Defenisi Operasional METODE PENELITIAN

1. Variabel bebas Variabel bebas dalam penelitian ini adalah enceng gondok dengan variasi 0, 25, 50, dan 75 dengan lama hari hari ketiga, keenam dan kesembilan. 2. Variabel terikat Variabel terikat dalam penelitian ini adalah parameter limbah cair tahu berupa penurunan kadar TSS, pH, BOD dan COD limbah tahu. 3. Varibel terkendali Variabel terkendali dalam penelitian ini yaitu : a. Besar volume bak penampung masing – masing 54 L b. Jumlah volume limbah cair tahu masing – masing 20 L c. Karakteristik Enceng gondok − Enceng gondok dengan berat basah ± 250 gram − Tinggi dari ujung akar sampai daun ± 23 cm − Habitat di kolam

3.5 Defenisi Operasional

1. Limbah cair industri tahu adalah limbah cair dari proses pembuatan tahu yang keluar dari oultet pembuangan dan belum mendapatkan pengolahan. 2. Biofiltrasi adalah pengolahan limbah cair dengan menggunakan mikroorganisme dan tanaman air sebagai media penyaring. 3. Enceng Gondok adalah tumbuhan air yang digunakan sebagai biofiltasi dalam pengolahan limbah cair tahu. Enceng gondok merupakan gulma air yang hidup mengapung bebas di atas permukaan air dan berakar di dasar kolam atau jika airnya dangkal. Universitas Sumatera Utara 4. Perlakuan tanpa variasi enceng gondok adalah perlakuan yang diberikan pada limbah cair tahu tanpa menggunakan enceng gondok, bertindak sebagai kontrol. 5. Perlakuan variasi enceng gondok menutupi 25 luas permukaan bak kaca adalah perlakuan yang diberikan pada limbah cair tahu dengan menggunakan enceng gondok menutupi sampai 25 dari luas permukaan bak kaca. 6. Perlakuan variasi enceng gondok menutupi 50 luas permukaan bak kaca adalah perlakuan yang diberikan pada limbah cair tahu dengan menggunakan enceng gondok menutupi sampai 50 dari luas permukaan bak kaca. 7. Perlakuan variasi enceng gondok menutupi 75 luas permukaan bak kaca adalah perlakuan yang diberikan pada limbah cair tahu dengan menggunakan enceng gondok menutupi sampai 75 dari luas permukaan bak kaca. 8. BOD Biochemical Oxygen Demand adalah jumlah oksigen terlarut yang dibutuhkan oleh organisme hidup untuk memecah atau mengoksidasi bahan organik dalam limbah air tahu. 9. COD Chemical Oxygen Demand adalah jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh bahan oksidan misalnya kalium dikromat untuk mengoksidasi bahan – bahan organik yang terdapat dalam air limbah tahu. 10. TSS Total Suspended Solid adalah total padatan tesuspensi yang terdapat dalam limbah cair tahu yang menyebabkan kekeruhan air. Universitas Sumatera Utara 11. pH adalah derajat keasaaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman atau kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan. 12. Baku Mutu Limbah Cair Industri adalah Standarbatas yang diperbolehkan bagi limbah cair dari kegiatan industri sebelum dibuang ke badan air menurut KepMenLH No. Kep-51MENLH101995.

3.6 Metode Pengumpulan Data