4.3 Analisis Hasil Penelitian 4.3.1 Uji Validitas dan Reliabilitas
Kesahihan validast berkaitan dengan persoalan apakah alat tersebut mampu mengukur apa yang hendak diukur. Keandalan reliabilitas
berkaitan dengan kemantapan atau stabilitas atas hasil pengamatan.
4.3.1.1 Uji Validitas Instrumen
Validitas Instrumen merupakan ukuran seberapa cermat suatu instrumen dikatakan valid apabila instrumen tersebut mampu mengukur apa
yang hendak diukur pada masing-masing indikator. Berdasarkan data hasil uji coba, skor setiap butir pertanyaan dikorelasikan dengan skor total setiap
butir. Butir yang mempunyai korelasi positif dengan skor total setiap butir serta korelasinya yang tinggi menunjukkan bahwa butir tersebut mempunyai
validasi yang tinggi. Biasanya syarat minimum untuk dianggap memenuhi syarat jika r = 0,30. Dari uji coba tersebut sebagai mana lampiran 5 telah
diperoleh hasil sebagai berikut:
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas
Indikator Korelasi Signifikansi
Hasil X
1
0,557 0,000
Valid X
2
0,527 0,000
Valid X
3
0,508 0,000
Valid X
4
0,663 0,000
Valid X
5
0,631 0,000
Valid X
6
0,644 0,000
Valid X
7
0,617 0,000
Valid X
8
0,618 0,000
Valid X
9
0,567 0,000
Valid X
10
0,594 0,000
Valid X
11
0,726 0,000
Valid X
12
0,624 0,000
Valid X
13
0,584 0,000
Valid X
14
0,566 0,000
Valid X
15
0,504 0,000
Valid Sumber : Lampiran 5
Dari hasil analisis menunjukkan bahwa indikator-indikator terukur adalah valid atau butir-butir pertanyaan yang diajukan menunjukkan korelasi
0,30 dan signifikansinya 0,05.
4.3.1.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan dengan koefisien alpha cronbach yang didasarkan pada rerata korelasi butir dalam instrumen pengukuran. Menurut
Malhotra 1996 suatu instrumen dikatakan andal bila nilai alpha a 0,6. Pada uji reliabilitas diperoleh standardized item alpha sebesar 0,8606. Hal ini
menunjukkan bahwa instrumen yang digunakan mempunyai keandalan yang
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
tinggi yang berarti bahwa jika instrumen akan diulang dengan populasi yang sama maka hasil yang diperoleh relatif sama.
4.3.2 Analisis Faktor
Seperti yang telah diuraikan pada Bab III yaitu pada tahap pertama akan dilakukan analisis faktor terhadap 15 item dari seluruh variabel untuk
menemukan analisa faktor-faktor yang mempengaruhi menggunakan kartu Flexi, sebelum dilakukan analisis faktor berikut ini dilakukan uji asumsi
apakah analisis faktor tepat digunakan atau tidak.
4.3.2.1 Analisis Interkorelasi Antar Faktor
Analisis terhadap kelayakan dengan menggunakan pendekatan analisis faktor untuk memastikan bahwa analisis faktor dapat dilakukan adalah
dengan melihat dari nilai Barlett’ test of sphericity untuk menguji hipotesis bahwa variabel – variabel tidak berkolerasi dalam satu populasi.
Ho = r = 0 H
1
= r ≠ 0
Hasil analisis dengan uji Barlett’ test of sphericity dan pengukuran Kaiser Meyer Olkin KMO dapat dilihat pada tabel 4.10
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
Tabel 4.10 Uji Kelayakan Analisis Faktor
Sumber : Lampiran 7
Dari uji Barlett’ test of sphericity = 584,402 dengan probabilitas kesalahan tingkat signifikan : 0,000, sehingga Ho ditolak dan Hi diterima.
Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada interkorelasi antara variabel – variabel dalam satu populasi dengan demikian analisis faktor dapat dilakukan.
Selain itu hasil dari penukuran Kaiser Meyer Olkin KMO mengenai kelayakan sampel menunjukkan hasil 0,678 karena hasil KMO di antara 0,6 –
0,7 berarti cukup memuaskan, sehingga analisis faktor dapat dipergunakan. Pada perhitungan analisis faktor dengan memasukkan 15 sub variabel
menunjukkan hasil perhitungan dengan nilai MSA yang lebih baik dan di atas 0,5, maka kumpulan variabel tersebut dapat diproses lebih lanjut. Nilai MSA
untuk 15 indikator tersebut dapat dilihat pada tabel 4.11 sebagai berikut :
KM O a nd Bar tletts Te st
.678 584.402
105 .000
Kaiser-Mey er-Olkin Measure of Sam pling Adequacy.
Approx . Chi-Square df
Sig. Bartlet ts Test of
Sphericity
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
Tabel 4.11 Anti Image Matrices
Indikator Nilai
MSA Fasilitas Produk X
1
0,762 Jangkauan Sinyal X
2
0,577 Kekuatan Sinyal X
3
0,564 Kejelasan suara X
4
0,782 Harga perdana X
5
0,635 Harga pulsa X
6
0,692 Harga dibanding CDMA lain X
7
0,769 Tarif Telepon X
8
0,734 Iklan X
9
0,565 Keluarga X
10
0,603 Sponsor acara X
11
0,788 Pameran X
12
0,817 Counter resmi X
13
0,699 Counter yang tersebar X
14
0,58 Kemudahan memperolehnya X
15
0,628 Sumber : Lampiran 7
Angka-angka yang terdapat pada tabel anti image matrics, merupakan sejumlah angka yang membentuk diagonal yang bertanda “a” lihat lampiran
yang menandakan besaran MSA sebuah variabel. Dari tabel diatas terlihat MSA yang dihasilkan tidak ada yang lebih kecil dari 0,50 maka dapat
diprediksi dan dapat dianalisa lebih lanjut, karena tidak ada item yang dieliminasi.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
4.3.2.2 Melakukan Analisis Komponen Utama