2.7 Hubungan Pengendalian Persediaan dengan Efisiensi Penggunaan
Modal Perusahaan
Antara pengendalian persediaan dengan efisiensi dalam penggunaan modal kerja perusahaan mempunyai hubungan yang sangat erat. Bahwa setiap
perusahaan dapat menjamin kelangsungan usahanya perlu mengadakan persediaan, untuk mengadakan persediaan diperlukan sejumlah uang untuk
diinvestasikan dalam persediaan tersebut. Oleh karena itu setiap perusahaan haruslah dapat mempertahankan suatu jumlah persediaan yang optimal, baik
dalam jumlah mutu maupun kualitas yang tepat dengan biaya yang serendah- rendahnya Assauri, 1980:219.
2.8 Peramalan
Peramalan adalah suatu perkiraan tingkat permintaan yang diharapkan untuk suatu produk atau beberapa produk dalam periode waktu tertentu dimasa
yang akan datang. Oleh karena itu, pada dasarnya peramalan adalah suatu taksiran, tetapi dengan menggunakan cara-cara tertentu permalan dapat lebih dari
pada hanya suatu taksiran. Peramalan permintaan merupakan tingkat permintaan produk-produk
yang diharapkan akan terealisasi untuk jangkau waktu tertentu pada masa yang akan datang. Peramalan permintaan ini akan menjadi masukan yang sangat
penting dalam keputusan perencanaan dan perngendalian perusahaan. Karena bagian operasional produksi bertanggung jawab terhadap pembuatan produk yang
dibutuhkan konsumen, maka keputusan-keputusan operasi produksi sangat dipengaruhi hasil dari peramalan permintaan. Peramalan permintaan digunakan
untuk meramalkan permintaan dari produk yang bersifat bebas tidak tergantung, seperti peramalan produk jadi. Biegel 1992
2.8.1 Kegunaan Peramalan
Permintaan
Bila ramalan telah dibuat, suatu manfaat dan tujuan harus dapat diperoleh dan dipersiapkan, sehingga dapat mempengaruhi sifat ramalan. Dalam hal ini
beberapa kegunaan dari peramalan, yakni : a.
Menentukan kebijaksanaan dalam penyusunan penganggaran. b.
Pengawasan produksi. c.
Membantu kegiatan perencanaan dan pengawasan produksi. d.
Mengurangi banyaknya biaya produk secara keseluruhan. e.
Perencanaan perluasan pabrik. f.
Mengurangi dan mengganti produk yang kurang memberi keuntungan. g.
Pengawasan pembelanjaan. h.
Menyusun kebijaksanaan kepegawaian yang lebih efektif. Setiap peramlan harus memenuhi salah satu kegunaan diatas. Diperlukan
waktu tertentu untuk membuat kebijaksanaan dan waktu untuk membuat laporan hasil kebijaksanaan tersebut.
2.8.2 Tipe Peramalan
Pengklasifikasian metode peramalan dapat dilihat dari kegunaan dan jangkauan waktu yang ditempuh. Namun jangkauan waktu dan kegunaan
seringkali tidak dapat dipisahkan. Kegunaan ditentukan oleh jangkauan waktu dan sebaliknya. Tiga tipe peramalan berdasarkan kegunaan :
1. Peramalan Fasilitas
Peramalan fasilitas memerlukan jangkauan waktu perencanaan fasilitas dan waktu konstruksi ditambah waktu pengembangan fasilitas. Peramalan fasilitas
membutuhkan data output maksimum yang diharapkan. 2. Peramalan
Perencanaan Produksi
Peramalan perencanaan produksi memerlukan jangkauan waktu beberapa siklu permintaan dengan penjualan musiman. Peramalan membutuhkan data volume
produk sesuai dengan tipe yang dipilih. 3. Peramalan Produk
Peramalan produk memerlukan tenggang waktu tunggu ditambah data stasiun produk yang dijual.
2.8.3 Macam - macam Peramalan
Dalam penyusunan peramalan bagi perusahaan tidak akan lepas kaitannya dengan jangka waktu dari peramalan itu sendiri. Suatu metode tidak
selamanya dapat dipergunakan oleh perusahaan tersebut. Dengan kata lain dapat disebutkan bahwa peramalan hanya berlaku untuk suatu jangka waktu tertentu.
Waktu periode yang lain haruslah disusun kembali sehingga perusahaan harus selalu menyusun peramalan secara periodik atau berkala Peramalan dibedakan
menjadi dua macam : a. Peramalan
Subyektif Adalah peramalan yang didasarkan pada perasaan atau intuisi orang yang
menyusunnya. Dalam hal ini pandangan orang yang menyusun sangat berpengaruh terhadap baik atau tidaknya hasil ramalan tersebut.
b. Peramalan Obyektif Adalah peramalan yang didasarkan atas data yang relevan pada masa lalu.
Peramalan ini menggunakan teknik-teknik dan metode dalam penganalisaannya.
2.8.4 Jangka Waktu Peramalan
Jangka waktu peramalan dibedakan atas : 1. Peramalan Jangka Pendek
Ramalan ini merupakan jenis ramalan yang paling banyak digunakan oleh perusahaan. Basanya ramalan ini mencakup perkiraan tentang produk yang
dihasilkan dalam jangka waktu satu tahun atau kurang. Ramalan ini memberikan dasar pada :
a. Penyusunan anggaran permintaan dan belanja perusahaan
b. Pedoman bagi perencanaan produksi
c. Pengawasan persediaan barang jadi
d. Penentuan kebutuhan tenaga kerja dan bahan baku pada masa yang akan
datang. Ramalan jangka pendek ini biasanya dinyatakan dalam nilai suatu fisik
kemudian dipecahkan atau dibagi menurut macam hasil produksi, modal hasil perusahaan tersebut dan dokumen
2. Peramalan Jangka Panjang Ramalan ini mencakup perkiraan tentang produk yang dihasilkan perusahaan
selama lima tahun yang akan datang atau lebih. Ramalan jangka panjang ini seringkali mempunyai tujuan-tujuan yang memungkinkan untuk membuat
informasi dalam mengambil keputusan dengan garis-garis kegiatan yang memakan waktu untuk pelaksanaannya. Perbedaan dalam tujuan dari ramalan
jangka panjang terlihat dalam misi dan maksudnya, seperti pengembangan produk, perluasan kapasitas, atau penanaman modal yang biasanya terbatas
pada perkiraan luas tentang volume penjualan. Pada dasarnya perusahaan harus melakukan kedua macam ramalan ini. Hal ini disebabkan ramalan
jangka panjang sangat diperlukan untuk memperkirakan posisi umum perusahaan.
2.9 Metode Peramalan
Pada sub bab ini akan menjelaskan segala macam metode peramalan yang dapat digunakan pada peramalan permintaan.
2.9.1 Metode Peramalan Kualitatif
Peramalan kualitatif umumnya bersifat subyektif, dipengaruhi oleh intuisi, emosi, pendidikan dan pengalaman seseorang. Oleh karena itu, hasil
peramalan dari satu orang dengan orang yang lain dapat berbeda. Meskipun demikian, peramalan dengan metode kualitatif tidak berarti hanya menggunakan
intuisi, tetapi seringkali mengikutsertakan model-model statistik sebagai bahan masukan dalam melakukan judgement pendapat, keputusan, dan dapat dilakukan
secara perseorangan maupun kelompok. Dalam peramalan secara kualitatif dikenal 4 metode yang umum dipakai : Biegel, 1992
1. Juri Opini Eksekutif
2. Metode Delphi
3. Gabungan Tenaga Penjualan
4. Survei Pasar
2.9.2 Metode Peramalan Kuantitatif
Peramalan kuantitaif dapat diterapkan bila terdapat tiga kondisi sebagai berikut :
1. Tersedia informasi tentang masa lalu.
2. Informasi tersebut dapat dikuantitatifkan dalam bentuk data numerik.
3. Dapat diasumsikan bahwa beberapa aspek pola masa lalu akan terus berlanjut
di masa mendatang. Metode kuantitatif yang digunakan dalam perkiraan, pada dasarnya dapat
dikelompokkan dalam dua jenis, yaitu : 1.
Metode Kausal Metode kausal mengasumsikan faktor yang diperkirakan menunjukkan
adanya hubungan sebab akibat dengan satu atau beberapa variabel bebas. Maksud dari metode kausal adalah menemukan bentuk hubungan tersebut dan
menggunakannya untuk meramalkan nilai dari variabel tidak bebas. 2.
Metode Deret Berkala Metode deret berkala adalah metode yang digunakan untuk menganalisis
serangkaian data yang merupakan fungsi dari waktu. Langkah penting dalam memilih suatu metode deret berkala yang tepat adalah dengan
mempertimbangkan jenis pola data sehingga ini yang paling tepat dengan pola tersebut dapat diuji.
2.9.3 Double Moving Average
Nilai rata-rata dari semua data masa lalu dan rata-rata bergerak dari nilai yang terakhir, bila digunakan sebagai ramalan untuk periode mendatang
tidak dapat mengatasi trend yang ada. Disini dijelaskan suatu variasi sari prosedur rata-rata bergerak diinginkan untuk dapat mengatasi adanya trend secara lebih
baik. Untuk mengurangi kesalahan secara sistematis yang terjadi bila rata-rata
bergerak dipakai pada data kecenderungan maka dikembangkan metode rata-rata bergerak linier linier moving average.
Dasar metode ini adalah menghitung rata-rata bergerak yang kedua. Rata-rata bergerak “ganda” ini merupakan rata-rata bergerak, dan menurut simbol
dituliskan sebagai MA M N dimana artinya adalah MA M-periode dari MA N-
periode. Jadi prosedur peramalan rata-rata bergerak linier meliputi tiga aspek yaitu:
1. Penggunaan rata-rata bergerak tunggal pada waktu t ditulis S’t.
2. Penyesuaian, yang merupakan perbedaan antara rata-rata bergerak tunggal
dan ganda pada waktu t ditulis S’t – S”t. 3.
Penyesuaian untuk kecenderungan dari periode t ke periode t-1 atau keperiode t+m jika kita ingin meramalkan m periode kemuka.
Secara umum pembahasan tersebut dapat dilakukan sebagai berikut : Prosedur rata-rata bergerak linier secara umum dapat diterangkan melalui
persamaan berikut : 1.
Menghitung rata-rata bergerak pertama : S’
t
=
N X
..... X
X X
1 N
t 2
t 1
t t
2. Menghitung rata-rata bergerak kedua :
S”
t
=
N S
..... S
S S
1 N
t 2
t 1
t t
3. Menghitung perbedaan kedua rata-rata :
a
t
= S’
t
+ S’
t-1
+ S”
t-2
= 2 S’
t
– S”
t
4. Menghitung dengan trend :
B
t
= 2 N – 1 S’
t
– S”
t
5. Menghitung ramalan periode m :
F
t+m
= a
t
+ b
tm
F
t+m
= S
t
+ b
t
m
2.10 Langkah - langkah Peramalan
Dalam melakukan peramalan agar diperoleh hasil yang sesuai dengan yang diinginkan, maka diperlukan langkah-langkah pembuatan peramalan yang
baik. Adapun langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut :
2.10.1 Diagram Pencar
Pembuatan diagram pencar ini didasarkan pada data permintaan dengan membuat plot pada diagram yang menunjukkan hubungan antara data permintaan
pada sumbu Y dengan waktu pada sumbu t.
2 4
6 8
10 12
Y
t 5 6 7 8
4 3
2 1
Gambar 2.5 Sumbu untuk diagram pencar
2.10.2 Jenis Pola Data
Langkah penting dalam memilih suatu metode deret berkala time series yang tepat adalah dengan mempertimbangkan jenis pola data, sehingga metode
yang paling tepat dengan pola dapat diuji. Pola data dapat dibedakan menjadi 4 jenis siklus Cyiclical dan Trend. Makridakis, 1992
1. Pola Horizontal
Terjadi bilamana nilai data berfluktuasi di sekitar nilai rata-rata yang konstan deret seperti ini adalah “stasioner” terhadap nilai rata-rata. Suatu produk
yang penjualannya tidak meningkat atau menurun selama waktu tertentu termasuk jenis ini. Demikian pula suatu keadaan pengendalian kualitas yang
menyangkut pengambilan contoh suatu proses produksi kontinyu yang secara teoritis tidak mengalami perubahan juga termasuk jenis ini.
2. Pola Musiman
Terjadi bilamana suatu deret dipengaruhi oleh faktor musiman. Penjualan dari produk seperti minuman ringan, es krim, dan bahan bakar pemanas ruangan,
semuanya menunjukkan jenis pola ini. 3. Pola
Siklis Terjadi bilamana datanya dipengaruhi oleh fluktuasi ekonomi jangka panjang
seperti yang berhubungan dengan siklus bisnis. Penjualan produk seperti mobil, baja dan peralatan utama lainnya menunjukkan jenis pola ini.
4. Pola Trend
Terjadi bilamana terdapat data kenaikan atau penurunan sekuler jangka panjang dalam data. Penjualan banyak perusahaan, produk bruto nasional
GNP dan berbagai indikator bisnis atau ekonomi lainnya mengikuti suatu pola trend selama perubahannya sepanjang waktu.
Y
Gambar 2.6 Pola Data
2.11 Pengukuran Ketepatan Metode Peramalan
Didalam pemilihan dan penerapan metode peramalan pada data historis yang tersedia, perlu dilakukan pengukuran kesesuaian metode tertentu untuk suatu
kumpulan data yang diberikan. Dalam banyak situasi peramalan, ketepatan dipandang sebagai kriteria penolakan untuk memilih suatu metode peramalan.
Ukuran statistik standar yang sering digunakan untuk pengukuran ketepatan metode peramalan dimana terdapat nilai pengamatan dan ramalan untuk
n periode serta n buah kesalahan adalah : Makridakis, 1993. Jumlah kuadrat kesalahan Sum of Squared Error SSE =
n
I i
i
e
2
1982 1981
1980 1979
Y
Waktu Pola Data Horizontal
Waktu Y
Pola Data Musiman
Waktu Y
Pola Data Siklis Pola Data Trend
Dimana :
i
e =
i i
F X
i
X = data aktual untuk periode I
i
F = ramalan untuk periode I yang sama
Jumlah kuadrat kesalahan Mean Squared Error MSE = Zulian
Yamit, 1999
n
I i
i
n e
2
Dalam banyak situasi peramalan, perbandingan nilai MSE dari masing- masing metode peramalan yang dicoba adalah dijadikan sebagai acuan pemilihan
dan pilihan diambil berdasarkan nilai MSE yang paling minimum. Bila dihubungkan dengan penentuan konstanta pemulusan pada metode smoothing,
maka besar kecilnya nilai , dan harusditentukan agar MSE dari metode-
metode yang dicoba menghasilkan nilai minimum. Penentuan nilai , dan ini
dilakukan dengan cara trial and error atau dapat dibantu dengan program komputer untuk memperoleh nilai yang terbaik.
2.12 Pengujian Peramalan