Pengendapan Air tahu Pencetakan

e. Penyaringan bubur

Bubur yang masih mendidih segera diturunkan dan disaring, untuk menyaringnya digunakan kain belacu atau mori kasar yang telah diletakkan pada sangkar bambu. Sangkar bambu diletakkan sedemikian rupa agar kuat menahan bubur panas yang dituangkan pada saringan tersebut. Jika dalam proses penyaringan tidak lagi mengandung sari tahu pada bubur kedelai ditandai dengan warna yang menjadi bening, maka ampas tahu dapat dibuang. Penyaringan ini dilakukan berkali – kali hingga bubur kedelai habis.

f. Pengendapan Air tahu

Cairan dari proses penyaringan tadi merupakan cairan yang nantinya akan menjadi tahu. Untuk menghasilkan tahu, cairan tersebut harus dicampuri dengan asam cuka. Agar tahu yang dihasilkan tidak menjadi asam, maka harus diperhitungkan sedemikian rupa ukuran pencampur asam cuka 1 asam cuka untuk dicampurkan dengan lebih kurang 36 liter air. Jika dalam campuran tersebut telah timbul jonjot gumpalan putih , biarkan hingga dingin dan gumpalan tersebut pun mengendap.

g. Pencetakan

Gumpalan putih yang sudah mengendap lalu dicetak menjadi tahu. Alat cetak yang digunakan biasanya dibuat dari kayu berbentuk kotak persegi. Sebelum endapan tahu dituangkan ke dalam kotak, sebagai alasnya dihamparkan kain belacu lalu kotak diisi dengan gumpalan tahu hingga penuh, kemudian diletakkan papan penutup kotak yang besarnya persis sama dengan kotak itu agar dapat menekan adonan tahu bila dipasang pada meja pengempaan. Pengempaan dilakukan dengan jalan meletakkan kotak berisi adonan itu di bawah alat Universitas Sumatera Utara pengempa yang mampu menekan tutup kotak sedemikian rupa hingga air yang masih tercampur dalam adonan terperas habis. Pengempaan ini dilakukan selama kurang lebih satu menit lalu dibuka sehingga menjadi padat dan tercetak sesuai ukurannya. Ada juga yang dipotong – potong dengan ukuran 5 x 5 cm ukuran umum setelah tahu dikempa terlebih dulu. sumber : Kastyanto dikutip dari Parangin-angin, 2005 Adapun Proses pembuatan tahu serta air limbah yang dihasilkan dari tiap prosesnya, seperti Gambar 2.1 berikut : Universitas Sumatera Utara Kedelai Air untuk pencucian Air Limbah Kedelai Bersih Air untuk perendaman Air Limbah Kedelai Rendaman Bubur kedelai Air Ampas Tahu Susu Kedelai Campuran padatan tahu dan Cairan AirLimbah Gambar 2.1 : Diagram Proses Pembuatan tahu Sumber : BPPT, 1997a dikutip dari Pohan, 2008 Pencucian Perendaman Ditiriskan kemudian digiling dengan ditambah air Perebusan Disaring Ditambahkan Larutan Pengendap asam cuka Sedikit demi sedikit sambil diaduk pelan. Pembuangan cairan Pencetakan Tahu Universitas Sumatera Utara Dari proses pembuatan tahu diatas, dihasilkan limbah tahu berupa ampas dan limbah cair. Limbah cair sebagian besar bersumber dari cairan kental yang terpisah dari gumpalan tahu pada tahap proses penggumpalan dan penyaringan yang disebut air dadih atau whey. Sumber limbah cair lainnya berasal dari proses sortasi dan pembersihan, pengupasan kulit, pencucian, penyaringan, pencucian peralatan proses, dan lantaiPohan, 2008.

2.2. Limbah Cair Industri Tahu