Langkah-Langkah Analisis Faktor Teknik Analisis .1 Analisis Faktor

5. Keiser-Meyer-Olkin KMO Measure of Sampling Adequacy Yaitu angka indeks untuk menghentikan besarnya koefisien korelasi observasi dengan besarnya koefisien korelasi parsial. Apabila nilai KMO kecil 0,5 menunjukkan bahwa korelasi antar variabel tidak dapat menjelaskan variabel lain dan analisis faktor tidak sesuai untuk diterapkan. 6. Faktor matrix Yaitu faktor yang berisi muatan faktor dari semua variabel pada semua faktor yang telah dipilih. Dari faktor matrix ini dapat dilihat pengaruh dari variabel terhadap faktor. 8. Percentage of variance Yaitu presentase dari total variance explain atribut dari masing-masing faktor .

3.5.1.1 Langkah-Langkah Analisis Faktor

Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan dalam analisis faktor adalah sebagai berikut : Langkah 1 : Menentukan Matrix Korelasi Matrix korelasi merupakan matrix yang memuat koefisien korelasi dari semua pasangan variabel dalam penelitian. Jadi, matrix ini digunakan untuk medapatkan nilai kedekatan hubungan antara variabel manifest. Nilai kedekatan ini dapat digunakan untuk melakukan beberapa pengujian untuk melihat kesesuaian dengan nilai korelasi yang diperoleh dari analisis faktor. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Selanjutnya, perlu diuji apakah matriks korelasi ini merupakan matriks identitas atau bukan, karena matriks identitas tidak dapat digunakan untuk analisis berikut. Metode yang biasa dilakukan adalah metode Bartlett Test of Sphericity. Kemudian perlu ditentukan nilai koefisien dari korelasi parsial, yaitu estimasi antar faktor unik dan nilainya harus mendekati nol untuk memenuhi asumsi analisis faktor. Tahap 2 : Pengukuran Kecukupan Penarikan Sampel Untuk menguji kesesuaian penggunaan analisis faktor, digunakan metode Kaiser-Meyer-Olkin KMO. KMO merupakan indeks perbandingan besarnya koefisien korelasi observasi dengan besarnya koefisien parsial. Jika nilai kuadarat koefisien korelasi parsial dari semua pasangan variabel lebih kecil daripada jumlah kuadrat koefisien korelasi, maka harga KMO akan mandekati satu, yang menunjukkan kesesuaian penggunaan analisis faktor. Harga KMO sebesar 0.9 adalah sangat memuaskan ; Harga KMO sebesar 0.8 adalah memuaskan ; Harga KMO sebesar 0.7 adalah harga menengah ; Harga KMO sebesar 0.6 adalah cukup ; Harga KMO sebesar 0.5 adalah kurang memuaskan ; Harga KMO sebesar 0.4 adalah tidak dapat diterima ; Untuk menentukan apakah proses pengambilan sampel telah memadai atau digunakan Measure Of Sampling MSA. Harga anti image Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber correlation yang rendah 0,5 merupakan pertimbangan untuk membuang variabel tersebut pada tahap analisis selanjutnya. Seringkali karena jumlah data yang banyak, diperhitungkan KMO dan MSA hanya dimungkinkan dengan bantuan komputer. Langkah 3 : Ekstraksi factor Tahap selanjutnya adalah faktor exit-action yaitu menentukan jumlah faktor yang diperlukan untuk menginterpretasikan data. Cara untuk menentukan jumlah faktor antara lain dengan akar karakteristik yang dibawah satu atau yang mendekati 0 biasanya tidak dipergunakan karena dipandang kontribusinya dalam nenerangkan keragaman data sangat kecil. Penentuan jumlah faktor juga bisa berdasarkan presentase total varians. Ekstraksi faktor digunakan untuk menentukan jenis-jenis faktor yang akan dipakai. Estimasi faktor dapat menggunakan metode principal component analysis selain itu terdapat metode common factor analysis. Dengan metode ini, akan terbentuk kombinasi lini dari variabel-variabel observasi. Setelah ekstraksi faktor kemudian dilakukan perhitungan nilai eigenvalue, yang menyatakan nilai variansi dari variabel manivest. Banyak faktor ditentukan berdasarkan nilai presentae dari variasi total yang ditetapkan oleh variabel tersebut. Variasi nilai tersebut merupakan jumlah variasi masing-masing variabel yang disebut nilai eigen. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Langkah 4 : Menentukan Rotasi Matriks Faktor Matriks faktor sebelum dirotasi digunakan untuk mengeksplorasi kemungkinan-kemungkinan pengelompokan variabel kedalam sejumlah faktor yang telah diekstraksi. Matriks ini merangkum informasi mengenai bobot variabel kedalam setiap faktor, informasi yang terkandung di dalam matriks ini belum dapat digunakan untuk menginterpretasikan dengan jelas mengenai pengelompokan variabel dalam setiap faktor karena bobot masing- masing variabel pada setiap faktor belum jauh berbeda. Agar dapat diperoleh bobot variabel yang mudah untuk diinterpretasikan, matriks faktor ini harus dirotasikan. Matriks faktor dirotasikan ini bertujuan untuk mempermudah interpretasi dalam menentukan variabel-variabel mana saja yang tercantum dalam suatu faktor. Dalam analisis penelitian menggunakan metode variamax untuk memberikan faktor sehingga pada akhirnya diperoleh hasil rotasi dimana dalam satu kolom nilai yang ada sebanyak mungkin mendekati nol. Hal ini didalam setiap faktor tercakup sedikit mungkin variabel. Langkah 5 : Intepretasi Kelanjutan dari rotasi faktor adalah tahap interpretasi faktor berdasarkan bobot masing-masing variabel dalam setiap faktor. Tahapan interpretasi : 1. Dimulai pada variabel pada urutan pertama. Interpretasi dimulai dengan bergerak dari faktor paling kiri ke faktor paling kanan pada setiap baris Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber untuk mencari bilangan yang nilai mutlaknya paling besar dalam baris tersebut. 2. Bilangan yang paling besar menunjukkan dalam faktor mana setiap variabel termasuk. Dengan demikian dapat diketahui variabel-variabel mana yang masuk dalam suau faktor. 3. Poin 1 dan 2 dilakukan berulang sehingga semua variabel telah tercakup dalam faktor-faktor hasil ekstraksi. 4. Bila ada variabel yang belum termasuk dalam salah satu faktor karena bobotnya kurang dari batas keberartian maka terdapat dua pilihan yang dapat dilakukan, yaitu : a. Menginterpretasikan solusi apa adanya tanpa mengikutkan variabel yang bobotnya tidak signifikan. b. Mengevaluasi variabel yang tidak memiliki bobot signifikan tersebut. Tujuan dari evaluasi ini adalah untuk mengetahui relevansi variabel dalam penelitian yang dilakukan. Tahap 6: Menentukan Bobot Faktor Bobot faktor adalah ukuran yang menyatakan representasi suatu variabel oleh masing-masing faktor. Merupakan data mentah bagi analisis regresi dan diskriminan. Bobot faktor menunjukkan bahwa suatu data karakteristik khusus yang direpresentasikan oleh faktor. Bobot faktor ini digunakan untuk analisis lanjutan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Bobot faktor menunjukkan kedekatan hubungan antara variabel dengan faktornya atau dapat dikatakan kontribusi dari variabel manifest terhadap variabel latent. Faktor dengan bobot faktor tinggi untuk suatu variabel menunjukkan tingginya hubungan faktor itu dengan variabelnya. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN KONSUMEN DALAM MEMAKAI KARTU KREDIT MANDIRI

0 19 42

FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN MAHASISWA DALAM MEMILIH FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UPN ’’VETERAN” JAWA TIMUR.

0 2 115

FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN MAHASISWA DALAM MEMILIH FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UPN ’’VETERAN” JAWA TIMUR (Studi Kasus Mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur).

0 0 115

FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN MAHASISWA DALAM MEMILIH TEMPAT KOS (Studi Kasus Pada Mahasiswa UPN “Veteran” Jawa Timur).

1 2 121

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PENGGUNA TELEPON SELULER MERK NOKIA (Studi Kasus pada Mahasiswa FISIP UPN Veteran Jawa Timur pengguna telepon seluler merk Nokia ).

0 0 111

ANALISIS ATRIBUT PRODUK YANG DIPERTIMBANGKAN KONSUMEN DALAM PEMBELIAN HANDPHONE BLACKBERRY (Studi Kasus Pada Mahasiswa FISIP UPN “Veteran” Jawa Timur).

0 1 156

ANALISIS ATRIBUT PRODUK YANG DIPERTIMBANGKAN KONSUMEN DALAM PEMBELIAN HANDPHONE BLACKBERRY (Studi Kasus Pada Mahasiswa FISIP UPN “Veteran” Jawa Timur)

0 0 23

FAKTOR - FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN KARTU FLEXI (Studi Kasus Pada Mahasisiwa FISIP UPN “Veteran” Jawa Timur)

0 0 19

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PENGGUNA TELEPON SELULER MERK NOKIA (Studi Kasus pada Mahasiswa FISIP UPN Veteran Jawa Timur pengguna telepon seluler merk Nokia ) SKRIPSI

0 0 18

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN PROFESI SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK (Studi Kasus Pada Mahasiswa Akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur)

0 0 27