Model Pengendalian Persediaan Deterministik Model Pengendalian Persediaan Probabilistik Model Pengendalian

2.4 Model Pengendalian Persediaan

Ditinjau dari sifat kejadiannya, permintaan bahan baku dapat dikelompokkan dalam dua bagian besar, yaitu sifat kebutuhan bahan baku itu secara pasti deterministic atau bersifat probabilistik. Dibawah ini digambarkan klasifikasi permintaan bahan baku Arman Hakim, 1995 : 11. Statis D inamis Stasioner Non stasioner Deterministik Probabilistik Gambar 2.2 Klasifikasi permintaan Permintaan

2.4.1 Model Pengendalian Persediaan Deterministik

Model pengendalian persediaan deterministik adalah suatu model persediaan dimana parameter dari sistem pengendalian persediaan adalah dianggap selalu sama atau tidak akan mengalami perubahan Masril, 1995:54. Model ini tidak peka terhadap perubahan permintaan, lead time, maupun biaya- biaya yang timbul. Model deterministik ini terbagi menjadi dua bagian menurut sifat dan kejadiannya, yaitu model deterministik statis dan model deterministik dinamis. Dikatakan model deterministik statis apabila tingkat konsumsi diketahui dan tetap konstan sepanjang waktu, sedangkan dapat dikatakan model deterministik dinamis apabila tingkat permintaan diketahui dengan pasti tetapi sifat permintaannya bervariasi dari periode ke periode berikutnya Taha, 1987:507.

2.4.2 Model Pengendalian Persediaan Probabilistik

Model pengendalian persediaan probabilistik adalah suatu model pengendalian persediaan dimana parameter dari sistem pengendalian tidak dapat diketahui dengan pasti atau bervariasi. Dalam model pengendalian persediaan probabilistik, parameter yang paling dominasi dalam menentukan suatu sistem pengendalian probabilistik adalah permintaan dan lead time, sehingga dapat disimpukan model dikatakan probabilistik, bila salah satu dari permintaan atau waktu tunggu atau bahkan keduanya tidak dapat diketahui dengan pasti, dimana perilakunya harus diuraikan dengan distribusi probabilistik. Adapun distribusi probabilistik yang mungkin terjadi adalah : Masriel, 1995:54 1. Tingkat permintaan atau tingkat pemakaian konstan tetapi lead time berubah- ubah. 2. Lead time konstan tetapi permintaan atau pemakaian berubah-ubah. 3. Baik lead time maupun permintaan bervariasi.

2.4.3 Model Pengendalian

Heuristik Silver Meal Metode Heuristik Silver Meal didasarkan atas permintaan beberapa periode mendatang yang sudah diramalkan sebelumnya. Metode ini ditemukan oleh Edward Silver dan Harlan Meal yang menyatakan bahwa pembelian bahan hanya dibebankan pada awal periode sedang biaya simpan hanya dibebankan pada bahan yang disimpan lebih dari satu periode. Heuristik Silver Meal dimulai pada permulaan periode pertama, dimana pembelian bahan baku dilakukan bila persediaan bahan baku di perhitungkan nol Arman Hakim,1995 Formulasi dari metode Heuristik Silver Meal menurut Tersine 1994: 186 adalah sebagai berikut : 1. Menghitung Total Relevan Cost TRC T T periode pada simpan biaya Total C T T TRC . . . . .        T t Rk k ph C T T TRC 1 1 Dimana : C = Biaya pesan N = Friksi biaya simpan P = Biaya pengadaan P n = Biaya simpan TRC F = Total Relevan Cost tiap periode T = Waktu Pengadaan R k = Permintaan rata-rata dalam periode k Sedangkan menurut Arman Hakim Nasution 1995 penyelesaian heuristik memberikan penyelesaian yang lebih sederhana. Ada beberapa pendekatan heuristik tetapi metode Heuristik Silver Meal mudah digunakan dan memberikan pola pembelian yang terbaik dibandingkan dengan pendekatan heuristik lainnya. Pendekatan Heuristik Silver Meal mirip dengan EOQ, tetapi dalam perhitungannya didasarkan pada variabel periode pembelian dan bukan berdasarkan total permintaan selama masa perencanaan. Bila t adalah jumlah satuan waktu selama periode pembelian maka : Rata-rata biaya pembelian periode t persatuan waktu = Biaya pesan+Biaya simpan T Atau           t h D t D D D k AC t 1 ..... 1 3 1 2 1 1 3 2 1        TU    Dim ana : TU AC = Rata-rata biaya persediaan per satuan waktu H simpan, sehingga veriabel D t pada persamaan diatas dapat diabaikan. Aturan penyelesaian adalah menghitung K = Biaya per pesan D t = Permintaan selama periode t = Biaya simpan per unit, per periode dimana pada periode 1 t+1 tidak ada biaya TU AC untuk periode pembelian yang berurutan sampai nilai TU AC terendah merupakan periode pembelian dan rupakan jumlah kebutuhan selama periode tersebut. = 2. Me Adapun bentuk dari pada tabel tersebut adalah sebagai berikut : Tabel an Periode T Kebutuhan jumlah bahan yang dibeli me Q t D 1 + D 2 + D 3 +.........+D t. mbuat tabel pengadaan 2.1. Pengada TU AC P kembali embelian   T T TRC T Bila T TRC 1   Maka pada periode T + 1 tersebut diadakan 1  pengadaaan persediaan bahan baku dan waktu pengadaan T dimulai kembali dari 1sehingga biaya simpan Holding Cost kembali ke 0 serta terjadi biaya pesan C kembali. 3. Me abel p n per Tabel 2.2. P belian Simpan Total Biaya mbuat t engendaliaa sediaan engendalian Persediaan Bulan Kebutuhan Pem 4. Menghitung Tingkat Efisiensi Biaya 100  A B C Eff   A T TC TC na : C A : Total Cost kebijaksanaan pengendalian persediaan perusahaan. aan. iaya sistem persediaan terdiri dari biaya pembelian, biaya pemesanan, biaya rman Hakim Nasution, 1995 : 6 a etap maka ongkos persatuan unit adalah tetap. Dima T TC B : Total Cost perhitungan Heuristic Silver Meal.

2.5 Komponen Biaya yang Terlibat dalam Persediaan