Stigma dan Diskriminasi Kualitas Layanan Kesehatan Efek samping yang dirasakan

Sebagian kecil informan tidak mendapatkan dukungan keluarga karena malu dan takut dikucilkan. Berikut kutipan pernyataan dari informan: “Saya ga memberitahu siapapun, ga berani buka karena takut dikucilkan. Pendampingan LSM bagus sekali, KDS juga enak-enak, saling support, motivasi.” Informan Utama 2 “Saya ga ngabari siapa -siapa. Saya ga berani buka status. Pokoknya saya tutup terus. Ya minta tolong saya lah maksudnya disebutin saja penyakit yang lain deh, jangan itu. Keluarga ga ada yang tahu, jadi cukup itu beban saya saja. Waktu opname di RS dokternya yang njelasin kepada keluarga karena alergi obat. Yang tahu saya dan petugas kesehatan sama mbak Tesy. LSM sudah bagus, terima kasih banyak. Motivasi dari LSM penyemangat, maksudnya tadinya putus asa jadi semangat.” Informan Utama 3

4.2.7.4. Stigma dan Diskriminasi

Semua informan menyatakan belum pernah mengalami stigma dan diskriminasi. Hal ini disebabkan oleh karena informan menutup rapat status HIV kecuali kepada keluarga mereka. Berikut kutipan pernyataan dari informan: “Stigma dan diskriminasi belum mengalami. Selama ini ga ada yang mengucilkan karena saya ga cerita- cerita.” Informan Be2 “Dipergaulan waria ga ada yang tahu. Di Pemalangbelum mengalami diskriminasi, karena belum pada tahu. ” Informan It4 “Ga lah, ora nono.” Informan Tu6

4.2.7.5. Kualitas Layanan Kesehatan

Sebagian besar informan menyatakan bahwa pelayanan yang diberikan oleh fasilitas pelayanan kesehatan sudah baik dan tidak ada kekurangan. Berikut kutipan pernyataan dari informan: “Pelayanannya baik” Informan Ar1 “Pelayanan petugas kesehatan bagus.” Informan Be2 “Pelayanannya baik, ga ada kekurangan.” Informan Ri5

4.2.7.6. Efek samping yang dirasakan

Sebagian besar informan menyatakan merasakan keluhan efek samping setelah meminum ARV. Keluhan tersebut diantaranya adalah mual, muntah, pusing dan perasaan tidak nyaman lainnya. Efek samping yang dirasakan menjadi hambatan bagi informan untuk melanjutkan terapi ARV. Berikut kutipan pernyataan dari informan: “Pusing, capek. Cap eknya kalau minum obat pingsan seperti mau mati, malah parah, yo seperti ga ada tenaga. Kalau ga minum malah ga papa. Aku ga bisa apa-apa, akunya pusisng, mual, ga ada tenaga akune takut rah, wong aku punya anak, aku kan harus cari duit.” Informan Be2 “S etelah minum bengkak-bengkak sampai masuk RS, panas, pingsan, semua bengkak dari ujung rambut sampai ujung kuku deh, bengkak semua.” Informan Fe3 “Mual pusing. Tapi tetep terus diminum. Kan aku ngomong mas Hadi, pak kok aku minum obat itu malah pusing sa ma mual sih? Itu gapapa itu reaksi obat.” Informan It4 Sejalan dengan apa yang dikeluhkan informan, pernyataan informan triangulasi juga mendukung hal tersebut. Berikut kutipan pernyataan informan triangulasi: “Sampai kemudian saya telpon Be2, kok kenapa ga ambil obat lagi? Jawabane koyo kie; Obate ora enak pak, dombe lemes, nyong ora biso nyambet gawe, Nyong mual, muntah pak ora nafsu mangan.” Informan Triangulasi Nakes untuk Be2 “Pak Jhoni, kalapasnya telepon saya: Mas, ini Fe3 kok keluhane pusing, mu al, ga enak badan. Saya jawab itu keluhan awal pak memang seperti itu, kita evaluasi saja. Sampai kemudian akhirnya Fe3 ini kok muncul saya lihat di rawat karena stephen jhonson, bintik-bintik merah di seluruh tubuh, khasnya kan gitu.” Informan Triangulasi Nakes untuk Fe3 Tabel 4.7 Simpulan Persepsi Hambatan Persepsi Hambatan Kesimpulan Akses Terhadap ARV Menjalani Terapi ARV Dukungan Sosial Stigma dan Diskriminasi Kualitas Layanan Kesehatan Efek samping yang dirasakan Sebagian besar informan tidak menemui hambatan untuk mendapatkan ARV. Informan dapat mengambil ARV sendiri di rumah sakit umum daerah dan ada yang diantar ke tempat informan baik oleh petugas kesehatan maupun LSM. Sebagian kecil informan mengalami hambatan untuk mendapatkan ARV. Jarak dari rumah menuju fasilitas pelayanan kesehatan cukup jauh dan tidak mempunyai kendaraan sendiri untuk mengambil ARV. Sebagian besar informan tidak menemui hambatan saat minum ARV. Mereka bisa mengatur jadwal minum obat setiap harinya. Keluarga juga ikut membantu dalam mengingatkan waktu minum obat. Sebagian kecil informan menemui hambatan minum ARV yaitu takut diketahui oleh teman kerja, sehingga harus bersembunyi untuk minum ARV. Sebagian besar informan mendaptakan dukungan keluarga. Keberanian untuk membuka status HIV kepada keluarga dengan harapan mendapatkan dukungan dari mereka. Sebagian kecil informan tidak mendapatkan dukungan keluarga karena malu dan takut dikucilkan. Semua informan mendapatkan dukungan dari LSM dan Nakes Semua informan belum pernah mengalami stigma dan diskriminasi. Seluruh informan menyatakan bahwa pelayanan yang diberikan oleh fasilitas pelayanan kesehatan sudah baik dan tidak ada kekurangan. Sebagian besar informan menyatakan merasakan keluhan efek samping setelah meminum ARV. Keluhan tersebut diantaranya adalah mual, muntah, pusing dan perasaan tidak nyaman lainnya.

4.2.8. Persepsi Manfaat