Menghitung Biaya Rata-rata Persediaan Feed Stock

Tabel 4.9 Pengendalian Persediaan Bahan Baku Additives Bulan Januari - Desember 2009 Bulan Penerimaan Kg Kebutuhan Kg Sisa kg Biaya Pesan Rp Biaya Simpan Rp Biaya Pembelian Rp Total Cost Rp Januari ‘09 159.200 144.800 14.400 500.000 7.344.000 1.623.840.000 1.631.684.000 Februari ‘09 145.700 147.500 12.600 500.000 6.426.000 1.486.140.000 1.493.066.000 Maret ‘09 142.300 143.200 11.700 500.000 5.967.000 1.451.460.000 1.457.927.000 April ‘09 162.900 146.200 28.400 500.000 14.484.000 1.661.580.000 1.676.564.000 Mei ‘09 138.500 145.700 21.200 500.000 10.812.000 1.412.700.000 1.424.012.000 Juni ‘09 130.400 142.900 8.700 500.000 4.437.000 1.330.080.000 1.335.017.000 Juli ‘09 155.000 147.400 16.300 500.000 8.313.000 1.581.000.000 1.589.813.000 Agustus ‘09 137.600 142.100 11.800 500.000 6.018.000 1.403.520.000 1.410.038.000 September ‘09 141.700 140.600 12.900 500.000 6.579.000 1.445.340.000 1.452.419.000 Oktober ‘09 143.300 143.000 13.200 500.000 6.732.000 1.461.660.000 1.468.892.000 November ‘09 132.100 141.900 3.400 500.000 1.734.000 1.347.420.000 1.349.654.000 Desember ‘09 142.800 140.900 5.300 500.000 2.703.000 1.456.560.000 1.459.763.000 Total 17.748.849.000 Sumber : PT. ALP Petro Industri Jadi Total Cost yang dikeluarkan perusahaan TC A bulan Januari sampai dengan Desember 2009, sebagai berikut : 1. Feed Stock Rp. 9.689.481.500 2. Base Oil Rp. 23.284.649.500 3. Additives Rp. 17.748.849.000 + Rp. 50.722.980.000

4.2.2 Pengolahan Data Dengan Menggunakan Metode Heuristik Silver Meal

4.2.2.1 Menghitung Biaya Rata-rata Persediaan Feed Stock

tu satuan wak per persediaan biaya rata Rata  = t t periode akhir pada al simpan tot biaya pesan biaya  atau t h D t D D D k TU AC T } 1 1 3 1 2 1 1 { 3 2 1             Sehingga perhitungannya untuk bahan baku Feed Stock adalah sebagai berikut : 1. Bulan Januari 2009 D 1 , t = 1     1 115 346.800 1 1 340.000 TU AC    = Rp. 340.000 Periode pembelian hanya 1 bulan, maka biaya yang timbul hanya biaya pesan tanpa terjadi biaya simpan. 2. Bulan Februari 2009 D 2 , t = 2     2 115 1351.000 2 346.800 1 1 340.000 TU AC      = Rp. 20.352.500 Terjadi kenaikan biaya TU AC pada periode t = 2, maka periode t = 2 merupakan awal pembelian. 3. Bulan Februari 2009 D 1 , t = 1     1 115 351.000 1 1 340.000 TU AC    = Rp. 340.000 Periode pembelian hanya 1 bulan, maka biaya yang timbul hanya biaya pesan tanpa terjadi biaya simpan. 4. Bulan Maret 2009 D 2 , t = 2     2 115 1342.100 2 351.000 1 1 340.000 TU AC      = Rp. 19.840.750 Terjadi kenaikan biaya TU AC pada periode t = 2, maka periode t = 2 merupakan awal pembelian. 5. Bulan Maret 2009 D 1 , t = 1     1 115 342.100 1 1 340.000 TU AC    = Rp. 340.000 Periode pembelian hanya 1 bulan, maka biaya yang timbul hanya biaya pesan tanpa terjadi biaya simpan. 6. Bulan April 2009 D2, t = 2     2 115 1350.100 2 342.100 1 1 340.000 TU AC      = Rp. 20.300.750 Terjadi kenaikan biaya TU AC pada periode t = 2, maka periode t = 2 merupakan awal pembelian. 7. Bulan April 2009 D 1 , t = 1     1 115 350.100 1 1 340.000 TU AC    = Rp. 340.000 Periode pembelian hanya 1 bulan, maka biaya yang timbul hanya biaya pesan tanpa terjadi biaya simpan. 8. Bulan Mei 2009 D 2 , t = 2     2 115 1355.900 2 350.100 1 1 340.000 TU AC      = Rp. 20.634.250 Terjadi kenaikan biaya TU AC pada periode t = 2, maka periode t = 2 merupakan awal pembelian. 9. Bulan Mei 2009 D 1 , t = 1     1 115 355.900 1 1 340.000 TU AC    = Rp. 340.000 Periode pembelian hanya 1 bulan, maka biaya yang timbul hanya biaya pesan tanpa terjadi biaya simpan. 10. Bulan Juni 2009 D 2 , t = 2     2 115 1346.600 2 355.900 1 1 340.000 TU AC      = Rp. 20.099.500 Terjadi kenaikan biaya TU AC pada periode t = 2, maka periode t = 2 merupakan awal pembelian. 11. Bulan Juni 2009 D 1 , t = 1     1 115 346.600 1 1 340.000 TU AC    = Rp. 340.000 Periode pembelian hanya 1 bulan, maka biaya yang timbul hanya biaya pesan tanpa terjadi biaya simpan. 12. Bulan Juli 2009 D 2 , t = 2     2 115 1347.800 2 346.600 1 1 340.000 TU AC      = Rp. 20.168.500 Terjadi kenaikan biaya TU AC pada periode t = 2, maka periode t = 2 merupakan awal pembelian. 13. Bulan Juli 2009 D 1 , t = 1     1 115 347.800 1 1 340.000 TU AC    = Rp. 340.000 Periode pembelian hanya 1 bulan, maka biaya yang timbul hanya biaya pesan tanpa terjadi biaya simpan. 14. Bulan Agustus 2009 D 2 , t = 2     2 115 1344.300 2 347.800 1 1 340.000 TU AC      = Rp. 19.967.250 Terjadi kenaikan biaya TU AC pada periode t = 2, maka periode t = 2 merupakan awal pembelian. 15. Bulan Agustus 2009 D 1 , t = 1     1 115 344.300 1 1 340.000 TU AC    = Rp. 340.000 Periode pembelian hanya 1 bulan, maka biaya yang timbul hanya biaya pesan tanpa terjadi biaya simpan. 16. Bulan September 2009 D 2 , t = 2     2 115 1351.300 2 344.300 1 1 340.000 TU AC      = Rp. 20.369.750 Terjadi kenaikan biaya TU AC pada periode t = 2, maka periode t = 2 merupakan awal pembelian. 17. Bulan September 2009 D 1 , t = 1     1 115 351.300 1 1 340.000 TU AC    = Rp. 340.000 Periode pembelian hanya 1 bulan, maka biaya yang timbul hanya biaya pesan tanpa terjadi biaya simpan. 18. Bulan Oktober 2009 D 2 , t = 2     2 115 1348.300 2 351.300 1 1 340.000 TU AC      = Rp. 20.197.250 Terjadi kenaikan biaya TU AC pada periode t = 2, maka periode t = 2 merupakan awal pembelian. 19. Bulan Oktober 2009 D 1 , t = 1     1 115 348.300 1 1 340.000 TU AC    = Rp. 340.000 Periode pembelian hanya 1 bulan, maka biaya yang timbul hanya biaya pesan tanpa terjadi biaya simpan. 20. Bulan November 2009 D 2 , t = 2     2 115 1349.500 2 348.300 1 1 340.000 TU AC      = Rp. 20.266.250 Terjadi kenaikan biaya TU AC pada periode t = 2, maka periode t = 2 merupakan awal pembelian. 21. Bulan November 2009 D 1 , t = 1     1 115 349.500 1 1 340.000 TU AC    = Rp. 340.000 Periode pembelian hanya 1 bulan, maka biaya yang timbul hanya biaya pesan tanpa terjadi biaya simpan. 22. Bulan Desember 2009 D 2 , t = 2     2 115 1354.000 2 349.500 1 1 340.000 TU AC      = Rp. 20.525.000 Terjadi kenaikan biaya TU AC pada periode t = 2, maka periode t = 2 merupakan awal pembelian. 23. Bulan Desember 2009 D 1 , t = 1     1 115 354.000 1 1 340.000 TU AC    = Rp. 340.000 Periode pembelian hanya 1 bulan, maka biaya yang timbul hanya biaya pesan tanpa terjadi biaya simpan. Untuk bahan baku yang lain dapat dilihat pada lampiran II.

4.2.2.2 Membuat Tabel Pembelian Feed Stock