Perumusan masalah Latar Belakang

2013, pada tahun 2008 terjadi peningkatan obesitas menjadi 1,4 milyar orang pada pria dan wanita yang berusia lebih dari 20 tahun. Pada wanita yang mengalami obesitas memiliki jumlah angka kejadian yang lebih tinggi dibanding pria, yaitu lebih dari 300 juta orang. Penyakit Cardiovascular Disease CVD merupakan penyebab kematian utama di dunia yaitu sebanyak 17,3 juta orang meninggal pada tahun 2008. WHO memprediksikan pada tahun 2030, jumlah orang yang meninggal karena penyakit ini akan meningkat hingga mencapai 23,3 juta. Di Indonesia, CVD merupakan penyebab kematian utama yang terjadi di masyarakat WHO, 2013. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya korelasi antara BMI terhadap kadar rasio lipid yang merupakan salah satu indikator adanya risiko penyakit CVD. Penelitian ini ditujukan bagi staf wanita yang bekerja di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian ini diharapkan dapat membantu masyarakat dalam memprediksi risiko CVD dengan melakukan pengukuran body mass index.

1. Perumusan masalah

Permasalahan dalam penelitian ini adalah : Apakah terdapat korelasi bermakna antara Body Mass Index BMI terhadap rasio lipid? 2. Keaslian penelitian Penelitian yang telah dilaksanakan dan terkait dengan penelitian ini antara lain: a. “Korelasi Body Mass Index BMI dan Triceps Skinfold Thickness terhadap Rasio Kadar Kolesterol TotalHDL” Prayogie, 2011. Penelitian ini melibatkan 70 orang pria berusia 30-50 tahun dari Universitas Sanata Dharma. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya korelasi yang bermakna antara body mass index terhadap rasio kolesterol totalHDL dengan kekuatan korelasi sedang r = 0,557; p = 0,000, serta terdapat korelasi yang bermakna antara triceps skinfold thickness dengan rasio kolesterol totalHDL dengan kekuatan korelasi lemah r = 0,396; p = 0,001. Perbedaan pada penelitian tersebut dengan penelitian sekarang adalah variabel yang diukur yaitu rasio kolesterol totalHDL, dan usia responden yang berkisar antara 30-50 tahun, serta responden yang digunakan adalah pria. b. “Correlations between Anthropometry and Lipid Profile in type 2 Diabetic” Hamabindu, Sriharibabu, Alekhya, Saisumanth, Lakshmanrao, and Komali, 2013. Pada penelitian ini melibatkan 102 responden yang menderita DM tipe 2 dengan usia rata-rata 51-60 tahun dan durasi rata-rata diabetes adalah 81 bulan. Hasil penelitian ini adalah terdapat korelasi positif signifikan antara Very Low Density Lipoprotein VLDL dan BMI ≥ 25 kgm 2 dengan nilai r = 0,273; p = 0,033. Perbedaan pada penelitian tersebut dengan penelitian sekarang adalah variabel yang diukur yaitu VLDL, responden yang digunakan dalam penelitian harus menderita DM tipe 2, dan usia responden yaitu sekita 51-60 tahun. c. “Korelasi Body Mass Index Terhadap Rasio Kadar Kolesterol TotalHDL pada Mahasiswa Mahasiswi Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta”. Penelitian ini dilakukan oleh Yosin 2013 menggunakan responden mahasiswa sebanyak 60 orang dan mahasiswi sebanyak 69 orang. Hasil penelitian ini menunjukkan korelasi positif yang bermakna antara body mass index terhadap rasio kolesterol totalHDL dengan kekuatan korelasi sedang pada mahasiswi Universitas Sanata Dharma r = 0,475; p = 0,000 dan terdapat korelasi positif yang bermakna antara antara body mass index terhadap rasio kolesterol totalHDL dengan kekuatan korelasi lemah pada mahasiswa Universitas Sanata Dharma r = 0,390; p = 0,002. Perbedaan pada penelitian tersebut dengan penelitian sekarang yaitu variabel rasio lipid yang diukur hanya rasio kolesterol totalHDL, dan responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah pria dan wanita, serta usia responden yang berkisar antara 17-22 tahun. d. “Correlation of Dyslipidemia with Waist to Height Ratio, Waist Circumference, and Body Mass Index in Iranian Adults ” Chehrei, Sadrnia, Keshteli, Daneshmand, and Rezaei, 2007. Hasil dari penelitian ini adalah adanya korelasi yang bermakna antara BMI terhadap rasio kadar kolesterol totalHDL r = 0,111; p 0,05 dan terhadap rasio kadar LDLHDL r = 0,099; p 0,001, adanya korelasi yang bermakna antara lingkar pinggang terhadap rasio kadar kolesterol totalHDL r = 0,248; p 0,05 dan terhadap rasio kadar LDLHDL r = 0,229; p 0,05, serta adanya korelasi bermakna antara rasio lingkar pinggang - tinggi badan dengan rasio kadar kolesterol totalHDL r = 0,255; p 0,05 dan rasio kadar LDLHDL r = 0,240; p 0,05. Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian sekarang adalah jenis metode antropometri yang digunakan yaitu BMI, lingkar pinggang, dan rasio lingkar pinggang-tinggi badan, usia responden dalam penelitian ini yang berkisar antara 40-70 tahun, dan jenis populasi yang digunakan yaitu masyarakat Iran. e. “Korelasi Body Mass Index terhadap Rasio Kadar Kolesterol TotalHDL pada Mahasiswa Mahasiswi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta” Herawati, 2013. Penelitian ini melibatkan 129 responden yang terdiri dari 69 responden pria dan 60 responden wanita. Hasil dari penelitian ini yaitu terdapat korelasi positif bermakna antara BMI terhadap rasio kolesterol totalHDL pada responden wanita dengan kekuatan korelasi sedang r = 0,475; p = 0,000 dan pada responden pria menunjukkan terdapat korelasi positif bermakna antara BMI terhadap rasio kolesterol totalHDL dengan kekuatan korelasi lemah r = 0,390; p = 0,002. Perbedaan pada penelitian tersebut dengan penelitian sekarang adalah variabel rasio lipid yang diukur hanya rasio kolesterol totalHDL, dan responden yang digunakan dalam penelitian ini meliputi responden pria dan wanita, serta usia responden yang berkisar antara 17-22 tahun. f. “Relation between Anthropometric Indicators and Serum Lipid Profiles as Cardiovascular Risk Factors Personals of Iranian Azarbayjan University of Shahid Madani ” Ghorbanian, 2012. Hasil penelitian ini yaitu adanya korelasi lemah antara body fat percentage dengan rasio kolesterol totalHDL dalam darah r = 0,202; p = 0,106, rasio LDLHDL dalam darah r = 0,215; p = 0,085, dan korelasi positif yang bermakna antara body fat percentage dengan kadar LDL dalam darah r = 0,855; p = 0,001. Perbedaan pada penelitian tersebut dengan penelitian sekarang yaitu metode antropometri yang digunakan dalam penelitian ini adalah BFP, dan jenis populasi yang digunakan adalah masyarakat Iran, serta usia responden yang berkisar antara 23-59 tahun.

g. “Correlation of Anthropometric Indices with Common Cardiovascular

Risk Factors in An Urban Adult Population of Iran”. Penelitian oleh Mellati, et al 2009 menggunakan subyek penelitian 1310 pria dan 1458 wanita. Hasil analisis korelasi menunjukkan korelasi positif yang bermakna antara BMI terhadap kadar trigliserida pada wanita r = 0,26; p 0,001 dan pada responden pria r = 0,21; p 0,001. Perbedaan pada penelitian tersebut dengan penelitian sekarang adalah variabel yang diukur yaitu trigliserida, dan responden penelitian yang digunakan meliputi pria dan wanita di Iran, serta usia responden yang berkisar antara 21-75 tahun. 3. Manfaat penelitian a. Manfaat teoritis: Diharapkan dari penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai korelasi antara Body Mass Index BMI terhadap rasio lipid pada staf wanita dewasa sehat di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. b. Manfaat praktis: Pengukuran body mass index diharapkan mampu menjadi salah satu metode yang mudah dan praktis dalam mendeteksi rasio lipid sebagai faktor risiko penyakit kardiovaskular. c. Manfaat metodologis: Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai metode body mass index yang dapat dengan mudah digunakan untuk mendeteksi risiko penyakit kardiovaskular. B. Tujuan 1. Tujuan umum Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya korelasi antara pengukuran body mass index BMI terhadap rasio lipid. 2. Tujuan khusus Penelitian ini bertujuan khusus untuk mengetahui body mass index staf wanita dewasa sehat di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan untuk mengevaluasi korelasi secara statistik antara Body Mass Index BMI terhadap rasio lipid kolesterol totalHDL dan LDLHDL. 9

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA