F. Landasan Teori
Antropometri merupakan salah satu metode pengukuran yang dilakukan pada tubuh manusia yang meliputi pengukuran berat badan, tinggi badan, lingkar
pinggang, lingkar panggul, dan ketebalan lemak di bawah kulit. Metode antropometri banyak digunakan karena mudah digunakan dan tidak memerlukan
banyak biaya. Salah satu jenis metode antropometri yang paling sering digunakan adalah Body Mass Index BMI.
Pengukuran BMI meliputi pengukuran tinggi badan dan berat badan. Body mass index sering digunakan sebagai prediktor obesitas dengan cara melihat
hasil nilai BMI. Nilai BMI yang semakin tinggi menandakan terjadinya obesitas pada seseorang. Obesitas merupakan suatu keadaan terjadinya penumpukan lemak
berlebih di dalam tubuh, sehingga dapat mempengaruhi kadar kolesterol dalam darah.
Kolesterol darah antara lain terdiri dari kolesterol total, LDL, dan HDL. Ketiga jenis kolesterol darah tersebut dapat digunakan sebagai prediktor risiko
penyakit kardiovaskular, tetapi rasio LDLHDL dan rasio kolesterol totalHDL lebih tepat digunakan sebagai prediktor risiko penyakit kardiovaskular. Hal ini
disebabkan karena semakin tinggi nilai rasio kolesterol totalHDL dan rasio LDLHDL, maka akan semakin tinggi pula risiko penyakit kardiovaskular.
Tabel VI. Penelitian Korelasional antara BMI terhadap Rasio Lipid
Peneliti Judul
Responden Hasil
Yosin 2013
“Korelasi Body Mass Index
Terhadap Rasio Kadar Kolesterol
TotalHDL pada Mahasiswa
Mahasiswi Kampus III
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta” 129 responden, 60
mahasiswi, 69 mahasiswa
dengan usia 17-22 tahun
Korelasi positif yang bermakna antara BMI
terhadap rasio kolesterol totalHDL
dengan kekuatan korelasi sedang
r=0,475; p=0,000
Chehrei, et al. 2007
“Correlation of Dyslipidemia with
Waist to Height Ratio, Waist
Circumference, and Body Mass
Index in Iranian Adults
” 170 responden
dengan usia 40-70 tahun
Korelasi bermakna antara BMI terhadap
rasio kadar kolesterol totalHDL r=0,111;
p0,05 dan terhadap rasio kadar LDLHDL
r=0,099; p0,001
Herawati 2013
“Korelasi Body Mass Index
terhadap Rasio Kadar Kolesterol
TotalHDL pada Mahasiswa
Mahasiswi di Universitas
Sanata Dharma
Yogyakarta” 129 responden, 60
mahasiswi, 69 mahasiswa
dengan usia 17-22 tahun
Korelasi positif bermakna antara BMI
terhadap rasio kolesterol totalHDL
r=0,475; p=0,000
Ghorbanian 2012
“Relation between
Anthropometric Indicators and
Serum Lipid Profiles as
Cardiovascular Risk Factors
Personals of Iranian
Azarbayjan University of
110 responden , 65 pria, 45 wanita
dengan usia 23-59 tahun
Korelasi lemah antara BMI dengan rasio
kolesterol totalHDL r=0,202; p=0,106, dan
rasio LDLHDL r=0,215; p=0,085
Shahid Madani ”
Prayogie 2011
“Korelasi Body Mass Index
BMI dan Triceps Skinfold
Thickness terhadap Rasio
Kadar Kolesterol
TotalHDL” 70 orang pria
berusia 30-50 tahun
Korelasi bermakna antara BMI dengan
rasio kolesterol totalHDL dengan
kekuatan korelasi sedang r=0,557;
p=0,000
G. Hipotesis