2. Uji Linearitas
Linearitas adalah keadaan dimana hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen bersifat linier garis lurus dalam
range variabel independen tertentu Santoso 2002:43. Uji linieritas bertujuan untuk mengetahui apakah variabel
mempunyai hubungan yang linear atau tidak. Uji tersebut digunakan sebagai prasyarat dalam analisis korelasi atau regresi linear Kasmadi dan
Sunariah. 2013. Kriteria penerimaan data, variabel mempunyai hubungan linier
atau tidak adalah : apabila probabilitas F
h
lebih kecil dari tingkat signifikasi 0,05 maka hubungan data linier. Sedangkan apabila nilai probabilitas F
h
lebih besar dari tingkat signifikasi 0,05 maka hubungan tidak linier.
Apabila nilai F
h
F
t
maka hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat linier, sedangkan apabila nilai F
h
F
t
maka hubungan anatara variabel bebas dan variabel terikat tidak linier.
F. Uji Asumsi Klasik
Untuk mendapatkan model regresi yang dapat digunakan, maka perlu dilakukan pengujian apakah ada tidaknya penyimpangan terhadap uji asumsi
klasik. Adapun uji asumsi klasik sebagai berikut : a.
Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam regresi
ditemukan korelasi antara variable bebas yang kuattinggi. Untuk menguji PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
adanya kolinearitas ganda digunakan uji VIF dan Tolarence Noor, 2014:63.
Kriteria untuk mengetahui apakah terjadi tidaknya multikolinearitas adalah: Jika VIF lebih besar dari 5, maka terjadi multikolinearitas. Jika
VIF lebih kecil dari 5 maka tidak terjadi multikolinearitas. b.
Uji Heteroskedasitas Menurut Noor 2014:64, tujuan uji ini adalah untuk mengetahui
apakah dalam model regresi terdapat kesamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Cara mendeteksi ada atau tidaknya
heteroskedasitas adalah melihat grafik plot antara nilai prediksi variable terikat Zpred dengan residualnya SRESID.
c. Ujin Autokorelasi
Uji Autokorelasi dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah regresi linier ada korelasi pada periode saat ini dengan periode sebelumnya.
Prasyarat analisis auto korelasi artinya prasyarat ini menginginkan model yang digunakan secara tepat mengambarkan rata-rata variable terikat
dalam setiap observasi Noor, 2014:63. Uji Auto korelasi dapat dilihat dengan nilai DW Durbin-Watson.
G. Pengujian Hipotesis
Hipotesis meruapakan jawaban atau dugaan sementara yang dibuat berdasarkan teori-teori yang ada mengenai adanya hubungan antara varaiabel
bebas dan variabel terikat. Hipotesis yang dirumuskan adalah Hipotesis nol H
dan Hipotesis aliternatif H
a
. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menggunakan Uji F dan Uji T, bertujuan untuk menguji signifikasi pengaruh variabel bebas Pertumbuhan ekonomi, pengngguran, belanja pemerintah, dan
investasi terhadap variabel terikat tingkat kemiskinan. 1.
Rumusan Hipotesis a
Pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap tingkat kemiskinan di Indonesia tahun 1995-2014
H : Pertumbuhan ekonomi tidak berpengaruh signifikan terhadap
tingkat kemiskinan di Indonesia tahun 1995-2014 H
a
: Pertumbuhan ekonomi berpengaruh signifikan terhadap tingkat kemiskinan di Indonesia tahun 1995-2014.
b Pengaruh pengangguran terhadap tingkat kemiskinan di Indonesia tahun
1995-2014 H
: Pengangguran tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat kemiskinan di Indonesia tahun 1995-2014.
H
a
: Pengangguran
berpengaruh signifikan
terhadap tingkat
kemiskinan di Indonesia tahun 1995-2014 c
Pengaruh belanja pemerintah terhadap tingkat kemiskinan di Indonesia tahun 1995-2014
H : Belanja pemerintah tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat
kemiskinan di Indonesia tahun 1995-2014 H
a
: Belanja pemerintah berpengaruh signifikan terhadap tingkat kemiskinan di Indonesia tahun 1995-2014.
d Pengaruh investasi terhadap tingkat kemiskinan di Indonesia tahun
1995-2014. H
: Investasi tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat kemiskinan di Indonesia tahun 1995-2014
H
a
: Investasi berpengaruh signifikan terhadap tingkat kemiskinan di Indonesia tahun 1995-2014.
2. Uji Keterandalan Model Uji F
Uji keterandalan model atau uji kelayakan model Uji F merupakan tahapan awal mengidentifikasi model regresi yang diestimasi layak atau
tidak. Layak andal adalah model yang diestimasi layak digunakan untuk menjelaskan pengaruh variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat.
Nama uji ini disebut sebagai Uji F, karena mengikuti distribusi F yang kriteria pengujiannya seperti One Way Anova. Uji F dilakukan dengan
membandingkan antara F tabel dan F hitung, dengan taraf signifikasi 5 . H
: Tidak ada pengaruh yang siginifikan antara pertumbuhan ekonomi, pengangguran, belanja pemerintah dan investasi terhadap
tingkat kemiskinan di Indonesia tahun 1995-2014. H
a
: Terdapat pengaruh yang siginifikan antara pertumbuhan ekonomi, pengangguran, belanja pemerintah dan investasi terhadap
tingkat kemiskinan di Indonesia tahun 1995-2014. Kriteria pengujian hipotesis dengan menggunakan uji F adalah :
Jika F
hitung
F
tabel
, maka H
o
ditolak dan H
a
diterima. Jika F
hitung
F
tabel,
maka H
o
diterima dan H
a
ditolak. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Uji Koefisien Regresi Uji T
Uji T dalam regresi linear berganda dimaksudkan untuk menguji apakah parameter koefisien regresi dan konstanta yang diduga untuk
mengestimasi persamaanmodel regresi linear berganda sudah merupakan parameter yang tepat atau belum. Maksud tepat disini adalah parameter
tersebut mampu
menjelaskan perilaku
variabel bebas
dalam mempengaruhi variabel terikatnya. Parameter yang diestimasi dalam
regres linear meliputi intersep konstanta dan slope koefisien dalam persamaan linier. Pada bagian ini, uji t difokuskan pada parameter slope
koefisien regresi saja. Jadi uji t yang dimaksud adalah uji koefisien regresi.
H : Tidak ada pengaruh yang siginifikan antara pertumbuhan
ekonomi, pengangguran, belanja pemerintah dan investasi terhadap tingkat kemiskinan di Indonesia tahun 1995-2014.
H
a
: Terdapat pengaruh yang siginifikan antara pertumbuhan ekonomi, pengangguran, belanja pemerintah dan investasi terhadap
tingkat kemiskinan di Indonesia tahun 1995-2014. Kriteria pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t adalah :
a. Dengan membandingkan nilai T hitung dan T tabel :
Jika
t
hitung
t
tabel,
maka Ho diterima dan Ha ditolak Jika
t
hitung
t
tabel,
maka Ho ditolak dan Ha diterima b.
Dengan membandingkan angka probabilitas signifikansi Jika angka probabilitas signifikansi 0,05, maka Ho diterima
dan Ha ditolak. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Jika angka probabilitas signifikansi 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
4. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi adalah salah satu nilai statistik yang dapat digunakan untuk mengetahui apakah ada hubungan pengaruh antara dua
variabel. Nilai koefisien determinasi menunjukkan persentase variasi nilai variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh persamaan regresi yang
dihasilkan Algifari, 2011:45. Koefisien determinasi menjelaskan variasi pengaruh variabel-variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Atau dapat
pula dikatakan sebagai proporsi pengaruh seluruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Nilai koefisien determinasi dapat diukur oleh R-Square.
110
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN