalam pola berpikirnya, Marx selalu mendasarkan teorinya pada kondisi pertentangan antarkelas dalam masyarakat. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3 Teori Pertumbuhan Rostow Teori pertumbuhan ekonomi yang dikemukakan oleh Walt Whitman Rostow merupakan garda depan dari linear stage of grwth theory. Pada dekade 1950-1960, teori Rostow banyak mempengaruhi pandangan dan persepsi para ahli ekonomi mengenai strategi pembangunan yang harus dilakukan. Teori Rostow didasarkan pada pengalaman pembangunan yang telah dialami oleh negara-negara maju terutama di Eropa. Rostow membagi proses pembangunan ekonomi suatu negara menjadi lima tahap yaitu: a Tahap perekonomian tradisional Perekonomian pada masyarakat tradisional cenderung bersifat subsistem. Pemanfaatan teknologi dalam sistem produksi masih sangat terbatas. Dalam perekonomian semacam ini sektor pertanian memegang peranan penting. Masih rendahnya pemanfaatn teknologi dalam proses produksi menyebabkan barang-barang yang diproduksi sebagian besar adalah komoditas pertanian dan bahan mentah lainnya. Struktur sosial kemasyarakatan dalam sistem masyarakat dalam sistem masyarakat seperti ini bersifat berjenjang. Kemampuan penguasaan sumberdaya yang ada sangat dipengaruhi oleh hubngan darah. b Prakondisi Tinggal Landas Tahap kedua dari proses pertumbuhan Rostow ini pada dasarnya merupakan proses transisi dimana prasyarat-prasyarat pertumbuhan swadaya dibangun atau diciptakan manusia- manusia baru dengan semangat baru yang mau bekerja keras muncul memasuki sektor ekonomi, mereka bersedia mengambil resiko untuk mengejar keuntungan. Pada tahap ini telah muncul perusahaan manufaktur yang menggunakan metode baru, sehingga kegiatan mereka mengarah pada industrialisasi. Industrialisasi dapat dipertahankan jika dipenuhi prasyarat sebagai beikut: pertama, peningkatan investasi di sektor infrastrukturprasarana terutama prasarana transportasi, kedua, terjadi revolusi teknologi dibidang pertanian untuk memenuhi peningkatan permintaan penduduk kota yang semakin besar, ketiga, perluasan impor, termasuk impor modal, yang dibiayai oleh produksi yang efesien dan pemasaran sumber alam untuk diekspor. c Tinggal Landas Tinggal landas merupakan tahap yang menentukan dalam keseluruhan proses pembangunan bagi kehidupan masyarakat. Tinggal landas didefinisikan sebagai tiga kondisi yang saling berkaitan sebagai berikut: a kenaikan laju investasi produktif antara 5-10 dari pendapatan nasional, b perkembangan salah satu atau beberapa sektor manufaktur penting dengan laju pertumbuhan tinggi, c hadirnya secara cepat kerangka politik, sosial, dan institusional yang menimbulkan hasrat ekspansi disektor modern, dan dampak eksternalnya akan memberikan daya dorong pada pertumbuhan ekonomi. d Tahap Menuju Kedewasaan Tahap ini ditandai dengan penerapan secara efektif teknologi modern terhadap sumber daya yang dimiliki. Tahapan ini merupakan tahapan jangka panjang di manaproduksi dilakukan secara swadaya. Tahapan ini juga ditandai dengan munculnya beberapa sektor penting yang baru. Pada saat negara berada pada tahap kedewasaan teknologi, terdapat tiga perubahan pentig yang terjadi: a tenaga kerja berubah dari tidak terdidik menjadi terdidik, b perubahan watak pengusaha dari pekerja keras dan kasar berubah menjadi manajer efesien yang halus dan sopan, c masyarakat jenuh terhadap industrialisasi dan menginginkan perubahan lebih jauh. e Tahap Konsumsi Massa Tinggi Pada tahap ini akan ditandai dengan terjadinya migrasi besar- besaran dari masyarakat pusat perkotaan ke pinggiran kota, akibat pembangunan pusat kota sebagai sentral bagi tempat kerja. Terdapat tiga kekuatan utama yang cenderung meningkatkan kesejahteraan dalam tahap konsumsi besar- PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI besaran ini Jhingan, 1998:188 dalam Kuncoro 2006:55, a Penerapan kebijakan nasional guna meningkatkan kekuasaan dan pengaruh melampaui batas-batas nasional, b ingin memiliki satu negara kesejahteraan dengan pemerataan pendapatan nasional yang lebih adil melalui pajak progresif, peningkatan jaminan sosial dan fasilitas hiburan bagi para pekerja, c keputusan untuk membangun pusat perdagangan dan sektor penting seperti mobil, jaringan rel kereta api, rumah murah, dan berbagai peralatan rumah tangga yang menggunakan listrik dan sebagainya. 4 Teori Pertumbuhan Neo-Klasik Solow-Swan Teori pertumbuhan ekonomi Neo-Klasik berkembang sejak tahun 1950-an. Teori ini berkembang berdasarkan analisis-analisis mengenai pertumbuhan ekonomi menurut pandangan Klasik. Ekonom yang menjadi perintis dalam mengembangkan teori tersebut adalah Robert Solow dan Trevor Swan. Solow ini memenangkan hadiah Nobel Ekonomi tahun 1987 atas karyanya tentang teori pertumbuhan ekonomi ini Arsyad 2004 : 62 Menurut teori ini, pertumbuhan ekonomi tergantung kepada pertambahan penyediaan faktor-faktor produksi penduduk, tenaga kerja, dan akumulasi modal dan tingkat kemajuan teknologi. Pandangan teori ini didasarkan pada anggapan yang mendasari analalisis Klasik,yaitu perekonomian akan tetap mengalami tingkat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI pengerjaan penuh full employment dan kapasitas peralatan modal akan tetap sepenuhnya digunakan sepanjang waktu. Dengan kata lain, sampai dimana perekonomian akan berkembang tergantung pada pertambahan penduduk, akumulasi kapital dan kemajuan tekonologi Arsyad 2004:62. 5 Model Pertumbuhan Harrod-Domar Setiap perekonomian harus menabung bagian tertentu dari pendapatannya, untuk sekadar mengganti barang-barang modal yang habis atau rusak gedung, peralatan, dan bahan-bahan. Akan tetapi, untuk bisa tumbuh diperlukan adanya investasi yang merupakan tambahan neto ke dalam persediaan modal. Jika kita mengansumsikan adanya hubungan ekonomi langsung antara jumlah total persediaan modal, K, dan total GDP, Y – misalnya, jika S dari modal selamanya diperlukan untuk menghasilkan tambahan neto pada persediaan modal dalam bentuk investasi baru akan menghasilkan kenaikan dalam arus output nasional national output, GDP Todaro 1999 : 136. Misalkan hubungan ini, yang dalam ilmu ekonomi dikenal sebagai rasio modal output capital-output ratio, kira-kira adalah 3 berbanding 1. Jika kita andaikan juga bahwa rasio tabungan neto net savings ratio, s,adalah bagian tetap output nasional misalnya, 6 dan total investasi baru ditentukan oleh tingkat tabungan total, kita dapat membuat model sederhana pertumbuhan ekonomi sebagai barikut: 1 Tabungan neto S adalah bagian tertentu, s, dari pendapatan persamaan sederhana : S = sY, 2 investasi neto I ditetapkan sebagai perubahan yang terjadi dalam persediaan modal, K, dan dapat diwakili dengan ɅK sehingga : I= ɅK, 3 Akhirnya, karena tabungan nasional, S, harus sama dengan investasi neto, I, kita dapat menulis persamaan ini sebagai S=I Todaro 1999 : 137. 6 Teorti Schumpeter Teori Schumpeter ini pertama kali dikemukakan dalam bukunya yang berbahasa Jerman pada tahun 1911 yang dikemukakan pada tahun 1934 diterbitkan dalam bahasa Inggris dengan judul The Theory of Economic Development. Kemudian Schumpeter menggambarkan teorinya lebih lanjut tentang proses pembangunan dan faktor utama yang menentukan pembangunan dalam bukunya yang diterbitkan pada tahun 1939 dengan judul Business Cycle. Salah satu pendapat Schumpeter yang penting adalahh landasan teori pembangunannya, keyakinan bahwa sistem kapitalisme merupanan sistem yang paling baik untuk menciptakan pembangunan ekonomi yang pesat. Arsyad 2004 :69. Menurut Schumpeter Arsyad 2004:70, faktor utama yang menyebabkan perkembangan ekonomi adalah proses inovasi dan pelakunya adalah para inovator atau wiraswasta Enterpreuner. Kemajuan ekonomi suatu masyarakat hanya bisa diterapkan dengan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI adanya inovasi oleh para enterpreuner. Dan kemajuan ekonomi tersebut diartikan sebagai peningkatan output total masyarakat. Menurut Schumpeter Arsyad 2004:70, pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan output masyarakat yang disebabkan oleh semakin banyaknya jumlah faktor produksi yang digunakan dalam proses produksi masyarakat tanpa adanya tekonologi produksi itu sendiri. Misalnya kenaikan output yang disebabkan oleh pertumbuhan stok modal tanpa perubahan terknologi produksi yang lama. Inovasi mempunyai pengaruh yaitu : 1 diperkenalkan tekonologi baru, 2 menimbulkan keuntungan lebihkeuntungan monopolistis yang merupakan sumber dana penting bagi akumulasi modal, 3 inovasi akan diikuti oleh timbulnya proses peniruan yaitu adanya pengusaha-pengusaha lain yang meniru teknologi baru tersebut. 7 Teori Arthur Lewis atau Teori Transformasi Struktural Teori ini berfokus pada mekaniskina yang membuat negara-negara miskin dan berkembang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan cara mentransformasi struktur perekonomiannya dari yang semula sektor pertanian yang bersifat tradisional menjadi dominan ke sektor industri manufaktur yang lebih modern dan sektor jasa-jasa. Menurut Lewis Tamtomo :2010, dalam perekonomian yang terbelakang ada 2 sektor yaitu sektor pertanian dan sektor industri manufaktur. Sektor pertanian adalah sektor tradisonal dengan marginal produktivitas tenaga kerjanya nol. Dengan kata lain, apabila tenaga kerjanya dikrangi tidak akan mengurangi output dari sektor pertanian. Sektor industri modern adalah sektor modern dan outputnya dari sektor akan bertambah bila tenaga kerja dari sektor pertanian berpindah ke sektor modern ini. Masuknya tenaga kerja ke sektor modern akan meningkatkan produktivitas dan meningkatkan output. Menurut Todaro 2011 : 170, ada tiga faktor utama dalam pertumbuhan ekonomi, yaitu : 1 akumulasi modal termasuk semua investasi yang berwujud tanah lahan, peralatan fiskal, dan sumber daya manusia human resources. Akumulasi modal akan terjadi jika sebagian dari pendapatan sekarang, ditabung yang kemudian diinvestasikan kembali dengan tujuan untuk memperbesar output dimasa-masa mendatang. Investasi juga harus disertai dengan investasi infrastruktur, yakni berupa jalan, listrik, air bersih, fasilitas sanitasi, fasilitas komunikasi, demi menunjang aktivitas ekonomi produktif. Investasi dalam pembinaan sumber daya manusia bermuara pada peningkatan kualitas modal manusia, pada akhirnya dapat berdampak positif terhadap angka produksi. 2 Pertumbuhan penduduk dan angkatan kerja. Pertumbuhan penduduk dan hal-hal yang berhubungan dengan kenaikan jumlah angka kerja labor force secara tradisional telah dianggap sebagai faktor yang positif dalam merangsang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI pertumbuhan ekonomi. Artinya, semakin banyak angkatan kerja semakin produktif tenaga kerja, sedangkan semakin banyak penduduk akan meningkatkan potensi pasar domestiknya. 3 Kemajuan teknologi disebabkan oleh teknologi cara-cara baru dan cara-cara lama yang diperbaiki dalam pekerjaan-pekerjaan tradisional. Ada 3 klasifikasi kemajuan teknologi, yakni :a kemajuan teknologi bersifat netral, terjadi tingkat output yang dicapai lebih tinggi pada kuantitas dan kombinasi-kombinasi input yang sama, b kemjuan teknolgi bersifat hemat tenaga kerja labor saving, yaitu tingkat output lebih tinggi bisa dicapai dengan jumlah tenaga kerja atau input modal yang sama, c Kemajuan teknologi yang meningkatkan modal, terjadi jika penggunaan teknologi tersebut memungkinkan kita memanfaatkan barang modal yang ada secara lebih produktif. Menurut pandangan ekonom klasik, Adam Smith, Davi Richardo, Thomas Malthus dan Joh Stuar Mill, maupun ekonom neo klasik Robert Solow dan Trevor Swan, mengemukakan bahwa pada dasarnya ada empat faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi yaitu 1 jumlah penduduk, 2 jumlah stok barang modal, 3 luas tanah dan kekayaan alam, dan 4 tingkat teknologi yang digunakan. Suatu perekonomian dikatakan mengalami pertumbuhan atau berkembang apabila tingkat kegiatan ekonomi lebih tinggi daripada apa yang dicapai pada masa sebelumnya Suryana 2000:53.

c. Pengukuran Pertumbukan Ekonomi

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENGANGGURAN, PENDIDIKAN, UMR DAN PENGELUARAN Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi,Pengangguran, Pendidikan, UMR Dan Pengeluaran Pemerintah Terhadap Tingkat Kemiskinan Di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2011-2014.

0 2 17

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENGANGGURAN, PENDIDIKAN, UMR DAN PENGELUARAN Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi,Pengangguran, Pendidikan, UMR Dan Pengeluaran Pemerintah Terhadap Tingkat Kemiskinan Di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2011-2014.

0 2 17

PENDAHULUAN Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi,Pengangguran, Pendidikan, UMR Dan Pengeluaran Pemerintah Terhadap Tingkat Kemiskinan Di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2011-2014.

0 4 8

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDIDIKAN, PENGANGGURAN DAN INFLASI TERHADAP KEMISKINAN DI INDONESIA Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendidikan, Pengangguran Dan Inflasi Terhadap Kemiskinan Di Indonesia Tahun 1996-2014.

0 4 12

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDIDIKAN, PENGANGGURAN DAN INFLASI TERHADAP Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendidikan, Pengangguran Dan Inflasi Terhadap Kemiskinan Di Indonesia Tahun 1996-2014.

0 4 17

PENDAHULUAN Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendidikan, Pengangguran Dan Inflasi Terhadap Kemiskinan Di Indonesia Tahun 1996-2014.

0 5 13

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI,TINGKAT PENGANGGURAN, DAN PENDIDIKAN Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Tingkat Pengangguran dan Pendidikan Terhadap Tingkat Kemiskinan di Provinsi Jawa Timur Tahun 2009-2011.

0 1 13

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI,TINGKAT PENGANGGURAN DAN PENDIDIKAN Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Tingkat Pengangguran dan Pendidikan Terhadap Tingkat Kemiskinan di Provinsi Jawa Timur Tahun 2009-2011.

0 7 15

255080791 Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi Dan Tingkat Pengangguran Terhadap Kemiskinan Di Indonesia

0 0 71

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI REGIONAL, PENGANGGURAN, DAN TINGKAT KEMISKINAN TERHADAP PEMBANGUNAN MANUSIA DI INDONESIA

0 0 16