Pernyataan di atas sejalan dengan pernyataan informan triangulasi Nakes
bahwa ODHA yang putus ARV merasa sehat, lebih enak tidak minum dari pada minum yang malah membuat jadi sakit. ODHA tidak memikirkan bagaimana
kondisi mereka ke depan bila tetap tidak terapi ARV. Berikut pernyataan informan triangulasi Nakes:
“Mereka menyadari HIV,
Cuma memang sekarang semuanya pada nggak minum obat fine fine saja jadi tidak masalah. Wong saya juga ngrasanya sehat
kok pak. Malah kalau minum obat jadi ga sehat, ya mending saya nggak minum. Ini akan menegaskan mereka untuk tidak minum lagi, nanti kita lihat 6 bulan ke
depan.” Informan Triangulasi Nakes
4.2.6.2. Bila Kekebalan Tubuh Menurun
Sebagian besar informan juga menyatakan tidak memikirkan bila kekebalan tubuh mereka menurun karena berhenti terapi ARV. Mereka tidak
peduli dengan jumlah CD4 mereka yang semakin menurun bila tidak melanjutka terapi ARV. Berikut kutipan pernyataan informan:
”
Dulu tidak kepikiran itu yang kepikiran stop saja. Pokoknya itu spontanitas, ga mikir macam-
macam.”
Informan Ar1
“Ga merasa tambah parah dan malah saya sudah ga ada pen
yakit. Karena saya
sudah mengubur penyakit itu.” Informan Fe3
“
Sudah ga kepikiran lagi yang dipikirin nih anak gimana caranya nih bisa dirawat, bisa sehat jangan sampai terlantar malah dia ikutan sakit. Sudah ga
mikirin lagi
”
.
Informan Ri5
4.2.6.3. Resiko Kematian
Sebagian besar informan mengaku pasrah apabila kematian datang. Keputusan untuk berhenti terapi tidak membuat informan takut pada kematian.
Sebagian informan menjalani hidup apa adanya, berusaha hidup sehat dan pasrah kepada Tuhan Yang Kuasa. Berikut kutipan pernyataan informan:
“
Lah kalau sudah takdire ya piye meneh. Jalani saja.
” Informan Be2
“
Semua sudah diatur Tuhan, mau sekarang ya sekarang, ga takut.
” Informan Ri5
“
Lah, mati esuk opo sore sing penting wis tahu urip. Ora wedi.
” Informan Tu6
Tabel 4.6 Simpulan Persepsi KesakitanKeparahan
Persepsi KesakitanKeparahan
Kesimpulan Resiko Berhenti Terapi
ARV Bila Kekebalan Tubuh
Menurun Sebagian besar informan menyatakan tidak merasa
takut setelah memutuskan untuk berhenti terapi ARV. Sebagian besar informan merasa bahwa dirinya sudah
sehat dan tidak mempunyai penyakit. Sebagian besar informan merasa tidak akan terjadi
suatu hal yang akan membuat diri mereka terkena penyakit parah.
Sebagian besar informan merasa enggan untuk menjawab pertanyaan ini dan lebih melihat hal ke
depan dengan optimis bahwa tidak akan terjadi apa- apa pada diri mereka.
Sebagian besar informan juga menyatakan tidak memikirkan bila kekebalan tubuh mereka menurun
karena berhenti terapi ARV. Mereka tidak peduli
Resiko Kematian dengan jumlah CD4 mereka yang semakin menurun
bila tidak melanjutka terapi ARV. Sebagian besar informan mengaku pasrah apabila
kematian datang. Keputusan untuk berhenti terapi tidak membuat informan takut pada kematian.
Sebagian informan menjalani hidup apa adanya, berusaha hidup sehat dan pasrah kepada Tuhan Yang
Kuasa.
4.2.7. Persepsi Hambatan