ANALISIS ATRIBUT PRODUK YANG DIPERTIMBANGKAN KONSUMEN DALAM PEMBELIAN HANDPHONE BLACKBERRY (Studi Kasus Pada Mahasiswa FISIP UPN “Veteran” Jawa Timur).

(1)

ANALISIS ATRIBUT PRODUK YANG DIPERTIMBANGKAN

KONSUMEN DALAM PEMBELIAN HANDPHONE

BLACKBERRY

(Studi Kasus Pada Mahasiswa FISIP Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh Gelar Sarjana Administrasi Bisnis pada FISIP UPN “Veteran” Jawa Timur

Oleh :

VIVI SULISTIAWATI 0742010068

YAYASAN KESEJAHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK JURUSAN ILMU ADMINISTRASI BISNIS

SURABAYA 2011


(2)

ANALISIS ATRIBUT PRODUK YANG DIPERTIMBANGKAN

KONSUMEN DALAM PEMBELIAN HANDPHONE

BLACKBERRY

(Studi Kasus Pada Mahasiswa FISIP Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur)

Disusun Oleh : VIVI SULISTIAWATI NPM. 0742010068

Telah disetujui untuk mengikuti Ujian Skripsi

Menyetujui, PEMBIMBING UTAMA

Dra. Sonja Andarini, M.Si NIP. 196503261993092001

Mengetahui DEKAN

Dra. Ec, Suparwati, M.Si NIP. 195507181983022001


(3)

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Analisis Atribut Produk Yang Dipertimbangkan Konsumen dalam pembelian Handphone BlackBerry (Studi Kasus Pada Mahasiswa FISIP Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur).

Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan ucapan terima kasih kepada Ibu Dra. Sonja Andarini, M.Si, selaku dosen pembimbing yang bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dan petunjuk kepada penulis, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Tidak lupa penulis juga menyampaikan terima kasih kepada :

1. Ibu Dra. Ec, Hj. Suparwati, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan ilmu Politik UPN “Veteran” Jawa Timur.

2. Bapak Drs. Sadjudi, SE., M.Si, selaku Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis. Fakultas Ilmu Sosial dan ilmu Politik UPN “Veteran” Jawa Timur. 3. Bapak Drs. Nurhadi, M.Si, selaku Sekretaris Program Studi Ilmu Administrasi

Bisnis. Fakultas Ilmu Sosial dan ilmu Politik UPN “Veteran” Jawa Timur. 4. Bapak dan Ibu dosen Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis yang telah

memberikan bimbingan dan ilmu pengetahuan dalam materi perkuliahan. 5. Kedua orang tuaku serta kedua adikku Terima kasih yang tiada hentinya atas

segala pengorbanan dan selalu memberi dukungan semangat baik moril maupun materiil hingga dapat terselesaikannya skripsi ini.


(4)

6. Yanuar Arifianto, Terima kasih atas semangat yang selalu diberikan tanpa henti-hentinya, semoga Allah membalasnya dengan memberikan ridho kebaikan kepadamu dan keluargamu.

7. Arie, devi, ifah, vitra, Terima kasih banyak selalu setia dalam suka dan duka memberikan dukungan kepada penulis.

8. Semua teman-teman Administrasi Bisnis 2007 serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan dukungan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.

Penulis juga menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih belum sempurna. Untuk itu penulis senantiasa bersedia dan terbuka dalam menerima saran dan kritik yang bersifat membangun. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.

Surabaya, April 2011


(5)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

ABSTRAKSI ... x

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 9

1.3 Tujuan Penelitian ... 9

1.4 Manfaat Penelitian ... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori ... 11

2.1.1 Pemasaran ... 11

2.1.1.1 Manajemen Pemasaran ... 11

2.1.1.2 Pengertian Pemasaran ... 12

2.1.1.3 Arti Penting Pemasaran ... 13

2.1.1.4 Konsep Pemasaran ... 14


(6)

2.1.2 Bauran Pemasaran ... 15

2.1.2.1 Produk ... 17

2.1.2.1.1 Pengertian Produk ... 17

2.1.2.1.2 Klasifikasi Produk ... 18

2.1.2.1.3 Atribut Produk ... 21

2.1.2.1.4 Kualitas Produk ... 36

2.1.2.1.5 Siklus Kehidupan Produk ... 37

2.1.2.2 Harga ... 38

2.1.2.2.1 Pengertian Harga ... 38

2.1.2.2.2 Tujuan Penetapan Harga... 40

2.1.2.2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penetapan Harga ... 41

2.1.2.3 Distribusi ... 43

2.1.2.3.1 Pengertian Distribusi ... 43

2.1.2.3.2 Menentukan Banyaknya Saluran Distribusi ... 44

2.1.2.3.3 Pengendalian Saluran Distribusi ... 45

2.1.2.3.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Saluran Distribusi ... 46

2.1.2.4 Promosi ... 50

2.1.2.4.1 Pengertian Promosi ... 50

2.1.2.4.2 Tujuan Promosi ... 51

2.1.2.4.3 Promotional Mix ... 52

2.1.2.4.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Promosi ... 54

2.1.3 Perilaku Konsumen ... 56


(7)

2.1.3.2 Teori-Teori Perilaku Konsumen ... 58

2.1.3.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen ... 60

2.1.4 Keputusan Membeli ... 63

2.1.4.1 Pengertian Keputusan Membeli ... 63

2.1.4.2 Motif-Motif Pembelian ... 64

2.1.4.3 Proses Keputusan Membeli ... 65

2.1.4.4 Proses Pengambilan Keputusan dalam Pembelian ... 67

2.1.4.5 Jenis-jenis Tingkah Laku Keputusan Pembelian ... 70

2.2 Teori Analisis Faktor ... 71

2.3 Kerangka Berpikir ... 73

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 76

3.1.1 Definisi Operasional ... 76

3.1.2 Pengukuran Variabel ... 79

3.2 Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel ... 80

3.2.1 Populasi ... 80

3.2.2 Sampel ... 80

3.2.3 Teknik Penarikan Sampel ... 81

3.3 Teknik Pengumpulan Data ... 81

3.3.1 Jenis Data ... 81

3.3.2 Sumber Data ... 82


(8)

3.4 Teknik Analisis ... 86

3.4.1 Teknik Analisis Data... 86

3.4.2 Uji Validitas ... 86

3.4.3 Uji Reliabilitas ... 87

3.4.4 Analisis Faktor ... 88

3.4.5 Model Analisis Faktor ... 95

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 98

4.2 Penyajian Data ... 101

4.2.1 Data Karakteristik Responden ... 101

4.2.2 Variabel-Variabel Penelitian ... 103

4.3 Analisis Hasil Penelitian ... 111

4.3.1 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 111

4.3.1.1 Uji Validitas Instrumen ... 111

4.3.1.2 Uji Reliabilitas ... 114

4.4 Analisis Faktor ... 114

4.4.1 Analisis Interkorelasi Antar Faktor ... 114

4.4.2 Melakukan Analisis Komponen Utama ... 117

4.4.3 Menentukan Rotasi Matrik Faktor ... 118

4.4.4 Menentukan Communalities ... 121


(9)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ... 139 5.2 Saran ... 140 DAFTAR PUSTAKA


(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Atribut Produk ………25 Gambar 2.2 KerangkaBerpikir……….75 Gambar 4.1 Hasil Analisis Atribut Produk yang dipertimbangkan Konsumen


(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Klasifikasi Jenis Kelamin Responden ... 101

Tabel 4.2 Klasifikasi Program Studi Responden ... 102

Tabel 4.3 Klasifikasi Usia Responden ... 103

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Tanggapan Responden Terhadap Handphone BlackBerry ... 104

Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas ... 113

Tabel 4.6 Uji Kelayakan Analisis Faktor ... 115

Tabel 4.7 Anti Image Matrices ... 116

Tabel 4.8 Nilai Eigen untuk setiap faktor ... 118

Tabel 4.9 Hasil Rotasi Komponen Matrik ... 119

Tabel 4.10 Communalities ... 121


(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Kuesioner

Lampiran 2 : Data Rekapitulasi Angket Responden Lampiran 3 : Uji Validitas

Lampiran 4 : Uji Reliabilitas Lampiran 5 : Analisis Faktor


(13)

ANALISIS ATRIBUT PRODUK YANG DIPERTIMBANGKAN

KONSUMEN DALAM PEMBELIAN HANDPHONE

BLACKBERRY

(Studi Kasus Pada Mahasiswa FISIP UPN “Veteran” Jawa Timur) Oleh:

Vivi Sulistiawati 0742010068

ABSTRAKSI

Perkembangan teknologi yang sedemikian cepat telah merubah tata pergaulan dan kehidupan manusia. Produsen telepon genggam di dunia ini, bahkan di Indonesia sendiri saat ini sudah tidak terhitung jumlahnya. Beberapa diantaranya yang lazim dikenal ialah Nokia, Sony Ericson, Samsung, Iphone dan masih banyak lagi. Produsen telepon genggam di Indonesia mengalami peningkatan yang sangat luar biasa. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya berbagai macam merek. Melihat pangsa pasar yang menjanjikan, perusahaan RIM menghadirkan Handphone BlackBerry yang telah mampu menguasai pangsa pasar di Indonesia. Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini ialah Untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang dipertimbangkan konsumen dalam mengambil keputusan membeli Handphone BlackBerry dan untuk mengetahui faktor-faktor yang dominan, dipertimbangkan konsumen dalam mengambil keputusan membeli Handphone BlackBerry.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Prosedur penarikan sampel yang digunakan untuk mendapatkan responden adalah sampling purposive dan skala pengukuran yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert serta teknik analisis yang digunakan adalah analisis faktor melalui bantuan komputer program SPSS for windows.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan analisis faktor didapatkan 6 faktor yang dipertimbangkan konsumen dalam membeli Handphone BlackBerry, meliputi Faktor 1 didukung oleh variabel Keanekaragaman produk BlackBerry (X1) dan fasilitas email (X11).

Faktor 2 didukung oleh variabel fasilitas browsing/Google (X12) dan

fasilitas fourshared (X13). Faktor 3 didukung oleh variabel faslitas

Facebook (X7). Faktor 4 didukung oleh variabel service (X17) dan

fasilitas BlackBerry Messenger (X9). Faktor 5 didukung oleh variabel

tampilan menu BlackBerry (X2) dan Brand image (X16). Faktor 6

didukung oleh variabel kapasitas memori (X6) dan fasilitas Yahoo

Messenger (X10).

Kata Kunci: Fitur BlackBerry, Pelayanan BlackBerry Dan Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian.


(14)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pemasaran merupakan salah satu aspek penting dalam menunjang keberhasilan bagi suatu perusahaan, dengan adanya persaingan yang semakin ketat akan mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan. Dalam kondisi yang demikian perusahaan akan dihadapkan pada tantangan perilaku, daya beli, selera dan sosial budaya. Pengelolaan perusahaan dituntut untuk selalu tanggap dan jeli dalam melihat situasi lingkungan perusahaan yaitu pasar tempat perusahan melakukan aktivitas pemasaran dan perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan perusahaan.

Perubahan pasar yang terjadi dapat memberikan dampak bagi pihak perusahaan untuk mempertahankan dan meningkatkan usaha pemasarannya serta merupakan ancaman tidak lakunya suatu produk dari perusahaan yang tidak mampu menyesuaikan diri dalam persaingan dan situasi pasar, karena dengan banyaknya persaingan menyebabkan perusahaan dituntut untuk lebih memperhatikan usaha pemasarannya agar tidak mengalami penurunan.

Dalam perluasan usaha, perusahaan perlu memahami dengan baik perilaku keputusan pembelian konsumen yang merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan agar dapat sukses dalam suatu persaingan. Dalam


(15)

upaya untuk mencapai tujuan pemasaran produk dengan demikian perusahaan perlu memahami dan mempelajari bagaimana perilaku keputusan pembelian konsumen dalam usaha memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Karena bagi konsumen, pasar menyediakan berbagai pilihan, produk serta merek beraneka ragam dan konsumen bebas memilih produk yang akan dibelinya. Jika produk tersebut dimata konsumen mampu memenuhi kebutuhan dan keinginannya, maka konsumen tentu saja akan membeli produk tersebut.

Produsen telepon genggam di dunia ini, bahkan di Indonesia sendiri saat ini sudah tidak terhitung jumlahnya. Beberapa diantaranya yang lazim dikenal ialah Nokia, Sony Ericson, Samsung, LG, Iphone dan masih banyak lagi. Semakin banyak produsen yang memproduksi barang serupa, maka akan semakin ketat persaingannya yang dari hari ke hari bukannya semakin menurun melainkan semakin tinggi intensitasnya. Produsen telepon genggam di Indonesia mengalami peningkatan yang sangat luar biasa. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya berbagai macam merek yang ada saat ini dan masing-masing merek tersebut berusaha memberikan manfaat yang lebih terhadap pesaingnya.

Persaingan antar perusahaan dalam memberikan kelebihan pada produk yang ditawarkannya dengan penyampaian promosi yang lebih gencar kepada para konsumen, agar produk tersebut memberikan masukan yang besar pada keputusan konsumen dalam pembelian. Oleh karena itu suatu perusahaan harus bisa memposisikan produknya sesuai dengan kebutuhan dan keinginan


(16)

konsumen secara tepat. Sehingga konsumen dapat membedakan produk yang ditawarkan dan menjadikan produk tersebut melekat pada benak konsumen. Jadi kemampuan perusahaan untuk memposisikan produknya dan memperkenalkan atau memberikan informasi tentang karakteristik atribut produknya dengan baik kepada para konsumen merupakan kunci keberhasilan pemasaran produk atau jasa yang ditawarkan.

Atribut produk yang bersifat teknis tercermin pada produk itu atau yang merupakan inti dari produk itu (Core product), sedangkan atribut nonteknis dapat ditampilkan dalam beberapa macam bentuk antara lain:

  1.  Desain Produk

2. Bungkus atau kemasan 3. Merek (Brand)

a. Nama merek (brand name)

b. Trade Mark (merek dagang, simbol merek)

Faktor-faktor yang berpotensi mengakibatkan pilihan konsumen adalah faktor konsumen individual, pilihan merek disebabkan oleh kebutuhan konsumen, persepsi dari karakteristik merek dan perilaku alternatif. Pilihan merek yang disebabkan oleh demografi konsumen, gaya hidup, karakteristik personal, dampak lingkungan dan strategi pemasaran juga berdampak pada pengambilan keputusan serta lingkungan pembelian konsumen yang tercermin dari budaya (norma sosial, subkultur suku dan wilayah) Kelompok tatap muka (teman, anggota keluarga dan kelompok referensi).


(17)

Peneliti memilih pengguna BlackBerry sebagai obyek penelitian karena pada tahun 2010, Pertumbuhan pembelian BlackBerry di Indonesia terus meningkat signifikan, fenomena BlackBerry belakangan ini di Indonesia, sampai menjadi suatu kebutuhan untuk fashion pengguna juga dapat terkoneksi ekslusif melalui layanan BlackBerry chat yang menghubungkan sesama pengguna BlackBerry, setiap saat dan setiap waktu dapat dengan mudah melakukan chatting BlackBerry Messenger (BBM) selain itu pertumbuhan pengguna BlackBerry di Indonesia selama periode Januari 2010 tumbuh 49%, dan Jumlah penjualan BlackBerry mampu mengalahkan Apple Iphone dipenjualan ritel ponsel cerdas (smartphone). oleh karena itu peneliti ingin mengetahui dan mengkaji faktor apa saja yang dipertimbangkan konsumen dalam memutuskan membeli Handphone BlackBerry.

Fenomena keberadaan telepon genggam merupakan tuntutan masyarakat yang cenderung dalam berkomunikasi dengan produk telepon yang berkualitas, bervariasi, penyampaian informasi yang dimiliki produk mudah diterima. Oleh karena itu, Sejak pertama kali BlackBerry diperkenalkan tahun 1997, Ponsel cerdas (smartphone) buatan Research In Motion Kanada kini banyak di pakai secara luas. Bagi sebagian pemakai BlackBerry merupakan simbol mode (gaya hidup), konsumen menggemari BlackBerry karena kecanggihan fitur layanan yang dimilikinya.

Research in Motion (RIM) selaku produsen BlackBerry yang telah dipasarkan melalui 475 mitra operator dan channel di 160 negara di dunia termasuk Indonesia, BlackBerry diperkenalkan di Indonesia pada September


(18)

2004, Fenomenal penjualan BlackBerry di pasar Indonesia tumbuh 49%,(Sumber: http//Detikinet.com) BlackBerry tumbuh melampaui pertumbuhan pasar smartphone, Pertumbuhan pasar yang sangat signifikan berhasil memenuhi keinginan pelanggan atas kebutuhan perangkat telekomunikasi dengan sentuhan lokal melalui kerjasama dengan tiga operator, yakni Telkomsel, Indosat dan Exelcomindo pratama, secara global, RIM berhasil membukukan pertumbuhan revenue 84%. (Sumber: http//Detikinet.com) RIM memproduksi tiga dari sepuluh produk peringkat teratas yang terjual laku di dunia, yaitu: BlackBerry Curve, BlackBerry Storm serta BlackBerry Bold. Jumlah penjualan BlackBerry mampu mengalahkan Apple Iphone dipenjualan ritel ponsel cerdas (smartphone) selama periode Januari 2010.

BlackBerry sebelumnya hanya dikenal sebagai gadget eksklusif milik para eksekutif. Kini Semua orang menginginkan BlackBerry, hal ini juga ini tidak lepas dari naiknya kemampuan beli konsumen dan peran penjual dalam memberikan skema harga yang semakin affordable. Peningkatan kemampuan beli konsumen menjadikan BlackBerry less exclusive dari sebelumnya namun tetap ekslusif karena harganya masih di atas jangkauan kebanyakan konsumen ponsel.

Pertumbuhan pembelian BlackBerry di Indonesia terus meningkat signifikan, informasi dari Research in Motion (RIM) selaku penyedia teknologi BlackBerry menyatakan bahwa pertumbuhan pengguna BlackBerry di Indonesia merupakan yang tertinggi di antara negara-negara lain di kawasan


(19)

Asia Pasifik. Merebaknya penggunaan layanan BlackBerry tentunya juga tidak terlepas dari berbagai upaya yang dilakukan oleh tiga operator tersebut. Tidak hanya dari sisi fungsionalnya saja, tetapi juga upaya menjadikan penggunaan BlackBerry sebagai bagian dari gaya hidup. Pemakaian BlackBerry sudah tidak mengenal batas usia, pekerjaan, ataupun atribut-atribut status sosial lainnya. Kemampuan operator menyediakan inovasi layanan BlackBerry dengan basis tarif yang kian terjangkau.

Berdasarkan hasil penelitian bertajuk Mobile Broadband Study 2010 dilaporkan adanya peningkatan belanja pada tahun 2010, pembelian BlackBerry naik 40% (Sumber: http//chip.co.id). Penelitian ini menunjukkan bahwa permintaan terhadap BlackBerry bergerak meningkat pesat karena potensinya untuk menghadirkan pengalaman terkoneksi.

Keunggulan produk, segala bentuk kelebihan yang dimiliki sebuah produk yang ditawarkan, oleh karena itu pihak BlackBerry telah memberikan segala bentuk kelebihan dari produk yang ditawarkan, yang menjadi keunggulan jika dibandingkan dengan Handphone lain. Produk yang menjadi andalan utama dan membuat BlackBerry digemari di pasar maupun di Indonesia adalah surat e-gegas (push e-mail) produk ini mendapat sebutan surat e-gegas karena seluruh surat email baru, daftar kontak, dan informasi jadwal (calender) “didorong” masuk kedalam BlackBerry secara otomatis. Dengan push e-mail

semua email masuk dapat diteruskan langsung ke ponsel. email juga sudah mengalamai proses kompresi dan scan di server BlackBerry sehingga aman dari virus. Kelebihan lainnya adalah kemampuan BlackBerry dapat


(20)

mengirimkan email dengan cepat, maupun email yang berukuran 1MB, selain itu BlackBerry dapat menampung email hingga puluhan ribu tanpa ada resiko hang, asalkan masih ada memori tersisa. (Sumber: www.berryindo.com)

Melihat fenomena BlackBerry belakangan ini di Indonesia, sampai menjadi suatu kebutuhan untuk fashion. Fenomena yang terjadi dari BlackBerry, BlackBerry juga bisa digunakan untuk chatting seperti halnya dengan Yahoo Messenger, namun dilakukan melalui jaringan BlackBerry dengan memasukkan pin/nomor identitas BlackBerry yang dikenal dengan

BlackBerry Messenger (BBM), pengguna juga dapat terkoneksi ekslusif melalui layanan BlackBerry chat yang menghubungkan sesama pengguna BlackBerry, setiap saat dan setiap waktu dapat dengan mudah melakukan

chatting BlackBerry Messenger (BBM) yang dikenal dengan istilah BBMan, selain itu dengan adanya forum grup BBM juga sangat baik untuk memaksimalkan penggunaan BlackBerry sebagai ajang silahturahmi pengguna dalam berkomunikasi. Adapun dengan menggunakan layanan BlackBerry Messenger seorang BB user (pengguna BlackBerry) yang mempunyai kepentingan dalam hal bisnis fashion pakaian maupun fashion lainnya dapat mempromosikan produknya melalui BlackBerry Messenger (BBM) ke kerabat maupun teman yang juga menggunakan Handphone BlackBerry dengan fasilitas BBM. (Sumber: www.berryindo.com).


(21)

Daftar lima peringkat atas penjualan ponsel cerdas tersebut antara lain: 1. BlackBerry

2. Apple iphone 3. LG Voyager 4. LG Dare 5. Samsung Rant

(Sumber: Direktori sellular Indonesia, 2010)

Oleh karena itu pemasar perlu memahami bagaimana perilaku konsumen dalam usaha memuaskan kebutuhan dan keinginannya. Perilaku konsumen merupakan suatu proses pengambilan keputusan yang mensyaratkan aktivitas individu untuk mengevaluasi, mencari, menggunakan barang dan jasa sehingga memuaskan kebutuhan. Promosi merupakan cara menjual produk melalui tenaga penjualan yang terampil dalam menyampaikan pesan-pesan. Dimana tujuan utama promosi adalah menginformasikan, mempengaruhi dan membujuk pembeli untuk belanja, serta mengingatkan pelanggan sasaran tentang perusahaan. Informasi pada konsumen berupa informasi pasar mengenai keberadaan suatu produk, cara pemakaian produk, perubahan harga serta membangun citra perusahaan. Pada dasarnya pemasar produk dengan keterlibatan tinggi harus memahami keterlibatan yang tinggi dengan perilaku pengumpulan informasi dan evaluasi konsumen. Pemasar perlu mengembangkan strategi yang membantu pembeli mempelajari atribut-atribut produk dan tingkat kepentingan relatif mereka, serta yang menarik perhatian pada reputasi merek perusahaan dalam atribut-atribut yang lebih


(22)

penting. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis mengadakan penelitian “Analisis atribut produk yang dipertimbangkan konsumen dalam pembelian Handphone BlackBerry (Studi Kasus Pada Mahasiswa FISIP Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur)”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Faktor apa saja yang dipertimbangkan konsumen dalam memutuskan membeli Handphone BlackBerry?

2. Faktor manakah yang dominan, yang dipertimbangkan konsumen dalam memutuskan membeli Handphone BlackBerry?

1.3 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan latar belakang dan perumusan masalah yang ditentukan maka tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah:

1. Untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang dipertimbangkan konsumen dalam mengambil keputusan membeli Handphone BlackBerry.

2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang dominan, dipertimbangkan konsumen dalam mengambil keputusan membeli Handphone BlackBerry.


(23)

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi perusahaan dan instansi-instansi yang terkait dengan produk BlackBerry, dapat menjadi pertimbangan perusahaan guna meningkatkan kualitas produk terhadap konsumen dan menjadi penilaian terhadap faktor yang dipertimbangkan konsumen dalam memutuskan membeli Handphone BlackBerry.

2. Bagi peneliti, menerapkan teori-teori yang pernah didapat dan yang dipelajari selama mengikuti perkuliahan yang berhubungan dengan masalah yang telah dikemukakan diatas sehingga dapat diharapkan ilmu tersebut dapat diterapkan dengan baik dan benar.

3. Bagi Universitas, memberikan informasi sebagai bahan studi lebih lanjut bagi yang ingin mengadakan penelitian yang berkaitan dengan topik yang sama serta memberikan sumbangan bagi karya tulis ilmiah di perpustakaan.


(24)

. BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pemasaran

2.1.1.1 Pengertian Manajemen Pemasaran

Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan hidup untuk berkembang dan mendapatkan laba. Berhasil tidaknya dalam mencapai tujuan bisnis bergantung pada keahlian mereka di bidang pemasaran, keuangan, personalia, manajemen operasional dan bidang lainnya yang terkait dengan perusahaan.

Pada pokoknya, manajemen itu terdiri atas perancangan dan pelaksanaan rencana-rencana. Fungsi yang pertama harus dilakukan oleh manajer adalah fungsi perencanaan. Untuk membuat perencanaan jangka panjang, manajer harus menyediakan banyak waktu. Oleh karena itu, Manajer harus mendelegasikan keputusan-keputusannya yang rutin dilukukan setiap hari kepada para bawahan. Bagi perusahaan yang penjualannya sangat berfluktuasi harus lebih matang dalam membuat rencananya. Untuk itu dijelaskan definisi mengenai manajemen pemasaran.

Menurut Swastha (2001 : 7), manajemen pemasaran adalah penganalisaan, perencanaan, pengawasan, program-program yang


(25)

ditujukan untuk mengadakan pertukaran dengan pasar yang dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan.

2.1.1.2 Pengertian Pemasaran

Pemasaran merupakan salah satu dari sekian banyak kegiatan penting yang dilakukan oleh setiap pengusaha untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan itu sendiri, baik perusahaan yang bergerak dibidang barang atau jasa.

Menurut Kotler (2003 : 9), marketing is a societal process by which individuals and groups obtain what they need and want through

creating, offering and freely exchanging product and services of Value with other. Pemasaran merupakan salah satu fungsi suatu organisasi yang berperan memusatkan kegiatan organisasi dalam hubungannya dengan pasar. Kegiatan tersebut diupayakan untuk memberikan kepuasan bagi kebutuhan dan keinginan konsumen melalui produk yang dihasilkan perusahaan.

Menurut Stanton (2000 :5), pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan dan kegiatan konsumen saat ini maupun konsumen potensial.

Menurut Alma (2000 : 2), marketing adalah usaha atau kegiatan yang menyalurkan barang dan jasa dari produsen ke konsumen atau


(26)

kegiatan membeli dan menjual, termasuk didalamnya kegiatan menyalurkan barang dan jasa antara produsen dan konsumen.

Dari ketiga definisi diatas penelitian dapat menarik kesimpulan bahwa marketing atau pemasaran adalah keseluruhan kegiatan-kegiatan bisnis yang dilakukan untuk merencanakan menentukan harga, mempromosikan serta menyalurkan barang dan jasa yang bertujuan untuk menentukan kebutuhan konsumen.

2.1.1.3 Arti Penting Pemasaran

Menurut Alma (2000 : 4), pemasaran adalah suatu kegiatan yang sangat menentukan dalam perencanaan dan pengambilan keputusan dalam suatu perusahaan, sehingga pemasaran sangat diperlukan bagi kelangsungan hidup perusahaan dalam iklim ekonomi apapun. Maka kegiatan pemasaran perlu kiranya ditempatkan pada urutan terdepan dan paling utama dalam perusahaan. Apabila ada suatu perusahaan tidak mempunyai kegiatan pemasaran maka akan dapat dipastikan perusahaan tersebut tidak bisa bertahan hidup dan akan tertinggal jauh dalam perkembangan usahanya. Sehingga peranan pemasaran dalam perkembangan usaha adalah sebagai penyumbang langsung untuk mendapat laba serta meningkatkan penjualan.


(27)

2.1.1.4 Konsep Pemasaran

Dalam melaksanakan pemasaran dibutuhkan suatu landasan/falsafah/ sikap yang mendasari kegiatan pemasaran yang disebut konsep pemasaran.

Menurut E. Catur dan Ig. Bondan (2001 : 35), konsep pemasaran

merupakan suatu filsafat bisnis yang berpendapat kunci untuk mencapai tujuan – tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran dan penyerahan produk yang memuaskan secara lebih efektif dan lebih efisien dibanding para pesaing.

Jadi falsafah konsep pemasaran bertujuan memberikan kepuasan

terhadap keinginan dan kebutuhan konsumen serta seluruh kegiatan diarahkan untuk mencapai tujuan tersebut.

2.1.1.5 Tujuan Pemasaran

Tujuan pemasaran menurut Alma (2000 : 11) adalah mengetahui, memahami dan memenuhi semua kebutuhan dan keinginan pasar unruk mendapatkan volume penjualan sesuai target yang yang diharapkan. Tercapainya kegiatan pemasaran dibuktikan dengan meningkatnya volume penjualan sehingga didapatkan laba penjualan maksimum sesuai atau melebihi target yang diharapkan, maka pada akhirnya dapat mengalahkan pesaing.

   


(28)

 

2.1.2 Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

Kegiatan dalam pemasaran sebenarnya menyangkut empat jenis tindakan, yaitu tindakan mengenai produk, harga, promosi, dan distribusi. Dari keempat jenis tindakan tersebut, di dalamnya perlu dipikirkan strategi – strategi yang berkaitan dengan keempat tindakan tersebut, baik secara individual maupun secara keseluruhan.

Kombinasi dari strategi produk, harga, promosi, dan distribusi

dalam mencapai tujuan pemasaran dinamakan Marketing Mix atau

bauran pemasaran.

Menurut Basu Swastha dan Irawan (2001 : 74). markting mix

adalah variabel–variabel yang dipakai oleh perusahaan sebagai sarana untuk memenuhi atau melayani kebutuhan dan keinginan konsumen.

Dengan kata lain marketing mix merupakan kumpulan dari empat

variabel yaitu produk, harga, promosi, dan distribusi.

Menurut E. Catur dan Ig Bondan (2001 : 190), marketing mix juga sering disebut strategi 4P (Product, Price, Promotion, and Placement) dalam pemasaran yang merupakan alat yang dapat digunakan produsen untuk mempengaruhi konsumen. Marketing Mix juga dapat diartikan sebagai kombinasi dari empat kegiatan perusahaan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan, yakni :


(29)

1. Produk

Produk adalah segala sesuatu yang dapat memenuhi/memuaskan kebutuhan/keinginan manusia atau konsumen, baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud.

2. Harga

Harga merupakan salah satu bagian yang sangat menentukan dalam usaha untuk mempengaruhi tanggapan konsumen terhadap produk yang ditawarkan.

3. Promosi

Promosi adalah suatu komunikasi informasi dari penjual kepada pembeli yang bertujuan untuk merubah sikap dan tingkah laku pembeli, yang tadinya tidak mengenal menjadi mengenal dan menjadi pembeli, sehingga dapat mengingat produk tersebut.

4. Saluran distribusi

Saluran distribusi dalam hal ini adalah saluran yang digunakan oleh perusahaan untuk menyalurkan produk atas status kepemilikannya dari produsen ke konsumen.

Marketing Mix merupakan suatu perangkat penentu keberhasilan pemasaran perusahaan. Keputusan marketing mix ini sangat dipengaruhi oleh keputusan penentuan posisi pasar yang dilakukan oleh perusahaan.

Promosi dan distribusi tidak dijadikan peneliti sebagai faktor-faktor yang dipertimbangkan konsumen dalam pembelian Handphone BlackBerry dikarenakan promosi dan distribusi bukan termasuk


(30)

komponen yang merupakan sifat-sifat produk, melainkan faktor-faktor dari pemasaran yang berfungsi memperkenalkan keberadaan produk kepada pembeli dan memudahkan pembeli dalam menjangkau produk tersebut.

2.1.2.1 Produk

2.1.2.1.1 Pengertian Produk

Menurut Fandy Tjiptono (2001 : 95), produk merupakan kegiatan yang dilakukan didalam menciptakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta., dicari, dibeli, digunakan sebagai kebutuhan pasar yang bersangkutan. Secara konseptual produk adalah pemahaman subyektif dan produsen atas sesuatu yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen, sesuai dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli pasar.

Menurut Philip Kotler (2000 : 22), produk adalah apa saja yang dapat ditawarkan ke dalam pasar untuk diperhatikan, dimiliki, dipergunakan atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan termasuk di dalamnya adalah obyek fisik, jasa, barang, orang, tempat, organisasi dan gagasan.

Menurut Angipora (2002 : 157), Produk dibagi menjadi tiga menurut daya tahannya:


(31)

a. Barang Tidak Tahan Lama (Non Durable Goods)

Barang berwujud yang secara normal biasanya dikonsumsi dalam satu atau dua kali penggunaan.

Contoh : Makanan dan minuman ringan b. Barang Tahan Lama (Durable Goods)

Barang berwujud yang secara normal biasanya dapat bertahan lama sehingga dapat digunakan dalam banyak pemakaian.

Contoh : Pakaian, televisi, lemari es, dan sebagainya. c. Jasa (services)

Suatu aktivitas, manfaat, atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual. Jasa merupakan benda yang tidak berwujud, tidak dapat dipisahkan, dan mudah habis.

Contoh : Lembaga pendidikan, hotel, salon kecantikan dan sebagainya.

2.1.2.1.2 Klasifikasi Produk

Dengan melihat perbedaan antara pasar konsumen dengan pasar bisnis, produk dikategorikan secara luas sebagai produk konsumen dan produk bisnis tergantung untuk maksud apa seseorang membeli produk tersebut.

Menurut Boone dan Kurtz (2002 : 49), adapun kategori dari produk yaitu :


(32)

Untuk mengelompokkan produk konsumen berdasarkan tipenya, para pemasar memfokuskan diri pada kebiasaan belanja Konsumen. Produk konsumen dibagi menjadi tiga kategori, yaitu :

a. Produk Rumah Tangga (Convenience Products)

Produk-produk yang sering dibeli konsumen dengan segera dan segera dan dengan usaha kecil.

Contoh : koran, permen, susu, roti dan sebagainya. b. Produk Belanja (Shopping Products)

pembelian secara khusus, yang hanya dilakukan setelah pembeli membandingkan beberapa produk di toko pesaing untuk mengevaluasi beberapa karakteristiknya.

Contoh : karpet, perabot rumah tangga. c. Produk-Produk Khusus (Specialty Products)

Produk-produk yang pembelinya mau melakukan usaha khusus untuk mendapatkannya. Produk ini cenderung berharga mahal dan merupakan merek terkenal dan didistribusikan di tempat-tempat tertentu.

Contoh : kendaraan porche, tas Louis Vuitton. 2. Kategori Produk Bisnis

Sering dikenal sebagai produk industri atau produk organisasi. Produk ini dibagi dalam lima kategori, yaitu :


(33)

Rangkaian atau kumpulan peralatan modal utama, seperti sistem pabrik baru, alat-alat berat, dan peralatan yang dibuat sesuai pesanan.

b. Peralatan Aksesori (Accessory Equipment)

Meliputi barang-barang modal yang biasanya tidak terlalu mahal dan berumur lebih pendek dari instalasi.

Contoh : scanner, mesin faks, dan perkakas.

c. Komponen bagian dari Material (Component Parts and

Materials)

Produk-produk bisnis yang termasuk bagian dari produk akhir perusahaan lain.

d. Bahan-bahan Mentah (Raw Materials)

Serupa dengan komponen bagian dari material, karena menjadi bahan-bahan masukan bagi produk jadi dari perusahaan lain. Di dalamnya termasuk produk-produk pertanian, seperti : kapas, gandum, pupuk, ternak, juga bahan alam seperti : tambang besi, batu-batuan, kayu, dan batu bara.

e. Barang Pendukung (Supplies)

Barang yang digunakan dalam kegiatan harian perusahaan dan merupakan beban bagi peerusahaan namun tidak menjadi bagian dari produk akhir.


(34)

2.1.2.1.3 Atribut Produk

Menurut Mowen dan Minor (2002:312) atribut produk adalah karakteristik atau fitur yang mungkin dimiliki atau tidak dimiliki oleh obyek. Atribut dibedakan menjadi dua yaitu atribut intrinsik dan atribut ekstrinsik. Atribut intrinsik adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan sifat aktual produk, sedangkan atribut ekstrinsik adalah segala sesuatu yang diperoleh dari aspek eksternal produk, seperti nama merek, kemasan dan label. Manfaat produk adalah hasil positif yang diberikan atribut kepada konsumen.

Menurut Stanton yang dikutip oleh Alma (2002:139) yang dikatakan atribut produk adalah seperangkat atribut baik berwujud maupun yang tidak berwujud, termasuk didalamnya masalah warna, harga, nama baik pabrik serta pelayanan pengecer yang diterima oleh pembeli guna memuaskan keinginannya.

Menurut Rismiati dan Suratno (2002:204), variabel-variabel produk yang perlu dibahas sehubungan dengan pemasaran produk adalah: atribut produk, merek, label dan pelayanan. Semua produk memiliki atribut yang berwujud seperti mutu, ciri-ciri, dan model. Semua atribut produk terbentuk dalam proses realisasi produk yang akhirnya dibuat prototipe produk. Setelah perusahaan memperkenalkan atribut produk dipasaran, maka ia akan menyempurnakan atribut produk agar bisa bertahan dalam menghadapi tantangan dalam siklus kehidupan produk. Dalam mengembangkan suatu produk mencakup


(35)

penetapan manfaat yang akan disampaikan produk, dimana manfaat dikomunikasikan dan disampaikan oleh atribut produk. Atribut produk (Tjiptono,2001:103) adalah unsur-unsur produk yang dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan untuk melakukan pembelian.

Menurut Tjiptono (2001:104) dan Rismiati (2002) Berikut akan diuraikan sehubungan dengan masing-masing atribut produk:

1. Mutu produk

Mutu adalah kemampuan yang bisa dinilai dari suatu merek dalam menjalankan fungsinya, maka mutu merupakan pengertian gabungan dari daya tahan, keandalan, ketepatan, kemudahan pemeliharaan dan perbaikan serta segala atribut lain.

2. Fitur produk (ciri-ciri produk)

Menurut Rismiati dan Suratno (2002:205) produk apapun dapat dipasarkan dengan ciri-ciri yang beragam. Perusahaan harus mengidentifikasikan mana ciri-ciri pokok produknya yang akan dipasang secara standar dan mana ciri-ciri pilihan (optional) yang lebih sesuai dengan kebutuhan konsumen. Ciri produk dipasaran merupakan suatu cara untuk memenangkan persaingan. Kenyataan bahwa banyak perusahaan sangat inovatif dalam menemukan ciri-ciri tambahan bagi produk-produk mereka yang lebih sesuai dengan keinginan konsumen. Sebuah produk yang ditawarkan dengan beraneka ragam macam fitur, fitur adalah alat bersaing untuk


(36)

membedakan produk perusahaan dari produk pesaing. Menjadi produsen pertama yang memperkenalkan fitur baru yang dibutuhkan dan bernilai adalah satu cara paling efektif untuk bersaing.

3. Rancangan produk (desain produk)

Cara lain untuk menambah nilai konsumen adalah melalui rancangan produk yang berbeda dari yang lain. Rancangan dapat menjadi salah satu alat untuk bersaing dalam pemasaran perusahaan. Desain adalah konsep yang lebih luas dibandingkan gaya. Gaya hanya menguraikan penampilan produk. Pada hakikatnya, desain yang cantik akan membawa keuntungan. Desain dapat menciptakan semacam kepribadian tersendiri sehingga memberikan keunggulan bila dibandingkan dengan produk pesaing yang kelihatan serupa. Dalam siklus kehidupan produk yang pada tahap penurunan, desain yang bagus dapat menggantikan produk baru. Desain bagus juga mampu menarik perhatian, meningkatkan kinerja produk, memberi keunggulan bersaing yang kuat dipasar sasaran, memperlihatkan nilai tertentu dan mempermudah konsumen dalam memilih barang.

4. Merek

Merek merupakan nama, istilah, tanda, simbol,warna, lambang atau

kombinasi atribut-atribut produk lainnya yang diharapkan dapat

memberikan identitas dan diferensiasi terhadap produk pesaing.


(37)

5. Kemasan

Pengemasan (packaging) merupakan proses yang berkaitan dengan

perancangan dan pembuatan wadah (container) atau pembungkus

(wrapper) untuk suatu produk.

6. Layanan pelengkap

Dewasa ini produk apapun tidak terlepas dari unsur jasa dan pelayanan, baik jasa itu sebagai produk inti (jasa murni) maupun jasa sebagai pelengkap. Produk inti umumnya sangat bervariasi antara tipe bisnis yang satu dengan tipe bisnis yang lain, tetapi layanan pelengkapnya memiliki kesamaan.

7. Jaminan (garansi)

Jaminan adalah janji yang merupakan kewajiban produsen atas produknya kepada konsumen, dimana para konsumen akan diberi ganti rugi bila produk ternyata tidak bisa berfungsi sebagaimana yang diharapkan atai dijanjikan. Jaminan bisa meliputi kualitas produk, reparasi, ganti rugi (uang kembali atau produk ditukar) dan sebagainya. Jaminan sendiri ada yang bersifat tertulis dan ada pula yang tidak tetulis. Dewasa ini sering seringkali jaminan dimanfaatkan sebagai aspek promosi, terutama pada produk-produk tahan lama.


(38)

Konsumen tidak hanya membeli produk sekedar memuaskan kebutuhan akan tetapi juga bertujuan memuaskan keinginan. Oleh karena itu produsen harus memperhatikan secara hati-hati kebijakan akan atribut suatu produknya.

Gambar 2.1: Atribut Produk Dari Beberapa Lapisan (Alma, 2001 : 98)

                     

Semua kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan atau produsen dalam menentukan dan mengembangkan atribut produknya, memperbaiki atribut produk lama, memperbanyak kegunaan dari atribut produk yang sudah ada.

1. Manfaat produk merupakan inti dari produk. Dimana setiap dari

produk yang dihasilkan harus memiliki kegunaan atau manfaat bagi pemakainya.

Harga

Manfaat Pembungkus

Garansi merek

Mutu

Model Promosi

Pengiriman Label Pelayanan Kelengkapan Produk Atribut Produk Formal Inti Produk


(39)

2. Atribut produk formal tediri dari pembungkus, merek, kualitas, label dan model. Atribut produk formal produk merupakan karakteristik dari produk yang akan ditawarkan dan merupakan pembeda dari produk satu dengan yang lainnya.

3. Kelengkapan produk terdiri dari harga, pelayanan, garansi, promosi dan pengiriman. Kelengkapan produk merupakan bagian produk dimana produk yang ditawarkan tersebut dapat memberikan nilai sehingga konsumen dapat memperolehnya.

  Dalam atribut produk Para pemasar berkewajiban untuk

memahami konsumen, mengetahui apa yang dibutuhkannya, apa seleranya dan bagaimana ia mengambil keputusan. Sehingga pemasar dapat memproduksi barang ataupun jasa yang sesuai dengan kebutuhan konsumen. Pemahaman yang mendalam mengenai konsumen akan memungkinkan pemasar dapat mempengaruhi keputusan konsumen. Sehingga konsumen mau membeli apa yang ditawarkan oleh pemasar. Fakta yang ditemukan dalam Purnomo (2000) dalam Jurnal Aplikasi Manajemen (2003:228) menyatakan bahwa atribut produk mempunyai pengaruh signifikan terhadap struktur keputusan pembelian.

Menurut Gito Sudarmo (2000 : 188), atribut produk adalah suatu komponen yang merupakan sifat-sifat produk yang menjamin agar produk tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan yang diinginkan oleh pembeli. Apabila suatu produk memiliki suatu atribut


(40)

atau sifat-sifat yang sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pembelinya, maka produk tersebut akan dianggap cocok oleh konsumen. Produk yang demikian akan menjadi produk yang akan berhasil. Atribut produk dapat berupa sesuatu yang berwujud atau

tangible maupun sesuatu yang tidak berwujud atau intangible. Atribut yang berwujud dapat berupa desain produk, bungkus, merek, dan sebagainya. Sedangkan yang tidak berwujud ini terdapat pada

angan-angan atau image konsumen terhadap nama merek yang diberikan

terhadap produk itu.

Menurut Enterprise (2009: 75) Pada atribut produk, yang berkaitan dengan atribut produk dari Handphone BlackBerry pada dasar media perangkat BlackBerry antara lain meliputi:

1. Keanekaragaman produk BlackBerry dari berbagai tipe BlackBerry, Bentuk fisik/bentuk nyata dari Handphone BlackBerry dalam berbagai tipe yang lain dan memiliki keistimewaan tersendiri dari setiap tipe tersebut, diantaranya BlackBerry Bold, BlackBerry javelin, BlackBerry curve Gemini, BlackBerry curve 9300, BlackBerry onyx, BlackBerry torch dan lain-lain. Dari setiap tipe tersebut menawarkan berbagai kemudahan dan fitur-fitur yang dimiliki oleh tipe-tipe tersebut yang dapat mempengaruhi konsumen sebelum konsumen mengambil keputusan dalam pembelian Handphone BlackBerry tersebut.


(41)

2. Tampilan menu BlackBerry merupakan tampilan pada layar Handphone dalam memandu pengguna didalam pengoperasian Handphone yang terdiri dari berbagai menu seperti pesan, aplikasi,

media, kontak, permainan, BlackBerry app world yang digunakan

sebagai pintu masuk dalam mendownload aplikasi tambahan yang

diinginkan, dan fitur-fitur lainnya.

3. Warna merupakan ragam pilihan dari Handphone BlackBerry yang

ditawarkan untuk menarik minat konsumen, diantaranya warna hitam, putih, merah dan ungu Dengan pilihan warna tersebut dapat menunjukkan keeleganan dan selera dari pengguna BlackBerry tersebut.

4. Tombol keypad adalah Tombol-tombol yang ada pada Handphone

BlackBerry untuk memudahkan konsumen dalam pengoperasiannya, maupun tombol kursor berupa trackpad dan trackball yang digunakan untuk menggeser mencari menu pada layar Handphone, selain berupa tombol ada juga pada Handphone BlackBerry tipe Torch yang

menggunakan tombol sentuh/touch pada layar ponsel untuk

mempermudahkan pengguna didalam pengoperasian Handphone.

5. Digital Camera Merupakan salah satu kecanggihan teknologi yang terdapat pada Handphone, yaitu dapat merekam dan memotret gambar

dimana kamera BlackBerry mempunyai ukuran dari 2 Mega Pixel


(42)

6. Kapasitas memori merupakan Kapasitas yang ditawarkan BlackBerry yang dapat dimanfaatkan untuk menyimpan gambar, suara, video serta fasilitas lainnya, dimana memori eksternal yang ditawarkan mempunyai daya tampung 2 GB (giga byte).

7. Handphone BlackBerry memiliki layanan fasilitas Facebook yaitu fasilitas dalam layanan internet jejaring sosial Facebook yang dapat

mempertemukan pengguna Facebook dengan teman-teman dari

pengguna Facebook dalam berkomunikasi, pada jejaring sosial ini.

8. Handphone BlackBerry memiliki layanan fasilitas Twitter yaitu

fasilitas dalam layanan internet jejaring sosial Twitter yang dapat

mempertemukan pengguna Twitter dengan teman-teman dari

pengguna Twitter dalam berkomunikasi, pada jejaring sosial ini.

9. Handphone BlackBerry menawarkan fasilitas BlackBery Messenger

yaitu fasilitas yang menjadi ciri khas dari setiap BlackBerry, merupakan fasilitas layanan chatting/obrolan sesama pengguna BlackBerry maupun forum grup.

10.Handphone BlackBerry dapat mengakses langsung Yahoo Messenger

yaitu fasilitas layanan chatting melalui media internet Yahoo, tidak hanya sesama pengguna BlackBery yang dapat melakukan chatting, tetapi semua orang yang memiliki email dan menjadi teman dalam


(43)

11.Handphone BlackBerry dapat mengakses fasilitas Email yaitu pengiriman pesan email pada pesan masuk dan pesan keluar email

dengan menggunakan Handphone BlackBerry.

12.Handphone BlackBerry memiliki fasilitas Browsing/Google yaitu

fasilitas jelajah internet sebagai sumber informasi dengan menggunakan

Handphone BlackBerry pada situs layanan google, pengguna

BlackBerry dapat mengakses langsung atau melakukan browsing. 13.Handphone BlackBerry memiliki fasilitas fourshared yaitu Layanan

dalam mendownload lagu dengan menggunakan Handphone

BlackBerry.

  Atribut produk yang bersifat teknis tercermin pada produk itu

atau yang merupakan inti dari produk itu (Core product), sedangkan atribut nonteknis dapat ditampilkan dalam beberapa macam bentuk antara lain:

1. Desain Produk

Desain atau bentuk produk merupakan atribut yang sangat penting untuk mempengaruhi konsumen agar mereka tertarik dan kemudian membelinya. Dalam praktik dapat dilihat bahwa desain produk dari merek yang satu berbeda dengan produk sejenis dengan merek yang lain. Menurut Tjiptono (2001: 103) cara lain untuk menambah kekhasan produk adalah dengan desain produk. Desain merupakan salah satu faktor yang perlu mendapat perhatian serius dari


(44)

manajemen khususnya team pengembangan produk. Hal tersebut terjadi karena desain adalah totalitas dari keistimewaan yang mempengaruhi cara penampilan dari fungsi suatu produk dalam hal kebutuhan konsumen. Produk yang dirancang dengan baik atau menarik perhatian konsumen lebih besar dan meningkatkan jumlah penjualan. Desain yang baik adalah mempunyai kegunaan atau manfaat yang dibutuhkan oleh konsumen. Jadi dapat disimpulkan desain adalah daya tarik yang terdapat dalam sebuah produk, yang dapat dilihat dari tampilan produk itu.

2. Bungkus atau kemasan

Menurut Tjiptono (2002:106) kemasan adalah wadah atau pembungkus produk. Pengemasan digunakan untuk melindungi produk selama dalam pengangkutan, kemasan juga digunakan menghindari dari kerusakan, pengotoran maupun penurunan mutu produk. Seringkali pembeli mengambil keputusan untuk membeli suatu barang hanya karena kemasannya yang lebih menarik dari kemasan produk lain yang sejenis. Jadi, jika ada produk yang sama mutunya, maupun bentuknya dan dan mereknya pun juga sudah sama-sama dikenal oleh pembeli, maka kecenderungannya pembeli akan memilih produk yang kemasannya lebih menarik. Dengan demikian kemasan dapat digunakan sebagai salah satu alat strategi bersaing dengan perusahaan yang memproduksi atau menjual produk yang sejenis. kegiatan pengemasan yang hendaknya direncanakan


(45)

secara matang, kemudian dilaksanakan secara baik. Cara pengemasan/pembungkusan yang baik akan menguntungkan perusahaan karena berbagai hal antara lain:

a. Bungkus yang indah akan/menarik akan menambah hasrat untuk membeli.

b. Bungkus yang khas akan mempermudah pembeli mengingat

produknya.

c. Bungkus yang baik akan melindungi kualitas produk. d. Mempermudah pengangkutan (transportasi).

e. Memudahkan penyimpanan dan penyusutan di rak toko (show

room).

Pemberian kemasan pada produk bisa memberikan tiga manfaat utama yaitu:

a. Manfaat komunikasi, manfaat utama kemasan adalah sebagai media pengungkapan informasi produk kepada konsumen, informasi tersebut meliputi cara menggunakan produk, komposisi produk dan informasi khusus (efek sampingan, frekuensi pemakaian yang optimal dan sebagainya). Informasi lainnya berupa segel atau simbol bahwa produk tersebut telah lulus pengujian atau disyahkan oleh instansi yang berwenang.

b. Manfaat Fungsional, kemasan seringkali pula memastikan peranan fungsional yang penting, seperti memberikan kemudahan, perlindungan dan penyimpanan.


(46)

c. Manfaat perseptual, kemasan juga bermanfaat dalam menanamkan persepsi tertentu dalam benak konsumen.

3. Merek (Brand)

c. Nama merek (brand name) diperlukan untuk membedakan dalam memasarkan produk hasil produksi suatu pabrik dengan pabrik yang lain. Dalam perkembangan bisnis yang semakin pesat ini nama merek semakin menduduki peranan yang besar, seringkali nama merek tertentu digunakan sebagai penilaian kualitas produk perusahaan oleh sebagian pembeli. Menurut Tjiptono (2005:104) Merek adalah sebuah nama, simbol, gambar, atau kombinasi dari tiga-tiganya yang bisa membedakan suatu produk tertentu dengan produk sejenis lainnya yang diperdagangkan dipasar. Bagi pembeli, merek merupakan jaminan hanya produk yang bersangkutan mempunyai mutu yang dapat memberikan kepuasan kepada mereka. Selain itu merek merupakan bagian yang sangat penting dalam sebuah produk dan merek juga bisa menambah nilai produk, merek memudahkan konsumen dalam mengidentifikasikan produk.

Agar merek bisa mencerminkan makna-makna yang ingin disampaikan, maka ada beberapa persyaratan yang harus diperhatikan yaitu: Mudah untuk diucapkan, mudah untuk dikenali, mudah untuk diingat, memiliki ciri khas tersendiri atau unik dan menggambarkan kualitas produk. Jadi dapat


(47)

disimpulkan merek adalah atribut utama yang dipertimbangkan oleh konsumen. Karena dengan merek konsumen akan mengetahui kualitas atau mutu dari suatu produk.

Ada enam makna yang bisa disampaikan melalui suatu

merek (Kotler, et al:1996 dalam Tjiptono, 2002:104), yaitu:

1. Atribut, sebuah merek menyampaikan atribut-atribut

tertentu, misalnya Marcedes mengisyaratkan mahal, tahan lama, berkualitas, nilai jual kembali yang tinggi, cepat dan sebagainya.

2. Manfaat, merek bukanlah sekedar sekumpulan atribut,

karena yang dibeli konsumen. Atribut harus diterjemahkan kedalam manfaat-manfaat fungsional dan atau emosional. Misal atribut mahal dapat diterjemahkan dalam manfaat emosional seperti “mobil ini dapat meningkatkan gengsiku”. Atribut tahan lama dapat dicerminkan dalam manfaat fungsional seperti “saya tidak perlu membeli mobil baru setiap beberapa tahun”.

3. Nilai-nilai, merek juga menyatakan nilai-nilai produsennya. Contohnya Marcedes berarti kinerja tinggi, keamanan, prestise, dan sebagainya.

4. Budaya, merek juga mungkin mencerminkan budaya

tertentu. Marcedes mencerminkan budaya jerman, yaitu terorganisasi, rapi, efisien dan berkualitas tinggi.


(48)

5. Kepribadian, merek juga dapat memproyeksikan kepribadian tertentu. Apabila merek itu menyangkut orang atau suatu obyek apa yang terbayangkan.

6. Pemakai, merek memberi kesan mengenai jenis konsumen

yang membeli atau menggunakan produknya.

Merek memegang peranan penting dalam pemasaran. Ada perbedaan yang cukup besar antara produk dan merek (Tjiptono, 2001:105).Produk hanyalah sesuatu yang dihasilkan pabrik, sedangkan merek merupakan sesuatu yang dibeli konsumen. Bila produk bisa dengan mudah ditiru oleh pesaing, maka merek selalu memiliki keunikan yang relatif sukar dijiplak. Merek berkaitan erat dengan persepsi, ssungguhnya persaingan yang terjadi antar perusahaan adalah pertarungan persepsi dan bukan sekedar pertarungan produk.

d. Trade Mark (merek dagang, simbol merek)

Trade mark adalah sebagian dari brand yang dinyatakan dalam bentuk simbol atau logo, desain, warna atau huruf tertentu. Cap atau simbol merupakan tanda untuk menunjukkan kepada yang berkepentingan, perusahaan mana penghasil produk tersebut. Trade mark atau merek dagang dilindungi undang-undang apabila sudah didaftarkan pada pemerintah, sehingga

perusahaan mempunyai hak


(49)

suatu produk yang menyampaikan informasi mengenai produk dan penjual. Sebuah simbol bisa merupakan bagian dari kemasan atau bisa pula dicantumkan dengan produk itu.

2.1.2.1.4 Kualitas Produk

Kualitas Produk merupakan salah satu faktor penentu seseorang dalam membeli produk. Menurut pendapat Handoko (2000: 54) kualitas adalah faktor yang terdapat dalam suatu produk tersebut bernilai sesuai dengan maksud untuk apa produk itu diproduksi. Kualitas ditentukan oleh sekumpulan kegunaan atau fungsinya termasuk didalamnya daya tahan, ketidaktergantungan pada produk atau komponen lain dan sebagainya, serta harga ditentukan oleh biaya produksi. Tuntutan terhadap aspek ini adalah dari sebuah produk yang dihasilkan sudah menjadi keharusan yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan kalau tidak menginginkan konsumen yang dimilikinya beralih kepada produk-produk pesaingnya yang dianggap memiliki kualitas produk yang lebih baik. Harga yang tinggi dalam sebuah produk biasanya memberikan kesan bahwa produk yang bersangkutan mempunyai kualitas yang tinggi. Dalam hal ini kita tidak boleh langsung bekesimpulan bahwa perusahaan harus mendesain kualitas setinggi-tingginya. Daftar-daftar yang terdapat dalam kualitas produk adalah ketahan lamaan, keterandalan, ketelitian, taraf kemudahan operasi dan perbaikan. Jadi dapat disimpulkan kualitas merupakan


(50)

kemampuan produk yang digunakan oleh para produsen untuk menarik pembeli. Selain terjamin dari sisi keamanan dan kenyamanan, pembelian perangkat BlackBerry melalui operator, akan memberikan jaminan purna jual yang lebih baik. Hal ini didapatkan karena adanya kepastian mengenai keaslian perangkat BlackBerry. BlackBerry akan mendapatkan garansi resmi dari RIM yang berlaku setahun penuh. Selain itu, juga akan mendapatkan kemudahan untuk bisa melakukan

upgrade system dan perbaikan BlackBerry pada saat BlackBerry sedang bermasalah.

2.1.2.1.5 Siklus Kehidupan Produk

Produk yang berhasil telah melalui beberapa tahapan mulai dari perkenalan awal sampai dengan penurunan dan penarikan penjualan dari pasar.

Menurut Boone dan Kurtz (2002 : 52), siklus hidup produk (ProductLife Cycle) terdiri dari empat tahap:

1. Peluncuran

Pada tahap awal siklus hidup produk, perusahaan berusaha untuk membangun permintaan produk baru yang ditawarkannya.

2. Pertumbuhan

Penjualan naik dengan cepat selama produk berada dalam tahap pertumbuhan. perusahaan menggunakan pendekatan orang per orang dan promosi yang terus menerus dalam mempengaruhi orang


(51)

lain untuk mencoba membeli produknya. Volume penjualan yang meningkat mulai mendatangkan keuntungan.

3. Kematangan

Pada awal kematangan, penjualan industri terus meningkat. Pada masa ini para pemasar menekankan pada segmentasi pasar dengan menambah variasi produk baru secara berkala yang disesuaikan dengan kelompok pelanggan yang berbeda. Banyak pemasar menurunkan harga untuk mempertingi daya tarik produk- produknya.

4. Penurunan

Penjualan dalam industri selama tahap penurunan menurun terus, Sejalan dengan perubahan pilihan konsumen atau adanya peluncuran inovasi produk yang penting, yang menyebabkan pola pembelian bergeser pada alternatif yang baru.

2.1.2.2 Harga

2.1.2.2.1 Pengertian Harga

Menurut Alma (2004 : 169), di dalam teori ekonomi pengertian harga, nilai dan utility merupakan konsep yang saling berhubungan Yang dimaksud dengan utility ialah suatu atribut yang melekat pada suatu barang yang memungkinkan barang tersebut dapat memenuhi

kebutuhan (needs), keinginan (wants) dan memuaskan konsumen


(52)

ditukarkan dengan produk yang ditawarkan. Jadi harga (price) adalah nilai suatu barang yang dinyatakan dalam uang.

Menurut Basu Swastha (2003 : 241) harga adalah jumlah uang (ditambah beberapa produk kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dan pelayanannya.

Menurut Kotler (2001 : 439) Harga memiliki dua peranan utama dalam proses pengambilan keputusan para pembeli yaitu peranan alokasi dan peranan informasi :

1. Peranan alokasi dan harga

fungsi harga dalam membantu para pembeli untuk memutuskan cara memperoleh manfaat atau utilitas tertinggi yang diharapkan berdasarkan daya belinya. Dengan demikian adanya harga dapat membantu para pembeli untuk memutuskan cara mengalokasikan daya belinya pada berbagai jenis barang dan jasa.

2. Peranan informasi dan harga

fungsi harga dalam mendidik konsumen mengenai faktor-faktor produk, seperti kualitas. Hal ini terutama bermanfaat dalam situasi dimana pembeli mengalami kesulitan untuk menilai faktor produk atau manfaatnya secara obyektif. Persepsi yang sering berlaku adalah bahwa harga yang mahal mencerminkan kualitas yang tinggi.

   


(53)

2.1.2.2.2 Tujuan Penetapan Harga

Menurut Fandy Tjiptono (2000 : 152) ada empat jenis tujuan penetapan harga, yaitu :

1. Tujuan berorientasi pada laba

Istilah ini dikenal dengan maksimisasi laba. Adanya tingkat laba yang sesuai atau yang diharapkan sebagai sasaran laba.

2. Tujuan Berorientasi pada Volume

Istilah ini bisanya disebut volume pricing objectives. Harga yang ditetapkan sedemikian rupa agar dapat mencapai target volume penjualan atau pangsa pasar.

3. Tujuan Berorientasi Pada Citra

Citra atau image suatu perusahaan dapat dibentuk melalui strategi penetapan harga. Perusahaan dapat menetapkan harga tinggi untuk membentuk atau mempertahankan citra prestisius. Pada hakekatnya baik penerapan harga tinggi maupun rendah bertujuan untuk meningkatkan persepsi konsumen terhadap keseluruhan bauran produk yang ditawarkan perusahaan.

4. Tujuan Stabilitas Harga

Dalam pasar yang konsumennya sangat sensitif terhadap harga, bila suatu perusahaan menurunkan harganya, maka para pesaingnya harus menurunkan pula harga mereka. Kondisi seperti ini yang mendasari terbentuknya tujuan stabilisasi harga dalam industri tertentu yang produknya sangat terstandarisasi. Tujuan stabilisasi


(54)

dilakukan dengan jalan menetapkan harga untuk mempertahankan hubungan yang stabil antara harga suatu perusahaan dan harga pemimpin industri.

5. Tujuan-Tujuan Lainnya

Harga dapat pula ditetapkan dengan tujuan mencegah masuknya pesaing, mempertahankan loyalitas pelanggan, mendukung penjualan ulang atau menghindari campur tangan pemerintah.

2.1.2.2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penetapan Harga

Menurut Swastha (2001 : 240), faktor-faktor yang mempengaruhi penetapan harga, yaitu :

1. Keadaan Perekonomian

Keadaan perekonomian sangat mempengaruhi tingkat harga yang berlaku. Misalnya, di Indonesia setelah ada keputusan Pemerintah 15 November 1978 yang mencantumkan nilai tukar $ 1,- (satu dollar) Amerika dari Rp 415,00 menjadi Rp 625,00 terjadilah reaksi di kalangan masyarakat khususnya masyarakat bisnis. Reaksi spontan terhadap keputusan tersebut adalah adanya kenaikan harga-harga

2. Penawaran dan Permintaan

Permintaan adalah sejumlah barang yang dibeli oleh pembeli pada tingkat harga tertentu. Pada umumnya, tingkat harga yang lebih rendah akan mengakibatkan jumlah yang diminta lebih besar.


(55)

Penawaran adalah suatu jumlah yang ditawarkan oleh penjual pada suatu tingkat harga tertentu. Pada umumya, harga yang lebih tinggi mendorong jumlah yang ditawar lebih besar.

3. Elastisitas Permintaan

Sifat permintaan pasar ini tidak hanya mempengaruhi penentuan harganya tetapi juga mempengaruhi volume yang dapat dijual. untuk beberapa jenis barang, Harga dan volume penjualan ini dibanding terbalik, artinya jika terjadi kenaikan harga maka penjualan akan menurun dan sebaliknya.

4. Persaingan

Harga jual beberapa macam barang sering dipengaruhi oleh keadaan persaingan yang ada. Barang-barang dari hasil pertanian misalnya, dijual dalam keadaan persaingan murni. Banyaknya penjual dan pembeli ini akan mempersulit penjual perseorangan untuk menjual dengan harga lebih tinggi kepada pembeli yang lain.

5. Biaya

Biaya merupakan dasar dalam penentuan harga, sebab suatu tingkat harga yang tidak dapat menutup biaya akan mengakibatkan kerugian. sebaliknya, apabila suatu tingkat harga melebihi semua biaya, baik biaya produksi, biaya operasi maupun biaya non operasi, akan menghasilkan keuntungan.


(56)

6. Tujuan Perusahaan

penetapan harga suatu barang sering dikaitkan dengan tujuan-tujuan yang akan dicapai. setiap perusahaan tidak selalu mempunyai tujuan yang sama dengan perusahaan lainnya. tujuan-tujuan yang hendak dicapai tersebut antara lain :

a. Laba maksimum

b. Volume penjualan tertentu c. Penguasa pasar

d. Kembalinya modal yang tertanam dalam jangka waktu tetentu.

7. Pengawasan Pemerintah

Pengawasan pemerintah juga merupakan faktor penting dalam penentuan harga. Pengawasan pemerintah tersebut dapat diwujudkan dalam bentuk : penentuan harga maksimum dan minimum, diskriminasi harga, serta praktek-praktek lain yang mendorong atau mencegah usaha-usaha ke arah monopoli.

2.1.2.3 Distribusi

2.1.2.3.1 Pengertian Distribusi

Secara garis besar, pendistribusian dapat diartikan sebagai kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen ke konsumen, sehingga penggunaannya sesuai dengan yang diperlukan (jenis, jumlah, harga, tempat, dan saat dibutuhkan). Dalam pelaksanaan aktivitas-aktivitas


(57)

distribusi, perusahaan kerapkali harus bekerjasama dengan berbagai perantara (middleman) dan saluran distribusi (distribution channel) untuk menawarkan produknya ke pasar.

Fandy Tjiptono (2000 : 187), saluran distribusi adalah rute atau rangkaian perantara, baik yang dikelola pemasar maupun yang

independent, dalam menyampaikan barang dari produsen ke konsumen. Menurut Angipora (2002 : 296), saluran distribusi sebagai himpunan perusahaan dan perorangan yang mengambil alih hak/membantu dalam mengalihkan hak atas barang atau jasa tersebut berpindah tangan dari produsen ke konsumen.

Dari kedua definisi tersebut diatas, maka dapat disimpulkan bahwa saluran distribusi adalah lembaga yang terlibat dalam proses penyampaian barang atau jasa dari produsen ke konsumen sebagai pihak yang memerlukan/membutuhkan produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan.

2.1.2.3.2 Menentukan Banyaknya Saluran Distribusi

Menurut Swastha dan Irawan (2002 : 302), dalam hal ini produsen mempunyai tiga alternatif pilihan, yaitu :

1. Distribusi Intensif

Dilakukan untuk produsen yang menjual barang konvinien, perusahaan berusaha untuk menggunakan penyalur, terutama pengecer sebanyak-banyaknya untuk mendekati dan mencapai


(58)

konsumen. Hal ini dimaksudkan untuk mempercepat pemenuhan kebutuhan konsumen. Makin cepat kebutuhan konsumen terpenuhi maka konsumen makin merasakan adanya kepuasan.

2. Distribusi Selektif

Perusahaan yang menggunakan distribusi selektif berusaha memilih suatu jumlah pedagang besar dan atau pengecer yang terbatas pada suatu daerah geografis, produk yang disalurkan biasanya tergolong baru, barang khusus. Penggunaan saluran selektif dimaksudkan untuk meniadakan penyalur yang tidak menguntungkan dan meningkatkan volume penjualan dengan jumlah transaksi lebih terbatas.

3. Distribusi Ekslusif

Distribusi ini dilakukan oleh perusahaan dengan hanya menggunakan satu pedagang besar atau pengecer dalam daerah atau pasar tertentu. Jadi produsen atau penyedia hanya menjual produknya kepada satu pedagang besar atau satu pengecer saja.

2.1.2.3.3 Pengendalian Saluran Distribusi

Produsen yang menjual produknya melalui penyalur atau distributor harus dapat merancang produk dan program pemasaran yang menarik. Untuk membuat agar penyalur lebih terikat pada produsen. Menurut Swastha dan Irawan (2002 : 307), maka produsen harus mengambil beberapa kebijakan, antara lain :


(59)

1. Produsen harus menyatakan bahwa tugasnya tidak berakhrir pada saat produk terjual, tetapi masih perlu memberikan pelayanan sesudah penjualan kepada pembeli akhir.

2. Produsen harus menyatakan bahwa masalah yang dihadapi

penyalur merupakan masalah bagi produsen dan tidak dapat diabaikan jika ingin mempertahankan posisi pasarnya.

3. Produsen harus member ganti kepada penyalur atas garansi dan

servis lain yang diberikan kepada pembeli.

4. Produsen harus dapat memberikan semangat kepada penyalur

dengan member sejumlah insentif, misalnya berupa proteks, konsensi harga, dan sebagainya.

2.1.2.3.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Saluran Distribusi

Menurut Swastha (2001 : 299), faktor-faktor yang mempengaruhi saluran distribusi, yaitu :

1. Pertimbangan Pasar

Beberapa faktor pasar yang harus dipertimbangkan adalah :

a. Konsumen atau pasar industri, apabila pasarnya berupa pasar industri, maka pengecer jarang atau bahkan tidak pernah digunakan dalam saluran ini.

b. Jumlah pembeli potensial, jika jumlah konsumen relatif kecil dalam pasarnya, maka perusahaan dapat mengadakan penjualan secara langsung kepada pemakai.


(60)

c. Konsentrasi pasar secara geografis, untuk daerah konsentrasi yang mempunyai tingkat kepadatan yang tinggi, maka perusahaan dapat menggunakan distributor industri.

d. Jumlah pesanan, jika jumlah pesanan yang dibeli oleh pemakai industri tidak begitu besar atau relatif kecil, maka perusahaan dapat menggunakan distributor industri (untuk barang-barang jenis perlengkapan operasi).

e. Kebiasaan dalam pembelian, kebiasaan membeli dari

konsumen akhir dan pemakai industri sangat berpengaruh pula terhadap kebijakan dalam penyaluran.

2. Pertimbangan Barang

Beberapa faktor yang dipertimbangkan dari segi barang, antara lain a. Nilai unit, jika nilai unit dari barang yang diual relatif rendah

maka saluran distribusinya pendek atau langsung.

b. Besar dan berat barang, manajemen harus mempertimbangkan

ongkos angkut dalam hubungannya dengan nilai barang secara keseluruhan dimana besar dan berat barang sangat menentukan. c. Mudah rusaknya barang, jika barang yang dijual mudah rusak

maka perusahaan tidak perlu menggunakan perantara, jika ingin menggunakan perantara maka harus dipilih perantara yang memiliki fasilitas penyimpanan yang cukup baik.


(61)

d. Sifat teknis, dalam hal ini produsen harus mempunyai penjual yang dapat menerangkan berbagai masalah teknis penggunaan dan pemeliharaannya.

e. Barang standard dan pesanan, jika barang yang dijual berupa barang standard maka dipelihara sejumlah persediaan pada penyalur, sebaliknya jika barang berdasarkan pesanan maka penyalur tidak perlu memelihara persediaan.

f. Luasnya produk line, jika perusahaan membuat satu macam

barang saja maka penggunaan pedagang besar sebagai penyalur adalah baik dan sebaliknya jika macam barangnya banyak maka perusahaan dapat menjual langsung kepada pengecer.

3. Pertimbangan Perusahaan

Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan adalah :

a. Sumber pembelanjaan, penggunaan saluran distribusi langsung atau pendek biasanya memerlukan jumlah dana yang lebih besar.

b. Pengalaman dan kemampuan manajemen, biasanya perusahaan

yang menjual barang baru atau ingin memasuki pasar baru, lebih suka menggunakan perantara karena umumnya perantara sudah mempunyai pengalaman, sehingga manajemen dapat mengambil pelajaran dari hal tersebut.

c. Pengawasan saluran, faktor pengawasan saluran kadang-kadang menjadi pusat perhatian produsen dalam kebijaksanaan saluran


(62)

distribusinya. Pengawasan akan lebih mudah dilakukan jika saluran distribusinya pendek.

d. Pelayanan yang diberikan oleh penjual, jika produsen mau

memberikan pelayanan yang lebih baik seperti membangun etalase, mencarikan pembeli untuk perantara, maka akan banyak perantara yang bersedia menjadi penyalurnya.

4. Pertimbangan Perantara

Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan adalah :

a. Pelayanan yang diberikan oleh perantara, jika perantara mau memberikan pelayanan yang baik, maka produsen akan bersedia menggunakannya sebagai penyalur.

b. Kegunaan perantara, perantara akan digunakan sebagai penyalur apabila ia dapat membawa barang produsen dalam persaingan dan selalu memberikan usul tentang barang baru.

c. Sikap perantara terhadap kebijaksanaan produsen, kalau

perantara bersedia menerima resiko yang dibebankan oleh produsen, maka produsen dapat memilihnya sebagai penyalur. d. Volume penjualan, dalam hal ini produsen cenderung memilih

perantara yang dapat menawarkan barangnya dalam volume yang besar untuk jangkan waktu yang lama.

e. Ongkos, jika ongkos dalam penyaluran barang dapat lebih

ringan dengan digunakannya perantara, maka hal ini dapat dilakukan terus.


(63)

2.1.2.4 Promosi

2.1.2.4.1 Pengertian Promosi

Promosi merupakan salah satu bagian dalam bauran pemasaran yang sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam memasarkan produk atau jasa.

Menurut Rambat Lupiyoadi (2001 : 108), kegiatan promosi bukan saja berfungsi sebagai alat komunikasi antara perusahaan dan konsumen, melainkan juga sebagai alat untuk mempengaruhi konsumen dalam kegiatan membeli/penggunaan jasa sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya. Hal ini dilakukan dengan menggunakan alat-alat promosi.

  Menurut Basu Swastha dan Irawan (2001 : 349), promosi dapat

diartikan sebagai arus informasi atas persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran.

Berdasarkan pendapat diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa promosi memegang peranan penting bagi perusahaan untuk dapat mengenalkan produknya sehingga diminati dan akhirnya dibeli oleh konsumen.


(64)

2.1.2.4.2 Tujuan Promosi

Menurut Swasta dan Irawan dalam bukunya Manajemen Pemasaran (2001 : 353) tujuan promosi adalah sebagai berikut :

1. Memodifikasi tingkah laku

Dengan melakukan komunikasi dalam berbagai alasan antara lain : mencari kesenangan, mencari bantuan, memberi pertolongan, memberi informasi, mengemukakan pendapat dan ide-ide.

2. Memberitahu

Untuk memberitahu atau mengabarkan kepada pasar yang dituju tentang penawaran perusahaan. Promosi yang bersifat informasi ini sangat penting bagi konsumen karena dapat membantu dalam mengambil keputusan untuk membeli.

3. Membujuk

Bersifat mengajak atau merayu pembeli untuk membeli produk yang ditawarkan. Promosi tersebut diharapkan untuk mendorong pembeli agar dapat memberi pengaruh dalam waktu yang lama terhadap perilaku pembeli.

4. Mengingat

Bersifat mengingatkan, dilakukan terutama untuk mempertahankan suatu produk dihati masyarakat.


(65)

2.1.2.4.3 Promotional Mix

Menurut Swastha (2001 : 349), Promotional Mix adalah

kombinasi strategi yang paling baik dari variabel-variabel periklanan,

personal selling, dan alat promosi yang lain, yang semuanya dirancang untuk mencapai tujuan program penjualan.

Menurut Gito Sudarmo (2001 : 214), alat-alat yang dapat dipergunakan untuk mempromosikan produknya, pengusaha dapat memilih beberapa cara yaitu :

1. Advertising (periklanan)

Advertising merupakan alat utama bagi pengusaha untuk

mempengaruhi konsumennya. Advertising ini dapat dilakukan oleh pengusaha lewat surat kabar, radio, majalah, bioskop, televisi, ataupun dalam bentuk poster-poster yang dipasang dipinggir jalan atau tempat-tempat yang strategis. dengan membaca atau melihat

advertising ini diharapkan para konsumen atau calon konsumen akan terpengaruh lalu tertarik untuk membeli produk tersebut. oleh karena itu maka advertising ini haruslah dibuat sedemikian rupa sehingga menarik perhatian para pembacanya.

2. Sales Promotion (promosi penjualan)

Promosi penjualan merupakan kegiatan perusahaan untuk menjajakan produk yang dipasarkan sedemikan rupa sehingga konsumen akan mudah untuk melihatnya dan bahkan dengan cara


(66)

penempatan dan pengaturan tertentu maka produk tersebut akan menarik perhatian konsumen.

3. Personal Selling (penjualan tatap muka)

Personal Selling merupakan kegiatan perusahaan untuk melakukan kontak langsung dengan para calon konsumennya. Dengan kontak langsung ini diharapkan akan terjadi hubungan atau interaksi yang positif antara pengusaha dengan calon konsumennya itu.

Kontak langsung iu akan dapat mempengaruhi secara lebih intensif para konsumennya karena dalam hal ini pengusaha dapat mengetahui keinginan dan selera konsumennya serta gaya hidupnya dan dengan demikian maka pengusaha dapat menyesuaikan cara pendekatan atau komunikasinya dengan konsumen itu secara lebih tepat yang sesuai dengan konsumen yang bersangkutan.

4. Publication (publisitas)

Publisitas merupakan cara yang biasa digunakan juga oleh

pengusaha untuk membentuk pengaruh secara tidak langsung kepada konsumen agar mereka menjadi tahu dan menyenangi produk yang dipasarkan. Cara ini dilakukan dengan cara memuat berita tentang produk atau perusahaan yang menghasilkan produk tersebut di media massa, misalnya saja berita di surat kabar, berita di radio, atau televisi maupun majalah tertentu dan sebagainya. Dengan memuat berita itu maka para pembaca secara tidak langsung telah dipengaruhi oleh berita tersebut.


(67)

2.1.2.4.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Promosi

Menurut Swastha (2001 : 355), faktor-faktor yang mempengaruhi promosi adalah sebagai berikut :

1. Jumlah Dana

Jumlah dana yang tersedia merupakan faktor penting yang mempengaruhi promotional mix. Perusahaan yang memiliki dana yang lebih besar, kegiatan promosinya akan lebih afektif dibandingkan dengan perusahaan yang hanya mempunyai sumber dana lebih terbatas. Oleh karena itu, bagi perusahaan yang kurang kuat kondisi keuangannya akan lebih baik mengadakan periklanan pada majalah atau surat kabar daripada mengadakan personal selling. Hal ini disebabkan karena penggunaan media periklanan dapat mencapai jumlah calon pembeli lebih banyak di samping daerah operasinya yang lebih luas. dengan demikian ongkos per orang menjadi lebih rendah.

2. Sifat Pasar

Beberapa macam sifat pasar yang mempengaruhi promotional

mix ini meliputi :

a. Luas Pasar Geografis

Perusahaan yang hanya memiliki pasar lokal sering mengadakan kegiatan promosi yang berbeda dengan perusahaan yang memiliki pasar nasional atau internasional.


(68)

b. Konsentrasi Pasar

Konsentrasi pasar ini dapat mempengaruhi strategi promosi yang dilakukan oleh perusahaan terhadap : jumlah calon pembeli, jumlah pembeli potensial yang macamnya berbeda-beda, dan konsentrasi secara nasional. Perusahaan yang hanya memusatkan penjualnnya pada satu kelompok pembeli saja, maka penggunaan alat promosinya akan berbeda dengan peerusahaan yang menjal pada semua kelompok pembeli.

c. Macam Pembeli

Strategi promosi yang dilakukan oleh perusahaan juga dipengarui oleh obyek atau sasaran dalam kampanye penjualannya, apakah pembeli industri, konsumen rumah tangga, atau pembeli lainnya. Sering perantara pedagang ikut menentukan atau ambil bagian dalam pelaksanaan program promosi perusahaan.

d. Jenis Produk

Faktor lain yang turut mempengaruhi strategi promosi perusahaan adalah jenis produknya, apakah barang konsumsi atau barang industri. Dalam mempromosikan barang konsumsi juga macam-macam, apakah barang konvinien,

shopping, atau barang special. Pada barang industri pun juga demikian, cara mempromosikan instalasi akan berbeda dengan perlengkapan operasi.


(69)

4. Tahap-Tahap Dalam Siklus Kehidupan Barang

a. Tahap perkenalan, perusahaan harus menjual kepada pembeli dengan mempromosikan produk tersebut secara umum sebelum mempromosikan satu merek tertentu. Pada saat mempromosikan produk baru atau pada saat memasuki daerah pemasaran yang baru, kegiatan personal selling dapat lebih ditonjolkan daripada kegiatan yang lain.

b. Tahap pertumbuhan, kedewasaan, dan kejenuhan perusahaan

dapat menitik beratkan periklanan dalam kegiatan promosinya.

c. Tahap kemunduran atau penurunan, perusahaan harus sudah

membuat produk baru atau produk yang lebih baik. Ini disebabkan karena produk yang lama penjualannya sudah tidak menentu dan tingkat labanya semakin menurun, bahkan usaha-usaha promosinya sudah tidak menguntungkan lagi.

2.1.3 Perilaku Konsumen

Agar dapat mengetahui konsep pemasaran dengan baik, kita harus mengetahui perilaku konsumen, supaya perusahaan dapat merencang suatu bentuk strategi pemasaran sedemikian rupa sehingga dapat memperoleh tanggapan efektif dari konsumen. Pemahaman perilaku konsumen dibutuhkan untuk memahami kebutuhan dan keinginan konsumen, hal ini merupakan kewajiban bagi perusahaan khususnya bagi


(70)

manajer pemasaran agar dapat merumuskan kebijakan pemasaran yang tepat. Pemahaman perilaku konsumen dapat membantu manajer merencanakan, pelaksanaan, pengendalian strategi pemasaran dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan yakni laba, market share, dan sebagainya.

Dengan adanya perubahan perilaku konsumen yang sejalan dengan perubahan lingkungan bisnis, perlu mendapatkan perhatian dari perusahaan. Kenyataannya, perilaku konsumen tidaklah mudah untuk dipelajari karena banyak kendala yang harus dihadapi. Mengingat banyaknya variabel yang mempengaruhi perilaku konsumen dan kecenderungan cepat bereaksi maka pengamatan pada perilaku konsumen yang dilakukan hendaknya tidak hanya sebatas pada bagian yang tampak saja, tetapi hendaknya juga bagian yang tidak tampak atau sulit diamati seperti perilaku konsumen hingga pada proses pembelian.

2.1.3.1 Pengertian Perilaku Konsumen

Tujuan kegiatan pemasaran adalah mempengaruhi pembeli untuk membeli barang atau jasa perusahaan pada saat mereka membutuhkan. Hal tersebut sangat penting bagi pemasaran untuk memenuhi, mengapa dan bagaimana tingkah laku konsumen, sehingga perusahaan dapat mengembangkan produknya, menentukan harga, promosi, dan mendistribusikannya secara lebih baik.


(71)

Menurut Assauri (2002 : 123), persepsi yang menimbulkan seorang pembeli terhadap suatu produk dengan merek tertentu.

Sedangkan menurut Basu Swastha DH dan T Hani Handoko (2003 : 54), mendefinisikan perilaku konsumen sebagai berikut :

Perilaku konsumen adalah kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang dan jasa termasuk didalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan lain.

Dari pendapat para ahli tersebut, perilaku konsumen dapat diambil kesimpulan bahwa perilaku konsumen merupakan suatu kegiatan konsumen yang secara langsung terlibat dalam proses untuk mendapatkan dan menggunakan barang dan jasa.

2.1.3.2 Teori-Teori Perilaku Konsumen

Menurut Simamora (2004 : 3), teori-teori yang mendukung perilaku konsumen, yaitu :

1. Toeri Ekonomi

Dalam ilmu ekomoni, bahwa manusia adalah makhluk ekonomi yang selalu berusaha memaksimalkan kepuasannya dan selalu bertindak rasional. Para konsumen akan berusaha memaksimalkan kepuasannya selama kemampuan finansialnya memungkinkan. Mereka memiliki pengetahuan tentang alternative produk yang dapat


(1)

4.5.2. Faktor Dominan

Selanjutnya, untuk melihat faktor yang dominan adalah melihat faktor awal dan variabel bebas yang berpengaruh paling dominan terhadap faktor I. Dari tabel 4.11. di atas dapat dilihat bahwa seluruh variabel yang dipertimbangkan konsumen dalam memutuskan membeli Handphone BlackBerry. Oleh karena itu faktor I dari keseluruhan variabel yang dipertimbangkan, variabel Fasilitas Email (X11) dengan nilai Loading

sebesar 0.924 lebih besar dibandingkan dengan nilai koefisien determinasi untuk variabel yang lain dari nilai faktor I. Dengan demikian faktor dominan yang dipertimbangkan konsumen dalam memutuskan

membeli Handphone BlackBerry, telah terbukti dengan menghasilkan variabel Fasilitas Email (X11) lebih besar dibandingkan dengan

variabel- variabel lain sebagai variabel yang dipertimbangkan

konsumen dalam memutuskan membeli Handphone BlackBerry.


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

1. Dari 19 variabel yang ada diturunkan dari 6 faktor sebagaimana dalam hipotesis setelah dilakukan reduksi dengan menggunakan analisis faktor diperoleh 11 variabel yang tercakup dalam enam faktor dan membentuk variabel baru yaitu : faktor I terdiri atas Keanekaragaman Produk BlackBerry Dan Fasilitas Email; faktor II terdiri atas Fasilitas

Browsing/Google dan Fasilitas fourshared; faktor III terdiri atas Fasilitas

Facebook; faktor IV terdiri atas Service dan Fasilitas BlackBerry Messenger; faktor V terdiri atas Tampilan menu BlackBerry dan Brand image; faktor VI terdiri atas Fasilitas Yahoo Messenger dan Kapasitas Memori;. Sedangkan sebelas faktor baru tersebut terdiri atas:

Keanekaragaman Produk BlackBerry, Fasilitas Email, Fasilitas

Browsing/Google, Fasilitas fourshared, Fasilitas Facebook, Service,

Tampilan menu BlackBerry, Brand image, Fasilitas Yahoo Messenger, dan Kapasitas Memori.

2. Faktor I samapai dengan VI berperan penting dalam menghasilkan output keputusan konsumen dalam membeli Handphone BlackBerry (Y) yang ditunjukkan dengan nilai kumulatif varians total yang mncapai 60,420%, dengan faktor I sebesar 14,112%, faktor II sebesar 11,376%, faktor III


(3)

sebesar 10,821%, faktor IV sebesar 9,776%, faktor V sebesar 7,399%, faktor VI sebesar 6,936%.

3. Faktor di luar antara Faktor I sampai VI hanya akan memberikan

kontribusi sebesar 100% - 60,420% = 39,580% sebagai keputusan konsumen dalam membeli Handphone BlackBerry.

5.2. Saran

1. Dengan memperhatikan variabel yang dominan yakni Faktor I diharapkan Pihak manajemen Handphone BlackBerry lebih meningkat kualitas produknya karena ada kecenderungan variabel Keanekaragaman produk BlackBerry, agar produk tersebut dapat lebih divariasikan dan menunggu trobosan-trobosan terbaru yang akan dikeluarkan produk tersebut, serta konsumen dalam hal ini juga mempertimbangkan fasilitas yang ada, agar konsumen dapat mendapatkan kepuasan dalam produk tersebut.

2. Dari variabel-variabel yang dipertimbangkan dalam keputusan konsumen dalam membeli Handphone BlackBerry sebaiknya dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan penyempurnaan strategi pemasarannya karena masih ada kekurangan-kekurangan dari masing-masing variabel.


(4)

3. Kepada peneliti lain yang mempunyai minat untuk mengkaji masalah yang sama disarankan untuk meneliti faktor-faktor lain diluar 6 faktor yang diajukan semula serta mencari besarnya pengaruh faktor-faktor yang sudah dianalisis terhadap keputusan konsumen dalam membeli Handphone BlackBerry.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Alma, Buchori, 2000, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Penerbit, Alfabeta, Bandung.

Alma, 2001, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, edisi Revisi, Penerbit, Alfabeta, Bandung.

Angipora, Marius P, 2000, Dasar-Dasar Pemasaran , Penerbit Indeks, Jakarta. Catur, E dan Ig. Bondan, 2001, Pemasaran Barang dan Jasa, Penerbit Kanisius,

Yogyakarta.

Enterprise, Jubilee, 2009, Aplikasi Top BlackBerry, Penerbit Elex Media Komputindo, Jakarta.

Kotler, Philip, 2000, Manajemen Pemasaran , Penerbit Indeks, Jakarta. ___________, 2001, Manajemen Pemasaran, Penerbit Perhallindo, Jakarta. ___________, 2007, Manajemen Pemasaran , Penerbit Indeks, Jakarta. Malhotra, 2002, Riset Pemasaran , Penerbit Graha Ilmu,Yogyakarta. _______, 2004, Riset Pemasaran, Penerbit Graha Ilmu,Yogyakarta.

Mowen, C Jophn dan Michael Minor, 2002, Perilaku konsumen, jilid 1 dan 2, Penerbit Airlangga, Jakarta.

Rismiati, E, Catur dan Suratno, Ig Bondan, 2003, Pemasaran Barang dan Jasa,

Penerbit Kanisius, Yogyakarta.

Sarwono, Jonathan, 2006, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta.

Sciffman dan Kanuk, 2000, Perilaku Konsumen , Penerbit PT Gramedia

Widiasarana, Jakarta.

Simamora, Henry, 2005, Panduan Riset Perilaku Konsumen, Penerbit Graha Ilmu,Yogyakarta.

Sudarmo, Gito, 2000, Manajemen Pemasaran Edisi 1, Penerbit BPFE,

Yogyakarta.

Sugiyono, 2008, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D , Penerbit Alfabeta, Bandung.


(6)

Swastha, Basu, 2001, Azas-azas Marketing Edisi Ketiga , Penerbit Liberty, Yogyakarta.

Swastha, Basu dan Irawan, 2001, Manajemen Pemasaran Modern , Penerbit Lembaga Manajemen AMP, Yogyakarta.

Swastha, Basu dan Tani handoko, 2000, Manajemen Pemasaran analisa perilaku konsumen, Edisi pertama, Penerbit Andi Offset, Yogyakarta.

Tjiptono, Fandy, 2001, Strategi Pemasaran, Penerbit Andi, Yogyakarta. _____________, 2002, Strategi Pemasaran, Penerbit Andi, Yogyakarta.

Umar, Husein, 2002, Riset pemasaran dan Perilaku Konsumen, Penerbit

Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Wibisono, Dermawan, 2003, Riset Bisnis, Penerbit Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Yasmin, Sofyan dan Heri Kurniawan, 2009, SPSS complete teknik analisis statistik, Penerbit Salemba Infotek, Jakarta.

www.berryindo.com www.http//chip.co.id www:http//detikinet.com


Dokumen yang terkait

Analisis Atribut–Atribut Produk yang Dipertimbangkan Konsumen Dalam Pembelian Sepeda Motor Honda Beat Pada Mahasiswa FISIP Universitas Sumatera Utara

0 3 110

PENGARUH ATRIBUT PRODUK, HARGA, DAN DISTRIBUSI TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI HANDPHONE BLACKBERRY (Studi Kasus Pada Mahasiswa Fisip Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur).

0 0 108

ANALISIS ATRIBUT PRODUK YANG DIPERTIMBANGKAN KONSUMEN DALAM MEMBELI HANDPHONE MEREK SAMSUNG BERSISTEM OPERASI ANDROID (Studi Kasus Pada Mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur).

0 1 132

ANALISIS ATRIBUT PRODUK YANG DIPERTIMBANGKAN KONSUMEN DALAM MEMBELI HANDPHONE MEREK SAMSUNG BERSISTEM ANDROID (Studi Kasus Pada Mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur).

0 0 132

FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN MAHASISWA DALAM MEMILIH TEMPAT KOS (Studi Kasus Pada Mahasiswa UPN “Veteran” Jawa Timur).

1 2 121

FAKTOR - FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN KARTU FLEXI (Studi Kasus Pada Mahasisiwa FISIP UPN “Veteran” Jawa Timur).

0 1 118

ANALISIS ATRIBUT PRODUK YANG DIPERTIMBANGKAN KONSUMEN DALAM PEMBELIAN HANDPHONE BLACKBERRY (Studi Kasus Pada Mahasiswa FISIP UPN “Veteran” Jawa Timur)

0 0 23

FAKTOR - FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN KARTU FLEXI (Studi Kasus Pada Mahasisiwa FISIP UPN “Veteran” Jawa Timur)

0 0 19

ANALISIS ATRIBUT PRODUK YANG DIPERTIMBANGKAN KONSUMEN DALAM MEMBELI HANDPHONE MEREK SAMSUNG BERSISTEM ANDROID (Studi Kasus Pada Mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur)

0 0 23

PENGARUH ATRIBUT PRODUK, HARGA, DAN DISTRIBUSI TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI HANDPHONE BLACKBERRY (Studi Kasus Pada Mahasiswa Fisip Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur)

0 0 18