Pengujian Peramalan Penelitian Terdahulu

Dimana : i e = i i F X  i X = data aktual untuk periode I i F = ramalan untuk periode I yang sama Jumlah kuadrat kesalahan Mean Squared Error MSE = Zulian Yamit, 1999   n I i i n e 2 Dalam banyak situasi peramalan, perbandingan nilai MSE dari masing- masing metode peramalan yang dicoba adalah dijadikan sebagai acuan pemilihan dan pilihan diambil berdasarkan nilai MSE yang paling minimum. Bila dihubungkan dengan penentuan konstanta pemulusan pada metode smoothing, maka besar kecilnya nilai ,  dan  harusditentukan agar MSE dari metode- metode yang dicoba menghasilkan nilai minimum. Penentuan nilai ,  dan  ini dilakukan dengan cara trial and error atau dapat dibantu dengan program komputer untuk memperoleh nilai yang terbaik.

2.12 Pengujian Peramalan

Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan metode MRC Moving Range Chart. Tujuannya adalah untuk memeriksa peramalan-peramalan yang telah dilakukan, apakah data hasil peramalan sudah dalam kondisi yang terkendali atau belum. Langkah dalam pembuatan MRC adalah sebagai berikut : John E. Biegel, 1992 1. Menghitung rentang bergerak Moving Range MR =     Y ˆ Y Y ˆ Y 1 t 1 t t t      Dengan : Y t = data aktual tahun tertentu Ŷ t = data hasil peramalan tahun tertentu 2. Menghitung rata-rata rentang bergerak    1 n MR MR 3. Menghitung batas-batas kontrol Batas Atas BA = + 2,66 . MR Batas Bawah BB = - 2,66 . MR 4. Menghitung titik-titik simpangan Y t – Ŷ t kedalam peta kendali gambar 2.7. Fungsi peramalan yang terpilih dapat digunakan apabila semua titik berada dalam batas kontrol. Tetapi bila mendapatkan suatu titik tak terkendali out of control sewaktu memeriksa peramalan, maka kita akan mencari peramalan yang baru. Hal itu membuktikan bahwa metode peramalan tersebut tidak cocok untuk digunakan. C B A r a m a l a n P e E r r o r BA Batas Ata A = 23 . BA s = + 2,66 MR C B A B = 13 . BA GT Garis Tengah = B = 13 . BB A = 23 . BB BB Batas Bawah = - 2,66 MR Gambar 2.8. Bagan kendali kesalahan error peramalan Periode Kondisi out of control yaitu : 1. Jika ada titik Y t – Ŷ t yang berada diluar batas kontrol BA atau BB. 2. Aturan tiga titik Apabila dari tiga titik yang berurutan, dua titik atau lebih terdapat dalam salah satu daerah A. 3. Aturan lima titik Apabila terdapat lima titik yang berurutan, empat titik atau lebih terdapat dalam satu daerah B. 4. Aturan delapan titik Apabila dari delapan titik yang berurutan berada pada salah satu sisi dari garis tengah daerah c.

2.13 Penelitian Terdahulu

Adapun penelitian yang pernah dilakukan dan serupa adalah sebagai berikut: 1. Pengendalian bahan baku paving stone dengan pendekatan algoritma wagner within dan heuristik silvermeal guna meminimumkan biaya persediaan pada CV. Bangun di Surabaya, oleh Afrian Kurniansyah Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional “VETERAN” Jawa Timur Surabaya 2005. 2. Pengendalian bahan baku peci guna meminimalkan biaya persediaan dengan menggunakan metode heuristik silvermeal dan eoq multi item di UD. Muamalat – Gresik, oleh Jassi Berta Kurniawan Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional “VETERAN” Jawa Timur Surabaya 2007. 3. Pengendalian persediaan bahan baku roti dengan metode silvermeal dan eoq- multi item di perusahaan roti bread talk cabang supermal pakuwon indah Surabaya, oleh Enny Zulfa Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional “VETERAN” Jawa Timur Surabaya 2006. 4. Analisis pengendalian persediaan bahan baku dalam upaya meminimumkan biaya persediaan dengan menggunakan metode heuristik silvermeal di PT. japfa Comfeed Indonesia, oleh Achmad Sulton Arif Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional “VETERAN” Jawa Timur Surabaya 2007.

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian berada di PT. ALP Petro Industri, Pasuruan. Penelitian dilakukan guna mendapat data-data yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas yaitu pengendalian bahan baku minyak pelumas. PT. ALP Petro Industri adalah perusahaan yang bergerak di bidang manufacturing. Sedangkan waktu penelitian dimulai pada bulan Januari 2010 hingga data yang dibutuhkan dianggap cukup.

3.2 Identivikasi Variabel

Variabel adalah konsep yang mempunyai variasi nilai. Identifikasi variabel dilakukan untuk menentukan variabel-variabel yang akan diukur dalam penelitian.

3.2.1 Variabel Bebas

Variabel bebas adalah variabel yang menjadi sebab timbulnyaberubahnya variabel terikat. Yang termasuk variabel bebas adalah yang termasuk dalam biaya pemesanan yang meliputi: 1. Biaya pembelian Yaitu biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk pembelian bahan baku dalam sekali pemesanan bahan baku dalam Rp.