Metode Peramalan Kualitatif Metode Peramalan Kuantitatif Double Moving Average

informasi dalam mengambil keputusan dengan garis-garis kegiatan yang memakan waktu untuk pelaksanaannya. Perbedaan dalam tujuan dari ramalan jangka panjang terlihat dalam misi dan maksudnya, seperti pengembangan produk, perluasan kapasitas, atau penanaman modal yang biasanya terbatas pada perkiraan luas tentang volume penjualan. Pada dasarnya perusahaan harus melakukan kedua macam ramalan ini. Hal ini disebabkan ramalan jangka panjang sangat diperlukan untuk memperkirakan posisi umum perusahaan.

2.9 Metode Peramalan

Pada sub bab ini akan menjelaskan segala macam metode peramalan yang dapat digunakan pada peramalan permintaan.

2.9.1 Metode Peramalan Kualitatif

Peramalan kualitatif umumnya bersifat subyektif, dipengaruhi oleh intuisi, emosi, pendidikan dan pengalaman seseorang. Oleh karena itu, hasil peramalan dari satu orang dengan orang yang lain dapat berbeda. Meskipun demikian, peramalan dengan metode kualitatif tidak berarti hanya menggunakan intuisi, tetapi seringkali mengikutsertakan model-model statistik sebagai bahan masukan dalam melakukan judgement pendapat, keputusan, dan dapat dilakukan secara perseorangan maupun kelompok. Dalam peramalan secara kualitatif dikenal 4 metode yang umum dipakai : Biegel, 1992 1. Juri Opini Eksekutif 2. Metode Delphi 3. Gabungan Tenaga Penjualan 4. Survei Pasar

2.9.2 Metode Peramalan Kuantitatif

Peramalan kuantitaif dapat diterapkan bila terdapat tiga kondisi sebagai berikut : 1. Tersedia informasi tentang masa lalu. 2. Informasi tersebut dapat dikuantitatifkan dalam bentuk data numerik. 3. Dapat diasumsikan bahwa beberapa aspek pola masa lalu akan terus berlanjut di masa mendatang. Metode kuantitatif yang digunakan dalam perkiraan, pada dasarnya dapat dikelompokkan dalam dua jenis, yaitu : 1. Metode Kausal Metode kausal mengasumsikan faktor yang diperkirakan menunjukkan adanya hubungan sebab akibat dengan satu atau beberapa variabel bebas. Maksud dari metode kausal adalah menemukan bentuk hubungan tersebut dan menggunakannya untuk meramalkan nilai dari variabel tidak bebas. 2. Metode Deret Berkala Metode deret berkala adalah metode yang digunakan untuk menganalisis serangkaian data yang merupakan fungsi dari waktu. Langkah penting dalam memilih suatu metode deret berkala yang tepat adalah dengan mempertimbangkan jenis pola data sehingga ini yang paling tepat dengan pola tersebut dapat diuji.

2.9.3 Double Moving Average

Nilai rata-rata dari semua data masa lalu dan rata-rata bergerak dari nilai yang terakhir, bila digunakan sebagai ramalan untuk periode mendatang tidak dapat mengatasi trend yang ada. Disini dijelaskan suatu variasi sari prosedur rata-rata bergerak diinginkan untuk dapat mengatasi adanya trend secara lebih baik. Untuk mengurangi kesalahan secara sistematis yang terjadi bila rata-rata bergerak dipakai pada data kecenderungan maka dikembangkan metode rata-rata bergerak linier linier moving average. Dasar metode ini adalah menghitung rata-rata bergerak yang kedua. Rata-rata bergerak “ganda” ini merupakan rata-rata bergerak, dan menurut simbol dituliskan sebagai MA M  N dimana artinya adalah MA M-periode dari MA N- periode. Jadi prosedur peramalan rata-rata bergerak linier meliputi tiga aspek yaitu: 1. Penggunaan rata-rata bergerak tunggal pada waktu t ditulis S’t. 2. Penyesuaian, yang merupakan perbedaan antara rata-rata bergerak tunggal dan ganda pada waktu t ditulis S’t – S”t. 3. Penyesuaian untuk kecenderungan dari periode t ke periode t-1 atau keperiode t+m jika kita ingin meramalkan m periode kemuka. Secara umum pembahasan tersebut dapat dilakukan sebagai berikut : Prosedur rata-rata bergerak linier secara umum dapat diterangkan melalui persamaan berikut : 1. Menghitung rata-rata bergerak pertama : S’ t = N X ..... X X X 1 N t 2 t 1 t t         2. Menghitung rata-rata bergerak kedua : S” t = N S ..... S S S 1 N t 2 t 1 t t         3. Menghitung perbedaan kedua rata-rata : a t = S’ t + S’ t-1 + S” t-2 = 2 S’ t – S” t 4. Menghitung dengan trend : B t = 2 N – 1 S’ t – S” t 5. Menghitung ramalan periode m : F t+m = a t + b tm F t+m = S t + b t m

2.10 Langkah - langkah Peramalan