maupun pemenuhan terhadap permintaan konsumen sesuai dengan apa yang telah direncanakan oleh perusahaan. Sistem pengendalian persediaan dapat dibedakan
menjadi : A.
Pengendalian Persediaan Tradisional, yaitu : 1.
Deterministik Statis, antara lain : a.
EPQ b.
EPQ untuk multi item c.
EOQ dengan potongan harga d.
EOQ dengan ‘Back Order’ e.
EOQ untuk multi item f.
EOQ untuk multi item dengan permintaan bervariasi dalam lot size g.
EOQ untuk multi item dengan keterbatasan gudang 2.
Deterministik Dinamis, antara lain : a.
Algorithma Within – Wagner b.
Heuristik Silver Meal 3.
Probabilistik, antara lain : a.
Metode P b.
Metode Q B.
Material Requirement Planning MRP C.
JIT Just In Time
2.2 Tujuan Pengendalian Persediaan
Pengendalian persediaan pada perusahaan mempunyai tujuan tertentu, adapun tujuan pengendalian persediaan menurut beberapa ahli adalah sebagai
berikut :
a. Tujuan pengendalian persediaan menurut Assauri 1993: 230 :
1. Menjaga jangan sampai perusahaan kehabisan persediaan sehingga dapat
mengakibatkan terhentinya kegiatan produksi. 2.
Menjaga agar supaya pembentukan persediaan oleh perusahaan tidak terlalu besar atau berlebih-lebihan, sehingga biaya-biaya yang timbul dari
persediaan tidak terlalu besar. 3.
Menjaga agar pembelian secara kecil-kecilan dapat dihindari karena ini akan berakibat biaya pemesanan menjadi besar.
b. Freddy Rangkuti 1995, menyatakan tujuan pengendalian persediaan adalah sebagai berikut :
1. Menjaga jangan sampai kehabisan persediaan.
2. Supaya pembentukan persediaan stabil.
3. Menghindari pembelian barang secara kecil-kecilan.
4. Pemesanan yang ekonomis.
Dari pendapat-pendapat tersebut diatas, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan dari pengendalian persediaan adalah untuk memperoleh kualitas dan
kuantitas dari barang-barang atau bahan-bahan agar bahan atau barang tersebut tersedia pada waktu yang dibutuhkan sehingga biaya yang ditimbulkan dapat
seminim mungkin.
2.3 Faktor - faktor yang Mempengaruhi Persediaan
Dalam menyelenggarakan persediaan bahan baku terdapat faktor-faktor yang memiliki pengaruh terhadap persediaan bahan baku dan saling terkait antara
satu dengan yang lainnya. Faktor-faktor tersebut menurut Agus Ahyari 1986:163 sebagai berikut :
a. Perkiraan Pemakaian Bahan Baku
Sebelum perusahaan mengadakan pembelian bahan baku, maka sebaiknya manajemen berusaha untuk dapat mengadakan penyusunan perkiraan bahan
baku untuk keperluan produksi dalam perusahaan yang bersangkutan. Berapa banyak unit bahan baku yang akan dipergunakan untuk keperluan proses
produksi dalam satu putaran produksi dengan mendasarkan diri pada perencanaan produksi maupun jadwal produksi yang telah disusun.
b. Harga Bahan Baku