Berdasarkan Neraca Masa pembuatan tahu, bahan baku berupa kedelai dengan bantuan air sebagai bahan penolong, akan menghasilkan tahu dan hasil
sampingan berupa limbah padat dan limbah cair tahu. Ampas tahu dapat dimanfaatkan sebagai bahan makanan ternak, ikan serta oncom sedangkan limbah
cair belum dapat dimanfaatkan kecuali diolah secara teknis sehingga tidak menimbulkan pencemaran lingkungan.
Jumlah limbah cair tahu yang dihasilkan cukup banyak pada proses pembuatan tahu, berdasarkan diagram neraca massa pembuatan tahu dijelaskan
dengan menggunakan Bahan baku berupa 60 kg kedelai dan air 2700 kg maka akan dihasilkan 80 kg tahu, 70 kg ampas tahu dan 2610 kg air limbah.
2.2.1 Karakteristik Limbah Cair Industri Tahu
Secara umum karakterisitik air buangan dikelompokkan menjadi 3 tiga bagian yaitu karakterisitik fisik, kimia, dan biologis. Namun untuk air buangan
industri tahu karakterisitik penting yang perlu diperhatikan adalah karakteristik fisika dan kimia. Pohan, 2008.
a. Karakteristik Fisik
Penentuan derajat kekotoran air limbah sangat di pengaruhi oleh adanya sifat fisik yang mudah terlihat. Adapaun karakterisitik fisik yang penting pada
limbah cair tahu adalah kandungan padatan tersuspensi yang berdampak pada efek estetika, kekeruhan, bau , warna dan suhu.
b. Karakteristik Kimia
Adapun bahan kimia penting yang terdapat di dalam limbah cair tahu pada umumnya dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
b.1 Bahan Organik
Bahan – bahan organik yang terdapat pada limbah cair tahu pada umumnya sangat tinggi berupa protein 40 - 60, karbohidrat
25 - 50 dan lemak 10 Nurhasan dan Pramudyanto, 1987.
b.2 Bahan Anorganik
Dalam proses pembuatan tahu digunakan beberapa zat - zat kimia sebagai bahan tambahan untuk membantu proses pembuatannya.
Penggunaan bahan kimia seperti batu tahu CaSO
4
nH
2
O atau asam asetat sebagai koagulan tahu juga menyebabkan limbah cair tahu
mengandung ion – ion logam yaitu kalsium dan sulfat. Kuswardani 1985 melaporkan bahwa Ca dalam bahan penggumpal batu tahu
sebanyak 34, 03 mll sementara pada asam suka asam asetat sebanyak 0,04 mll.
2.2.2 Parameter Limbah Cair Industri
Menurut Eckenfelder 1989 parameter yang digunakan untuk menunjukkan karakteristik air buangan industri adalah :
a. Parameter Fisika, seperti kekeruhan, suhu, zat padat, bau dan lain – lain.
b. Parameter Kimia
b.1 Kimia Organik : Biochemical Oxygen Demand BOD, Chemical
Oxygen Demand COD, Total Suspended Solid TSS, Dissolved Oxygen DO, Minyak atau lemak, Nitrogen Total N-Total dan
lain – lain.
Universitas Sumatera Utara
b.2 Kimia Anorganik : pH, Ca, Pb, Fe, Ca, Na, Sulfur, H
2
S, dan lain – lain.
Menurut Husin 2008 beberapa Parameter yang paling penting untuk menunjukkan karakterisitk limbah cair tahu adalah Total Suspended Solid TSS,
Biochemical Oxygen Demand BOD, Chemical Oxygen Demand COD, Nitrogen – Total dan Derajat Keasaman pH.
2.2.3 Total Padatan Tersuspensi Total Suspended Solid