11. pH adalah derajat keasaaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman atau kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan.
12. Baku Mutu Limbah Cair Industri adalah Standarbatas yang diperbolehkan bagi limbah cair dari kegiatan industri sebelum dibuang ke badan air
menurut KepMenLH No. Kep-51MENLH101995.
3.6 Metode Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi data primer yang diperoleh dari hasil eksperimen yang dilanjutkan dengan pemeriksaan
laboratorium sedangkan data sekunder berdasarkan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup tentang Baku Mutu Limbah Cair bagi Kegiatan Industri.
3.7 Alat dan Bahan
a. Peralatan yang digunakan 1. 12 Bak Kaca Volume 54L
2. Botol 3. Erlenmeyer
4. Gelas Ukur 5. Pipet Volumetri
6. Timbangan 7. Alat – alat untuk pengukuran TSS
− Desikator yang berisi silika gel − Oven, untuk pengoperasian pada suhu 103
C sd 105 C
− Neraca analitik dengan ketelitian 0,1 mg − Corong Penyaring
− Botol semprot
Universitas Sumatera Utara
− Pengaduk magnetik − Penjepit
8. Alat pengukuran COD − Spektrofotometer NOVA 60
− COD reaktor 9. Alat pengukuran BOD
− Botol winkler 250 mL atau 300 mL − Buret 25 mL
− Pipet volume 5 mL, 10 mL, dan 50 mL − Pipet ukur 5 mL
− Erlenmeyer 125 mL − Gelas piala 400 mL
− Labu ukur 1000 mL 10. Alat untuk pengukuran pH
− pH meter − Tisu
− Gelas ukur
b. Bahan yang digunakan 1. Air Limbah Cair tahu
2. Enceng Gondok 3. Kertas saring dengan beberapa jenis
− Whatman 934 AH, dengan ukuran pori 1,5 µm − Gelman AF, dengan ukuran pori 1,0 µm
Universitas Sumatera Utara
− Saringan dengan ukuran pori 0,45 µm 4. Bahan untuk COD
− Reagen COD A − Reagen COD B
5. Bahan untuk BOD − Air suling
− Larutan Buffer Fosfat
−
Larutan Magnesium Sulfat, MgSO
4 −
Larutan Kalsium Klorida, CaCl
2 −
Larutan Besi III Klorida, FeCl
3 −
Larutan H
2
SO
4
1 N dan NaOH 1 N 6. Bahan untuk pH
−
Larutan penyangga pH 4, 7, dan 10
−
Air suling
3.8. Lama Kontak perlakuan dan Total Sampel
Berdasarkan penelitian badrus dan endro 2002 kemampuan penyerapan enceng gondok terhadap amoniak selama 6 hari merupakan periode perlakuan
yang efektif sedangkan untuk limbah cair industri tapioka periode perlakuan yang efektif adalah 8 hari Jauhari, dkk, 2002.Maka di dalam penelitian ini parameter
TSS, BOD, COD, dan pH diambil dan diukur setiap 3 hari sekali hingga mencapai batas waktu 9 hari dengan pengulangan sebanyak 3 kali sehingga diperoleh total
sampel sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.2Lama Kontak Perlakuan dan Total Sampel
No Waktu
Pengambilan Sumber
Jumlah Sampel 1.
Hari ke-0 Wadah penampung
1 2.
Hari ke-3 Ke – 12 bak
12 3.
Hari ke-6 Ke – 12 bak
12 4.
Hari ke-9 Ke – 12 bak
12 Total Sampel
37
3.9. Prosedur Kerja