1. Korelasi Body Mass Index BMI terhadap Kadar LDL
Hasil uji korelasi Spearman antara body mass index terhadap kadar LDL responden menunjukkan korelasi positif sedang dengan nilai koefisien korelasi r
sebesar 0,417. Nilai signifikansi yang diperoleh dari uji Spearman yaitu sebesar 0,297. Nilai signifikansi tersebut menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang tidak
bermakna antara body mass index dengan kadar LDL responden karena dilihat dari nilai p 0,05. Koefisien determinasi r
2
yang dihasilkan sebesar 0,010, hal ini berarti bahwa hanya 1 data kadar LDL yang terpengaruh oleh meningkatnya
nilai BMI, sedangkan 99 lainnya terpengaruh oleh faktor lain. Diagram sebaran korelasi antara body mass index dengan kadar LDL dapat dilihat pada Gambar 3.
Gambar 3. Diagram sebaran korelasi antara Body Mass Index BMI dengan kadar LDL
Dari diagram sebaran korelasi antara body mass index dengan kadar LDL, diperoleh korelasi yang positif, hal ini berarti semakin tinggi nilai body
mass index, maka semakin besar pula kadar LDL dalam tubuh. Penelitian lain yang juga mendukung penelitian ini adalah penelitian yang
dilakukan oleh Sanlier, et al. 2007 dengan hasil penelitian yaitu terdapat korelasi
yang tidak bermakna antara BMI terhadap LDL dengan nilai p 0,05 dan nilai r = 0,21. Penelitian yang dilakukan oleh Shamai, Lurix, Shen, Novaro, Szomstein, et
al. 2011 memperoleh hasil penelitian berupa nilai r = 0,19 dan p = 0,07. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang tidak bermakna antara
BMI dengan LDL. 2.
Korelasi Body Mass Index BMI terhadap Kadar HDL
Hasil uji korelasi Pearson antara Body Mass Index BMI terhadap kadar HDL responden menunjukkan korelasi negatif sangat lemah dengan nilai
koefisien korelasi sebesar -0,411 dan nilai hasil uji signifikansinya sebesar 0,002. Hasil uji korelasi yang diperoleh menunjukkan bahwa adanya korelasi yang
bermakna antara Body Mass Index BMI dengan kadar HDL responden. Koefisien determinasi r
2
yang dihasilkan sebesar 0,169, hal ini berarti bahwa hanya 16,9 data kadar HDL yang terpengaruh oleh meningkatnya nilai BMI,
sedangkan 83,1 lainnya terpengaruh oleh faktor lain. Pada penelitian lain yang juga mendukung adanya korelasi yang
bermakna antara BMI dengan HDL adalah penelitian yang dilakukan oleh Somiya, Alsarag, Amin 2011, dengan melibatkan 204 orang responden wanita
dengan rentang umur 25-69 tahun di Sudan dan menunjukkan korelasi yang bermakna antara BMI terhadap kadar HDL pada responden wanita dengan nilai
koefisien korelasi r = - 0,383 dan nilai signifikansi p = 0,000. Penelitian lain yang juga mendukung adanya korelasi bermakna antara BMI dengan HDL yaitu
penelitian yang dilakukan oleh Hu, Hannah, Gray, Jablonski, Henderson, et al. 2000, dengan responden wanita yang berusia 45-74 tahun sebanyak 773 orang di
Arizona, Oklahoma, Dakota Selatan, dan Dakota Utara. Hasil penelitian menunjukkan adanya korelasi yang bermakna antara BMI terhadap kadar HDL
pada responden wanita dengan nilai koefisien korelasi r = -0,24 dan nilai signifikansi p 0,001. Diagram sebaran korelasi antara body mass index dengan
kadar HDL dapat dilihat pada Gambar 4.
Gambar 4. Diagram sebaran korelasi antara Body Mass Index BMI dengan HDL
Pada gambar tersebut menunjukkan pola korelasi antara BMI terhadap HDL adalah korelasi negatif, yaitu kadar HDL semakin menurun seiring dengan
peningkatan nilai BMI. Peningkatan nilai BMI yang diikuti dengan penurunan nilai kadar HDL sangat berhubungan dengan risiko penyakit kardiovaskular
Barter, et al., 2007.
3. Korelasi Body Mass Index BMI terhadap Kadar Kolesterol Total