3. Pengaruh Kebudayaan
Kebudayaan dapat memberi corak pengalaman individu-individu masyarakat asuhannya. Sebagai akibatnya, tanpa disadari kebudayaan
telah menanamkan garis pengaruh sikap kita terhadap berbagai masalah. 4.
Media Massa Pemberitaan surat kabar maupun radio atau media komunikasi
lainnya, berita yang seharusnya faktual disampaikan secara obyektif berpengaruh terhadap sikap konsumennya.
5. Lembaga Pendidikan dan Lembaga Agama
Konsep moral dan ajaran dari lembaga pendidikan dan lembaga agama sangat menentukan sistem kepercayaan. Tidaklah mengherankan
apabila pada gilirannya konsep tersebut mempengaruhi sikap 6.
Faktor Emosional Kadang kala, suatu bentuk sikap merupakan pernyataan yang
didasari emosi yang berfungsi sebagai sebagai semacam penyaluran frustasi atau pengalihan bentuk mekanisme pertahanan ego.
2.3.3.3 Persepsi
Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa atau hubungan- hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkannya
Notoatmojo, 2010: 92. Pesepsi merupakan pemberian makna kepada stimulus yang diterima oleh setiap orang. Pemberian makna terhadap stimulus atau objek
yang sama dapat berbeda-beda pada masing-masing individu. Dengan demikian persepsi individu terhadap penyakit yang sama dapat dipersepsikan secara
berbeda-beda. Mungkin sebagian orang mempersepsikan sebagai penyakit, tetapi bagi sebagian yang lain mungkin mempersepsikan bukan sebagai penyakit. Apa
yang dirasakan sehat oleh seseorang, bisa saja dirasakan tidak sehat bagi orang lain.
Pada kenyataannya dimasyarakat terdapat konsep yang beraneka ragam tentang sehat-sakit yang kadang-kadang tidak sejalan bahkan bertentangan dengan
konsep sehat-sakit yang diarahkan oleh penyelenggara pelayanan kesehatan. Adanya perbedaan persepsi ini dapat mempengaruhi perilaku individu ketika
sakit, yang kadang-kadang cenderung untuk membuat keputusan sendiri. Selanjutnya tahap-tahap pembuatan keputusan pada individu yang dikemukakan
oleh
Suchman
dalam Notoatmodjo, 2010 seperti berikut: a.
Tahap pengalaman atau pengenalan gejala
The Symptom Experience
Pada tahap ini individu membuat keputusan bahwa dalam dirinya sudah ada gejala penyakit, adanya rasa tidak enak yang dirasakan sebagai ancaman bagi
hidupnya. b.
Tahap Asumsi Peranan Sakit
The Assumption of the Sick Role
Individu berkeputusan bahwa dia sakit dan memerlukan pengobatan. Kemudian dia berusaha mengobati sendiri dengan caranya sendiri, mulai mencari
informasi dari tetangga atau anggota keluarga yang lain, minta pengakuan dari orang lain bahwa dia sakit, bahkan minta dibebaskan sementara dari tugasnya
sehari-hari.
c. Tahap Kontak dengan Pelayanan Kesehatan
The Medical Care Contact
pada tahap
ini individu
mulai berhubungan
dengan fasilitas
pelayanankesehatan sesuai dengan pengetahuan, pengalaman, serta informasi yangada pada dirinya tentang fasilitas pelayanan kesehatan. Oleh karena
itufasilitas pelayanan kesehatan yang dipilih bisa dukun, fasilitas kesehatan swasta, dokter dan lain-lain.
d. Tahap Ketergantungan Pasien
The Dependent Patient Stage
Pada tahap ini individu menyerahkan dirinya sebagai pasien, maka untuk kembali sehat ia harus mematuhi apa yang diperintahkan agar ia sehat kembali.
e. Tahap Pemulihan atau Rehabilitasi
The Recovery of Rehabilitation
Pada tahap ini individu melepaskan diri dari peran pasien. Dapat terjadi duakemungkinan yaitu individu pulih kembali seperti sebelum ia sakit, atau
iamenjadi cacat, tidak sempurna dan tidak dapat melakukan fungsinyaseperti ketika belum sakit.
Kelima tahap ini tidak selalu terjadi hal yang sama pada setiap individu,dan berbeda antara individu yang satu dengan individu yang lain.
2.3.3.4 Faktor Internal