Arizona, Oklahoma, Dakota Selatan, dan Dakota Utara. Hasil penelitian menunjukkan adanya korelasi yang bermakna antara BMI terhadap kadar HDL
pada responden wanita dengan nilai koefisien korelasi r = -0,24 dan nilai signifikansi p 0,001. Diagram sebaran korelasi antara body mass index dengan
kadar HDL dapat dilihat pada Gambar 4.
Gambar 4. Diagram sebaran korelasi antara Body Mass Index BMI dengan HDL
Pada gambar tersebut menunjukkan pola korelasi antara BMI terhadap HDL adalah korelasi negatif, yaitu kadar HDL semakin menurun seiring dengan
peningkatan nilai BMI. Peningkatan nilai BMI yang diikuti dengan penurunan nilai kadar HDL sangat berhubungan dengan risiko penyakit kardiovaskular
Barter, et al., 2007.
3. Korelasi Body Mass Index BMI terhadap Kadar Kolesterol Total
Hasil uji korelasi Pearson antara Body Mass Index BMI terhadap kadar kolesterol total responden menunjukkan korelasi negatif sangat lemah dengan
nilai koefisien korelasi r sebesar 0,012. Nilai hasil uji signifikansi p sebesar 0,935 dan menunjukkan adanya korelasi yang tidak bermakna antara Body Mass
Index BMI dengan kadar kolesterol total responden. Koefisien determinasi r
2
yang dihasilkan sebesar 0,000, hal ini berarti bahwa 0 data kadar kolesterol total yang terpengaruh oleh meningkatnya nilai BMI, sedangkan 100 lainnya
terpengaruh oleh faktor lain. Diagram sebaran korelasi antara body mass index dengan kadar kolesterol total dapat dilihat pada Gambar 5.
Gambar 5. Diagram sebaran korelasi antara Body Mass Index BMI dengan kadar kolesterol total
Dari gambar tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi nilai body mass index, maka akan semakin tinggi kadar kolesterol total. Pada penelitian yang
dilakukan oleh Lemieux, Pascot, Couillard, 2000, menyatakan bahwa meningkatnya nilai BMI seseorang akan diikuti dengan meningkatnya kadar
kolesterol. Penelitian lain yang juga mendukung hasil dari penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Harahap 2011 dengan jumlah sampel sebanyak
46 responden. Hasil penelitian ini yaitu diperoleh nilai r = 0,251 dan nilai p 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa adanya korelasi yang tidak bermakna antara
BMI terhadap kolesterol total.
4. Korelasi Body Mass Index BMI terhadap Rasio Kadar Kolesterol
TotalHDL
Hasil uji korelasi Pearson antara Body Mass Index BMI terhadap rasio kadar kolesterol totalHDL responden menunjukkan korelasi positif lemah dengan
nilai koefisien korelasi r sebesar 0,372. Nilai hasil uji signifikansi sebesar 0,007 dan menunjukkan adanya korelasi yang bermakna antara Body Mass Index BMI
dengan rasio kadar kolesterol totalHDL responden. Koefisien determinasi r
2
yang dihasilkan sebesar 0,139, hal ini berarti bahwa hanya 13,9 data kadar kolesterol totalHDL yang terpengaruh oleh meningkatnya nilai BMI, sedangkan
86,1 lainnya terpengaruh oleh faktor lain. Diagram sebaran korelasi antara body mass index dengan kadar kolesterol total dapat dilihat pada Gambar 6.
Gambar 6. Diagram sebaran korelasi antara Body Mass Index BMI dengan rasio kadar kolesterol totalHDL
Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa arah garis korelasi menuju ke atas yang menandakan bahwa semakin tinggi nilai body mass index, maka akan
semakin tinggi rasio kolesterol totalHDL. Penelitian lain yang juga mendukung hasil penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Somiya, Alsarag, Amin
2011. Penelitian ini dilakukan di Sudan dengan melibatkan responden wanita
pada rentang umur 25 - 69 tahun sebanyak 204 orang. Hasil pada penelitian ini menunjukkan adanya korelasi antara BMI terhadap rasio kolesterol totalHDL
pada responden wanita dengan nilai koefisien korelasi r = 0,455 dan nilai signifikansi p = 0,000. Nilai rasio kolesterol totalHDL dapat digunakan sebagai
prediktor akan terjadinya penyakit kardiovaskular Barter, et al., 2007. Pada penelitian yang dilakukan oleh Wang, Chen, Chien, Su, Hsu, Chen, et al. 2001,
menyatakan bahwa penggunaan rasio kolesterol totalHDL memiliki spesifisitas dan akurasi yang lebih besar dibandingkan dengan penggunaan kolesterol LDL
sebagai nilai batas.
5. Korelasi Body Mass Index BMI terhadap Rasio Kadar LDLHDL