Uji Kelayakan Model Analisis Data

c. Uji Kelayakan Model

Uji Kelayakan moel atau uji statistik dalam penelitian ini meliputi Uji Keterandalan Model Uji F, Uji koefisien Regresi Uji T, dan Koefisien Determinasi R 2 . 1 Uji Keterandalan Model Uji F Pengujian terhadap variabel independen di dalam model dapat dilakukan dengan uji simultan Uji F. Uji F statistik pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Dari regresi pengaruh pertumbuhan ekonomi, pengangguran, belanja pemerintah dan investasi terhadap tingkat kemiskinan di Indoenesia tahun 1995- 2014 yang menggunakan taraf keyakinan 95 persen α = 5 persen. H : Tidak ada pengaruh yang siginifikan antara pertumbuhan ekonomi, pengangguran, belanja pemerintah dan investasi terhadap tingkat kemiskinan di Indonesia tahun 1995-2014. H a : Terdapat pengaruh yang siginifikan antara pertumbuhan ekonomi, pengangguran, belanja pemerintah dan investasi terhadap tingkat kemiskinan di Indonesia tahun 1995-2014. Kriteria pengujian hipotesis dengan menggunakan uji F adalah :  Jika F hitung F tabel , maka H o ditolak dan H a diterima, artinya semua variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.  Jika F hitung F tabel, maka H o diterima dan H a ditolak, artinya semua variabel bebas tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Hasil uji F dapat dilihat pada tabel ANOVA pada hasil output SPSS. Tabel 4.7 hasil analisis Uji Simultan Uji F ANOVA a Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 205.775 4 51.444 11.166 .000 b Residual 69.107 15 4.607 Total 274.882 19 a. Predictors: Constant, Investasi PMA PMDN, Jumlah Pengangguran, Pertumbuhan Ekonomi, Belanja Pemerintah b. Dependent Variable: Tingkat Kemiskinan Berdasarkan output di atas, diperoleh F hitung sebesar 11,16 dengan probabilitas sebesar 0,000. Hasil F Hitung tersebut kemudian dibandingkan dengan F tabel dengan menggunakan taraf signifikasi 0,05, sehingga diperoleh F tabel sebesar 2,71. Jadi, F hitung lebih besar dari F tabel 11,16 2,71, sehingga dapat disimpulkan bahwa semua variabel bebas pertumbuhan ekonomi, pengangguran, belanja pemerintah dan investasi secara simultan memiliki hubungan yang signifikan dengan variabel tingkat kemiskinan. 2 Uji Koefisien Regresi Uji t Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh masing-masing variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Dalam regresi pengaruh pertumbuhan ekonomi, pengangguran, belanja pemerintah dan investasi terhadap tingkat kemiskinan di Indoenesia tahun 1995-2014, dengan α = 0,05 5 persen dan degree of freedom df = 15 n-k=20- 5, maka diperoleh nilai t-tabel sebesar 1,753. H : Tidak ada pengaruh yang siginifikan antara pertumbuhan ekonomi, pengangguran, belanja pemerintah dan investasi terhadap tingkat kemiskinan di Indonesia tahun 1995-2014. H a : Terdapat pengaruh yang siginifikan antara pertumbuhan ekonomi, pengangguran, belanja pemerintah dan investasi terhadap tingkat kemiskinan di Indonesia tahun 1995-2014. Kriteria pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t adalah : Dengan membandingkan nilai T hitung dan T tabel :  Jika t hitung t tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya variabel bebas secara individual berpengaruh siginifikan terhadap variabel terikat.  Jika t hitung t tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya variabel bebas secara individual tidak berpengaruh siginifikan terhadap variabel terikat. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Hasil pengujian dapat dilihat pada tabel Coefficients. Tabel 4.8 Hasil analisis Uji T Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 15.388 2.207 6.973 .000 Pertumbuhan Ekonomi -.527 .128 -.596 -4.119 .001 Pengangguran .613 .237 .378 2.583 .021 Belanja Pemerintah -6.890E-12 .000 -.648 -2.747 .015 Investasi PMA PMDN 6.807E-12 .000 .174 .795 .439 a. Dependent Variable: Tingkat Kemiskinan Berdasarkan uji T pada outpu SPSS Versi 16.00 diatas, maka hasil uji analisis uji T akan dijelaskan sebabagi berikut : a. Pertumbuhan Ekonomi Hasil analisis Uji T untuk variabel pertumbuhan ekonomi diperoleh nila t hitung sebesar -4,119 T tabel 1,753 dengan siginifikasi sebesar 0,001 0,05. Variabel pertumbuhan ekonomi memiliki koefisien Beta sebesar -0,527, artinya jika pertumbuhan ekonomi naik satu satuan, maka tingkat kemiskinan menurun sebesar -0,527 satuan. Hal ini berarti bahwa variabel pertumbuhan ekonomi mempunyai pengaruh dan signifikan terhadap tingkat kemiskinan di Indonesia pada periode 1995-2014 dengan memiliki hubungan yang negatif. b. Pengangguran Hasil analisis Uji T untuk variabel pengangguran diperoleh nila t hitung sebesar 2,583 1,753 T tabel dengan siginifikasi sebesar 0,21 0,05, maka H ditolak. Variabel pengangguran memiliki PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI koefisien Beta sebesar 0,613, artinya jika pengangguran naik satu satuan, maka tingkat kemiskinan naik sebesar 0,613 satuan. Hal ini berarti bahwa variabel pengangguran mempunyai pengaruh positif dan siginifikan terhadap tingkat kemiskinan di Indonesia pada periode 1995-2014. Hasil Uji T ini mendukung hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa pengangguran berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat kemiskinan di Indonesia tahun 1995-2014. c. Belanja Pemerintah Hasil analisis Uji T untuk variabel belanja pemerintah diperoleh nila t hitung sebesar -2,747 T tabel 1,753 dengan siginifikasi sebesar 0,15. Variabel belanja pemerintah memiliki koefisien Beta sebesar -6,890, artinya jika belanja pemeritah naik satu satuan, maka tingkat kemiskinan menurun sebesar -6,890 satuan. Hal ini berarti bahwa variabel belanja pemerintah mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap tingkat kemiskinan di Indonesia pada periode 1995-2014. d. Investasi Hasil analisis Uji T untuk variabel investasi diperoleh nila t hitung sebesar 0,795 1,753 T tabel. Variabel investasi memiliki koefisien Beta sebesar 6,807 dengan nilai siginifikasi sebesar 0,439 0,05, maka H diterima. Dengan demikian dapat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI disimpulkan bahwa investasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat kemiskinan tahun 1995-2014. 3 Koefisien Determinasi Koefisien determinasi menjelaskan variasi pengaruh variabel-variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Atau dapat pula dikatakan sebagai proporsi pengaruh seluruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Nilai koefisien determinasi dapat diukur oleh R-Square. Tabel 4.9 R-Square Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .865 a .749 .682 2.14642 1.401 a. Predictors: Constant, Investasi PMA PMDN, Jumlah Pengangguran, Pertumbuhan Ekonomi, Belanja Pemerintah b. Dependent Variable: Tingkat Kemiskinan Nilai R-Square sebesar 0,749 menunjukkaan bahwa proporsi pengaruh variabel pertumbuhan ekonomi, pengangguran, belanja, dan investasi terhadap kemiskinan sebesar 74,9 persen. Artinya variabel pertumbuhan ekonomi, pengangguran, belanja, dan investasi mempunyai pengaruh terhadap kemiskinan sebesar 75 persen, sedangkan sisanya 25,1 persen dipengaruhi oleh variabel yang lain. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

B. Pembahasan

Tabel Coefficients pada hasil olahan data output SPSS. Tabel 4.10 Coefficients Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 15.388 2.207 6.973 .000 Pertumbuhan Ekonomi -.527 .128 -.596 -4.119 .001 .800 1.250 Pengangguran .613 .237 .378 2.583 .021 .781 1.280 Belanja Pemerintah -6.890E-12 .000 -.648 -2.747 .015 .301 3.319 Investasi PMA PMDN 6.807E-12 .000 .174 .795 .439 .350 2.856 a. Dependent Variable: Tingkat Kemiskinan Model regresi linear berganda: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 + e Y = 15,3888 + -0,527 + 0,613 + -6,890 + 6,807 + e Koefisien regresi untuk variabel pertumbuhan ekonomi sebesar -0,527, variabel pengangguran sebesar 0,613, variabel belanja pemerintah sebesar -6,890, dan variabel investasi sebesar 6,807. Interpetasi hasil regresi pengaruh pertumbuhan ekonomi, pengangguran, belanja pemerintah, dan investasi terhadap tingkat kemiskinan Indonesia tahun 1995-2014, sebagai berikut:

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENGANGGURAN, PENDIDIKAN, UMR DAN PENGELUARAN Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi,Pengangguran, Pendidikan, UMR Dan Pengeluaran Pemerintah Terhadap Tingkat Kemiskinan Di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2011-2014.

0 2 17

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENGANGGURAN, PENDIDIKAN, UMR DAN PENGELUARAN Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi,Pengangguran, Pendidikan, UMR Dan Pengeluaran Pemerintah Terhadap Tingkat Kemiskinan Di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2011-2014.

0 2 17

PENDAHULUAN Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi,Pengangguran, Pendidikan, UMR Dan Pengeluaran Pemerintah Terhadap Tingkat Kemiskinan Di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2011-2014.

0 4 8

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDIDIKAN, PENGANGGURAN DAN INFLASI TERHADAP KEMISKINAN DI INDONESIA Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendidikan, Pengangguran Dan Inflasi Terhadap Kemiskinan Di Indonesia Tahun 1996-2014.

0 4 12

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDIDIKAN, PENGANGGURAN DAN INFLASI TERHADAP Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendidikan, Pengangguran Dan Inflasi Terhadap Kemiskinan Di Indonesia Tahun 1996-2014.

0 4 17

PENDAHULUAN Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendidikan, Pengangguran Dan Inflasi Terhadap Kemiskinan Di Indonesia Tahun 1996-2014.

0 5 13

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI,TINGKAT PENGANGGURAN, DAN PENDIDIKAN Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Tingkat Pengangguran dan Pendidikan Terhadap Tingkat Kemiskinan di Provinsi Jawa Timur Tahun 2009-2011.

0 1 13

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI,TINGKAT PENGANGGURAN DAN PENDIDIKAN Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Tingkat Pengangguran dan Pendidikan Terhadap Tingkat Kemiskinan di Provinsi Jawa Timur Tahun 2009-2011.

0 7 15

255080791 Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi Dan Tingkat Pengangguran Terhadap Kemiskinan Di Indonesia

0 0 71

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI REGIONAL, PENGANGGURAN, DAN TINGKAT KEMISKINAN TERHADAP PEMBANGUNAN MANUSIA DI INDONESIA

0 0 16