pemerintah dan investasi terhadap tingkat kemiskinan di Indoenesia tahun 1995-2014.
b. Uji Asumsi Klasik
1 Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi atau hubungan antar variabel bebas
independen. Hasil uji multikolinearitas dapat dilihat pada tabel
Coefficients. Tabel 4.4
Uji Multikolinearitas
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Collinearity
Statistics B
Std. Error Beta
Tolerance VIF 1 Constant
15.388 2.207
6.973 .000
Pertumbuhan Ekonomi -.527
.128 -.596 -4.119 .001 .800
1.250 Pengangguran
.613 .237 .378
2.583 .021 .781
1.280 Belanja Pemerintah
-6.890E-12 .000 -.648 -2.747 .015 .301
3.319 Investasi PMA PMDN 6.807E-12 .000 .174
.795 .439 .350
2.856 a. Dependent Variable: Tingkat Kemiskinan
Pengujian multikolinearitas untuk data variabel bebas adalah, sebabai berikut :
a. Pertumbuhan Ekonomi X1
Dari hasil output di atas Collinearity Statistic variabel pertumbuhan ekonomi diperoleh Nilai VIF variance inflation
faktor sebesar 1,250, yang berarti VIF 5. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa variabel pertumbuhan
ekonomi tidak mempunyai korelasi dengan variabel lainnya . PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dengan kata lain pada variabel pertumbuhan ekonomi tidak terjadi multikolinearitas.
b. Pengangguran X2
Dari hasil output di atas Collinearity Statistic variabel pengangguran diperoleh Nilai VIF variance inflation faktor
sebesar 1,280, yang berarti VIF 5. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa variabel pengangguran tidak
mempunyai korelasi dengan variabel lainnya . Dengan kata lain pada variabel pengangguran tidak terjadi multikolinearitas
c. Belanja Pemerintah X3
Dari hasil output di atas Collinearity Statistic variabel belanja pemerintah diperoleh Nilai VIF variance inflation faktor
sebesar 3,319, yang berarti VIF 5. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa variabel belanja pemerintah
tidak mempunyai korelasi dengan variabel lainnya . Dengan kata lain pada variabel belanja pemerintah tidak terjadi
multikolinearitas. d.
Investasi X4 Dari hasil output di atas Collinearity Statistic variabel
investasi diperoleh Nilai VIF variance inflation faktor sebesar 2,856 yang berarti VIF 5. Berdasarkan hasil tersebut maka
dapat disimpulkan bahwa variabel investasi tidak mempunyai PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
korelasi dengan variabel lainnya . Dengan kata lain pada variabel investasi tidak terjadi multikolinearitas.
Syarat adanya multikolinearitas adalah nilai VIF lebih besar dari 5. Karena nilai VIF dari keempat variabel tidak ada yang
lebih besar dari 5. Dari analisis diatas, dapat disimpulkan bahwa dari
4 empat
variabel bebas
pertumbuhan ekonomi,
pengngguran, belanja pemerintah, dan investasi tidak mengalami multikolinearitas.
2 Uji Heteroskedastisitas
Pengujian heteroskedastisitas bertujuan untuk meguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Pengujian heteroskedastisitas dilakukan dengan membuat scatterplot alur sebaran antara
residual dan nilai prediksi dari variabel terikat yang telah distandarlisasi. Hasil uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada
gambar scatterplot, seperti pada gambar berikut :
Gambar 4.6 : Uji Heteroskedatisitas
Dari gambar di atas terlihat bahwa sebaran titik tidak membentuk tidak membentuk suatu polaalur tertentu, sehingga dapat
disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas atau dengan kata lain terjadi homoskedastisitas. Asumsi klasik tentang heteroskedastisitas
dalam model ini terpenuhi, yaitu bebas dari heteroskedastisitas.
Uji ini scatterplot rentan kesalahan dalam penarikan kesimpulannya. Hal ini dikarenakan penentuan ada tidaknya
polaalur atas titik yang ada digambar sangat bersifat subjektif. 3
Uji Autokorelasi
Data yang digunakan untuk mengistemasi model regresi linear merupakan data time series maka diperlukan adanya uju asumsi
bebas dari autokorelasi. Hasil uji korelasi, dapat dilihat pada tabel
Model Summary kolom terakhir yaitu Durbin-Watson. Tabel 4.5
Uji Autokorelasi
Model Summary
b
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson 1
.865
a
.749 .682
2.14642 1.401
a. Predictors: Constant,
Investasi PMA
PMDN, Jumlah
Pengangguran, Pertumbuhan Ekonomi, Belanja Pemerintah b. Dependent Variable: Tingkat Kemiskinan
Nilai durbin-Watson yang tertera pada output SPSS disebut dengan DW Hitung. Angka ini aka dibandingkan dengan kirteria
penerimaan atau penolakan yang akan dibuat dengan nilai d
L
dan d
u
ditentukan berdasarkan jumlah variabel bebas dalam model regresi k dan jumlah sampelnya n. Nilai d
L
dan d
u
dapat dilihat pada tabel DW dengan tingkat signifikasi error
5 α = 0,05. Jumlah Variabel bebas : k = 4
Jumlah Sampel : n = 20 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel Durbin-Watson menunjukkan bahwa nilai d
l
= 0,8943 dan nilai d
u
= 1,8283 sehingga dapat ditentukan kirteria terjadi tidaknya autokorelasi seperti yang telihat pada gambar dibawah ini.
Gambar 4.7 : Uji Auto Korelasi Nilai Dubin-Watson hitung sebesar 1,401 lebih kecil dari
1,8283 dan lebih kecil dari 2,481 yang artinya berada pada daerah ragu-ragu dan tidak ada autokorelasi. Sehingga disimpulkan bahwa
dalam model regresi tidak terjadi auto korelasi.
Autokorelasi Postif
Ragu- ragu
Ragu- ragu
Tidak ada autokorelasi
Autokorelasi negatif
4-d
l
= 3,157 4- d
u
= 2,1717 4
d
u
= 1,8283 d
l
= 0,8943 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. Uji Kelayakan Model