I. Tata Cara Penelitian
1. Observasi Awal
Pada observasi awal ini dilakukan pencarian informasi mengenai jumlah staf wanita yang berusia 40-50 tahun dan yang masih aktif
bekerja di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan menentukan tempat yang tepat untuk dilakukan penelitian ini, serta pencarian
laboratorium untuk menganalisis sampel darah responden. Setelah berdiskusi dengan anggota penelitian yang lainnya serta dosen
pembimbing, maka dipilih Laboratorium Patologi Klinik Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta. Alasan pemilihan penggunaan laboratorium
tersebut dikarenakan biaya analisis darah yang relatif murah dan juga hasil yang didapatkan juga relatif cepat.
2. Permohonan izin dan kerjasama
Permohonan izin untuk melakukan penelitian ini ditujukan kepada Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas
Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta untuk memperoleh ethical clearance. Hal ini bertujuan untuk memenuhi etika penelitian
menggunakan sampel darah dan hasil penelitian dapat dipublikasikan. Ethical clearence pada penelitian ini dikeluarkan pada tahun 2014
dengan nomor Ref : KEFK896EC. Permohonan izin kedua ditujukan kepada Wakil Rektor I Universitas Sanata Dharma. Permohonan izin ini
bertujuan untuk memperoleh izin melakukan penelitian di lingkup Universitas Sanata Dharma, yang selanjutnya izin tersebut diteruskan ke
Bagian Personalia untuk menggunakan responden staf Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Permohonan kerjasama untuk pengambilan dan analisis darah, diajukan ke bagian Laboratorium Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta.
Penawaran kerjasama juga ditujukan kepada responden penelitian dengan
menggunakan informed consent. 3.
Pembuatan informed consent dan leaflet
a. Leaflet. Pembuatan leaflet bertujuan untuk membantu responden dalam
memahami gambaran mengenai penelitian ini. Isi dari leaflet ini antara lain berisi tujuan penelitian, manfaat penelitian yang diterima
responden, pengukuran antropometri meliputi body mass index, pengukuran lingkar pinggang, rasio lingkar panggul-panggul, body fat
percentage, dan pemeriksaan laboratorium meliputi, kadar LDL, HDL, total kolesterol, HbA1c, dan serum kreatinin.
b. Informed consent. Informed consent ditujukan sebagai bukti tertulis
mengenai kesediaan calon responden untuk ikut serta dalam penelitian ini. Pembuatan informed consent ini sesuai dengan standar yang
dikeluarkan Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas
Kedokteran Universitas
Gadjah Mada
Yogyakarta. Responden penelitian yang menyetujui untuk ikut serta dalam
penelitian ini diminta untuk mengisi data nama, usia, dan alamat pada
informed consent, serta menandatangani informed consent.
4. Data responden
Data responden pada penelitian ini berupa tabel yang berisi nama, usia, jenis kelamin, alamat, riwayat penyakit, dan nomor telepon
responden. Data ini akan digunakan peneliti untuk melakukan kontak via telepon maupun via sms untuk memberikan konformasi ulang mengenai
tempat dan waktu pelaksanaan pengukuran parameter dan persyaratan yang harus dipenuhi sebelum pelaksanaan kegiatan. Pada penelitian ini
juga dilakukan wawancara dengan pasien dan memberikan penjelasan secara lisan mengenai penelitian yang akan dilakukan. Pasien juga
diberikan kesempatan untuk bertanya mengenai hal-hal yang bersangkutan
dengan penelitian yang akan dilakukan. 5.
Pencarian responden
Pencarian data responden dilakukan setelah mendapatkan izin penelitian dari Wakil Rektor I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Izin tersebut kemudian diteruskan ke Bagian Personalia Universitas Sanata Dharma Yogyakarta untuk meminta informasi mengenai staf yang masuk
dalam kriteria inklusi penelitian ini. Setelah diperoleh informasi mengenai jumlah dan data diri staf, serta tempat dimana bekerja, maka peneliti
berusaha untuk mencari seluruh responden yang terdapat dalam daftar nama, tetapi tidak semua staf yang ada di dalam daftar nama dapat ditemui
dan bersedia untuk mengikuti penelitian ini. Hal ini disebabkan karena staf tersebut tidak dapat ditemui sedang cuti sedang studi lanjut. Apabila
calon responden dapat ditemui, maka calon responden diberi penjelasan
mengenai penelitian ini secara umum dan juga diberikan penjelasan mengenai kriteria inklusi dan eksklusi pada penelitian ini. Pada tahap ini,
ada beberapa calon responden yang tidak bersedia mengikuti penelitian ini dikarenakan beberapa alasan, seperti menolak untuk berpuasa selama 10-
12 jam, menderita penyakit degeneratif seperti jantung atau diabetes melitus tipe 2, takut terhadap jarum suntik, waktu penelitian yang
bertabrakan dengan acara lain, atau sedang sibuk dalam beberapa minggu ke depan.
Pada tahap selanjutnya, calon responden yang telah bersedia mengikuti penelitian akan diberi informed consent yang akan diisi dan
ditandatangani sebagai bentuk persetujuan responden untuk mengikuti penelitian ini dari awal sampai akhir. Responden juga diberikan informasi
mengenai waktu puasa dan waktu penelitian serta tempat penelitian.
6. Validitas dan reliabilitas instrumen penelitian