persentase tingkat ketuntasan belajar siswa mencapai 57,14 dimana dari 14 siswa di kelas, ada 8 orang siswa
yang sudah mencapai indikator ketuntasan, sedangkan 5 orang siswa masih belum mencapai indikator ketuntasan
dan 1 orang siswa tidak mengikuti.
Berdasarkan kuesioner yang disebarkan kerjasama yang terjadi diantara para siswa tergolong kuat, tetapi pada
pelaksanaannya masih belum berjalan dengan baik.
Dari data di atas, disimpulkan bahwa penelitian pada siklus I dikatakan belum berhasil untuk meningkatkan prestasi
belajar dan kerjasama antar siswa karena belum memenuhi target yang diharapkan. Dimana pada siklus I, persentase
tingkat ketuntasan belajar siswa baru mencapai 57,14 sedangkan target yang diinginkan peneliti untuk ketuntasan
belajar siswa di kelas adalah 70. Serta belum optimalnya kerjasama yang terjadi diantara para siswa sehingga
diperlukan penelitian lanjutan pada siklus II.
2. Siklus II
a. Perencanaan
Berdasarkan hasil serta refleksi yang diperoleh dari pelaksanaan siklis I dimana tingkat ketuntasan yang diharapkan
oleh peneliti tidak tercapai, maka diperlukan suatu perencanaan
yang berguna untuk memperbaiki tingkat ketuntasan belajar siswa pada siklus II, dimana guru diminta untuk lebih aktif
dalam mendampingi siswa di kelas, serta ketua kelompok diminta untuk membagi tugas kepada masing-masing
anggotanya berdasarkan kemampuan yang dimiliki oleh anggota, serta ketua kelompok diminta untuk tidak membiarkan
anggotanya tidak bekerja. Oleh karena itu, peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran pembelajaran yang
terdiri dari silabus, RPP, LKS, soal dan kunci soal evaluasi, lembar kuesioner kerjasama serta soal-soal yang digunakan
untuk mengevaluasi keberhasilan siklus II. Pada penelitian ini, peneliti merancang kegiatan yang akan dilakukan oleh siswa
dan guru di kelas adalah sebagai berikut.
Apersepsi : pembelajaran dimulai dengan pengetahuan- pengetahuan yang biasa dijumpai oleh siswa dalam kehidupan
sehari-hari. Guru menanyakan bentuk dari kamar tidur siswa.
Guru mengaitkan pengetahuan yang dimiliki oleh siswa ke tujuan pembelajaran yaitu menyelesaikan permasalahan yang
berhubungan dengan bangun ruang sederhana.
Siswa belajar dan berdiskusi dengan kelompok yang telah dibentuk pada siklus I
Siswa menyelesaikan 2 permasalahan LKS yang
berhubungan dengan bangun ruang sederhana menggunakan pendekatan PMRI secara berkelompok
Siswa melakukan diskusi dan mempresentasikan hasil
pekerjaan kelompoknya kepada kelompok lain
Siswa menyelesaikan 2 soal evaluasi secara mandiri
Guru dan siswa membahas serta meluruskan permasalahan- permasalahan yang ada selama pembelajaran berlangsung
Guru memberikan tes tertulis pada siswa yang diselesaikan
secara mandiri
Siswa mengisi kuesioner kerjasama di pertemuan terakhir siklus II
b. Pelaksanaan
Siklus II terbagi menjadi 2 kali pertemuan di kelas, masing- masing pertemuan berdurasi waktu 2X35 menit 70
menit.Pertemuan pertama digunakan untuk menyampaikan materi, sedangkan pertemuan kedua digunakan untuk
mengevaluasi siswa. Siklus II dilakukan pada 25 dan 26 April 2013. Adapun kegiatan yang dilakukan pada siklus I adalah
sebagai berikut.
1. Pertemuan Pertama
Pertemuan pertama dari siklus II dilaksanakan pada tanggal 25April pukul 07.00-08.10. Tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai pada pertemuan pertama adalah sebagai berikut. a.
Kognitif Siswa mampu menyebutkan 5 contoh bangun ruang yang
ada disekitarnya secara bersama-sama di dalam kelompok karakteristik kontekstual
Siswa mampu mengidentifikasi bagian-bagian dari suatu bangun ruang secara bersama-sama di dalam kelompok
karakteristik pemanfaatan hasil konstruksi siswa Siswa mampu menemukan rumus luas dari suatu bangun
ruang secara bersama-sama di dalam kelompok karakteristik pemanfaatan hasil konstruksi siswa
Siswa mampu menemukan rumus keliling dari suatu bangun ruang secara bersama-sama di dalam kelompok
karakteristik pemanfaatan hasil konstruksi siswa Siswa mampu menguraikan rumus luas dari suatu bangun
ruang secara bersama-sama di dalam kelompok karakteristik pemanfaatan hasil konstruksi siswa
Siswa mampu menguraikan rumus keliling dari suatu bangun ruang secara bersama-sama di dalam kelompok
karakteristik pemanfaatan hasil konstruksi siswa
Siswa mampu menyelesaikan 2 permasalahan yang berhubungan dengan bangun ruang secara bersama-sama
di dalam kelompok karakteristik pemanfaatan hasil konstruksi siswa
Siswa mampu menyelesaikan 2 permasalahan yang berhubungan dengan peraduan unsur yang terdapat pada
bangun ruang keterkaitan b.
Afektif Siswa mampu bekerjasama dengan anggota kelompok
untuk membuat miniatur bangun ruang kerjasama Siswa
mampu memberikan
pendapat ketika
mendiskusikan permasalahan yang berhubungan dengan bangun ruang karakteristik interaktivitas
Siswa mampu bekerjasama dengan anggota kelompok untuk membuat miniatur bangun ruang kerjasama
Siswa mampu mengubah soal cerita ke dalam kalimat matematika dengan memberikan kesempata kepada orang
lain untuk berpendapat karakteristik pemanfaatan hasil konstruksi siswa, interaktifitas dan kerjasama
c. Psikomotorik
Siswa mampu membuat miniatur bangun bangun ruang yang ada di sekitarnya karakteristik kontekstual
Siswa mampu mendemonstrasikan cara mengubah soal cerita dengan menggunakan media
Adapun kegiatan yang dilakukan pada pertemuan pertama dimulai dengan salam dan doa yang dipimpin oleh
siswa yang bernama angelica, kemudian guru mengabsensi siswa guna mengetahui kehadiran siswa di kelas.Setelah
mengabsen, guru menanyakan bentuk dari kamar tidur siswa yang digunakan untuk tidur sehari-hari, dari
pertanyaan tersebut guru mengaitkannya ke tujuan pembelajaran yang akan dilakukan. Kemudian guru
menjelaskan tentang proses pembelajaran yang akan berlangsung.
Selesai memperoleh penjelasan dari guru tentang proses pembelajaran, siswa langsung bergabung dan duduk
dengan kelompoknya masing-masing, kemudian guru mengajak siswa untuk memperhatikan bentuk ruangan
kelas. Setelah memperhatikan bentuk bangunan ruangan kelas, guru kemdian meminta dua orang siswa Diki dan
Wikan untuk menyebutkan jenis dari bangunan ruangan kelas beserta ciri-ciri yang tampak pada ruangan kelas
tersebut.Selanjutnya, siswa
secara berkelompok
mendiskusikan jenis-jenis bangun ruang yang mereka ketahui beserta ciri-cirinya.Ketika waktu berdiskusi telah
selesai, guru
meminta kelompok
persegi untuk
mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya, sedangkan kelompok lainnya diminta untuk menanggapi hasil diskusi
dari kelompok persegi yang sedang presentasi. Setelah
kegiatan presentasi
selesai, guru
membagikan kertas yang berisi Lembar Kerja Siswa I LKS I kepada masing-masing kelompok. Di dalam LKS I
tersebut berisikan soal-soal sebagai berikut. Kel.1:
Bapak mempunyai toples dengan ukuran panjang 20cm, lebar 15cm, tinggi 5,5cm. jika bapak ingin
mengisi air untuk memenuhi toples tersebut, berapa liter airkah yang bisa bapak isi?
Kel.2: Bapak mempunyai toples yang dapat menampung air
sebanyak 2,31 liter. Dengan lebar 15cm, dan tinggi 7cm. berapakah panjang toples yang bapak miliki?
Kel.3: Bapak mempunyai toples yang dapat menampung air
sebanyak 1,02 liter. Dengan panjang 17cm, dan tinggi 5cm. berapakah lebar toples yang bapak miliki?
Setelah mendapatkan soal, siswa mengerjakan LKS I secara berkelompok dengan menggunakan alat peraga
yang telah dipersiapkan oleh guru. Apabila masing-masing kelompok telah selesai mengerjakan LKS I, selanjutnya
guru membacakan sebuah cerita LKS IIyang diselesaikan oleh siswa secara berkelompok. Adapun isi dari cerita
tersebut ialah sebagai berikut. “Alif akan membuat miniatur balok dengan
menggunakan kertas karton. Ukuran balok yang diinginkan yaitu panjang 25 cm, lebar 15 cm dan
tinggi 12 cm. berapakah luas kertas yang dibutuhkan alif untuk membuat satu balok? Dan
jika alif ingin membuat lima balok, berapakah luas kertas yang dibutuhkan oleh alif?”
Guna menyelesaikan LKS II, guru membagikan kertas karton yang digunakan sebagai alat peraga bagi
siswa kepada masing-masing kelompok.Ketika waktu yang diberikan kepada siswa untuk mengerjakan LKS II telah
selesai, siswa selanjutnya mempresentasikan hasil dari pekerjaan kelompoknya yaitu LKS I dan LKS II.Di akhir
presentasi, guru dan siswa bersama-sama meluruskan kesalahan yang terjadi selama pembelajaran dan membuat
kesimpulan tentang pelajaran yang telah berlangsung. Sebelum pelajaran berakhir, siswa mengerjakan dua
soal evaluasi secara mandiri dengan menggunakan caranya sendiri.Selesai
mengerjakan soal
evaluasi, siswa
merefleksikan perasaan
yang dirasakan
selama
pembelajaran berlangsung. Untuk menutup pelajaran, guru mengingatkan siswa untuk belajar lebih giat dan
mempersiapkan diri
untuk ulangan
di pertemuan
berikutnya. Selanjutnya pertemuan ditutup dengan salam dan doa penutup yang dipimpin oleh waskito.
2. Pertemuan kedua
Pertemuan ke dua dari siklus II dilaksanakan pada 26 April 2013. Pertemuan ini mempunyai tujuan sebagai berikut.
a. Kognitif
Siswa mamapu menyelesaikan 2 permasalahan yang berhubungan dengan luas dari suatu bangun ruang secara
mandiri karakteristik pemanfaatan hasil kontruksi siswa
Siswa mamapu menyelesaikan 3 permasalahan yang berkaitan dengan perpaduan unsur yang terdapat pada
bangun ruang secara mandiri karakteristik keterkaitan b.
Afektif Siswa mampu bersikap jujur dalam mengerjakan soal-
soal evaluasi Siswa mampu menuliskan jawaban soal evaluasi dengan
tulisan yang rapi.
c. Psikomotorik
Siswa mampu mendemonstrasikan cara mengubah soal cerita dengan menggunakan media
Pembelajaran di kelas dimulai dengan siswa mengucapkan salam dan berdoa menurut ajaran agamanya
masing-masing. Setelah berdoa, guru mengabsen siswa guna mengetahui kehadiran siswa.Selanjutnya guru
meminta siswa untuk merapikan meja dan mempersiapkan alat-alat
yang diperlukan
untuk ulangan,
serta mengingatkan kepada siswa untuk bersikap jujur dalam
pelaksanaan ulangan. Setelah peralatan yang akan digunakan oleh siswa
siap, siswa diminta untuk beriam diri selama tiga menit guna
memperoleh ketenangan.
Selanjutnya guru
membacakan peraturan
dari ulangan
yang akan
berlangsung. Peraturan dari ulangan yaitu: Siswa dilarang untuk bekerjasama
Siswa yang ketahuan mencontek akan mendapat nilai nol
Soal boleh dilihat apabila seluruh siswa sudah mendapatkan soal
Jawaban dikerjakan di lembar jawaban yang disediaan oleh guru
Siswa mengerjakan soal apabila guru sudah memberikan aba-aba
Siswa mengumpulkan soal secara bersama-sama Selesai membacakan peraturan ulangan, guru
membagikan kertas ulangan dan meletakkannya secara terbalik di sisi kanan meja siswa. Setelah seluruh siswa
memperoleh soal, guru mempersilahkan siswa untuk membuka dan membaca pertanyaan-pertanyaan yang
terdapat di dalam soal serta menanyakan hal-hal yang kurang jelas yang terdapat pada soal selama dua
menit.Selama waktu dua menit yang diberikan kepada siswa untuk menanyakan soal ternyata tidak ada satu orang
siswa pun yang menanyakan pertanyaan-pertanyaan yang terdapat pada soal.
Dikarenakan tidak ada yang bertanya, guru langsung mempersilahkan siswa untuk mengerjakan
pertanyaan-pertanyaan yang terdapat di dalam soal.Setelah waktu pengerjaan soal berakhir, guru langsung mengambil
hasil dari pekerjaan siswa dan menyimpannya di meja guru. Setelah semua hasil pekerjaan siswa terkumpul,
guru dan siswa bersama-sama membahas soal-soal yang dianggap sulit oleh siswa serta meluruskan kesalahan-
kesalahan yang terjadi selama pembelajaran.Kemudian
guru membagikan lembar kuesioner kerjasama kepada siswa dan meminta siswa untuk mengisinya secara jujur
berdasarkan perasaan yang dirasakan selama kegiatan pembelajaran.Selesai
mengisi kuesioner
siswa merefleksikan secara verbal perasaan yang mereka rasakan
selama ulangan berlangsung. Sebelum menutup pelajaran, guru mengingatkan
siswa untuk lebih giat untuk belajar guna mempersiapkan diri dalm menghadapi ulangan semester yang sudah mulai
dekat. Selanjutnya, guru mengucapkan salam dan meminta Alan untuk memimpin doa penutup.
c. Observasi
1. Observasi Pertemuan Pertama
Ketika berdiskusi, siswa berbicara dengan teman-
teman di dalam kelompoknya dan tidak membuat komunikasi dengan kelompok lainnya ketika waktu
diskusi berlangsung.
Terjadi pertukaran-pertukaran alat untuk memotong kertas diantara kelompok
Siswa tampak antusias untuk bekerja, dimana siswa
saling berebutan untuk mengisi air ke dalam wadah
yang disediakan oleh guru sebagai alat peraga guna menyelesaikan suatu masalah
Ketua kelompok mengatur dan membagi tugas
masing-masing anggotanya
Ketua kelompok langsung memberikan tugas kepada anggota yang sedang tidak bekerja.
Gambar 4.4: Suasana mengerjakan LKS I siklus II 2.
Observasi Pertemuan kedua
Selama ulangan tidak ada siswa yang saling bertukar alat tulis
Selama pengerjaan soal ulangan berlangsung, guru
duduk di meja tengah bagian belakang dari meja-meja yang ada di ruangan kelas, serta sesekali berkeliling
menghampiri siswa.
Gambar 4.5: Suasana evaluasi siklus II
d. Refleksi
Di akhir penelitian siklus II, peneliti merefleksikan kegiatan yang menjadi kekurangan maupun kelebihan yang terjadi
selama penelitian. Adapun refleksinya ialah sebagai berikut:
Pada pelaksanaan siklus II, guru lebih tegas kepada siswa dan memberikan instruksi kepada siswa dengan jelas.
Siswa antusias untuk mengerjakan soal-soal dengan
menggunakan media yang dibuat sendiri oleh siswa
Dengan pembagian tugas yang dikomando oleh ketua kelompok masing-masing membuat siswa mempunyai
tugas yang jelas sehingga meminimalisir siswa yang tidak bekerja
Hal-hal yang semula masih belum berhasil pada
pembelajaran tindakan Siklus I sudah tercapai pada tindakan Siklus II. Hal tersebut diantaranya meliputi: a
sudah berubahnya pola pembelajaran dimana siswa bisa saling
bekerja sama
di dalam
kelompok guna
menyelesaikan suatu masalah dan b dampak produk berupa pencapaian tingkat persentase ketuntasan kelas
mencapai 78,57 dari total 14 orang siswa.
Berdasarkan hasil penelitian pada siklus II, nilai rata-rata kelas yang diperoleh siswa kelas V yaitu 67,14. Sedangkan
tingkat ketuntasan belajar siswa mencapai 78,57 dimana
dari 14 siswa di kelas, ada 11 orang siswa yang sudah mencapai indikator ketuntasan dan 3 orang siswa lainnya
masih belum mencapai indikator ketuntasan.
Sedangkan presentase tingkat kerjasama yang terjadi diantara para siswa berdasarkan kuesioner yang disebarkan
pada siklus II meningkat pula dari kondisi awalnya 66, 8 , setelah diadakan perbaikan pada siklus II persentase rata-
rata tingkat kerjasama anta siswa menjadi 76,8, serta berdasarkan wawancara dengan siswa kerjasama berjalan
dengan baik dimana pembagian tugas sudah jelas dan keikhlasan dari siswa untuk membantu anggota kelompok
lainnya.
Dengan tercapainya target ketuntasan serta adanya hubungan kerjasama yang baik diantara para siswa kelas V
setelah diadakannya tindakan dalam penelitian, maka
penelitian ini dihentikan pada siklus II.
B. Hasil Penelitian