4.3.2.2 Melakukan Analisis Komponen Utama
Untuk menyarikan variabel-variabel, digunakan metode analisis komponen utama Principal Component Analysis guna menentukan Analisa
faktor – faktor yang mempengaruhi menggunakan Kartu Flexi. Analisis faktor ini menggunakan pendekatan analisis komponen utama yang
mempertimbangkan variasi total dari data yang diamati. Tujuan analisis adalah menentukan faktor - faktor yang mempengaruhi
menggunakan kartu Flexi. Untuk meringkas informasi yang terkandung dalam variabel asal, sejumlah faktor harus disaring. Jumlah faktor yang
disaring ini ditentukan oleh nilai eigen dari faktor tersebut. Faktor yang memiliki nilai eigen
≥1 dipertahankan dalam model. Nilai eigen menerangkan besarnya bagian variasi yang disumbangkan oleh faktor tersebut terhadap
keseluruhan nilai variasi yang diamati.
Tabel 4.12 Total Variance Explained
Faktor Nilai Eigen Varians
Kumulatif
1 5,448
36,321 36,321
2 1,857
12,380 48,702
3 1,546
10,304 59,006
4 1,146
7,640 66,646
5 1,019
6,794 73,440
Sumber : Lampiran 7
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
Berdasarkan tabel 4.12 diketahui nilai eigen 1 adalah faktor 1 sampai faktor 5. Nilai kumulatif varians untuk kelima faktor tersebut dapat dijelaskan
oleh lima faktor sebear 73,440, artinya 15 item dari seluruh variabel tesebut dapat dijelaskan oleh lima faktor sebesar 73,440.
4.3.2.3 Menentukan Rotasi Matrik Faktor Rotated Component Matrix
Hasil analisis faktor adalah matrik faktor. Matrik faktor memuat koefisien yang digunakan untuk menyatakan variabel standar yang disebut
faktor. Koefisien faktor loading menerangkan korelasi antara variabel asal dengan faktornya. Nilai korelasi yang besar menyatakan hubungan yang erat
antara faktor dan variabel asal sehingga variabel dapat digunakan untuk menafsirkan faktor. Dalam analisis ini digunakan prosedur rotasi varimax
yaitu suatu prosedur yang meminimalkan jumlah variabel yang memiliki loading tinggi terhadap faktornya sehingga memudahkan penafsiran.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
Tabel 4.13 Component matrics
Component 1
2 3
4 5
X
1
0,525 0,098
0,044 -0,176
0,59 X
2
0,457 0,67
0,471 0,164
0,055 X
3
0,442 0,546
0,567 0,177
0,168 X
4
0,705 -0,213
0,051 0,09
-0,222 X
5
0,669 -0,531
-0,083 0,296
0,08 X
6
0,687 -0,353
0,215 0,161
-0,177 X
7
0,624 -0,086
0,038 0,258
0,018 X
8
0,663 -0,066
0,197 0,109
-0,523 X
9
0,594 0,101
-0,22 -0,618
0,034 X
10
0,589 -0,384
-0,233 0,176
0,369 X
11
0,757 0,14
-0,177 -0,31
-0,072 X
12
0,667 0,07
0,06 -0,462
-0,265 X
13
0,562 -0,08
0,308 -0,142
0,258 X
14
0,519 0,405
-0,599 0,283
0,0023 X
15
0,45 0,537
-0,573 0,229
-0,02 Sumber : Lampiran 7
Setelah diketahui bahwa lima faktor adalah jumlah yang paling optimal, maka tabel komponen matriks, menunjukkan distribusi kelima belas
variabel tersebut pada lima faktor yang terbentuk. angka-angka yang terbentuk pada tabel tersebut adalah faktor loading yang menunjukkan besar
korelasi antara suatu variabel dengan faktor 1, faktor 2, faktor 3, faktor 4, dan faktor 5.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
Tabel 4.14 Hasil Rotasi Komponen Matrik
Component 1
2 3
4 5
X
1
0,073 0,268
0,177 0,031
0,747 X
2
0,111 0,095
0,920 0,199
-0,005 X
3
0,109 0,077
0,907 0,048
0,123 X
4
0,688 0,288
0,055 0,148
0,139 X
5
0,759 0,003
-0,106 0,069
0,482 X
6
0,784 0,168
0,112 -0,051
0,205 X
7
0,546 0,073
0,193 0,225
0,273 X
8
0,762 0,305
0,229 0,071
-0,192 X
9
0,044 0,837
0,020 0,171
0,249 X
10
0,430 0,052
-0,159 0,238
0,668 X
11
0,308 0,681
0,155 0,320
0,196 X
12
0,369 0,768
0,113 0,042
0,036 X
13
0,289 0,291
0,333 -0,130
0,556 X
14
0,160 0,145
0,067 0,902
0,091 X
15
0,039 0,168
0,144 0,906
0,022 Sumber : Lampiran 7
Component matrics hasil proses rotasi memperlihatkan distribusi variabel yang lebih jelas dan nyata. Penjelasan-penjelasan dari tabel diatas
adalah : 1. Variabel X
1
: variabel ini masuk faktor 5, karena memiliki loading faktor
paling besar 0,747 pada faktor 5
2. Variabel X
2
: variabel ini masuk faktor 3, karena memiliki loading faktor
paling besar 0,920 pada faktor 3
3. Variabel X
3
: variabel ini masuk faktor 3, karena memiliki loading faktor
paling besar 0,907 pada faktor 3
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
4. Variabel X
4
: variabel ini masuk faktor 1, karena memiliki loading faktor
paling besar 0,688 pada faktor 1
5. Variabel X
5
: variabel ini masuk faktor 1, karena memiliki loading faktor
paling besar 0,759 pada faktor 1
6. Variabel X
6
: variabel ini masuk faktor 1, karena memiliki loading faktor
paling besar 0,784 pada faktor 1
7. Variabel X
7
: variabel ini masuk faktor 1, karena memiliki loading faktor
paling besar 0,546 pada faktor 1
8. Variabel X
8
: variabel ini masuk faktor 1, karena memiliki loading faktor
paling besar 0,762 pada faktor 1
9. Variabel X
9
: variabel ini masuk faktor 2, karena memiliki loading faktor
paling besar 0,837 pada faktor 2
10.Variabel X
10
: variabel ini masuk faktor 5, karena memiliki loading faktor
paling besar 0,668 pada faktor 5
11.Variabel X
11
: variabel ini masuk faktor 2, karena memiliki loading faktor
paling besar 0,681 pada faktor 2
12.Variabel X
12
: variabel ini masuk faktor 2, karena memiliki loading faktor
paling besar 0,768 pada faktor 2
13.Variabel X
13
: variabel ini masuk faktor 5, karena memiliki loading faktor
paling besar 0,556 pada faktor 5
14.Variabel X
14
: variabel ini masuk faktor 4, karena memiliki loading faktor
paling besar 0,902 pada faktor 4
15.Variabel X
15
: variabel ini masuk faktor 4, karena memiliki loading faktor
paling besar 0,906 pada faktor 4
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
4.3.2.4 Menentukan Communalities