Dukungan Sosial Persepsi Hambatan

“Hambatan minum ya itu mas, takut sama temen saja. Jamnya walau beberapa kali telat tetep saya minum. Ingetnya sendiri mas, ga prlu pake alarm. Dulu kalau minum obat kok ngumpet-ngumpet, setiap jam 10 kok minum obat. Setiap hari kan lihat, walaupun minumnya ngumpet-ngumpet. Sebenere bisa disiasati, tapi dulu ga kepikiran itu.” Informan Ar1

4.2.7.3. Dukungan Sosial

Dukungan sosial yang dimaksud adalah dukungan dari keluarga, dukungan dari LSM, KDS dan tenaga kesehatan. Sebagian besar informan menyatakan bahwa mereka mendaptakan dukungan keluarga. Keberanian untuk membuka status HIV kepada keluarga dengan harapan mendapatkan dukungan dari mereka. Semua informan mendapatkan dukungan dari LSM dan Nakes. Berikut kutipan pernyataan dari informan: “Pertama kali yang saya beritahu orang tua, ibu. Ya karena saya mau cerita sama siapa lagi kecuali saya dekatnya sama ibu. Dukungan keluarga support, perhatiannya lebih, jangan telat minum obat, makan yang teratur, ga boleh keluyuran, selalu diladenin. LSM juga membantu, ke tempat kerja, ngingetin minum obat, ngingetin kumpulan, Pak Hadi Nakes juga.” Informan Utama 1 ” “Pertama kali yang diberitahu kakak nomor 3. Aku 5 bersaudara, Yang lain yang ngasih tahu mbaky une aku kui.” “Ya ngasih tahu kan biar di dukung keluarga, tapi kalau ga didukung ya sudah. Ternyata mereka mendukung ga mengucilkan.” “LSM dukung banget,selalu semangat jangan dipikirin. KDS juga sampai cari - cari informasi aku dipangkalan juga.” Informan Utama 4 Sebagian kecil informan tidak mendapatkan dukungan keluarga karena malu dan takut dikucilkan. Berikut kutipan pernyataan dari informan: “Saya ga memberitahu siapapun, ga berani buka karena takut dikucilkan. Pendampingan LSM bagus sekali, KDS juga enak-enak, saling support, motivasi.” Informan Utama 2 “Saya ga ngabari siapa -siapa. Saya ga berani buka status. Pokoknya saya tutup terus. Ya minta tolong saya lah maksudnya disebutin saja penyakit yang lain deh, jangan itu. Keluarga ga ada yang tahu, jadi cukup itu beban saya saja. Waktu opname di RS dokternya yang njelasin kepada keluarga karena alergi obat. Yang tahu saya dan petugas kesehatan sama mbak Tesy. LSM sudah bagus, terima kasih banyak. Motivasi dari LSM penyemangat, maksudnya tadinya putus asa jadi semangat.” Informan Utama 3

4.2.7.4. Stigma dan Diskriminasi